• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMBANGUN INEGRITAS

KEGIATAN BULANAN

08.30 – 10.00 Diskusi Umum tentang Kepemimpinan dan Keperawatan KEGIATAN INSIDENTIL BERKESINAMBUNGAN

Tidur bagi Iwan adalah istirahat yang begitu nikmat setelah menyelesaikan kegiatan yang padat tetapi tetap dia nikmati dan jalani dalam hidupnya seakan-akan semua itu seperti sebuah panggilan hati yang harus dia tunaikan.

Tidur Iwan bukanlah tidur untuk melupakan masalah kehidupan seperti tagihan kartu kredit yang belum terbayar, jabatan yang tak kunjung dimiliki, gaji yang tak kunjung naik, atau memikirkan saingan bahkan musuh dalam dunia kerja. Tidur Iwan adalah benar-benar istirahat dan bukanlah sebuah upaya untuk melarikan diri menghindari masalah kehidupan yang harus dhadapinya dengan jantan.

Harta : Asset Vs Liabilitas

Harta yang kita miliki apabila kita lihat sifatnya maka akan terbagi menjadi dua jenis harta yaitu pertama yang disebut asset dan kedua yang disebut liabilitas. Menurut Robert Kiyosaki apabila didefinisikan secara sederhana asset adalah harta yang kita miliki yang senantiasa membuat isi

dompet kita terus bertambah jumlahnya, dan liabilitas adalah harta yang membuat isi dompet kita menjadi terus berkurang jumlahnya. Pesannya adalah tentu jika kita ingin uang kita bertambah maka perbanyaklah asset dan jika ingin uang kita berkurang maka perbanyaklah liabilitas.

Meskipun liabilitas kita perlukan untuk sebuah prestise atau aktualisasi diri, tentu semua itu harus dalam pengontrolan yang tepat sehingga pada akhirnya tidak menjadi beban yang justru memberatkan kita.

Jika anda mempunyai uang 120 juta rupiah, sebenarnya uang tersebut bisa membeli 3 buah mobil angkutan kota atau mungkin 1 buah mobil Honda jazz. Jika anda membeli tiga buah mobil angkutan kota maka selanjutnya anda akan memiliki penghasilan 6 juta rupiah per bulan. Jika anda memilih membeli Honda Jazz maka anda berkewajiban menganggarkan biaya perawatan dan pajak kendaraan kurang lebih 500 ribu per bulan. Keduanya tentu adalah harta milik anda tetapi seorang pengusaha biasanya akan mencoba menunda kesenangannya (Delayed gratification)

untuk tidak dulu membeli Honda Jazz yang merupakan bentuk liabilitas dengan terlebih dahulu membeli tiga buah angkutan kota yang menjadi assetnya dengan harapan 20 bulan kemudian dia akan mendapatkan Honda Jazz dan 3 buah angkutan kota sekaligus.

Perbanyaklah asset, cobalah menciptakan penghasilan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan dari asset yang anda miliki tersebut dan kemudian cepat atau lambat semua itu akan membuat kita hidup “merdeka”.

Bantuan : Tanggung Jawab Vs Prestasi

Bantuan untuk usaha khususnya dalam bentuk pinjaman uang adalah merupakan sesuatu yang tentu diharapkan akan memperlancar usaha kita

dalam berkembang. Bantuan dalam bentuk

pinjaman uang bagi seorang pengusaha adalah merupakan sebuah tanggung jawab besar yang harus dipikirkan secara serius bagaimana mengelolanya dengan baik agar bantuan tersebut bisa kembali tepat waktu dan memberikan dampak

yang baik bagi kegiatan usahanya. Banyak sekali kesalahan yang menganggap bantuan atau cairnya aplikasi pinjaman uang adalah merupakan sebuah prestasi usaha dimana dengan segala cara bahkan membuat data palsu agar bantuan bisa cair dengan lancar tanpa memikirkan imbasnya di kemudian hari. Jika ternyata kita tidak bisa menyikapi pinjaman tersebut dengan bijak karena proses pengajuannya dimulai dengan menciptakan kebohongan-kebohongan yang sistematis, maka saran saya lebih baik anda mencoba mengelola yang ada saja dahulu secara bertahap meskipun tentu itu akan terasa lambat.

Jika untuk membuat sebuah usaha kita

membutuhkan sebuah tempat yang representative di pusat keramaian dengan akses yang mudah tentu itu adalah sesuatu yang baik jika kita memiliki modal banyak untuk memperolehnya. Jika ternyata kita belum memiliki modal banyak maka akan lebih bijak jika kita memulainya dari sesuatu yang kita miliki meskipun sederhana atau apa adanya, misalnya menjadikan rumah sekaligus kantor kita meskipun letaknya tidak di pusat keramaian, carilah pelanggan setia terlebih dahulu

dengan meningkatkan kualitas pelayanan dari aspek yang lain seperti dari aspek Sumber Daya Manusianya. Banyak usaha yang jor-joran menciptakan infrastuktur yang representative tetapi kemudian bangkrut karena tidak mampu menutup biaya operasional yang muncul karena belum memiliki pelanggan setia “loyal customer”.

Kegagalan : Peta Vs Vonis

Kegagalan dalam berwirausaha bukanlah sesuatu yang harus kita takuti secara berlebihan sehingga mempersempit ruang gerak dan mengurangi keberanian kita untuk memulai wirausaha.

Tidak ada yang menginginkan kegagalan dalam hidup ini, dan juga tidak ada seorang pun yang

tidak pernah mengalami kegagalan dalam

hidupnya. Kegagalan adalah merupakan fitrah kehidupan yang akan mendewasakan kita bahwa tidak ada kesuksesan yang dapat kita peroleh

dengan mudahnya dalam hidup ini. Semua

bernama usaha yang dibaliknya terbentang sebuah jalan yang disebut dengan perjuangan.

Untuk menjadi sukses salah satu ukurannya adalah

bagaimana menyikapi kegagalan dengan

pandangan yang positif. Menjadikan sebuah kegagalan sebagai sebuah petunjuk arah yang dapat menyadarkan kita bahwa ada jalan salah yang tidak boleh kita lewati dua kali atau bahkan berulang-ulang. Kegagalan bukanlah sebuah vonis atau kesimpulan bahwa kita tidak bisa menjemput kesuksesan kita, justru dengan kegagalan itu kita

seharusnya mengetahui jalan mana yang

selanjutnya tidak boleh kita lewati.

Kegagalan diri adalah sebuah pelajaran mahal

untuk dapat kita jadikan kompas dalam

menentukan arah langkah kita, dan jika kita ingin menurunkan resiko dan harga dari sebuah kegagalan, maka kuncinya adalah belajarlah dari kegagalan orang lain yang dengan ikhlas membuka peta kegagalan dan kesuksesan hidupnya untuk kita pelajari. Carilah mentor kesuksesan anda dan

belajarlah kepada mereka dengan penuh

Pensiun : Pasive Income Vs Gaji

Ketika kebanyakan orang mengejar gaji pensiun untuk mengurangi kekhawatiran dalam menjalani masa tuanya, maka seorang pengusaha sejati akan

mempersiapkan diri sejak dini untuk

mempersiapkan “pasif income” di hari tuanya.

Seperti halnya gaji pensiun, “pasif income” adalah merupakan penghasilan yang kita peroleh meskipun kita sudah tidak lagi aktif bekerja. Berikut ini adalah perbedaan tipis tentang persepsi gaji pensiun dan “pasif income”yang saya maksud :