• Tidak ada hasil yang ditemukan

38 kegiatan adalah terwujudnya pengadaan sarana prasarana yang

Dalam dokumen BAB IV LKPJ ATA 2012 (Halaman 38-42)

menunjang pelaksanaan pelayanan kesehatan, melalui pengadaan sarana prasarana yang menunjang pelaksanaan pelayanan kesehatan.

(18) Kegiatan Peningkatan dan Perluasan Fungsi Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran anggaran sebesar Rp.10.000.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.4.617.153.160,- atau 46,17%. Hasil kegiatan adalahterwujudnya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan untuk pengembangan fungsi pelayanan Rumah Sakit melalui peningkatan dan perluasan sarana dan prasarana kesehatan bangunan pelayanan Pasien Umum pada Rumah Sakit Paru.

(19) Kegiatan Pengadaan Obat/Bahan Kimia dan Alat Kesehatan dan Kedokteran yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.000.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.2.735.423.288,- atau 68,39%. Hasil kegiatan adalah terlaksananya tindakan penunjang medis untuk menentukan diagnose dokter kepada pasien lebih akurat, serta tersedianya obat formularium rumah sakit untuk pasien jamkesmas , jamkesda dan pasien askes, melalui penyediaan obat-obatan, bahan kimia/bahan laboratorium dan Alkes habis pakai.

(20) Kegiatan Penyediaan Bahan Perlengkapan Pasien, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.900.778.693,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.218.095.000,- atau 64,08%. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya sarana dan prasarana fasilitas pasien rawat inap, melaljui penyediaan Lemari pasien 80 unit, mesin cuci 1 unit, tempat tidur 60 unit, kasur 100 buah, bantal 100 buah, sprey 100 buah dan sarung bantal 100 buah. (21) Kegiatan Peningkatan dan Pemeliharaan Alat Kesehatan dan Kedokteran,

yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.500.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.160.927.725,- atau 32,19%. Hasil kegiatan adalah terpeliharanya sarana peralatan kesehatan dan kedokteran yang siap pakai, melalui adalah kalibrasi alat kesehatan 11 unit, alat kedokteran 10 unti, alat radiologi 3 unit dan alat laboratorium 4 unit.

(22) Kegiatan Penyediaan Mamin Pasien dan Pegawai dilingkungan Beresiko tinggi, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.557.500.000,00, realisasi

IV-39 anggaran sebesar Rp.1.164.094.730,00 atau 74,74%. Hasil kegiatan adalah tersedianya makanan dan minuman pasien yang dirawat dengan standar gizi sesuai, serta terdapatnya fisik yang fit dalam menghadapi aktivitas dengan pasien, melalui penyediaan makanan dan minuman pasien selama 12 bulan serta penambah daya tahan tubuh selama 12 bulan.

(23) Kegiatan Penyediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.5.325.000.000,-, sedangkan realisasi anggaran sebesar Rp.1.170.935.000,- atau 21,99%. Hasil kegiatan adalah terdapatnya peningkatan pelayanan Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat kepada masyarakat, melalui penyediaan alat media informasi rumah sakit, pengadaan peralatan kedokteran dan kesehatan serta peralatan Laboratorium 7 Unit.

(24) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Paru (DBHCT) yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.14.553.433.000,00 dan realisasi anggaran sebesar Rp.13.099.643.000,- atau 90,01%. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pelayanan Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat kepada masyarakat, melalui penyediaan peralatan kedokteran dan kesehatan. (25) Kegiatan peyediaan obat-obatan, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit

Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.138.207.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.3.131.807.000,- atau 99,72%. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kesembuhan pasien jiwa dan Napza, melalui penyediaan obat-obatan umum dan obat-obatan psikotropika Rumah Sakit untuk satu tahun (12 bulan).

(26) Kegiatan peyediaan Bahan Pelayanan Terapi, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.417.800.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.214.260.950,- atau 85,64%. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pelayanan penunjang terhadap pasien jiwa dan Napza, melalui penyediaan bahan farmasi/alkes habis pakai, Laboratorium, Radiologi, Kesehatan Gigi, Gas Medis, psikologi/ psikometri, terapi keswara sebanyak 6 paket (bahan farmasi/alkes habis pakai laboratorium, radiologi, bahan kesehatan gigi, psikologi/psikometri, gas medis).

