• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Olimpiade Matematika dan IPA Perguruan Tinggi (ON MIPA PT)

ON MIPA-PT sebagai bagian untuk mempersiapkan dan mendorong mahasiswa agar meningkatkan prestasi dan mutu dalam bidang MIPA, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional. Olimpiade mulai diselenggarakan pada tahun 2009 dengan tiga bidang lomba yaitu Matematika, Kimia dan Fisika. Mulai tahun 2011 bidang yang dilombakan mencakup Matematika, Kimia, Fisika, dan Biologi. Lomba dilakukan dalam tiga tahap yaitu: Tahap I di tingkat perguruan tinggi yang menghasilkan 7 mahasiswa terbaik masing-masing bidang, Tahap II tingkat wilayah untuk menentukan 50 mahasiswa terbaik, dan Tahap III di tingkat nasional yang menghasilkan 25 mahasiswa terbaik.

Tujuan dari Olimpiade Nasional MIPA-PT ini adalah: a) Mendorong peningkatan kemampuan akademik dan memperluas wawasan mahasiswa; b) Mendorong mahasiswa untuk lebih mencintai bidang Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi; c) Mendorong peningkatan kualitas dan memperluas wawasan staf pengajar; d) Memberikan masukan untuk perbaikan pembelajaran di perguruan tinggi, khususnya dalam bidang Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi; dan e) Menjadi sarana promosi dan meningkatkan daya tarik Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi di tengah-tengah masyarakat.

Peserta ON MIPA PT adalah mahasiswa yang berasal dari bidang ilmu MIPA atau yang relevan, peserta belum pernah mendapatkan medali emas atau Juara I dalam ON MIPA PT atau OSN-Pertamina, dan peserta seleksi Tahap II adalah peserta terbaik hasil seleksi Tahap I dan mendapatkan rekomendasi dari pimpinan perguruan tinggi bidang kemahasiswaan. Lomba diselenggarakan dalam 3 (tiga) tahap yaitu: tahap 1 di tingkat perguruan tinggi yang menghasilkan 7 (tujuh) mahasiswa terbaik masing-masing bidang, tahap 2 di tingkat wilayah

BAB VI

yang menghasilkan 64 mahasiswa terbaik, dan tahap 3 di tingkat nasional yang menghasilkan 25 mahasiswa terbaik.

2. Debat Bahasa Inggris/National University Debate Championship (NUDC)

Tingkat persaingan sumber daya manusia (SDM) di pasar kerja nasional dan internasional terus meningkat seiring dengan pemberlakukan pasar bebas dan atau peningkatan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi baru pada berbagai bidang usaha, serta kebutuhan tingkat profesionalisme (knowledge, hard skills, soft skills) yang semakin tinggi. Salah satu usaha pembinaan tersebut adalah melalui kompetisi debat, yang telah dirumuskan dalam National University Debating Championship (NUDC). Kegiatan debat menuntut mahasiswa tidak hanya mampu mengungkapkan ide dalam Bahasa Inggris sebagai Bahasa pengantar, tetapi juga menuntut mahasiswa mampu menguasai pengetahuan global, menganalisis, membuat judgement, dan meyakinkan publik.

Tujuan kegiatan debat Bahasa Inggris adalah: a) meningkatkan daya saing mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi melalui media debat ilmiah; b) meningkatkan kemampuan bahasa Inggris lisan, dan menciptakan kompetisi yang sehat antar mahasiswa; c) meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk berpikir kritis dan analitis, sehingga mahasiswa mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional; d) mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menyampaikan pendapat secara logis dan sistematis; dan e) memperkuat karakter mahasiswa melalui pemahaman akan permasalahan nasional dan internasional beserta alternatif pemecahannya melalui kompetisi debat.

Sistem yang digunakan dalam NUDC adalah sistem British Parliamentary (BP). Sistem ini adalah sistem yang digunakan dalam World University Debating Championship (WUDC) atau lomba debat antar perguruan tinggi tingkat dunia. Lomba diselenggarakan dalam 4 (empat) tahap yaitu: tahap 1 tingkat perguraun tinggi yang menghasilkan 1 tim yang terdiri dari 2 mahasiswa sebagai debater dan 1 mahasiswa/dosen sebagai adjudicator. Pada tahap ke-2 yaitu seleksi wilayah yang akan menentukan 8 tim terbaik dari 14 wilayah peserta NUDC peserta seleksi tingkat wilayah. Tahap ke-3 adalah tingkat nasional yang diikuti oleh tim terbaik dari masing-masing wilayah I s.d. XIV yang berjumlah 110 tim, seluruh tim berjumlah 330 orang yang terdiri atas 220 mahasiswa debaters dan 110 orang N1 adjudicators. Satu tim terbaik setelah 7 Babak Penyisihan dan 3 tim terbaik pada Grand Final Main Draw akan diprioritaskan untuk mewakili Indonesia mengikuti tahap ke-4 yaitu debat tingkat dunia World University Debating Championship (WUDC).

3. Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES)

Mahasiswa diharapkan tidak hanya menekuni ilmu dalam bidangnya saja, tetapi juga beraktivitas untuk mengembangkan soft skills-nya agar menjadi lulusan yang mandiri, penuh inisiatif, bekerja secara cermat, penuh tanggung jawab dan tangguh. Kemampuan ini dapat diperoleh mahasiswa melalui pembekalan secara formal dalam kurikulum pembelajaran, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Era persaingan bebas saat ini dibutuhkan lulusan yang memiliki hard skills dan soft skills yang seimbang. Oleh karenanya di tiap perguruan tinggi perlu melakukan identifikasi mahasiswa yang berprestasi di kedua kompetensi itu dan yang terbaik perlu diberi penghargaan sebagai mahasiswa yang berprestasi.

Adapun tujuan dari kegiatan Pilmapres ini adalah: a) memilih dan memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang meraih prestasi tinggi; b) memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler sebagai wahana menyinergikan hard skills dan soft skills mahasiswa; dan c) mendorong perguruan tinggi untuk mengembangkan budaya akademik yang dapat memfasilitasi mahasiswa mencapai prestasi yang membanggakan secara berkesinambungan.

Pilmapres dibagi menjadi 2 (dua) kategori yaitu tingkat Diploma dan Sarjana. Lomba ini dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat prodi/jurusan/departemen/bagian, fakultas, perguruan tinggi (Universitas/Institut/ Sekolah Tinggi/Politeknik dan Akademi) dan tingkat nasional. Pada tingkat nasional diikuti oleh 30 orang Mahasiswa Program Sarjana 15 dan 15 orang Mahasiswa Program Diploma tingkat nasional. Secara umum peserta Pilmapres harus memenuhi syarat berupa: a). WNI, b) Terdaftar di PD-Dikti dan aktif sebagai mahasiswa program Sarjana maksimal semester VIII, dan mahasiswa program Diploma maksimal semester VI, c). IPK rata-rata 3,00, dan d). belum menjadi finalis Pilmapres dalam tahun-tahun sebelumnya.

4. Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS)

PKM secara umum bertujuan untuk meningkatkan iklim akademik yang kreatif, inovatif, visioner, solutif dan mandiri. Meningkatakan mutu mahasiswa di PT agar kelak dapat menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan dapat menerapkan pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta memperkaya budaya nasional. Secara garis besar PKM dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu PKM Proposal yang meliputi PKM-P, PKM-M, PKM-K, PKM-T dan PKM-KC yang selanjutnya disebut dengan PKM 5 bidang, dan PKM Proposal

karya tulis yang selanjutnya disebut PKM-KT yang terdiri atas Gagasan Tertulis (PKM-GT) dan Artikel Ilmiah (PKM-AI).

Tahap kegiatan PKM 5 dibagi menjadi lima kegiatan, yaitu: a) pengusulan, b) desk evaluasi dan penerapan proposal yang didanai, c) pelaksanaan dan pelaporan, d) monitoring dan evaluasi, dan e) PIMNAS. Sedangan PKMKT (PKM-AI dan PKM-GT) dibagi menjadi dua tahap, yaitu (1) pengusulan, dan (2) desk evaluasi dan penetapan proposal yang mendapatkan insentif, selanjutnya pihak Direktorat Kemahasiswaan akan menentukan kelompok PKMGT yang diundang ke PIMNAS.

5. Kontes Robot Indonesia (KRI)

KRI adalah kegiatan kontes bidang robotika yang dapat diikuti oleh tim mahasiswa dari Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta. Terdapat 5 (lima) divisi pada KRI, yaitu: a) Kontes Robot Asia-Pasific Broadcasting Union (ABU) Indonesia (KRAI), b) Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) tipe beroda, c) Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) tipe berkaki, d) Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), dan e) Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI).

Tujuannya adalah a) agar Mahasiswa Indonesia makin terpacu untuk berkarya dan berprestasi di tingkat dunia melalui ajang kreativitas kontes robot, b) berkreasi mengikuti perkembangan dunia robotika yang secara tidak langsung juga akan meningkatkan pemahaman dan penguasaan Iptek dan aplikasi robotika dalam dunia industri masa depan.

Untuk dapat mengikuti kegiatan KRI, setiap tim calon peserta harus mengajukan proposal yang ditujukan ke Panitia Pusat KRI dengan persetujuan Wakil Rektor/Ketua/Direktur Bidang Kemahasiswaan masing-masing Perguruan Tinggi. Setiap perguruan tinggi hanya dapat mengirim satu tim peserta untuk masing-masing divisi pada KRI. Tim yang lolos seleksi proposal mempersiapkan robotnya untuk evaluasi tahap kedua, dengan menyampaikan laporan kemajuan pembuatan robot. Tim yang lolos evaluasi tahap kedua berhak mengikuti KRI Tingkat Regional.

