• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. LAPORAN KEGIATAN

A. Kegiatan Magang

Penulis menjalani Kuliah Kerja Media selama 2 (dua) bulan terhitung dari 10 Februari sampai 10 April 2011 di TRANS TV yang beralamat di Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14a Jakarta Selatan.

Aktivitas selama pelaksanaan masa magang adalah hari Senin sampai Jumat, dengan jam kerja Senin-Jumat pukul 10.00-19.00. Dikarenakan tempat dan suasana Kuliah Kerja Media penulis ini merupakan perusahaan televisi swasta nasional di Indonesia maka penulis diharuskan menggunakan kemeja putih bebas sopan, bawahan celana panjang hitam untuk hari Senin sampai Kamis, sedangkan hari Jumat menggunakan kemeja yang tidak ditentukan warnanya dan celana hitam.

Dalam pelaksanaan KKM, penulis mempergunakan kesempatan untuk mencari dan menggali sedalam mungkin tentang apa saja yang harus dikerjakan karena dengan demikian akan dapat memberikan manfaat bagi penulis, baik berupa pengalaman, pengetahuan dan skill yang dapat mengoptimalkan potensi penulis.

1. Bidang Pelaksanaan

Selama melaksanakan KKM, penulis ditempatkan di Divisi News Magazine TRANS TV yaitu terletak pada gedung TRANS Corp lantai 3 di Kawasan Tendean.

commit to user

Pada dasarnya, Divisi News Magazine adalah salah satu divisi yang ada di TRANS TV di samping Divisi News dan Divisi Produksi. Divisi News Magazine berperan sebagai divisi yang memproduksi berita-berita ringan adalah kumpulan program-program berita yang bersifat ringan dan menghibur, menambah pengetahuan dan empati orang akan keadaan di sekelilingnya serta dinamikanya atau yang disebut sebagai feature. Penyajian informasi yang dikemas dalam suatu acara yang bergaya santai dan dapat mudah dimengerti oleh audien.

Divisi News Magazine secara perusahaan berada langsung di bawah pimpinan Direktur Utama yang bertanggungjawab pada divisi-divisi yang lain. Kepala Divisi News Magazine sendiri memiliki kewenangan untuk menjadi koordinator utama dalam proses produksi Divisi News Magazine dan laporan pertanggungjawab (report) langsung kepada Direktur Utama Perusahaan. Divisi ini dalam struktur kerja terbagi menjadi program-program yang didalamnya terdapat sebuah team/unit kerja masing-masing. Setiap unit kerja dipimpin oleh seorang Produser. Adapun unit kerja secara utuh terdiri atas Produser, Asisten Produser, Reporter, Kameramen, Editor dan Asisten Produksi. Adapun tugas masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

a) Produser

Bertugas sebagai coordinator utama dalam pelaksanaan proses produksi dari pra produksi sampai pasca produksi. Bertanggung

commit to user

jawab atas ide cerita, eksekusi pada saat liputan dan kelayakan sebuah tayangan hingga akhirnya siap disiarkan kepada audien. b) Asisten Produser

Melakukan kegiatan yang berkaitan dengan pengawasan proses produksi dan menjadi pendamping bagi produser dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Asisten Produser memiliki wewenang untuk mengambil alih tugas dari Produser apabila berhalangan.

c) Reporter

Merupakan petugas lapangan yang melaksanakan eksekusi ide cerita ke lapangan. Berperan penting dalam proses liputan sebagai seorang sutradara. Mengarahkan dan menyusun cerita dari gambar- gambar yang telah diambil oleh cameramen menjadi sebuah cerita utuh.

d) Kameramen

Bertugas sebagai mata audien di lapangan. Memiliki keahlian untuk dapat menyajikan shot-shot yang layak tayang dan dapat dinikmati oleh mata audien. Selain itu cameramen mendampingi editor dalam editing.

commit to user

Memiliki tugas merangkai shot-shot menjadi sebuah scene dan sequence hingga terbentuk sebuah cerita yang berkesinambungan satu sama lain.

