• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : HASIL PENELITIAN

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Kegiatan Ekstrakurikuler Pembelajaran Al- Qur’an…

3. Angket

Angket yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan tertulis kepada responden dengan memberikan angket pertanyaan sebanyak jumlah yang ditentukan. Adapun responden adalah siswa-siswi kelas, V SDN Sawab Baru 2 Ciputat Tangerang Selatan.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen non tes, salah satunya dengan menggunakan angket yang diberikan kepada para responden untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap Al-Qur’an

Adapun kisi-kisi instrumennya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Materi Angket

No Dimensi Indikator Nomor Butir Item Jumlah

1 Kegiatan ekstrakurikuler Pembelajaran Al-Qur’an

Mengikuti Pembelajaran

Al-Qur’an

1,2,3,4,5,6 6

Materi pembelajaran

Al-Qur’an berkaitan dengan ajaran agama Islam

7,8,9 3

Proses pembelajaran

Al-Qur’an

10,11,12,13,14,15, 16,17

8

Menghafal doa sehari-hari dan ayat pilihan ketika pembelajaran Al-Qur’an

18,19 2

3

Cholid Narbuko dkk, Metodologi Penelitian, ( Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003), cet. V, h. 70-83

dengan menggunakan terjemahnya

Mempelajari ilmu tajwid untuk memahami

Al-Qur’an

22 1

Bersemangat dalam mempelajari Al-Qur’an

23 1

Pengamalan Al-Qur’an

setelah mengikuti Pembelajaran 24,25,26,27,28,29, 30 7 Jumlah 30

F. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data agar dapat lebih mudah dalam mengambil kesimpulan, maka penulis akan memporoses data-data melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Editing yaitu dengan mempelajari kembali berkas-berkas yang telah terkumpul, sehingga berkas data tersebut diketahui semuanya dan dapat dinyatakan baik, kemudian disiapkan proses selanjutnya.

2. Tabulating yaitu pertanyaan-pertanyaan yang telah dijawab kemudian dinyatakan dalam bentuk table, yang mana sebelumnya telah diberikan kode dan hitung prosentasinya, sehingga dapat diketahui kecenderungan tiap-tiap alternative jawabannya.

3. Skoring adalah untuk menentukan skor hasil penelitian ditetapkan bahwa untuk jawaban item positif diberi skor:

29

Tabel 3.2

Skor item alteratif jawaban responden Pernyataan Positif Negatif

Selalu 4 1

Sering 3 2

Kadang-kadang 2 3

Tidak pernah 1 4

Untuk analisis statistic, penulis menggunakan presentase dalam mencari skor masing-masing variabel X dan Y dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

P = F x 100 N

Keterangan : P = Prosentase F = Frekuensi

N = Banyaknya Individu

4. Analisa dan interpretasi data. Setelah data diolah dengan ketentuanya seperti sebelumnya, maka penulis akan menganalisa dan menginterpretasikannya sebagai jawaban sebagai hasil angket yang telah disebarkan kepada responden. Adapun pedoman yang digunakan penulis yaitu statistic korelational dengan rumus produc moment untuk mengetahui hasil data yang telah diperoleh. Setelah itu untuk mencari korelasi antara dua variabel, penulis menggunakan rumus product moment of correlation, yaitu salah satu teknik untuk mencari korelasi antara dua variabel. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

N ( ∑ XY ) – ( ∑ X ) ( ∑ Y ) rxy =

{N ∑ x2– (∑ x)2 } {N ∑ y2– (∑ y)2}

rxy = Angka indeks Korelasi “r” product moment

∑x = Jumlah skor dalam sebaran X (kegiatan ekstrakurikuler Pembelajaran

Al-Qur’an)

∑ x2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X

∑ y2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y N = Banyaknya subyek

Setelah diperoleh angka indeks korelasi “r” produck moment, maka dilakukan interpretasi, yaitu dengan mencocokan hasil penelitian dengan angka

indeks korelasi “r” produt moment seperti di bawah ini :

Tabel 3.3

Indeks Korelasi Produc Moment

Besernya “r” product moment (rxy) Interpretasi

0,00 – 0,20

Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat lemah atau sangat rendah, sehingga korelasi itu diabaikan.

