• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan Operasional Toko Lestari Rattan and Furniture

BAB III GAMBARAN UMUM TOKO LESTARI RATTAN

B. Kegiatan Operasional Toko Lestari Rattan and Furniture

Toko Lestari Rattan and Furniture buka dari hari Senin sampai hari Minggu. Bapak Ngatimin menutup usahanya jika memiliki acara keluarga dan pada hari libur Islam. Aktivitas berjualan dimulai pada pukul 07.30-22.00 WIB setiap harinya. Bapak Ngatimin memperkerjakan 6 (enam) orang tenaga kerja untuk membuat furniture dari rotan, namun menjelang bulan Ramadhan, Bapak Ngatimin menambah 3 (tiga) orang tenaga kerja. Tiga orang tenaga kerja ini biasa disebut tenaga kerja musiman. Tenaga kerja musiman tersebut mendapatkan upah

sebesar Rp. 3.000,00 (Tiga ribu rupiah) untuk setiap satu keranjang parsel yang mereka buat.

Penambahan tenaga kerja dilakukan khusus untuk membuat keranjang parsel, karena biasanya pada bulan Ramadhan permintaan konsumen terhadap keranjang parsel meningkat. Selain 6 (enam) orang tenaga kerja tersebut, istri dan anak sulung Bapak Ngatimin juga ikut membantu dalam aktivitas usaha Toko Lestari, yaitu Ibu Rosmawati dan Kartika Sari. Istri dan anak Bapak Ngatimin tersebut biasanya membantu dalam hal melayani pembeli yang datang ke Toko Lestari.

Gambar 3.2 Kegiatan Operasional di Toko Lestari Rattan and Furniture Sumber : Hasil penelitian, 2009 (data diolah)

Kegiatan Bapak Ngatimin di Toko Lestari sendiri adalah memantau pekerjaan para karyawan ketika membuat furniture dan barang-barang dari rotan, membeli bahan baku utama yaitu rotan dan bahan baku pendukung kegiatan produksi di Toko Lestari dan menerima pesanan furniture pelanggan dari luar kota Medan.

Pada Toko Lestari Rattan and Furniture jenis rotan yang sering digunakan adalah jenis Manau, Semambu Keling, Semambu Putih, Tabu-Tabu, Sega, Cacing dan Pitrik. Tiap-tiap jenis rotan mempunyai fungsi yang

berbeda-beda. Rotan jenis Manau merupakan jenis rotan yang memiliki kualitas paling baik menurut Bapak Ngatimin, sehingga harganya lebih mahal dari jenis rotan lainnya. Manau digunakan untuk membuat kursi tamu. Jenis rotan yang juga digunakan untuk membuat kursi tamu di Toko Lestari Rattan and Furniture adalah Semambu dan Tabu-Tabu, tentunya kualitasnya di bawah rotan jenis Manau. Sedangkan rotan jenis Sega digunakan untuk membuat jeruji sebagai alas busa di kursi tamu, rotan jenis Cacing digunakan untuk membuat keranjang dan rotan jenis Pitrik digunakan untuk membuat anyaman.

Bapak Ngatimin biasanya membeli bahan baku pada pemasok bahan baku langganannya yaitu toko Mulia Jaya dan toko Timur Jaya. Toko Mulia Jaya yang terdapat di jalan Ampera I Pondok Kelapa merupakan tempat Bapak Ngatimin membeli bahan baku rotan jenis Manau, Semambu keling, semambu putih, Sega dan Cacing. Toko Mulia Jaya menjual rotan per batang dengan harga sebesar Rp. 8.500,00 (Delapan ribu lima ratus rupiah)/batang untuk jenis rotan Manau, Rp. 7.000,00 (Tujuh ribu rupiah)/batang untuk jenis rotan Semambu keling dan Semambu putih dan Rp. 10.000,00 (Sepuluh ribu rupiah)/batang untuk jenis rotan Sega dan Cacing. Pada toko Timur Jaya, rotan dijual per bal dengan harga sebesar Rp. 1.200.000,00 (Satu juta dua ratus ribu rupiah)/bal untuk rotan jenis Pitrik, Rp. 600.000,00 (Enam ratus ribu rupiah)/bal untuk rotan jenis Manau dan Rp. 560.000,00 (Lima ratus enam puluh ribu rupiah)/bal untuk rotan jenis Tabu-Tabu. Bapak Ngatimin biasanya membeli 4 bal untuk rotan jenis Pitrik, 4 bal untuk jenis Manau dan 5 bal untuk jenis Tabu-Tabu. Harga bahan baku rotan di toko Timur Jaya lebih mahal karena kualitas bahan baku rotannya lebih baik dari pada di toko Mulia Jaya.

Bahan baku pendukung yang digunakan untuk kegiatan operasional di Toko Lestari Rattan and Furniture adalah paku 5 kg seharga Rp. 12.000,00 (Dua belas ribu rupiah)/kg, paku tembak 12 kotak seharga Rp. 20.000,00(Dua puluh ribu rupiah)/kotak, H2O Rp. 13.000,00(Tiga belas ribu rupiah)/liter dan air kaca Rp. 6.500,00 (Enam ribu lima ratus rupiah)/liter yang digunakan untuk proses pemutihan bahan baku rotan, tiner Rp. 8.000,00 (Delapan ribu rupiah)/liter dan cerlak Rp. 13.000,00 (Tiga belas ribu rupiah)/liter yang digunakan untuk mengilatkan furniture. Melamin dan cairan pengeras juga digunakan untuk mengilatkan furniture namun harganya lebih mahal yaitu Rp. 50.000,00 (Lima puluh ribu)/kg untuk melamin dan Rp. 10.000,00 (Sepuluh ribu rupiah) per botol kecil untuk cairan pengeras. Melamin dan cairan pengeras hanya digunakan apabila pelanggan menginginkan penggunaan melamin untuk mengilatkan furniture yang ia pesan.