2. Kegiatan yang Telah Dilakukan

Dalam melaksanakan proses KKM penulis telah melaksanakan berbagai macam kegiatan. Dari berbagai macam kegiatan yang bersifat rutin hingga insidentil. Adapun kegiatan yang dilakukan penulis selama mengikuti proses KKM selama delapan minggu adalah :

a) Menyeleksi audien umum yang telah mengirimkan email pendaftaran sebagai peserta Jika Aku Menjadi ke alamat jikaakumenjadi@transtv.co.id

dimana penulis diharuskan menerima atau menolak pendaftaran peserta dengan standart kriteria talent utama program Jika Aku Menjadi. Adapun kriteria tersebut adalah :

1) Perempuan usia 19-25 tahun / mempunyai wajah yang demikian 2) Mahasiswi/karyawati

3) Camera face

4) Memiliki empati sosial tinggi 5) Komunikatif

6) Bersedia mengikuti seluruh ketentuan dalam proses liputan program Jika Aku Menjadi

b) Menghubungi peserta terpilih untuk mengikuti proses casting. Casting adalah tahapan yang harus dilalui oleh peserta untuk mengetahui secara

commit to user

langsung kondisi fisik peserta, bagaimana kepribadian, kemampuan bicara, empati yang dimiliki. Proses casting dalam program Jika Aku Menjadi dibagi menjadi 2 tahapan yaitu :

1) Tahap 1

Casting tahap 1 adalah casting bersama dengan asisten produser, reporter, cameramen atau asisten produksi. Pada tahapan ini crew memutuskan lolos atau tidaknya peserta dengan mempertimbangkan kriteria yang ada. Umumnya pada casting tahap 1 ini peserta yang lolos memenuhi kriteria.

2) Tahap 2

Casting tahap 2 merupakan casting lanjutan dari casting tahap 1. Eksekutif Produser berwenang dalam tahap ini karena peserta yang lolos seleksi tahap 1 berhadapan langsung dengan Eksekutif Produser. Eksekutif Produser dalam tahap ini melihat catatan rekomendasi dari crew yang bertugas dalam casting tahap 1 untuk menentukan secara final peserta menjadi talent utama.

c) Membantu kelancaran proses casting yang diadakan sacara rutin dari hari Senin-Jumat pukul 13.00-17.00 WIB di lantai 3 Gedung TRANS TV. Umumnya peserta terpilih yang sudah dihubungi via telephone datang pada hari yang telah menjadi kesepakatan untuk casting. Peserta datang dengan membawa CV dan foto ukuran 4R. Pada saat peserta datang

commit to user

penulis memberikan formulir data talent yang harus diisi terlebih dahulu oleh peserta untuk keperluan casting. Setiap harinya jumlah peserta casting tahap 1 ada 10-15 orang sedangkan untuk tahap 2 ada 4-6 orang. d) Memberikan rekomendasi kepada reporter untuk kebutuhan talent yang

akan dibawa liputan. Kemudian talent yang sudah disetujui oleh reporter, dihubungi untuk datang dan bertemu dengan crew yang akan pergi liputan. Hal ini dilakukan untuk keperluan briefing talent sebagai persiapan liputan.

e) Membantu Asisten Produksi dalam penyewaan alat/booking good request untuk crew yang akan berangkat liputan.

f) Membantu keperluan reporter untuk membuat surat perjalanan dinas / surat tugas.

g) Membantu reporter untuk membuat surat sewa mobil liputan.

h) Membantu Asisten Produksi untuk menjalankan surat tugas dan sewa mobil.

i) Membantu Asisten Produksi untuk keperluan antaran dan jemputan bandara bagi crew yang akan pergi liputan di daerah luar Jawa Barat. Dan membuat antaran atau jemputan bagi crew yang membutuhkan mobil dinas.

j) Penulis dipercaya dan diberikan kesempatan untuk membuat Running Text / teks berjalan oleh Asisten Produksi.

commit to user

k) Membantu Asisten Produksi dalam sewa both edit (ruang edit) untuk program Jika Aku Menjadi.

l) Membantu Editor untuk booking aransemen music program Jika Aku Menjadi.

m) Mencatat rating dan share mingguan.

