• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

E. Instrumen Penelitian

15 Kegiatan berkemah pada malam hari sangat dingin. Supaya udara

disekitar tetap stabil tindakan apa yang harus kalian lakukan!

Menghidupkan api unggun, dan berkumpul di dekat api unggun supaya panas dari api berpindah ke badan. Karena proses radiasi dari api unggun tidak memerlukan zat perantara.

Tabel. 8

Kisi-Kisi Motivasi Belajar

variabel Indikator Sub Indikator item

(+) (-) Motivasi

belajar Durasi belajar

Menyelesaikan tugas dengan tepat

waktu 1, 2, 4 3, 40

Belajar dengan waktu lebih lama Sikap terhadap

belajar

Senang mendengarkan penjelasan guru

5, 24 6, 7, 23 Senang terhadap pelajaran

Frekuensi belajar

Mengulang pelajaran kembali 8, 9, 26

25, 39 Memanfaatkan waktu dengan baik

Konsistensi terhadap belajar

Tetap belajar dalam keadaan apapun 10, 27, 28

29, 38 Belajar dengan maksimal

Kegigihan dalam belajar

Ulet dalam menghadapi kesulitan 11, 13, 30

12, 31 Usaha mengatasi kesulitan

Loyalitas terhadap belajar

Membantu teman dalam belajar 14, 33, 34

15, 32 Berani mempertaruhkan tenaga,

biaya dan pikiran. Visi dalam

belajar

Pembelajaran yang menyenangkan 16, 17, 19

18, 20 Target belajar yang kreatif, inovatif

dan efektif Achievement

dalam belajar

Keinginan untuk berprestasi 21, 36, 37

22, 35 Klasifikasi hasil

Tabel. 9

Pedoman Angket Motivasi Belajar

No Pernyataan SS S KS TS STS

1. Saya menyelesaikan tugas IPA dengan tepat waktu

2. Saya selalu mengerjakan tugas IPA yang belum terselesaikan

3. Saya tidak pernah mengerjakan tugas IPA dengan tepat waktu

4. Saya menghabiskan waktu lebih lama untuk belajar IPA

5. Saya selalu senang mendengarkan penjelasan guru

6. saya lebih senang berbicara sendiri dengan teman daripada mendengarkan penjelasan guru

7. Saya ragu-ragu dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru

8. Saya selalu mengulang pelajaran kembali ketika di rumah

9. Saya merasa perlu mempelajari materi yang telah diajarkan oleh guru

10. Saya tetap belajar walaupun libur sekolah 11. Saya selalu bertanya kepada guru mengenai

materi yang belum saya pahami

12. Saya malas bertanya kepada guru mengenai materi yang belum saya pahami

13. Saya dapat menyelesaikan tugas IPA dengan kemampuan saya sendiri

14. Saya harus mengikuti bimbingan belajar supaya pintar

15. Jika ada teman yang belum paham dengan materi pelajaran saya tidak peduli

16. Saya senang belajar IPA karena guru mengajar dengan menggunakan berbagai cara

17. Saya suka pelajaran IPA karena pelajarannya menyenangkan

18. IPA bagi saya pelajaran yang membosankan karena materinya banyak

19. Praktikum IPA memberikan keterampilan bagi saya untuk

teliti dan cermat

20. Praktikum IPA yang lama membuat saya jenuh sehingga saya banyak mengobrol dengan teman 21. Saya mengerjakan tugas dengan maksimal agar

mendapatkan nilai yang baik

22. Target saya untuk mendapatkan nilai asal naik kelas saja

23. Saya bosan mengikuti pelajaran IPA 24. IPA bagi saya pelajaran yang menarik dan

penting

25. Saya belajar IPA hanya cukup materi yang diberikan dari guru

26. Saya menggunakan waktu luang untuk belajar 27. Saya bekerja sama dengan kelompok

menyelesaikan tugas IPA untuk memperoleh nilai yang baik

28. Saya mengerjakan tugas dengan maksimal agar memperoleh nilai yang baik

29. Walaupun nilai IPA saya lebih rendah dari teman-teman, saya merasa cukup dengan hasil yang saya dapatkan

30. Saya berusaha mempelajari IPA dari buku-buku diperpustakaan atau internet agar mendapatkan hasil yang baik

31. Saya merasa biasa saja saat nilai ulangan IPA saya rendah

32. Kegiatan diskusi menyita banyak waktu dan pikiran sedang materi yang didapat sedikit 33. Saya berusaha mengikuti pelajaran IPA dengan

konsentrasi gar saya dapat membantu teman yang kesulitan memahami materi

34. Latihan mengerjakan soal-soal IPA bagi saya secara rutin itu penting

35. Saya merasa puas dengan apapun hasil yang sudah saya kerjakan

36. Saya belajar IPA untuk mengembangkan kemampuan yang saya miliki

37. Saya mempunyai target menjadi juara kelas 38. Saya tidak mau belajar lagi karena nilai ulangan

sudah besar

39. Saya lebih suka menggunakan waktu luang dengan bermain dari pada belajar

40. Saya lebih suka belajar IPA sebentar dari pada harus berlama-lama

Tabel. 9

Pedoman Penskoran Angket Motivasi Belajar7 Pilihan Sifat Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Positif 5 4 3 2 1 Negatif 1 2 3 4 5

