• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan Kelompok Tani Sido Akur Kelurahan Genjahan Kecamatan Ponjong Kabupaten Gunung Kidul

HAS IL PENELITIAN DAN PEMBAHAS AN

A. Gambaran Umum Organisasi

3. Kegiatan Kelompok Tani Sido Akur Kelurahan Genjahan Kecamatan Ponjong Kabupaten Gunung Kidul

Kegiatan Kelompok Tani Sido Akur berorientasi pada bisnis pertanian yang dilaksanakan dengan sebaik–baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok. Kegiatan Kelompok Tani Sido Akur diawali dengan rapat anggota kelompok untuk menyusun rencana kegiatan dan di dampingi oleh PPL dari Kecamatan yang di tugaskan di Kelurahan Genjahan, kegiatan yang disepakati bersama di dalam rapat anggota dituangkan didalam buku rencana kegiatan untuk menjadi pedoman kegiatan tahun berjalan.

Kelompok Tani Sido Akur Kelurahan Genjahan Kecamatan Ponjong Kabupaten Gunung Kidul, beberapa kegiatan yang bersifat meningkatkan pendapatan di sektor pertanian penjualan hasil pembuatan

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

benih beras hitam, pestisida cair organik, pupuk cair organik, pupuk padat organik dan penjualan beras hitam organik.

Evaluasi kegiatan selalu dilaksanakan di saat pertemuan (rapat kelompok) yang dilaksanakan sebulan sekali pada awal bulan, untuk mengetahui dan membahas permasalahan yang dihadapi agar permasalahan segera dapat diatasi selain itu juga untuk mengetahui perkembangan kelompok tani. Evaluasi tahunan merupakan kegiatan untuk menyusun kegiatan berikutnya yang meliputi evaluasi perencanaan, evaluasi pelaksanaan dan evaluasi hasil kegiatan, yang bertujuan untuk menyusun rencana tahun berikutnya.

Capaian hasil pertanian Kelompok Tani Sido Akur Kelurahan Genjahan Kecamatan Ponjong Kabupaten Gunung Kidul adalah sebagai berikut:

a. Evaluasi pencapaian target masa lalu

Dengan melihat hasil produksi gabah, pupuk organik, pestisida organik, dan pembuatan benih padi di kelompok Tani Sido Akur, Kelurahan Genjahan Kecamatan Ponjong Kabupaten Gunung Kidul. Pada tahun 2016 realisasi hasil produksi gabah 14 ton per satu hektar lahan pertanian, pupuk cair organik rata-rata per bulan mencapai 5.000 liter, pupuk padat organik 50 kg perbulan, pestisida cair organik rata – rata perbulan mencapai 25 liter.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

b. Penentuan target masa datang

Target setelah di evaluasi, bagaimana menjalankan target sasaran dan misi di tahun 2017 dengan meningkatkan produksi gabah, pupuk organik, pestisida organik, dan benih padi. Untuk target tahun 2017 produksi rata-rata 16 ton gabah, untuk pupuk cair organik 10.000 liter per bulan, pupuk padat organik 100 kg perbulan, pestida cair organik 50 liter perbulan.

Tabel 4.3 Budidaya tanam di Kelompok Tani Sido Akur yaitu: No Nama Tanaman

1 Padi IR 64

2 Padi Pionir (PP3) 3 Padi Bagendit 4 Padi Beras Hitam 5 Padi Patan 6 Padi Tri Jhotho

Sumber: Kelompok tani sido akur 2017

Dari hasil penelitian pada tabel 4.3 di atas maka dapat di identifikasi sebagai berikut:

1) Padi IR 64 merupakan benih padi yang dikembangkan dari pemerintah (Dinas Pertanian) untuk mendapatkan benih membeli di toko pertanian dengan harga Rp75.000-, per 5 kg. Kelompok Tani Sido Akur tidak membudidayakan untuk benih ,hanya menanam untuk di jual. lama masa tanam sampai dengan memanen selama 90 – 100 hari.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

2) Padi Pionir (M apan) merupakan jenis padi yang di kembangkan oleh pemerintah (Dinas Pertanian) untuk mendapatkan benih dengan membeli di toko pertanian dengan harga Rp120.000-, per 5kg. Kelompok Tani Sido Akur tidak membudidayakan untuk pembenihan hanya menanam untuk dijual. M asa tanam sampai memanen membutuhkan waktu 90 – 100 hari.