n) Mendata master kaset dan master shot yang telah tayang.

o) Membuat surat ijin liputan yang ditujukan untuk pemerintahan di daerah Indramayu yang berisi permohonan pemberian ijin liputan.

p) Hunting talent di kampus Atma Jaya, Moestopo (Beragama), Plaza

Semanggi, Mall Ambassador, ITC Kuningan.

q) Prepare logistic (alat) untuk liputan di daerah Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat selama dua kali.

r) Liputan di daerah Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat episode Pencari Mata Lembu (tanggal liputan 2-6 Maret 2011) dan liputan di daerah yang sama episode Pencari Umang (tanggal 6-10 April 2011).

s) Menjadi pengisi suara narasi episode “Pengamen Kuda Lumping dan

Berokan” dan episode “Pencari Kima Parigi”

t) Mengikuti tanda tangan kontrak talent yang akan liputan di Lombok dan Jogja, terdiri dari data diri, asuransi, perjanjian kontrak.

u) Ke bagian Library untuk minta kaset kosong.

v) Ikut editing di both I (ada 3 both Jika Aku Menjadi, both AC, I, Q). w) Menyerahkan kaset liputan untuk di capture di both editing.

commit to user

x) Verbatim kaset liputan “Pembuat Tikar Pandan, Bogor, Jawa Barat” sebelum diserahkan ke editing.

y) Mengurusi cancel alat, karena kemunduran jadwal liputan.

z) Ikut pichting (reporter mengajukan daftar calon nara sumber yang akan diliput) kepada Produser, Eksekutif Produser, Kepala Departemen, Kepala Divisi.

3. Hambatan / Kendala

a) Kesulitan yang saya hadapi dalam minggu pertama adalah saya masih bingung kalau harus ke bagian master control, inventory, aransemen music, editing, dsb yang notabene berbeda lantai, karena saya pelupa. b) Kesulitan yang lain adalah saya sering lupa dengan nama orang yang

harus saya temui.

c) Sewaktu menjadi dubber agak grogi.

d) Saat aransemen musik, saya kurang tau lagu apa yang akan disisipkan pada adegan tersebut.

e) Saat mengikuti liputan merasakan sulitnya mendirect talent, karena talent yang ikut liputan kurang komunikatif sehingga tim liputan tidak bisa menggali apa yang dirasakan oleh narasumber dan talent (talent terlalu diam dan jaga image)

f) Dalam pembuatan surat peminjaman alat, saya melakukan kesalahan dalam penulisan antara Tim 1 dengan Tim 2.

g) Masih agak ribet saat verbatim.

h) Kesulitan yang lain juga saya rasakan saat cancel alat, ternyata ribet dan harus melalui prosedur yang panjang, sama halnya saat akan membooking alat.

commit to user B. Focus of Interest

Dalam melaksanakan kegiatan KKM, penulis diberikan kesempatan untuk dapat bergabung dalam salah satu program unggulan di Divisi News Magazine TRANS TV yaitu program Jika Aku Menjadi. Jika Aku Menjadi adalah salah satu program TRANS TV, yang menayangkan informasi tentang lika-liku kehidupan orang dengan pekerjaan/profesi tertentu dari kalangan masyarakat kelas bawah, namun segmentasi pemirsa adalah tetap kelas A+B. Program ini selain dikemas secara menarik juga diharapkan bisa membangkitkan semangat toleransi dan solidaritas sosial dari masyarakat kelas atas terhadap mereka yang di kalangan bawah. Jika Aku Menjadi tayang perdana pada tanggal 27 November 2007 dengan durasi 45 menit sekali tayang (termasuk commercial break). Ditayangkan setiap hari Senin-Jumat pukul 18.15-19.00 dan hari Sabtu-Minggu pukul 17.30-18.15.