0,20 – 0,40

Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah.

0,40 – 0,70

Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup

0,70 – 0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi.

0,90 – 1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat.

31

Setelah itu hasilnya dicocokan dengan table nilai koefisien “r” product

moment baik pada taraf signifikan 5 % atau pada taraf 1 %. Kemudian dibuat kesimpulan apakah terdapat korelasi positif yang signifikan atau tidak.

Untuk lebih memudahkan pemberian interpretasi angka indeks korelasi “r”

product moment, prosedurnya adalah sebagai berikut :

a. Merumuskan Hipotesa alternative (Ha) dan Hipotesa nilai (No)

b. Menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesa yang diajukan, dengan cara

membandingkan besarnya “r” produt moment dengan “r” yang tercantum

dalam bel nilai (

r

t) dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya atau deggres of freedom (df). Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :

Df = Degress of freedom N = Number of cases

Nr = Banyaknya variabel yang dikorelasikan.

Untuk mencari koefisien determinasi Kontribusi kegiatan ekstrakurikuler pembelajaran Al-Qur’an terhadap hasil belajar PAI di SDN Sawah Baru 2 Ciputat Tangerang Selatan, penulis menggunakan rumus sebagai berikut :

KD = r² x 100 % Keterangan :

KD = kontribusi variabel X terhadap Variabel Y

r² = koefisien korelasi antara variabel X terhadap variabel Y

Metode analisis ini digunakan untuk melihat ada tidak kontribusi antara variabel ekstrakurikuler Pembelajaran Al Qur’an dengan variabel Hasil Belajar

PAI. Maka teknik analisis yang digunakan adalah koefisien korelasi product moment dari pearson.

G. Hipotesis Statistik

Ho : ρ = 0 Ho : ρ≠ 0

32 BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran umum SDN Sawah Baru 2

1. Sejarah dan Kurikulum SDN Sawah Baru 2 Ciputat Tangsel

Sejarah singkat Berdirinya SDN Sawah Baru 2 Ciputat Tangerang Selatanhasil wawancara dengan Kepala Sekolah SDN Sawah Baru 2 Ciputat Tangerang Selatan diperoleh keterangan bahwa, awal berdirinya pada saat itu SDN Sawah Bari 1, tetapi melihat muridnya sangat banyak, maka atas gagasan dari ibu yuyun yundarsih salah satu dari guru SDN Sawah Baru 1, maka terbentuklah sekolah SDN Sawah Baru 2 yang letaknya sangat strategis, karena dilalui kendaraan umum sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat. Berbagai prestasi diperoleh SDN Sawah Baru 2 Ciputat Tangerang Selatan sangat menggembirakan, baik akademik maupun non akademik. Dan tamatannya banyak yang melanjutkan pada jenjang berikutnya baik SLTP, SMK, SMU,dan PESANTREN bahkan lulusan dari SDN Sawah Baru 2 ada yang menjadi seorang dokter.

Kurikulum yang berlaku di SDN Sawah Baru 2 Ciputat Tangerang Selatan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar isi, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Struktur SDN Sawah Baru 2 Ciputat Tangerang Selatan meliputi substansi pembelajaran yang harus

33

ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai kelas 1 sampai kelas 6. Struktur kurikulum tersebut disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaram.

2. Visi dan Misi SDN Sawah Baru 2 1) Visi

“ Menciptakan lingkungan belajar yang aktif, kreatif, dan empati sehingga tercipta lulusan yang berprestasi, berakhlak mulia, terampil dalam karya, berwawasan teknologi dengan berlandaskan pribadi yang religius “

2) Misi

a. Mengembangkan dan mengarahkan kemampuan siswa secara terarah dan berkesinambungan ;

b. Menanamkan nilai-nilai agama sejak dini sehingga dapat membentuk peserta didik yang berakhlak mulia, beriman, dan bertaqwa ;

c. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan ;

d. Mengembangkan dan mewadahi potensi peserta didik secara tepat ;

e. Memberikan pelatihan secara berkala dan terjadwal untuk menghadapi lomba-lomba mulai tingkat gugus sampai provinsi ;

f. Mengembangkan dan meningkatkan kerja sama yang harmonis antara warga sekolah dan lingkungan.

