• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4. Kegiatan Pengupasan (Debarker)

Kegiatan pengupasan merupakan kegiatan mengupas kulit kayu dengan tujuan untuk membersihkan kayu dari kulit kayu. Karena dalam pembuatan kertas, tidak diperlukan kulit kayu. Kulit kayu yang jika dibawa ke pabrik akan menyebabkan banyak limbah di daerah pabrik. Jadi, dilakukan pengupasan terlebih dahulu di areal tebangan di hutan tanaman indiustri PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten Padang Lawas Utara.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di hutan tanaman indiustri PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kabupaten Labuhanbatu Selatan

dan Kabupaten Padang Lawas Utara diketahui bahwa kegiatan pengupasan dilakukan dengan 2 cara, yaitu cara mekanis dan cara manual. Secara mekanis pengupasan dikerjakan dengan menggunakan alat kupas untuk mengupas kulit pada 1 (satu) batang pohon sedangkan secara manual dengan menggunakan tenaga manusia, yaitu masyarakat sekitar lokasi penelitian. Secara manual pengupasan kulit dilakukan pada kayu potongan (tual) saat kayu masih dalam keadaan segar agar kayu lebih mudah untuk dikupas kulitnya. Pengupasan kulit kayu dilakukan dalam waktu selambat-lambatnya dua hari setelah penebangan.

Alat yang digunakan adalah parang dan obeng untuk mencongkel kulit agar memudahkan pengupasan.

Beberapa hal yang dilakukan dalam kegiatan pengupasan adalah sebagai berikut:

• Semua kayu yang sudah ditumbang atau pun yang sudah dipotong dikupas bersih.

• Dilakukan pengupasan dari arah pangkal kayu sampai ujung kayu dan yang tertinggal hanya di bawah diameter 5 cm.

• Pengupasan secara manual dilakukan sampai seluruh kulit kayu terkupas. • Pengupasan secara mekanis dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi

patah batang pohon.

Gambar 4. Pengupasan secara mekanis dengan alat kupas.

Kegiatan pengupasan secara manual dilakukan setelah batang pohon dipotong menjadi beberapa potongan kecil (tual). Tujuannya adalah untuk memudahkan dalam mengupas kulit kayu. Pada Gambar 4 dan Gambar 5 ditunjukkan adanya perbedaan panjang batang yang dikupas. Dengan tenaga mesin satu batang pohon utuh yang dilakukan pengupasan sedangkan dengan tenaga manusia harus dilakukan pembagian batang terlebih dahulu untuk mempermudah pekerja dalam melakukan pengupasan kulit.

Tabel 3. Pengerjaan kegiatan pengupasan kulit kayu.

Teknis Panjang (m) Diameter (m) Waktu Kupas

(menit) Volume (m 3 ) Mekanis 17,55 0,16 53,10 20,01 Manual 2,50 0,10 24,73 0,17 Total 19,05 0,26 77,83 20,18

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dengan mengambil 80 batang pohon dan 9 tual sebagai sampel, dapat dilihat dari Tabel 3. Waktu untuk mengupas batang pohon dengan menggunakan alat kupas yaitu selama 53 menit 6 detik dengan hasil sebesar 20,01 m3, maka rata-rata untuk mengupas kulit kayu dalam 1 (satu) batang pohon membutuhkan waktu selama 39,6 detik. Dalam melakukan pengerjaan pengupasan haruslah dikerjakan secara hati-hati. Karena jika kayu diangkat terlalu tinggi dapat menyebabkan batang pohon yang sedang dikupas patah. Hal ini juga dipengaruhi oleh ukuran batang kayu, diameter dan panjang batang pohon.

Secara mekanis dapat dilihat pada Gambar 4 yang menunjukkan bahwa metode alat beroperasi adalah dengan cara batang pohon diangkat setinggi yang secukupnya (tidak mengakibatkan batang pohon patah). Kemudian batang pohon dikupas oleh alat kupas. Waktu kupas dipengaruhi oleh banyak tunggul (mata

kayu) atau bekas patahan cabang yang terdapat pada batang pohon dan panjang batang pohon. Pengerjaan pengupasan lebih banyak terjadi patah pada ujung batang pohon karena ukuran diameter yang lebih kecil dari pada pangkal batang pohon.

Secara manual dapat dilihat pada Gambar 5 yang menunjukkan bahwa kulit dikupas dengan cara mencongkel kulit terlebih dahulu dengan obeng atau parang untuk memudahkan dalam pengupasan. Secara manual kulit kayu dikupas pada kayu dalam bentuk tual (panjang 2,50 m). Hal disebabkan oleh pengerjaan yang dilakukan dengan tenaga manusia. Pekerja di dalam pengupasan manual merupakan masyarakat setempat agar tidak mengalami kesulitan dalam hal tempat tinggal serta supaya perusahaan dapat bekerja sama dengan masyarakat dan masyarakat tidak merasa dirugikan. Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa waktu yang dibutuhkan secara manual adalah selama 24 menit 43 detik dengan hasil sebesar 0,17 m3, maka rata-rata untuk mengupas 1 (satu) tual membutuhkan waktu selama 2 menit 45 detik.