Data dianalisis dengan dengan rumus persentase sebagai berikut:

P = angka persentase motivasi belajar siswa F = frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = jumlah skor maksimum

Tabel. 10

Pedoman Klasifikasi Motivasi Belajar

Skala Perolehan Kategori

86 -100 Sangat baik 76 – 85 Baik 60 – 75 Cukup 55 – 59 Kurang ≤ 54 Kurang sekali a. Uji Validitas

Validitas merupakan kualitas yang menunjukkan kesesuaian antara alat pengukur dengan tujuan yang diukur / apa yang seharusnya diukur.8 Dikatakan valid

7

Sugiono, Loc.Cit, h. 135

8

Rukaesah A. Maolani, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), hal. 132

apabila instrumen disusun berdasarkan materi pelajaran digunakan untuk mengukur tingkat tercapainya tujuan. Uji validitas soal kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas isi dan uji validitas item, yaitu sebagai berikut:

1. Uji validitas isi

Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan.9 Validitas isi pada umumnya ditentukan melalui pertimbangan para ahli, tidak ada formula matematis untuk menghitungnya. Validitas isi untuk menentukan suatu instrumen tes yang dilakukan melalui penilaian oleh para pakar (expert judgment) yang ahli dalam bidangnya. Peneliti menggunakan ahli dari dua dosen yang berfungsi untuk mengetahui apakah intrumen tes sudah sesuai dengan indikator kemampuan berpikir kritis dan angket motivasi sudah sesuai dengan indikator motivasi belajar yang akan diujikan. Dua dosen validator tersebut adalah Dr. Nasir, S.Pd., M. Pd yaitu dosen yang mengajar di jurusan PGMI dan Akbar, M. Pd yang berasal dari jurusan Pendidikan Biologi.

2. Uji Validitas Konstruk

Sebuah item dikatakan valid jika skor-skor butir item yang bersangkutan memiliki kesesuaian arah dengan skor totalnya. Pada penelitian menggunakan

9

Novalia, Muhammad Syazali, Olah Data Penelitian Pendidikan, (Lampung: AURA, 2014), h. 37

instrument tes uraian, untuk menguji validitas soal kemampuan berpikir kritis peneliti menggunakan program komputer ANATES Uraian Versi 4.0.5. sedangkan untuk uji validitas angket motivasi peneliti hanya menggunakan penilaian dari para ahli. Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05. Kaidah keputusan: Jika

> berarti valid sebaliknya jika < berarti tidak valid. Berikut

kriteria validias butir soal:

Tabel. 11

kriteria untuk validitas butir soal Nilai r Kategori 0,80 – 1,00 Sangat tinggi 0,60 - 0,79 Tinggi 0,40 – 0,59 Sedang 0,20 – 0,39 Rendah 0,00 – 0,19 Sangat rendah b. Uji reliabilitas

Setelah mengetahui validitas instrument, maka tahap selanjutnya mengukur tingkat reliabilitas. Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu pengukuran yang dilakukan.10 Reliabilitas tes berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu tes teliti dan dapat dipercayai sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, untuk mengetahui reliabilitas instrument, penulis menggunakan program komputer ANATES Uraian Versi 4.0.5. Berikut klasifikasi uji reliabilitas:

Tabel. 12

Klasifikasi Uji Reliabilitas11

Batasan Keterangan 0,00 ≤ r < 0,20 Sangat Rendah 0,20 ≤ r < 0,40 Rendah 0,40 ≤ r < 0,60 Cukup 0,60 ≤ r < 0,80 Tinggi 0,80 ≤ r < 1,00 Sangat Tinggi

c. Uji tingkat kesukaran soal

Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Jika satu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang (propesional), maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik. Suatu soal tes hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak juga terlalu mudah. Untuk menguji tingkat kesukaran menggunakan program komputer ANATES Uraian Ver 4.0.5.

Taraf kesukaran soal adalah proporsi (P) peserta tes yang menjawab benar terhadap butir soal tersebut. Dalam menentukan indeks kesukaran butir soal antara 0.00-1.00, dengan klasifikasi sebagai berikut:

Tabel. 13

Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal12

Indeks Tinggkat Kesukaran Kategori tingkatan soal

P > 0,70 Mudah

0,30 ≤ p ≤ 0,70 Sedang

P < 0,30 Sukar

11

Suharsimi Arikunto, Loc.Cit, hal. 89

12

d. Uji Daya Beda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang berkemampuan rendah. Pengujian daya pembeda dapat diukur dengan menggunakan program komputer ANATES Uraian Ver 4.0.5.

Tabel. 14 Klasifikasi Daya Beda

Daya Pembeda Interpretasi

< 0,20 Jelek

0,20 – 0,40 Cukup

0,40 – 0,70 Baik

0,70 - 1,00 Sangat Baik

Dokumen terkait