3. Tujuan SDN Sawah Baru 2

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut. Selanjutnya tujuan pendidikan dasar tersebut dijabarkan menjadi tujuan Sekolah Dasar Negeri Sawah Baru II sebagai berikut :

a. Siswa beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlakul karimah ;

c. Siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi ;

d. Mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat, dan kebudayaannnya ; e. Siswa memiliki life skill untuk bekerja dan mengembangkan diri secara

terus menerus ;

f. Siswa memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap sesama dan juga peduli terhadap lingkungan sosial.

4. Daftar Nama Guru

Tabel 4.1 NO NAMA JABATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 HARDINAH, S.Pd YAHYA SUKANTI HERIYANA FAJAR RAHMAT JAUHARI SAMINI SITI KARMILA NAMAD, S.Ag ANIS FUAD SANING MALIHAH NURIAH SOPIAH EKO PRISWANTORO SRI IRYANTI

FITRI JAYANTI S,Ag LILY KARTIAKA ROBBY CAHYADI Kepala Sekolah Guru Kelas VI Guru Kelas V Guru Kelas VI Guru Penjaskes Guru Kelas I Guru Kelas II Guru Agama Guru Kelas III Guru Kelas IV Guru Kelas II

Guru Kelas I Guru Kelas IV

Guru Kelas V Guru Kelas III Guru Al-Qur’an

Guru Bahasa Inggris Guru Komputer

35

5. Daftar Peserta Didik

Tabel 4.2

Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI Jumlah

L P L P L P L P L P L P L P

59 47 56 41 36 45 48 44 37 35 46 27 282 239

106 97 91 92 72 73 521

6. Sarana dan Prasarana

Tabel 4.3

NSS 101280310071

Tahun berdiri 1978

Status Sekolah Negeri

Kelompok Sekolah SD Imbas

Akreditasi B

Rombongan Belajar 12

Bangunan Sekolah Milik Sendiri

Ruang Kelas 6 ruang

Ruang Kepala Sekolah 1 ruang

Ruang Guru 1 ruang

Kamar Kecil 4 ruang

Rumah Dinas Guru dan Penjaga

Luas Seluruh 682 m2

Luas bangunan 300 m2

7. Mata Pelajaran

Pada komponen mata pelajaran Kelas IV sampai dengan Kelas VI ada penambahan 3 jam pelajaran yaitu :

1. Muatan lokal ditambah 2 jam pelajaran ;

2. Mata pelajaran Agama Islam ditambah 1 jam pelajaran untuk kelas IV s/d VI menuju kepada keunggulan.

Tabel 4.4

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada table Struktur Kurikulum

KOMPONEN

KELAS DAN ALOKASI WAKTU

I II III IV V VI A. MATA PELAJARAN

1. Pendidikan Agama Islam 3 4 4 4 5 5 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 7 7 7 5 5 5

4. Matematika 6 6 6 5 5 5

5. Ilmu Pengetahun Alam 2 3 3 3 3 3

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 2 4 4 4 7. Seni Budaya dan Keterampilan 2 2 2 3 3 3 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan

Kesehatan 2 2 2 4 4 4 B. MUATAN LOKAL 9. Bahasa Sunda 2 2 2 2 2 2 10. Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2 C. PENGEMBANGAN DIRI 11. Pramuka *2) *2) *2) *2) *2) *2)

12. Pembelajaran Al-Qur’an *2) *2) *2) *2) *2) *2)

JUMLAH 32 33 34 37 39 39

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Data yang dihimpun berdasarkan penyebaran angket dikelompokan kedalam