1. Format Program Acara

a. Format : Feature

b. Title : JIKA AKU MENJADI

c. Target Audience : Female & male, Semua umur

d. Presenter : Talent yang terpilih melalui proses casting

2. Technical Data

a. Duration : 45 menit + commercial break

commit to user

c. On Air : Senin-Jumat pukul 18.15-19.00 dan Sabtu-Minggu

17.30-18.15

d. Setting : Outdoor

e. Camera : 2 camera

3. Rincian Segmen

a. Segmen 1 berisi tentang perkenalan talent dan pekerjaan utama nara sumber.

b. Segman 2 berisi tentang pekerjaan lain nara sumber untuk memenuhi kebutuhan hidup.

c. Segmen 3 adalah talent mengajak jalan-jalan narasumber, dalam proses produksi diberi istilah pengalihan.

d. Segmen 4 merupakan puncak dari semuanya yakni, narasumber diberi hadiah-hadiah yang memang dibutuhkan untuk menopang hidup, seperti sembako, barang pecah belah, almari, televisi, dll.

4. Urutan Proses Produksi dalam Program Acara Jika Aku Menjadi

TRANS TV

Selama dua bulan menjalani magang di TRANS TV dalam program acara Jika Aku Menjadi, penulis bisa mengetahui urutan proses produksi program acara ini. Dalam sebuah produksi ada tiga tahapan yang harus dilaksanakan. Yakni Pra Produksi, Produksi, Pasca Produksi. Berikut adalah urutannya :

commit to user 1. Pra Produksi

a. Sebelum melakukan sebuah liputan diharuskan ada ide atau gagasan dari seorang reporter yang nantinya dimintai persetujuan oleh Produser (proses pitching). Setelah disetujui maka tim yang akan ditugasi membuat sebuah surat tugas, sewa mobil, antaran ke bandara (kalau liputan berada di luar Jawa Barat). Dalam satu tim membutuhkan satu reporter, dua cameramen, satu UPM (bagian keuangan).

b. Asisten produksi membuat surat peminjaman alat untuk liputan. Meminta kaset yang diperlukan untuk liputan.

c. Asisten produksi, reporter, kameramen melakukan casting bagi talent yang ingin mengikuti acara Jika Aku Menjadi, yang harus melalui dua tahapan. Yakni casting pertama dengan asisten produksi, reporter, kameramen, selanjutnya casting tahap kedua dengan executive produser. Setelah talent dinyatakan lolos casting maka ada pengisian surat kontrak yang dilakukan oleh talent berisi data diri, kesanggupan melakukan liputan dan asuransi.

2. Produksi

a. Tim liputan mengantarkan talent kerumah narasumber, sedangkan tim liputan tidur di tempat terpisah, tidak dirumah narasumber, sehingga talent benar-benar harus tinggal bersama keluarga narasumber.

commit to user

b. Selama produksi, yang menjadi sutradara adalah reporter. Reporter mendirect talent untuk menggali data tentang narasumber, supaya unsur dramatik dapat didapat oleh para audien yang menonton.

c. Kameramen sebisa mungkin mengambil shot-shot yang tidak bisa ditangkap mata orang awam, pengambilan shot yang menarik juga terbukti mendukung sebuah hasil akhir yang memuaskan. Selain itu seorang kameramen mencatat time code supaya (shot list) supaya mempermudah reporter dalam verbatim kaset dan mempermudah editor dalam mengedit.

3. Pasca Produksi

a. Editing yang dilakukan oleh editor. Terdapat tiga both untuk program acara Jika Aku Menjadi. Selama editing editor mengikuti shot list yang disertakan oleh kameramen. Dan hasil akhir editing di mixing oleh produser atau executive produser.

b. Hasil editing yang sudah selesai, dicopy pada kaset DVD sebanyak dua buah, menyerahkan pada bagian LSF satu buah, dan yang satunya diberikan pada bagian MOA.

commit to user 40 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diskripsi yang telah dilakukan penulis didepan, untuk mengetahui kegiatan proses produksi acara News Magazine Jika Aku Menjadi di TRANS TV, maka dapat ditarik kesimpulan :

1. Dalam memproduksi acara Jika Aku Menjadi, ada tiga tahapan yang harus dilalui, yakni pra produksi, produksi dan pasca produksi.