3) Padi Bagendit merupakan merupakan jenis padi yang dikembangan oleh pemerintah (Dinas Pertanian) untuk mendapatkan benih padi membeli di Toko Petanian dengan harga Rp75.000-,/ 5kg. Kelompok Tani Sido Akur tidak membudidayakan untuk benih, hanya menanam untuk dijual

4) Padi beras hitam merupakan varietas padi yang dikembangkan di Kelompok Tani Sido Akur dalam segi perawatan sama dengan padi yang lain dan lama tanam lebih lama diantara 95–100 hari. Kelompok Tani Sido Akur membudidayakan benih varietas baru beras hitam dengan harga jual benih siap tabur (persemaian) dengan harga Rp10.000-,/kg untuk harga jual gabah kering dengan harga Rp18.000-, samapai Rp20.000-,/kg.

5) Padi Patan merupakan jenis padi yang sudah terkenal di Kabupaten Gunung kidul jenis padi ini di kembangkan di Kelompok Tani Sido Akur merupakan hasil penemuan Bapak M argiyo selaku ketua kelompok . Awal penelitian pembuatan benih dilakukan pada tahun 2010 dan dilakaukan 9 kali tanam selama 3 tahun barulah tahun 2014

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

jenis padi Patan bisa di budidayakan dan menyebar luas di Kabupaten Gunung Kidul, jenis padi ini banyak diminati oleh petani di Kabupaten Gunung Kidul dikarenakan padi lebih tahan penyakit, ukuran padi yag lebih besar sehingga lebih berbobot saat di timbang, masa tanam sampai masa panen yaitu 90 hari. Harga jual benih padi Patan siap tabur (Persemaian) Rp70.000-,/ 5kg.

6) Padi Tri Jhotho merupakan jenis padi varietas baru yang merupakan hasil penemuan Bapak margiyo penelitian ini memakan waktu 3 tahun dengan masa tanam 9 kali. Awal penelitian ini dimulai pada tahun 2014, pada saat melalukan penelitian mengalami banyak kesulitan, ciri-ciri padi Tri Jhotho yaitu satu batang padi memiliki 3 varietas padi yaitu :

a) Padi berbulu pendek ciri kas ukuran padi lebih kecil ukuran gabah sama dengan padi IR 64.

b) Padi tidak berbulu dengan ciri – ciri ukuran padi lebih besar di banding padi berbulu pendek.

c) Padi berbulu panjang dengan ciri–ciri ukuran padi lebih besar di banding padi pada umumnya seperti, bagendit, IR 64, M apan, patan, dan beras hitam.

Dari hasil penelitian yang dilakukan bapak margiyo berhasil memisah 3 jenis padi dari satu batang, jadi padi jenis Tri Jhotho ada 3 jenis padi padi tidak berbulu, berbulu pendek, dan berbulu panjang. Padi Tri Jhotho baru akan di budidayakan pada musim tanam di akhir tahun 2017.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Tabel 4.4 Hasil Produksi Kelompok Tani Sido Akur

No Nama Produk Harga jual

1 Pupuk cair organic Rp. 20.000/Liter 2 Pupuk padat organic Rp.10.000/Kg 3 Pestisida organic Rp.120.000/Liter

4 Beras Hitam Organik Rp. 25.000/Kg

Sumber: Kelompok tani sido akur, 2017

Dari tabel 4.4 di atas maka dapat di identifikasi sebagai berikut:

1. Pupuk cair organik merupakan hasil produsi Kelompok Tani Sido Akur, merupakan penemuan dari Bapak M argiyo yang dikembangkan bersama dengan anggota Kelompok Tani Sido Akur bahan–bahan, harga dan cara pembuatan pupuk cair organik yaitu: a. Bahan Baku

1) Susu yang gagal produksi di beli dari Kabupaten Boyolali melalui koperasi ternak susu sapi dengan harga Rp3000-,/ liter.