37

1. Kegiatan ekstrakurikuler Pembelajaran Al Qur’an

Data tentang pembelajaran Al-Quran terangkum dalam 30 tabel dimulai tabel 4 sampai tabel 34. Terdiri dari soal positif secara keseluruhan. Tiap-tiap tabel diuraikan satu persatu sebagaimana berikut ini :

Tabel 4.5

Mengikuti pembelajaran Al-Qur’an disekolah No. Alternatif Jawaban F %

1 Selalu 13 52 Sering 8 32 Kadang-kadang 2 8 Tidak Pernah 2 8 Jumlah 25 100

Tabel diatas berisi tentang mengikuti pembelajaran Al-Qur’an di sekolah. Sebanyak 52 % menyatakan bahwa responden mengikuti pembelajaran Al-Qur’an

di sekolah, sebagian besar menjawab selalu, sementara 32 % responden menjawab sering dan sebagian kecil menjawab kadang-kadang 8 %. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa masih banyak responden mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pembelajaran Al-Qur’an disekolah.

Tabel 4.6

Aktif mengikuti kegiatan pembelajaran Al Qur’an di sekolah

No. Alternatif Jawaban F % 2 Selalu 12 48 Sering 4 16 Kadang-kadang 7 28 Tidak Pernah 2 8 Jumlah 25 100

Jawaban yang hampir sama yang diberikan oleh responden ketika ditanyakan tentang siswa aktif mengikuti kegiatan pembelajaran Al Qur’an di sekolah. Sebanyak 48 % responden menjawab selalu, dan sebagian kecil responden menjawab 16 % sering & 28 % kadang-kadang. Ini artinya siswa aktif mengikuti

kegiatan pembelajaran Al Qur’an di sekolah, dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pembelajaran Al-Qur’an di sekolah ini memberikan kesan yang baik.

Tabel 4.7

Mengikuti pembelajaran Al-Qur’an ini, pengetahuan agama saya bertambah No. Alternatif Jawaban F %

3 Selalu 11 44 Sering 12 48 Kadang-kadang 0 0 Tidak Pernah 2 8 Jumlah 25 100

Dari tabel di atas ini saat responden diberi pernyataan tentang setelah mengikuti pembelajaran Al-Qur’an ini, pengetahuan agama saya bertambah, diperoleh data 48 % responden menjawab sering, sedangkan yang menyatakan selalu ada 44 % dan yang menjawab tidak pernah setelah mengikuti pembelajaran

Al-Qur’an ini, pengetahuan agama saya bertambah hanya 8 %. Dengan demikian

hampir semua siswa setelah mengikuti pembelajaran Al-Qur’an ini, pengetahuan

agama saya bertambah.

Tabel 4.8

Saya mengikuti pembelajaran Al-Qur’an setiap pertemuan

No. Alternatif Jawaban F % 4 Selalu 15 60 Sering 8 32 Kadang-kadang 2 8 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 25 100

Pada tabel di atas diketahui 60 % responden menyatakan selalu, sementara responden yang menyatakan sering ada 32 % dan juga yang menyatakan kadang-kadang ada 8 %. Hal ini berarti sebagian besar responden menyatakan bahwa siswa mengikuti pembelajaran Al-Qur’an setiap pertemuan ini berarti sanya motivasi untuk meningkatkan bacaan Al-Qur’an

39

Tabel 4.9

Ketika saya mengikuti pembelajaran Al-Qur’an apakah orang tua saya

mendukung

No. Alternatif Jawaban F % 5 Selalu 17 68 Sering 5 20 Kadang-kadang 3 12 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 25 100

Pada tabel di atas dapat diketahui 68 % responden menjawab selalu, sedangkan yang menjawab sering ada 20 % dan juga 12 % responden menyatakan kadang-kadang dan 0 % menjawab tidak pernah. Dengan demikian disimpulkan ketika siswa mengikuti pembelajaran al-Qur’an orang tua mendukung

sepenuhnya. Hal ini terlihat dari kebanyakan responden yang menyatakan selalu dan sering.

