• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan perbenihan tanaman pangan di daerah yang dilaksanakan melalui penggunaan anggaran Tugas Pembantuan secara rinci diuraikan sebagai berikut :

B.1. Dana Tugas Pembantuan Pengembangan Perbenihan Di Bawah Satker Dinas Pertanian

73

B.1.1. Administrasi Kegiatan Kode : 1593.00002 a. Latar Belakang

Administrasi tidak dapat dipisahkan dalam penentuan keberhasilan pelaksanaan kegiatan. Keduanya harus seiring sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai prosedur. Dalam hal ini diperlukan adanya usaha peningkatan di semua aspek administrasi termasuk sumberdaya manusia sebagai pelaksana kegiatan.

Untuk meningkatkan motivasi kerja dan meningkatkan kualitas kinerja maka diperlukan adanya pembenahan baik dari sisi SDM maupun ketatausahaan. Diantaranya melalui pemberian insentif bagi pengelola administrasi yang dilaksanakan sesuai dengan ketetapan yang ada. b. Tujuan

Meningkatkan tertib administrasi kegiatan di Balai Benih.

c. Sasaran

Terlaksananya tertib adminsitrasi kegiatan di Balai Benih

d. Masukan Dana dan SDM.

e. Pelaksanaan

Melaksanakan pembayaran honor yang terkait dengan operasional Satuan Kerja.

f. Keluaran

Tersedianya honor operasional satuan kerja. g. Hasil

Pembayaran honor operasional satuan kerja.

h. Dampak

Administrasi yang tertib akan memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan di balai benih.

i. Manfaat

Kemudahan dalam pelaksanaan kegiatan mendukung dalam pencapaian sasaran kegiatan balai benih.

B.1.2. Perbanyakan Benih/Bibit Kode : 1593.00403

1) Perbanyakan Benih Dasar (BS-BD) a. Latar Belakang

Penggunaan benih varietas unggul bermutu, merupakan salah satu faktor dalam mencapai keberhasilan peningkatan produktivitas dan

75

berkesinambungan mulai dari pengadaan Benih Penjenis, perbanyakan Benih Dasar, Benih Pokok sampai kepada Benih Sebar.

Alur perbanyakan benih setiap kelasnya harus terlaksana dengan baik, agar tidak mempengaruhi pada kegiatan produksi benih kelas dibawahnya. Untuk itu, tahap awal diperlukan kegiatan perbanyakan Benih Dasar (BS-BD) yang akan menghasilkan Benih Dasar (BD).

b. Tujuan

Melakukan produksi Benih Dasar (BD) sebagai Benih Sumber untuk perbanyakan Benih Pokok (BD-BP) tanaman pangan.

c. Sasaran

Memenuhi kebutuhan Benih Dasar (BD) tanaman pangan.

d. Masukan

- Sarana prasarana perbanyakan - SDM dan Dana

e. Pelaksanaan

- Perbanyakan Benih Dasar (BS-BD) dilaksanakan oleh UPTD Balai Benih Provinsi. - Perbanyakan benih direncanakan secara tepat

dan cermat yang meliputi kebutuhan, lokasi, waktu tanam, jenis komoditi untuk menghindari kegagalan.

- Cara bercocok tanam sesuai dengan anjuran perbanyakan benih.

- Pembinaan dilaksanakan oleh Direktorat Perbenihan, Dinas Pertanian Provinsi/ Kabupaten, sedangkan pengawasan mutu dan sertifikasinya dilaksanakan oleh BPSB TPH setempat.

- Laporan perbanyakan benih secara rutin setiap bulan dikirim ke pusat, yang meliputi rencana tanam, realisasi tanam, produksi benih, penyaluran benih dan ketersediaan benih. f. Keluaran

Tersedianya Benih Dasar (BD) tanaman pangan. g. Hasil

Perbanyakan Benih Pokok (BP) dan Benih Sebar (BR) dapat dilaksanakan.

h. Dampak

Perbanyakan Benih Pokok (BD-BP) maupun Benih Sebar (BP – BR) tanaman pangan dapat berjalan dengan optimal sehingga benih yang dibutuhkan petani dapat tersedia.