2) Kotoran ayam atau kotoran puyuh di beli dari peternak harga 1 karung ukuran 25kg dengan harga Rp5000-, direndam dengan air 20 liter selama 2 hari selanjutnya di ambil air rendaman sisa kotoran di gunakan untuk pembuatan pupuk padat.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

3) Kulit pisang biasanya mencari di pasar tradisional, pabrik pengolahan pisang membutuhkan 1 kwintal kulit pisang dengan harga Rp50.000-,.

4) Gula pasir 1Kg/ pembuatan 200 liter pupuk cair. 5) 1 liter EM 4 biaya pembuatan sendiri Rp15.000-, 6) Tetes tebu 4 liter dengan harga Rp 28.000-, 7) 200 liter air bersih.

b. Proses Pembutan dari semua bahan dari Susu, cairan kotoran ayam, kulit pisang, gula pasir, EM 4, tetes tebu dan 200 air bersih, di masukan di alat fregmentasi di aduk sampai rata dan di beri 6 reaktor untuk mencampur lebih rata di diamkan selama 7 hari dan di tutup rapat. Barulah pupuk cair organik dapat di gunakan.

c. Cara penggunaan 200 cc pupuk cair organik di campur dengan 15 liter air bersih di dalam tank semprot dan di semprotkan ke tanaman yang akan di pupuk.

2. Pupuk padat organik bahan baku, cara pembuatan dan cara penggunaanya yaitu sebagai berikut:

a. Bahan Baku untuk 4 ton pupuk padat

1) Kotoran sapi, kambing, lembu satu truk berat 4 ton dengan harga Rp300.000-,

2) Bekatul 50kg harga Rp100.000-,

3) Tetes tebu 3 liter dengan harga Rp24.000-,

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

4) EM 4 membutuhka 2liter dengan harga Rp16.000-,

b. Cara pembuatan semua bahan Kotoran hewan ternak, Bekatul, tetes tebu, EM 4 di campur sampai rata selanjutnya di masukan ke dalam alat fregmentasi di diamkan selama 14 hari dan di tutup rapat di aduk setiap 3 hari sekali.

c. Cara penggunaan lagsung ditaburkan di tanaman yang akan di pupuk.

3. Pestisida Organik bahan baku, cara pembuatan dan cara penggunaanya sebagai berikut:

a. Bahan baku

1) Umbi Gadung 1 kg dengan harga Rp6.000-, 2) Daun Sirih dengan harga Rp50.000-,

3) Cabe rawit merah ¼ Kg harga tidak menentu 4) Air bersih dari sumur

b. Cara Pembuatan

1kg gadung, 1K g Sirih, ¼ kg Cabe rawit merah, dan air bersih sebanyak 15 liter dicampur dicampur sampai merata selanjutnya di blender sampai benar – benar halus selanjutnya di endapkan selama 7 hari kemudian di saring sampai bersih, yang diambil air hasil saringan selanjutnya sisa saringan bisa di campurkan dengan pupuk padat, sehingga tidak ada bahan yang tersisa.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Plagiat

c. Cara penggunaan pestisida cair organik sebanyak 200cc di campur dengan air bersih selanjutnya dimasukan ke dalam tangki semprot dan siap digunakan untuk menyemprot tanaman yang terserang penyakit.

4. Beras Hitam Organik

Beras hitam organik merupakan hasil budidaya Kelompok Tani Sido Akur harga jual 25.000/K g dalam kodisi bersih siap di masak penjualanya lansung ke konsumen dan pedagang eceran yang ada di sekitar kabupaten Gunung Kidul, Kota Jogja, dan daerah Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah. Pemasaranya masih tradisional dengan promosi langsung ke calon konsumen dan dari mulut ke mulut dari pelanggan yang merasa puas setelah mengkonsumsi Beras Hitam.

Dokumen terkait