Tabel 4.10

Apakah siswa mengikuti pembelajaran Al-quran dengan senang No. Alternatif Jawaban F %

6 Selalu 11 44 Sering 4 16 Kadang-kadang 8 32 Tidak Pernah 2 8 Jumlah 25 100

Pada tabel di atas dapat diketahui 44 % responden menyatakan selalu, 32 % responden menyatakan kadang-kadang sementara responden yang menyatakan sering ada 16 % dan juga 8 % responden. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa siswa sebagian besar senang mengikuti pembelajaran Al-Qur’an

Tabel 4.11

Materi pembelajaran Al-Qur’an berkaitan dengan ajaran agama Islam No. Alternatif Jawaban F %

7 Selalu 9 36 Sering 11 44 Kadang-kadang 4 16 Tidak Pernah 1 4 Jumlah 25 100

Sedangkan tabel diatas ini memaparkan data tentang materi pembelajaran

Al-Qur’an berkaitan dengan ajaran agama Islam masing-masing responden

menjawab berbeda-beda. 16 % responden menjawab kadang-kadang 36 % responden menjawab selalu dan 44 % responden menjawab sering menerima materi pembelajaran Al-Qur’an berkaitan dengan ajaran agama Islam. Ini artinya bahwa seorang siswa masih mengikuti pembelajaran Al–Qur’an, meskipun tidak semua siswa bisa membaca Al Qur’an dengan baik dan benar.

Tabel 4.12

Membawa kitab suci Al-Qur’an ketika materi berlangsung No. Alternatif Jawaban F %

8 Selalu 12 48 Sering 10 40 Kadang-kadang 3 12 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 12 % siswa menjawab kadang-kadang siswa membawa kitab suci Alquran ketika materi berlangsung. sementara 48 % & 40 % responden menjawab selalu dan sering yang artinya siswa dalam kegiatan pembelajaran Al-Qur’an selalu membawa kitab suci

Al-Qur’an ketika materi berlangsung.

Tabel 4.13

Ketika materi pembelajaran Al-Qur’an berlangsung apakah siswa

memperhatikan dengan baik No. Alternatif Jawaban F %

9 Selalu 17 68 Sering 5 20 Kadang-kadang 0 0 Tidak Pernah 3 12 Jumlah 25 100

Pada tabel di atas dapat diketahui 68 % responden meyatakan selalu, sedangkan 20 % responden menjawab sering dan juga 3 % responden menyatakan tidak pernah. Dalam hal ini menunjukan bahwa ketika materi pembelajaran

41

Tabel 4.14

Pembelajaran Al-Qur’an melalui Tadarus bersama-sama No. Alternatif Jawaban F %

10 Selalu 6 24 Sering 8 32 Kadang-kadang 8 32 Tidak Pernah 3 12 Jumlah 25 100

Pada tabel di atas dipaparkan tentang pembelajaran Al-Qur’an tidak sesuai

dengan pendidikan yang ada disekolah. Diketahui bahwa 32 % responden menyatakan sering dan kadang-kadang pembelajaran Al-Qur’an melalui tadarus bersama-sama. Sedangkan yang menyatakan selalu ada 24 % serta yang menyatakan tidak pernah 12 %. Ini berarti masih ada siswa yang menyatakan bahwa pembelajaran Al-Qur’an melalui tadarus bersama-sama

Tabel 4.15

Pembelajaran Al-Qur’an melalui Tilawah/ seni bacaan

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui 24 % responden menyatakan pembelajaran Al-Qur’an melalui tilawah/ seni bacaan, sedangkan yang menyatakan kadang-kadang berjumlah 16 % dan juga 20 % menyatakan sering. Tidak pernah menyatakan 40 %. Ini artinya masih sebagian kecil siswa belum bisa membaca al-qur’an secara tilawah.

