• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

2.1.2 Kegiatan Pembelajaran

Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang memungkinkan terjadinya suatu kegiatan belajar. Kegiatan belajar yang terjadi di sekolah melibatkan interaksi antara siswa, guru, dan lingkungan sekitarnya. Pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa yang berasal dari luar diri pebelajar (proses internal belajar) yang dirancang agar peserta didik memperoleh informasi yang nyata dan kemampuan serta nilai yang baru sehingga berguna bagi kehidupan peserta didik di lingkungannya pada masa yang akan datang.

Pendapat mengenai definisi belajar seperti yang telah disampaikan di atas dikuatkan oleh pendapat Gagne (dalam Siregar, 2002:12) yang menyatakan pembelajaran sebagai serangkaian peristiwa eksternal peserta didik yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar. Peristiwa belajar ini dirancang agar memungkinkan peserta didik memproses informasi nyata dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan. Pendapat hampir serupa juga

disampaikan oleh Dimyati dan Mudjiono (1999:297) yang menyatakan pembelajaran sebagai kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif dan menekankan pada penyedian sumber belajar. Sementara itu, Sagala (2011:64) menyatakan bahwa pembelajaran merupakan setiap kegiatan yang dirancang oleh guru untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru dalam suatu proses yang sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam konteks belajar mengajar.

2.1.2.1 Komponen Pembelajaran

Dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan yaitu timbulnya perubahan perilaku pada diri pebelajar, terdapat beberapa komponen yang mendukung berlangsungnya pembelajaran. Komponen pendukung berlangsung-nya kegiatan pembelajaran diantaraberlangsung-nya adalah faktor guru, faktor siswa, faktor kurikulum, dan faktor lingkungan (Aqib, 2007:61).

Keterlibatan komponen–komponen pembelajaran tersebut juga sangat berpengaruh pada berlangsungnya keberhasilan proses pembelajaran di sekolah. Proses pembelajaran melibatkan dua subjek, yaitu guru dan siswa yang akan menghasilkan suatu perubahan pada diri siswa sebagai hasil dari kegiatan pembelajaran. Perubahan yang terjadi pada diri siswa sebagai akibat kegiatan pembelajaran bersifat non-fisik seperti perubahan sikap, pengetahuan maupun kecakapan. Menurut hasil penelitian Turney (dalamAnitah, 2007:43) terdapat delapan keterampilan dasar mengajar yang dianggap penting dalam menentukan keberhasilan pembelajaran.

Keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai oleh guru tersebut adalah:

(1) Keterampilan bertanya

Dalam pembelajaran, tujuan kegiatan bertanya yang dilakukan oleh guru tidak hanya untuk memperoleh informasi tetapi juga meningkatkan terjadinya interaksi antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa;

(2) Keterampilan memberi penguatan

Penguatan adalah respons yang diberikan terhadap perilaku atau perbuatan yang dianggap baik, yang dapat membuat terulangnya atau meningkatnya keefektifan pembelajaran;

(3) Keterampilan mengadakan variasi

Variasi dalam kegiatan pembelajaran bertujuan antara lain untuk menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar, meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu, mengembangkan kegiatan siswa untuk mengetahui dan menyelidiki hal-hal baru.

(4) Keterampilan menjelaskan

Dalam kegiatan menjelaskan terkandung makna pengkajian informasi secara sistematis sehingga yang menerima penjelasan mempunyai gambaran yang jelas tentang hubungan informasi yang satu dengan yang lain.

(5) Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran

Kegiatan membuka pelajaran merupakan kegiatan menyiapkan siswa untuk memasuki inti kegiatan, sedangkan kegiatan menutup pelajaran adalah kegiatan untuk memantapkan atau menindaklanjuti topik yang telah dibahas.

(6) Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil

Dalam diskusi kelompok kecil harus mempunyai tujuan yang jelas yang ingin dicapai oleh kelompok, diskusi berlangsung secara sistematis dan setiap siswa yang menjadi anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk bertatap muka dan mengemukakan pendapat secara bebas dengan tidak mengabaikan aturan-aturan diskusi.

