• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Belajar Siswa

DAFTAR PUSTAKA

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN Fase/Tahap

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Alokasi Waktu a. Kegiatan

Awal

 Guru memulai dengan memberikan salam, dan berdoa (motivasi)

 Guru mengabsen kehadiran siswa dan mengarahkan siswa untuk membentuk kedalam 4 kelompok. (mengkondisikan kelas)

 Guru menyampaikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang “Kepedulian Terhadap Lingkungan Sosial” serta mengaitkan materi ajar dengan pengalaman awal siswa. (apersepsi)

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. (tujuan pembelajaran)

15 menit

Inti dongeng dengan membaca indah. (Menalar/Mencoba)

 Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pengertian teks dongeng dengan membaca indah. (Mengamati)

 Siswa mendengarkan dongeng “Legenda Pulau Lombok” yang dibacakan oleh guru dengan suara nyaring dan intonasi yang jelas di depan kelas. (Mengamati)

 Guru menggali informasi pengetahuan siswa tentang unsur-unsur yang terdapat dalam dongeng “Legenda Pulau Lombok” yang telah dibacakan oleh guru dengan cara bertanya. (Menalar/Mencoba)

 Guru membimbing siswa untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru tentang teks dongeng “Legenda Pulau Lombok”. (Mencoba)

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas kelompok. (Mencoba/Menalar)

 Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. (Mengkomunikasikan)

menit

c. Kegiatan Akhir

Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jika ada hal-hal yang kurang jelas tentang materi yang telah dibahas. (Tanya jawab)

Guru bersama siswa meluruskan pemahaman dan memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran yang telah berlangsung. (Menyimpulkan)

Guru membagikan tes evaluasi kepada siswa.

10 menit

pembelajaran hari ini. (Refleksi)

Guru memberikan pesan-pesan moral kepada siswa.

Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam.

I. EVALUASI

 Keaktifan siswa dalam kerja kelompok

 Tugas kelompok

 Tes evaluasi (tes akhir)

Aceh Besar, 26 Agustus 2017 Guru Praktikan

Elsa Anggriliana

Satuan Pendidikan : MIN 22 Aceh Besar Kelas / Semester : III/ 1

Tema : Peduli Lingkungan Sosial

Sub Tema 3 : Kepedulian Terhadap Lingkungan Sosial Pembelajaran Ke : 5

Alokasi Waktu : 3 x 25 menit

G. KOMPETENSI INTI

5. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

6. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru

7. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, mendengar, melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan sekolah sekolah

8. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

H. KOMPETENSI DASAR Bahasa Indonesia

3.5 Menggali informasi dari teks dongeng tentang kondisi alam dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman.

PPKn

3.2 Mengetahui hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan seharihari di rumah dan di sekolah.

I. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Bahasa Indonesia

3.5.1 Menjelaskan pengertian teks dongeng.

3.5.2 Menyebutkan unsur-unsur yang terdapat dalam teks dongeng. 4.4.1 Membacakan teks dongeng dengan lafal dan intonasi yang jelas. 4.4.2 Memberi tanggapan terhadap teks dongeng.

PPKn

3.2.1 Menyebutkan contoh kewajiban dalam kehidupan sehari-hari.

J. TUJUAN PEMBELAJARAN

5. Siswa mampu menjelaskan pengertian teks dongeng.

6. Siswa mampu menyebutkan unsur-unsur yang terdapat dalam teks dongeng. 7. Setelah mengidentifikasi teks dongeng, siswa dapat memberi tanggapan terhadap

teks dongeng dengan tepat.

8. Dengan menyimpulkan apa yang telah mereka pelajari hari ini, siswa dapat memiliki pemahaman akan keberadaannya sebagai makhluk Tuhan yang saling membutuhkan satu sama lain dan perlu memiliki sikap saling menghargai, peduli, jujur, santun dan bertanggung jawab.

K. MATERI PEMBELAJARAN Teks Dongeng

Metode : Ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab dan penugasan

J. MEDIA, AlAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN

Media : teks dongeng

Alat : Kapur dan Papan tulis

Sumber : - Buku Siswa Tema 4 : Peduli Lingkungan Sosial Kelas 3 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kemendikbud, 2015).

- Buku Guru Tema 4 : Peduli Lingkungan Sosial Kelas 3 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kemendikbud, 2015).

- Bupena, Pendamping Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Erlangga, 2014.

K. KEGIATAN PEMBELAJARAN Fase/Tahap

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Alokasi Waktu a. Kegiatan

Awal

 Guru memulai dengan memberikan salam, dan berdoa (motivasi)

 Guru mengabsen kehadiran siswa dan mengarahkan siswa untuk membentuk kedalam 4 kelompok. (mengkondisikan kelas)

 Guru mengulang kembali materi sebelumnya. (apersepsi)

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. (tujuan pembelajaran)

15 menit

b. Kegiatan Inti

 Guru mengulang kembali tentang materi sebelumnya dengan menggali pengetahuan siswa tentang pengertian

 Siswa mendengarkan dongeng “Pohon bambu” yang dibacakan oleh guru dengan suara nyaring dan intonasi yang jelas di depan kelas. (Mengamati)

 Guru menggali informasi pengetahuan siswa tentang unsur-unsur yang terdapat dalam dongeng “Pohon bambu” yang telah dibacakan oleh guru dengan cara bertanya. (Menalar/Mencoba)

 Guru membimbing siswa untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru tentang teks dongeng “Pohon bambu”. (Mencoba)

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas kelompok. (Mencoba/Menalar)

 Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. (Mengkomunikasikan) c. Kegiatan

Akhir

Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jika ada hal-hal yang kurang jelas tentang materi yang telah dibahas. (Tanya jawab)

Guru bersama siswa meluruskan pemahaman dan memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran yang telah berlangsung. (Menyimpulkan)

Guru membagikan tes evaluasi kepada siswa.