i. Manfaat

77

2) Perbanyakan Benih Pokok (BD-BP) a. Latar Belakang

Benih Pokok (BP) merupakan benih sumber untuk perbanyakan Benih Sebar (BP-BR) yang akan menghasilkan Benih Sebar (BR), dimana BR tersebut yang akan digunakan oleh petani di lahan usaha taninya. Pengadaan Benih Pokok direncanakan untuk mengantisipasi pemenuhan kebutuhan perbanyakan Benih Sebar (BR). Kebutuhan BR setiap tahun meningkat sesuai peningkatan sasaran tanam, kebutuhan benih dan peningkatan penggunaan benih varietas unggul bermutu oleh petani, maka dilaksanakan perbanyakan Benih Pokok (BP), sehingga benih dapat tersedia sesuai kebutuhan.

b. Tujuan

Menghasikan Benih Pokok (BP). c. Sasaran

Memenuhi kebutuhan Benih Pokok (BP) sebagai benih sumber untuk perbanyakan Benih Sebar (BR).

d. Masukan

Sarana dan prasarana perbanyakan benih, SDM dan Dana.

e. Pelaksanaan

- Perbanyakan Benih Pokok (BD-BP) dilaksanakan oleh UPTD Balai Benih Provinsi atau kerjasama dengan UPTD Balai Benih Kabupaten/Kota.

- Perbanyakan benih direncanakan secara tepat, cermat yang meliputi kebutuhan, lokasi dan waktu tanam,jenis komoditi setempat .

- Cara bercocok tanam sesuai dengan anjuran perbanyakan benih.

- Pembinaan dilaksanakan oleh Direktorat Perbenihan, Dinas Pertanian propinsi/ Kabupaten, sedangkan pengawasan mutu dan sertifikasinya dilaksanakan oleh BPSB TPH setempat.

- Laporan perbanyakan benih secara rutin setiap bulan dikirim ke pusat, yang meliputi rencana tanam, realisasi tanam, produksi benih, penyaluran benih dan ketersediaan benih f. Keluaran

Tersedianya Benih Pokok (BP) tanaman pangan. g. Hasil

Perbanyakan Benih Sebar (BR) dapat dilaksanakan.

79

h. Dampak

Perbanyakan Benih Sebar (BP-BR) tanaman pangan dapat berjalan dengan optimal sehingga benih yang dibutuhkan petani dapat tersedia. i. Manfaat

Tersedianya Benih Pokok (BP) sesuai kebutuhan. B.1.3. Operasional Balai

Kode : 1593.02318 a. Latar Belakang

Keberhasilan Balai Benih dalam menjalankan tugas dan fungsinya memerlukan dukungan dana operasional yang meliputi antara lain untuk sarana produksi, bahan-bahan, pengolahan tanah, prosesing hasil, dan ekploitasi peralatan, pembinaan/bimbingan, koordinasi, mengikuti pertemuan, konsultasi, dan lain-lain. Dengan dukungan dana tersebut diharapkan Balai Benih dapat meningkatkan fungsinya terutama dalam menghasilkan benih sumber tanaman pangan. b. Tujuan

Meningkatkan kelancaran operasional Balai Benih sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c. Sasaran

Meningkatkan penyediaan produksi dan penyaluran benih sumber sesuai target yang ditetapkan.

d. Masukan

Kegiatan Balai, dana dan SDM. e. Pelaksanaan

- Menginventarisir kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

- Pelaksanaan kegiatan disesuaikan dengan prioritas dan kebutuhan.

f. Keluaran

Operasional Balai Benih dapat terlaksana secara optimal selama tahun anggaran 2010.

g. Hasil

Tugas Pokok dan Fungsi Balai Benih dapat telaksana dengan baik.

h. Dampak

Terlaksananya kegiatan perbanyakan benih tanaman pangan dengan baik.

81

B.2. Dana Tugas Pembantuan Pengembangan Perbenihan Di Bawah Satker Dinas Pertanian Kabupaten

B.2.1. Penangkaran Benih Kode : 1590.02144 a. Latar Belakang

Sektor pertanian khususnya tanaman pangan mempunyai peranan yang strategis dalam pemenuhan kebutuhan bahan pangan. Keberhasilan pemenuhan bahan pangan secara berkesinambungan dan mandiri akan memberikan dampak positif pada stabilitas nasional. Sementara itu, peningkatan produksi pangan belum diimbangi oleh produksi pangan yang lebih rendah dari laju peningkatan kebutuhannya.