No. Alternatif Jawaban F % 11 Selalu 6 24 Sering 5 20 Kadang-kadang 4 16 Tidak Pernah 10 40 Jumlah 25 100

Tabel 4.16

Ketika Pembelajaran Al-qur’an disampaikan apakah keinginan saya bertambah untuk mempelajarinya

No. Alternatif Jawaban F % 12 Selalu 21 84 Sering 3 12 Kadang-kadang 1 4 Tidak pernah 0 0 Jumlah 25 100

Dari tabel di atas, diketahui bahwa siswa yang menyatakan selalu sebanyak 21 siswa atau 84 % . sering sebanyak 3 orang atau 12 % sedangkan yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah tidak ada atau 0 %. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Ketika Pembelajaran Al-qur’an

disampaikan sebagian besar siswa keinginannya bertambah untuk mempelajarinya.

Tabel 4.17

Apakah Pembelajaran Al-Qur’an mudah untuk di pelajari dan dipahami

No. Alternatif Jawaban F % 13 Selalu 9 36 Sering 8 32 Kadang-kadang 6 24 Tidak Pernah 2 8 Jumlah 25 100

Pada tabel di atas ini diperoleh data 36 % responden menjawab selalu, ini artinya tidak sering siswa melakukannya. Sedangkan yang menjawab sering berjumlah 32 % dan juga siswa menjawab kadang-kadang ada 24 %. Dengan demikian sebagian besar siswa masih mudah untuk belajar Al Qur’an dan mudah

untuk dipahami. Hal ini seperti dikemukakan salah satu guru Al-Qur’an melalui wawancara, karena begitu banyaknya mata pelajaran yang siswa harus pelajari

akan tetapi siswa masih dituntut untuk bisa belajar Al Qur’an Jadi bagi guru

membuat persiapan untuk mengajar Al-Qur’an dalam satu semester pasti ada meskipun diluar jam pelajaran.1

43

Tabel 4.18

Setiap pembelajaran Al-Qur’an dimulai siswa dianjurkan membaca Surat Al-Fatihah dan surat-surat pendek

No. Alternatif Jawaban F % 14 Selalu 13 52 Sering 6 24 Kadang-kadang 4 16 Tidak Pernah 2 8 Jumlah 25 100

Tabel di atas menunjukan bahwa siswa yang menyatakan sebanyak selalu 13 siswa atau 52 %, sering 24 %. Kadang-kadang 16 % dan yang menjawab tidak pernah 8 % siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap pembelajaran Al-Qur’an dimulai siswa dianjurkan membaca Surat Al-Fatihah dan surat-surat pendek.

Tabel 4.19

Setiap pembelajaran Al-qur’an saya membawa buku ilmu tajwid

No. Alternatif Jawaban F % 15 Selalu 13 52 Sering 6 24 Kadang-kadang 5 20 Tidak Pernah 1 4 Jumlah 25 100

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa rersponden yang menjawab selalu sebanyak 52 % sedangkan responden yang menyatakan sering ada 24 %. Sementara responden yang menyatakan kadang-kadang ada 20 % dan tidak pernah ada 1 %. Maka dapat dikatakan bahwa setiap pembelajaran Al-Qur’an

siswa membawa buku ilmu tajwid

Tabel 4.20

Ketika mengalami kesulitan dalam membaca Al-quran apakah saya bertanya

No. Alternatif Jawaban F % 16 Selalu 22 88 Sering 3 12 Kadang-kadang 0 0 Tidak pernah 0 0 Jumlah 25 100

Dari tabel di atas, diketahui bahwa siswa yang menyatakan selalu sebanyak 22 siswa atau 88 % . sering sebanyak 3 orang atau 12 % sedangkan yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah tidak ada atau 0 %. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ketika siswa mengalami kesulitan dalam membaca Al-Qur’an selalu bertanya.

Tabel 4.21

Setiap pembelajaran Al-Qur’an saya mencatat

No. Alternatif Jawaban F % 17 Selalu 17 68 Sering 7 28 Kadang-kadang 0 0 Tidak Pernah 1 4 Jumlah 25 100

Pada tabel di atas dapat diketahui 68 % responden menyatakan selalu, sementara 28 % responden menyatakan sering dan juga responden menyatakan tidak pernah ada 4 %. Dari hasil di atas terlihat bahwa sebagian besar siswa mencatat ketika pembelajaran Al-Qur’an.