Bapak Ngatimin berusaha untuk menjalin hubungan yang baik dengan konsumen dan pelanggannya dengan cara meningkatkan dan mempertahankan kualitas yang baik dari produk rotan yang dihasilkan di Toko Lestari Rattan and Furniture. Bapak Ngatimin yakin bahwa kualitas yang baik akan membuat konsumen percaya pada produk yang dihasilkan di Toko Lestari, sehingga konsumen menjadi loyal dan menjadi pelanggan tetap di Toko Lestari Rattan and Furniture. Hal ini terbukti dari banyaknya pelanggan yang tetap memesan furniture dari Toko Lestari untuk dijual kembali di luar kota Medan yaitu Pekanbaru, Tebing Tinggi, Bagan Batu, Sibolga, Balige, Rantau Prapat dan Kisaran.

Tabel 3.1

Toko Lestari Rattan and Furniture Laporan Rugi/Laba Bulan Mei 2009 Penghasilan Pendapatan penjualan Total Penjualan Rp. 32.229.000,00 Rp. 32.229.000,00 Beban Usaha 1. Gaji karyawan Rp. 250.000,00 @ 6 orang 2. Sewa gedung Rp. 22.000.000,00/12 bulan 3. Sewa lahan Rp. 8.000.000,00/12 bulan 4. Biaya bahan baku rotan 5. Biaya bahan baku pendukung 6. Biaya listrik 7. Biaya air Total Biaya Rp. 1.500.000,00 Rp. 1.833.000,00 Rp. 666.000,00 Rp. 13.000.000,00 Rp. 10.000.000,00 Rp. 130.000,00 Rp. 100.000,00 Rp. 27.229.000,00 Laba Laba bersih Rp. 5.000.000,00

Sumber : Toko Lestari Rattan and Furniture (data diolah)

Laba bersih Bapak Ngatimin dari Toko Lestari Rattan and Furniture per bulan rata-rata Rp. 5.000.000,00 (Lima juta rupiah). Sementara itu, pengeluaran Bapak Ngatimin perbulannya harus membayar pengeluaran berupa biaya listrik sebesar Rp. 130.000,00 (Seratus tiga puluh ribu rupiah), biaya air sebesar Rp. 100.000,00 (Seratus ribu rupiah). Sedangkan untuk gaji karyawan Bapak Ngatimin menggaji karyawannya sebesar Rp. 200.000,00 – Rp. 250.000,00 per

tergantung pada jumlah borongan yang diterima Toko Lestari Rattan and Furniture atau jumlah furniture rotan yang dapat dihasilkan oleh karyawan Bapak Ngatimin.

Rumah toko (ruko) yang saat ini disewa Bapak Ngatimin sebagai tempat usaha dan tempat tinggal keluarganya, disewa Bapak Ngatimin sebesar Rp. 22.000.000,00 (dua puluh dua juta rupiah) per tahunnya dan menyewa lahan dibelakang ruko tersebut sebesar Rp. 8.000.000,00 (delapan juta rupiah) per tahunnya. Lahan ini digunakan sebagai tempat memproduksi barang-barang dari rotan untuk dijual di Toko Lestari. Bapak Ngatimin menyewa ruko dan lahan tersebut sejak awal tahun 2008. Bapak Ngatimin memindahkan usahanya ke ruko yang sekarang selain karena tempatnya lebih besar juga karena pemilik rumah yang disewa Bapak Ngatimin sebelumnya hendak dijual oleh pemiliknya.

Pindahnya lokasi usaha Bapak Ngatimin merupakan keputusan tepat yang dibuat oleh Bapak Ngatimin, karena lokasi sebelumnya yang juga berada di jalan Gatot Subroto lebih kecil dari pada ruko yang digunakan saat ini dan masih berupa rumah kayu sederhana. Sedangkan ruko yang disewa Bapak Ngatimin saat ini berupa bangunan tiga lantai, di mana lantai satu digunakan untuk memajang produk-produk yang dihasilkan di Toko Lestari Rattan and Furniture dan lahan di bagian belakang lantai satu ruko tersebut digunakan sebagai tempat karyawan Bapak Ngatimin membuat furniture dan barang-barang dari rotan. Lantai dua dan lantai tiga ruko digunakan sebagai tempat tinggal dari keluarga Bapak Ngatimin sendiri.

Menurut Bapak Ngatimin usaha rotan yang ia jalani selama ini merupakan usaha yang sangat berperan besar bagi kehidupan Bapak Ngatimin dan keluarganya, karena Toko Lestari Rattan and Furniture hampir ± 20 tahun menghidupi Bapak Ngatimin dan keluarganya, walaupun kendala dalam usaha rotan selalu ada, namun Bapak Ngatimin tetap yakin dengan usahanya dan mampu menghadapi segala kendala usaha yang ada.

Dokumen terkait