Upaya yang dilakukan untuk peningkatan produksi ditempuh melalui sistem ekstensifikasi dan intensifikasi. Mengingat semakin sempitnya lahan untuk usaha pertanian maka sistem intensifikasi lebih banyak dikembangkan dimana salah satu teknologi yang ditawarkan adalah penggunaan benih varietas unggul bermutu.

Dengan demikian ketersediaan benih varietas unggul bermutu dalam jumlah, mutu dan kontinuitas yang cukup harus terus diupayakan. Guna tercapainya tujuan tersebut tentunya ditunjang dengan

keberadaan institusi perbenihan yang salah satunya adalah Penangkar Benih yang sampai saat ini penumbuhannya belum optimal. Dalam upaya menumbuhkan dan memberdayakan penangkar benih tersebut diperlukan dukungan dan bimbingan dari instansi terkait.

Pada tahun 2008 Pemerintah telah memprogramkan kegiatan pemberdayaan penangkar benih tanaman pangan. Mengingat manfaat dari program ini dalam penyediaan benih sumber padi, jagung, kedelai dan kacang tanah serta penumbuhan penangkar, maka program ini akan dilaksanakan pada tahun 2009 melalui dana tugas pembantuan yang dialokasikan di kabupaten/kota.

Dalam program pemberdayaan penangkar tersebut Pemerintah memberikan bantuan Benih Pokok (BP) dan bantuan biaya sertifikasi dan prosesing benih. Mekanisme dalam pelaksanaannya adalah melalui pola Bantuan Langsung Masyarakat (BLM). Dengan adanya fasilitasi tersebut, diharapkan Penangkar Benih dapat tumbuh dan berkembang dan mampu menyediakan benih dalam jumlah sesuai kebutuhan guna memenuhi kebutuhan benih yang semakin meningkat setiap tahunnya.

b. Tujuan

83

penyediaan benih padi, jagung, kedelai dan kacang tanah.

c. Sasaran

Tumbuh dan berkembangnya penangkar benih padi, jagung komposit, kedelai dan kacang tanah. Kegiatan pemberdayaan penangkar dilakukan untuk menumbuhkan penangkar baru bagi lokasi yang masih dibutuhkan tambahan penangkar baru atau untuk meningkatkan kemampuan penangkar yang sudah ada bagi lokasi yang tidak perlu lagi menambah penangkar baru.

d. Masukan

- Benih Pokok (BP) padi, jagung komposit, kedelai, dan kacang tanah

- Bantuan biaya sertifikasi yang digunakan untuk pemeriksaan lapang, uji laboratorium, dan label.

- Bantuan biaya prosesing benih. - Dana dan SDM

e. Pelaksanaan

- Menginventarisir calon penangkar benih.

- Melaksanakan bantuan Benih Pokok (BP) padi, jagung komposit, kedelai dan kacang tanah. Khusus untuk kedelai, apabila Benih Pokok (BP) tidak tersedia dapat menggunakan Benih Sebar

(BR) untuk diperbanyak menjadi BR1 sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian No. 28/Permentan/SR.120/3/2007.

- Memberikan bantuan biaya sertifikasi dan prosesing benih.

- Melaksanakan perbanyakan Benih Sebar (BP-BR). BR yang dihasilkan digunakan untuk memenuhi kebutuhan Benih Sebar untuk pertanaman padi, jagung, kedelai dan kacang tanah.

- Melaksanakan pembinaan, bimbingan, monitoring dan evaluasi kegiatan pemberdayaan penangkar benih.

- Melaporkan seluruh hasil kegiatan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan penangkar benih secara berjenjang dari kabupaten ke Provinsi dan dari Provinsi ke Pusat.

f. Keluaran

Terlaksananya penangkaran benih padi, jagung komposit, kedelai dan kacang tanah.

g. Hasil

Tersedianya benih sebar padi, jagung, kedelai dan kacang tanah.

85

i. Manfaat

Meningkatnya penggunaan Benih varietas unggul bermutu.

---o0o---

Form 1

KEADAAN STOK BENIH

Dokumen terkait