Tabel 4.22

Apakah saya menghafal Ayat-ayat pilihan ketika pembelajaran Al-Qur’an

No. Alternatif Jawaban F % 18 Selalu 4 16 Sering 2 8 Kadang-kadang 14 56 Tidak Pernah 5 20 Jumlah 25 100

Pada tabel di atas dapat diketahui 56 % responden meyatakan kadang-kadang 16 % responden menjawab selalu artinya tidak sering dan juga 20 % responden menyatakan tidak pernah, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa menghafal ayat-ayat pilihan ketika pembelajaran Al-Qur’an sudah bagus.

Bagi seorang pendidik, guru Al-Qur’an adalah seorang yang tidak bosan-bosannya untuk memotivasi anak didiknya untuk belajar dan belajar serta memperaktekannya dalam berbibadah, agar menjadi pintar dan berprestasi untuk

45

kebanggaan bagi diri sendiri, orang tua, bangsa dan negara. Hal ini yang harus dilakukan siswa dalam mempraktekan ajaran agama islam.

Tabel 4.23

saya menghafal doa sehari-hari ketika pembelajaran Al-Qur’an

No. Alternatif Jawaban F % 19 Selalu 10 40 Sering 8 32 Kadang-kadang 5 20 Tidak Pernah 2 8 Jumlah 25 100 .

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa rersponden yang menjawab selalu sebanyak 40 % sedangkan responden yang menyatakan sering ada 32 %. Sementara responden yang menyatakan kadang-kadang ada 20 % dan tidak pernah ada 8 %. Maka dapat dikatakan bahwa rata-rata siswa menghafal doa sehari-hari ketika pembelajaran Al-Qur’an

Tabel 4.24

Membaca Al-Qur’an dengan terjemahnya per ayat No. Alternatif Jawaban F %

20 Selalu 1 4 Sering 2 8 Kadang-kadang 8 32 Tidak Pernah 14 56 Jumlah 25 100

Pada tabel di atas dapat diketahui 56 % responden menjawab sering, sedangkan 28 % responden menjawab kadang-kadang, dan yang menjawabselalu ada 16 %, dan juga 0 % responden menyatakan tidak pernah membaca Al-Qur’an

dengan terjemahnya per ayat. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa masih kurang dalam membaca Al-qur’an dengan terjemahnya per ayat.

Bagi seorang guru agama yang profesional dalam mendidik siswanya untuk selalu belajar maka seorang guru harus bisa melihat kelebihan dan kekurangan siswa dalam belajar.

Tabel 4.25

Membaca Al-Qur’an dengan terjemahnya

No. Alternatif Jawaban F % 21 Selalu 1 4 Sering 2 8 Kadang-kadang 8 32 Tidak Pernah 14 56 Jumlah 25 100

Pada tabel di atas dapat diketahui 56 % rersponden meyatakan tidak pernah membaca Al-Qur’an dengan terjemahnya, sedangkan responden yang menyatakan kadang-kadang ada 32 % dan juga 8 % responden menyatakan sering. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa pengamalan siswa dalam membaca Al Qur’an

dengan terjemahnya masih sangat kurang.

Tabel 4.26

saya bersemangat mempelajari Al-Qur’an di sekolah

No. Alternatif Jawaban F % 22 Selalu 5 20 Sering 9 36 Kadang-kadang 3 12 Tidak Pernah 8 32 Jumlah 25 100

Pada tabel di atas dipaparkan tentang apakah saya bersemangat mempelajari

Al-Qur’an di sekolah. Dalam hal ini diketahui 36 % responden menyatakan

sering, sedangkan responden yang menyatakan tidak pernah bersemangat mempelajari Al-Qur’an disekolah ada 32 %, sementara responden yang menyatakan selalu ada 20 % dan juga ada yang menjawab kadang-kadang ada 12 %.

Tabel 4.27

Apakah saya mempelajari ilmu tajwid untuk memahami Al-Qur’an

Dokumen terkait