(7) Keterampilan mengelola kelas

Kegiatan pembelajaran akan berlangsung secara efektif jika faktor-faktor yang mendukung berhasilnya kegiatan pembelajaran dapat diciptakan. Salah satu faktor yang mendukung keberhasilan tersebut adalah iklim belajar yang kondusif dan optimal.

(8) Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan

Kegiatan kelompok kecil dan perorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap kebutuhan siswa yang berbeda–beda. Guru dapat membantu siswa sesuai kebutuhan dan dari pihak siswa belajar dalam kelompok kecil dan perorangan memungkinkan mereka meningkatkan keterlibatannya dalam kegiatan pembelajaran.

Dalam penelitian ini penilaian aktivitas guru pada pembelajaran dengan strategi Preview Question Read Reflect React Review diambil dari keterampilan dasar mengajar guru yang sudah disesuaikan dengan penerapan strategi Preview Question Read Reflect React Review. Penerapan aktivitas guru pada strategi

Preview Question Read Reflect React Review berupa pemberian penjelasan mengenai teknik menemukan pokok bahasan dan ide pokok, melakukan kegiatan

bimbingan terhadap aktivitas membaca, menanyakan kesulitan–kesulitan yang dialami siswa selama kegiatan membaca, menampilkan teks bacaan dengan didukung media pembelajaran yang menarik berupa timeline chart, dan memberikan penguatan kepada siswa ketika membacakan ringkasan bacaan.

2.1.2.1.1 Aktivitas siswa dalam pembelajaran

Kegiatan pembelajaran selain dipengaruhi oleh keterampilan guru juga ditentukan oleh keaktivan siswa dalam belajar. Terdapat perbedaan keaktifan siswa dalam pembelajaran dan pengajaran perbedaannya terletak dalam kadar keaktifan belajar yang rentangnya mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi. Aktivitas belajar siswa mencakup dua aspek yang tidak terpisahkan, yakni aktivitas mental (emosional-intelektual-sosial) dan aktivitas motorik (gerak fisik). Kedua aspek tersebut berkaitan satu sama lain, saling mengisi dan menentukan (Sudjana, 1991). Di dalam diri siswa terdapat berbagai potensi yang sedang berkembang. Melalui pembelajaran yang mengikutsertakan siswa secara aktif mampu memberikan lebih banyak pengalaman bagi siswa untuk memperoleh informasi dan mengembangkan potensi yang mereka miliki.

Banyak sekali jenis-jenis aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa, tidak hanya mendengar dan mencatat saja. Menurut Diedrich dalam Sadirman (2000:101) membuat suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan siswa antara lain: (1) Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca, mem- perhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain; (2) Oral activities, seperti : menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi;

(3) Listening activities, sebagai contoh, mendengarkan: uraian, percakapan;

(4) Writing activities, seperti misalnya : menulis cerita, karangan,laporan, angket; (5) Drawing activities, misalnya : menggambar, membuat grafik, peta,dan

diagram;

(6) Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan per- cobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, berternak; (7) Mental activities, sebagai contoh misalnya : menanggapi, mengingat, me-

mecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan

(8) Emotional ectivities, seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan, gembira, semangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

Dalam penelitian ini penilaian aktivitas siswa pada pembelajarandiambil dari aktivitas siswa yang sudah disesuaikan dengan penerapan strategi Preview Question Reading Reflect Recite Review meliputi kegiatan mendengarkan penjelasan guru mengenai teknik menemukan ide pokok, bertanya kepada guru tentang penjelasan yang belum dimengerti, membaca dongeng yang disediakan oleh guru, menuliskan pertanyaan dan menjawabnya, membacakan hasil sinopsis cerita.

Penerapan strategi Preview Question Reading Reflect Recite Review dalam pembelajaran dipandang dapat meningkatkan aktivitas siswa yang secara langsung juga berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran.

Dokumen terkait