Guru menanyakan kepada siswa mengenai proses pembelajaran hari ini. (Refleksi)

Guru memberikan pesan-pesan moral kepada siswa.

Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan 11 menit

L. EVALUASI

 Keaktifan siswa dalam kerja kelompok

 Tugas kelompok

 Tes evaluasi (tes akhir)

Aceh Besar, 28 Agustus 2017 Guru Praktikan

Elsa Anggriliana

Zaman dahulu kala, ada raja jin wanita bertahta di puncak gunung Rinjani. Ratu jin itu bernama Dewi Anjani dan memiliki peliharaan seekor burung Berberi berparuh perak dan berkuku baja. Waktu itu daratan pulau Lombok masih berupa bukit berhutan lebat dan belum di huni manusia.

Pada suatu hari, Patih Dewi Anjani yang bernama Patih Songan mengingatkan Dewi Anjani akan pesan kakeknya agar kelak Dewi Anjani mengisi pulau Lombok dengan manusia. Kemudian Dewi Anjani mengajak Patih Songan untuk memeriksa seluruh daratan pulau itu. Karena tanaman di hutan terlalu rapat sang Dewi dan Patih tidak dapat berjalan. Kemudian Dewi Anjani berkata kepada Patih Songan, “Paman, karena pulau ini penuh sesak dengan tumbuhan, pulau ini kuberi nama Pulau Sasak.”Begitu cerita kenapa pulau ini bernama Bumi Sasak dan sekarang lebih di kenal dengan Pulau Lombok.

Setelah mengetahui pulau itu penuh degan hutan dan bukit, Dewi Anjani memerintahkan burung Berberi untuk meratakan hutan lebat menjadi daratan, Berberi meratakan hutan dengan paruh perak dan kuku bajanya. Setelah bagian selatan pulau Lombok berhasil di ratakan, Dewi Anjani memanggil para jin untuk di ubah wujudnya menjadi manusia. Ada jin yang setuju dan ada yang menolak untuk di ubah wujudnya menjadi manusia. Dewi Anjani sangat marah terhadap jin-jin yang menolak dan memerintahkan pengikutnya untuk menangkap jin-jin yang menolak.

Setelah keadaan aman, Dewi Anjani mengubah dua puluh pasangan jin bangsawan menjadi manusia dan seorang diantaranya ditunjuk menjadi pemimpin. Pemimpin itu mempunyai seorang istri yang sedang hamil, setelah tiba waktunya lahir seorang anak laki-laki dan begitu lahir anak itu pandai berbicara, pandai lari dan makan sendiri. Ia langsung minta makan saat itu juga dan ajaibnya tiga bakul besar dan lauk habis di makannya, karena kuat makan diberi julukan Doyan Nada. Karena ayah Doyan Nada seorang pemimpin suku ia sering diundang kenduri. Doyan Nada selalu minta untuk ikut. Akan tetapi sang ayah selalu mendapat malu dikenduri itu karena anaknya makan sangat

menyuruh Doyan Nada untuk berdiri di arah kayu yang akan roboh dan tubuh Doyan Nada pun tertindih batang kayu besar yang roboh itu.Ketika pulang kerumah ibu Doyan Nada menanyakan keberadaan Doyan Nada kepada ayahnya dan sang ayah berdusta “mana aku tahu ia tersesat di hutan, mungkin sudah ditelan ular besar!” jawab sang suami.

Dewi anjani melihat kejadian itu dari puncak Anjungan istana di puncak Gunung Rinjani. Ia memerintahkan burung Berberi untuk memercikkan air Banyu Urip. Air Banyu urip dapat membuat orang mati hidup kembali. Setelah diperciki Air banyu urip Doyan Nada pun hidup kembali. Kemudian pohon kayu besar yang menindihnya itu di bawa pulang. Sang ayah kembali takjub kalau anaknya hidup kembali dan mencari akal lain. Keesokan harinya Doyan Nada di ajak mencari ikan di lubuk besar, ketika Doyan Nada sedang mencari ikan, sang ayah mendorong batu besar kearah Doyan Nada dan ia pun mati. Ayah Doyan Nada cepat-cepat pulang, kepada istrinya ia berdusta lagi.

Dewi Anjani kembali melihat kejadian itu dan memerintahkan Berberi untuk membawa Air Banyu urip, Doyan Nada pun hidup kembali dan membawa batu besar yang menimpa dirinya dan di banting batu itu di depan rumah. Konon dari batu itulah desa itu mengambil nama Selaparang. Sela berarti Batu dan Parang artinya Besar atau Kasar. Suatu malam ibu Doyan Nada, “wahai anakku sayang, jika engkau tetap tinggal di sini, ayahmu pasti kembali mencelakaimu lagi. Karena itu pergilah mencari penghidupan sendiri. Sebagai bekal ibu buatkan tujuh ketupat.”

Dokumen terkait