(27) Kegiatan penyediaan Perlengkapan Pasien, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran

IV-40 sebesar Rp.760.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.743.130.500,- atau 97.78%. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pelayanan kesehatan jiwa pada pasien jiwa dan Napza, melalui penyediaan peralatan kebersihan dan bahan pembersih, peralatan olahraga, bahan baku bangunan keperluan rehabilitasi pasien 1 Keg, Bibit pohon/tanaman, Bahan Obat-obatan tanaman, bahan rehabilitasi pasien (keputrian), bahan keperluan pasien rawat inap (linen), kasur dan bantal, peralatan rumah tangga pasien rawat inap, pakaian pasien rawat inap dan peralatan bengkel berupa bengkel kayu dan bengkel besi dan batako, peralatan dapur berupa dispenser portable 15 buah dan peralatan kantor berupa mesin obras 2 buah serta tersedianya karpet sebanyak 20 lembar. (28) Kegiatan Peningkatan dan Pemeliharaan Alat Kesehatan/Kedokteran dan

Sanitasi Rumah Sakit, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.460.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.518.355.550,- atau 35,50%. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas sarana dan prasarana penunjang pelayanan kesehatan, melalui adalah pemeliharaan alat kedokteran/kesehatan, pemeliharaan sanitasi/kesehatan lingkungan, penyediaan pengadaan alat-alat laboratorium, alat kedokteran dan kesehatan.

(29) Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman Pasien dan Petugas Khusus, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.336.856.457,-, realisasi anggaran sebesar Rp.2.152.283.225,- atau 92,10%. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas gizi pasien jiwa dan Napza, melalui adalah penyediaan makanan minuman pasien sebanyak 65.700 orang per hari dan petugas khusus di unit beresiko, shift malam, konselor napza hari raya dan bulan puasa sebanyak 75.370 orang per tahun.

(30) Kegiatan Pembangunan Gedung Rawat Inap VIP, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.900.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.61.506.700,- atau 6,83%. Hasil kegiatan adalah tersedianya gedung pelayanan rawat inap yang memadai, melalui perencanaan pembangunan Rawat Inap VIP, untuk pembangunan gedung tidak dilaksanakan karena tidak mencukupi dana sesuai dengan hasil konsultan perencana.

(31) Kegiatan Pembangunan Arsip Kesehatan, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran

IV-41 sebesar Rp.750.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.685.519.000,- atau 91,40%. Hasil kegiatan adalah tersedianya gedung arsip yang memadai dan sesuai dengan standar, melalui pembangunan Sarana Gedung Penyimpanan Arsip 1 lantai (seluas 200 M2).

(32) Kegiatan Pembangunan Gedung Pelayanan Rawat Jalan Satu Atap, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.7.000.000.000,-. realisasi anggaran sebesar Rp.4.150.000,- atau 0,06%. Hasil kegiatan adalah tersedianya persyaratan untuk pembangunan gedung pelayanan rawat jalan satu atap, melalui fasilitasi kebutuhan penunjang untuk persiapan pembangunan gedung pelayanan rawat jalan satu atap. Pembangunan Gedung Satu Atap tidak dapat dilaksanakan karena IMBnya terlamat keluar sehingga dikawatirkan tidak mencukupi waktunya.

b) Permasalahan dan Solusi (1) Permasalahan

(a) Pembangunan Gedung Pelayanan Pasien Umum tidak selesai 100% secara fisik, hal tersebut berakibat kepada pembayaran sesuai dengan prosentase pembangunan yang terselesaikan, berdasarkan Berita Acara dari Konsultan Pengawas.

(b) Terjadinya beberapa kali gagal lelang yang diselenggaran oleh Pihak ULP Provinsi Jawa Barat, untuk pengadaan barang dan jasa Alat Kesehatan Habis Pakai.

(c) Untuk kegiatan ini terdapat sisa anggaran yang cukup besar dikarenakan adanya efesiensi anggaran dari proses pengadaan lelang. (d) Realisasi Penggunaan anggaran pemeliharaan Peralatan kedokteran

adalah maksimal dalam kebutuhan.

(e) Permasalahan pada Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan dalam program di atas adalah program pengadaan sapras pengembangan Radiologi, Laboratorium, Farmasi, Gizi, Rehab Medis dan alat medis keperawatan serta pengadaan peningkatan sapras pelayanan kesehatan yang sub kegiatannya menggalami gagal lelang.

(2) Solusi

(a) Neraca keuangan adalah salah satu syarat dari kualifikasi perusahaan yang mendaftar perlu mendapat perhatian khusus dan utama.

IV-42

Dalam dokumen BAB IV LKPJ ATA 2012 (Halaman 38-42)

Dokumen terkait