Secara manual waktu yang dipergunakan untuk mengupas kulit satu tual adalah 2 menit 45 detik. Dalam satu jam dapat mengupas kulit kayu sebanyak 22 tual yang telah dikupas kulitnya. Jika dalam satu hari waktu produktif kerja adalah 7 jam, maka produktivitas rata-rata per harinya adalah 154 tual (22 batang pohon). Sedangkan secara mekanis waktu yang dipergunakan untuk mengupas satu batang pohon adalah 39,6 detik. Sehingga satu jam dapat mengupas kayu sebanyak 91 batang pohon. Jika satu hari waktu produktif kerja adalah 10 jam, maka produktivitas rata-rata per harinya adalah 910 batang (5.460 tual).

Kegiatan penyaradan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menarik batang pohon yang telah menjadi potongan-potongan kecil (tual) dari dalam (in field) ke areal pinggir jalan (TPn). Tual yang dibawa haruslah yang telah dilakukan pengupasan. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan alat sarad sederhana yang disebut Pontoon dan ditarik oleh Excavator.

Teknisnya excavator menarik pontoon dan excavator memasukkan tual ke dalam pontoon dan ini dimulai dari dalam (in field) mengarah keluar areal (TPn). Alat excavator memiliki 2 (dua) fungsi dalam kegiatan ini, yaitu sebagai yang menarik pontoon dan sebagai yang memasukkan tual ke dalam pontoon. Excavator hanya mengambil kayu dari satu tumpukan yang telah dikupas kulitnya semua.

Gambar 6. Penyaradan dengan menggunakan pontoon yang ditarik excavator.

Kegiatan penyaradan yang dilakukan di hutan tanaman industri PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten Padang Lawas Utara dapat dilihat pada Gambar 6. Ditunjukkan bahwa pontoon berbentuk seperti sampan dan terbuat dari besi. Alat ini diberi 4 tiang disetiap sudutnya untuk menahan tual dalam penyusunan. Excavator menarik pontoon secara perlahan dan kemudian berhenti untuk memasukkan tual ke dalam pontoon dan menyusunnya.

Tabel 4. Pengerjaan kegiatan penyaradan dengan menggunakan pontoon. Tarikan ke- Jumlah Tual Jarak Tarikan (m) Volume (m3)

Waktu Kerja (menit) Tarik Kosong Tarik Berisi Bongkar Muat Total 1 191 182,5 19,68 1,94 32,52 23,84 58,30 2 229 200 23,62 5,25 62,25 31,79 99,29 3 133 162,5 13,68 2,5 32,24 10,65 45,39 Total 553 545 56,98 9,69 127,01 66,28 202,98 Rata-Rata 184 181,67 18,99 3,23 42,34 22,09 67,66

Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa rata-rata untuk menarik kayu dalam satu kali tarikan membutuhkan waktu selama 1 jam 7 menit 39,6 detik dengan rincian kegiatan adalah menarik pontoon kosong ke dalam, mengisi pontoon dengan excavator, menarik pontoon yang berisi tual, dan bongkar muat tual dari pontoon menjadi susunan rapi untuk siap dimuat ke truck. Rata-rata jumlah tual yang ditarik dalam satu kali tarikan adalah sebanyak 184 tual dan rata-rata jarak tarikan adalah sejauh 181,67 meter.

Waktu yang dibutuhkan untuk menarik pontoon yang berisi terlihat lebih lama dibandingkan dengan waktu untuk menarik pontoon kosong dan bongkar muat. Karena pada saat penarikan dilakukan, excavator berhenti beberapa kali untuk mengisi pontoon dengan tual. Sedangkan waktu tarik kosong, excavator hanya menarik pontoon sampai ke ujung areal tebangan dan bongkar muat, excavator hanya memindahkan tual dari pontoon ke TPn. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk menarik pontoon yang berisi lebih lama dari pada yang lain.

Berdasarkan beberapa sampel yang diambil di lapangan, dengan menggunakan alat pontoon yang ditarik dengan excavator dan jarak rata-rata tarik

pontoon adalah 181,67 meter didapat bahwa waktu yang dipergunakan untuk satu pontoon dengan ukuran pontoon 19,45 m3 (panjang 4,70 m, lebar 2,50 m, tinggi rata-rata 2,47 m, faktor konfersi 0,67) adalah selama 1 jam 7 menit 39,6 detik. Dengan rincian excavator dengan pontoon berjalan tanpa kayu, excavator mengisi kayu ke dalam pontoon, berjalan dengan muatan kayu di pontoon, dan bongkar muat di pinggir jalan (TPn). Terhitung waktu yang diperlukan untuk penarikan kayu dengan pontoon adalah 1 jam. Jika dalam satu hari waktu produktif kerja adalah 10 jam, maka produktivitas rata-rata per harinya adalah 194,45 m3 yang dapat ditarik dengan pontoon.

Dokumen terkait