2. Sebelum melakukan sebuah liputan diharuskan ada ide atau gagasan dari seorang reporter yang nantinya dimintai persetujuan oleh Produser (proses pitching). Setelah disetujui maka tim yang akan ditugasi membuat sebuah surat tugas, sewa mobil, antaran ke bandara (kalau liputan berada di luar Jawa Barat). Dan dalam satu tim membutuhkan satu reporter, dua kameramen, satu UPM (bagian keuangan).

3. Asisten produksi membuat surat peminjaman alat untuk liputan dan meminta kaset yang diperlukan untuk liputan.

4. Asisten produksi, reporter, kameramen melakukan casting bagi talent yang ingin mengikuti acara Jika Aku Menjadi, yang harus melalui dua tahapan. Casting pertama dengan asisten produksi, reporter, kameramen, selanjutnya casting kedua dengan executive produser. Setelah talent

commit to user

dinyatakan lolos casting maka ada pengisian surat kontrak yang dilakukan talent, berisi data diri, kesanggupan melakukan liputan dan asuransi. 5. Sedangkan dalam produksi, tim liputan mengantarkan talent kerumah

narasumber, sedangkan tim liputan tidur di tempat terpisah, tidak dirumah narasumber, sehingga talent benar-benar harus tinggal bersama keluarga narasumber.

6. Selama produksi yang berperan sebagai sutradara adalah reporter, reporter mendirect talent untuk menggali data tentang narasumber, dan kameramen mengambil shot-shot yang tidak bisa ditangkap mata orang awam, pengambilan shot yang menarik terbukti mendukung hasil akhir yang memuaskan. Selain itu kameramen juga mencatat time code supaya mempermudah reporter dalam verbatim kaset dan mempermudah editor dalam mengedit.

7. Editing dilakukan oleh editor dengan mengikuti shot list yang disertakan oleh kameramen, hasil editing di mixing oleh produser atau executive produser. Dan hasilnya dicopy pada kaset DVD sebanyak dua buah, menyerahkan pada bagian LSF satu buah, dan yang satunya diberikan pada bagian MOA.

commit to user B. Saran

1. Saran untuk Instansi

a. Agar lebih menarik minat pemirsa, sebaiknya Jika Aku Menjadi menyuguhkan ide yang lebih fresh. Sehingga pemirsa dirumah tidak bosan dengan tayangan Jika Aku Menjadi yang terkadang ceritanya hampir sama atau template dari episode-episode sebelumnya.

b. Untuk menyuguhkan informasi yang human interest, hendaknya pra produksinya ditentukan secara lebih matang. Misalnya : dengan menentukan secara lebih jelas materi cerita tiap episodenya.

c. Perlu adanya peningkatan dalam management kerja sehingga waktu yang ada dapat dimanfaatkan secara maksimal. Antar crew harus ada komunikasi sehingga dalam produksi tidak ada miscommunication. d. Tetap menjaga tayangan program maupun look on air agar TRANS TV

tetap dekat dengan pemirsanya seperti logo “Milik Kita Bersama”.

2. Saran untuk Universitas

a. Lebih banyak kerjasama pelatihan teknis pengoperasian alat, seperti pelatihan kameramen foto maupun video, produser, sutradara, setting lokasi, pencahayaan, editor, dll. Dengan praktisi berpengalaman untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan output mahasiswa.

commit to user

b. Memperbanyak dan menambah fasilitas simulasi produksi audio video sebagai sarana pembelajaran dan praktek di lapangan. Sehingga dapat mendukung tercapainya proses belajar mengajar yang lebih baik.

c. Untuk bagian laboratoriun D3, sebaiknya memberi kemudahan kepada mahasiswa D3 dalam hal peminjaman alat, selain itu alat-alat yang ada juga ditambah karena alat-alat yang ada dirasa kurang sehingga membuat mahasiswa harus mengantri dalam hal peminjaman alat.

commit to user DAFTAR PUSTAKA

Ciptono, Setyobudi. 2006. Teknologi Broadcasting Televisi. Yogyakarta: Graha Ilmu Morisson, M.A. 2008. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta:

Kencana Prenada Media Grup

Wahyudi, JB. 1986. Media Komunikasi Massa Televisi. Bandung: Alumni. . 1992. Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

commit to user

Dokumen terkait