KRI diselenggarakan dalam 4 Wilayah Tingkat Regional, yang mencakup: Regional 1 yang meliputi Wilayah Sumatera dan sekitarnya; Regional 2 meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten dan sekitarnya; Regional 3 meliputi Wilayah Jawa Tengah, DIY dan sekitarnya; Regional 4 meliputi Jawa Timur dan sekitarnya. Peserta yang sebelumnya berada pada Regional 5 (Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Papua) akan diarahkan ke Regional 2, 3 dan 4.

6. Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI)

KRTI telah diadakan setiap tahun di Institut Teknologi Bandung (ITB) mulai tahun 2008 hingga 2011. Dalam kontes ini, peserta ditantang untuk mendesain, membuat serta menerbangkan sebuah pesawat. Tantangan yang diberikan mengharuskan peserta mendapatkan kompromi antara geometri pesawat, konstruksi dan sistem elektronik yang diintegrasikan pada pesawat terbang. Pada tahun 2013, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) dan ITB bekerjasama untuk melanjutkan serta mengembangkan konsep acara kompetisi robot terbang ini ke skala yang lebih besar. Peningkatan level ini diharapkan mampu memperluas cakupan peserta dilingkungan Perguruan Tinggi di Indonesia dan meningkatkan kualitas kompetisi seperti kompetisi sejenis di luar negeri. Oleh sebab itu dibentuklah KRTI dengan tujuan untuk mengembangkan potensi pembuatan unmanned aerial vehicle (UAV) di Indonesia.

KRTI melombakan 4 (empat) divisi, yaitu: a) Divisi Racing Plane (RP) sebagai entry level, b) Divisi Fixed-Wing (FW) sebagai middle level dan real application, c) Divisi Vertical Take-off and Landing (VTOL) sebagai advanced level untuk pengembangan teknologi, dan d) Divisi Technology Development (TD) sebagai konsep pengembangan teknologi pesawat tanpa awak. Tujuan umum KRTI adalah menjembatani hasil riset terkait teknologi pesawat UAV serta sebagai ajang terkait pengembangan teknologi pesawat UAV antara pihak akademisi, industri dan pemerintah.

Untuk dapat mengikuti KRTI peserta harus membuat dan mengusulkan proposal kepada panitia KRTI pusat. Proposal paling tidak berisi: a) Identitas tim yang terdiri dari pembimbing (dosen) dan anggota tim (mahasiswa aktif) disertai dengan lembar pengesahan dari pejabat di perguruan tinggi. b) Bentuk rekaan Wahana Robot Terbang yang akan dibuat disertai penjelasan tentang sistem navigasi, telemetri, termasuk: prosesor, kamera, sensor dan aktuator, dan lainnya yang akan digunakan.

7. Pagelaran Mahasiswa Bidang TIK (GEMASTIK)

GEMASTIK merupakan program yang berupaya untuk meningkatkan kualitas peserta didik sehingga mampu mengambil peran sebagai agen perubahan dalam memajukan TIK dan pemanfaatannya di Indonesia. Dalam tujuh tahun terakhir telah diadakan GemasTIK secara berkesinambungan yang diharapkan dapat menjadi ajang untuk menyalurkan kreativitas mahasiswa dalam pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di tingkat nasional. Mahasiswa sebagai pilar penting dalam pembangunan Negara, diharapkan dapat

meningkatkan kemampuannya dalam penguasaan TIK, dan dapat mengembangkan potensinya besar sebagai agen perubahan melalui pengembangan IPTEK di masa kini dan masa yang akan datang.

Adapun tujuan secara umum adalah untuk menjembatani hasil kreasi, inovasi dan pengembangan karya mahasiswa terkait teknologi informasi dan komunikasi, serta sebagai ajang berbagi informasi terkait perkembangan teknologi informasi dan komunikasi antara pihak akademisi, industri dan pemerintah. Manfaat yang diharapkan dari penyelenggaraan GemasTIK ini adalah dihasilkannya karya inovatif ilmiah mahasiswa, tersebarnya informasi dan perkembangan TIK di Indonesia, serta meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia akan manfaat penggunaan TIK.

Ketentuan umum yang berlaku untuk seluruh kategori perlombaan Gemastik adalah peserta berkelompok terdiri dari maksimal 3 orang mahasiswa yang dipimpin oleh seorang ketua tim, peserta diperbolehkan mengikuti beberapa kategori perlombaan, tetapi hanya boleh menjadi ketua tim di satu kategori lomba yang diikuti, setiap kelompok harus berasal dari universitas yang sama dan boleh terdiri dari anggota tim dari program studi/departemen/jurusan yang berbeda, peserta yang tidak memenuhi syarat dianggap gugur, pendaftaran dan keikutsertaan peserta tidak dipungut biaya, dan untuk ketentuan khusus diatur untuk masing-masing lomba.

8. Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE)

Kontes Mobil Hemat Energi merupakan sebuah lomba mobil irit tingkat nasional. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh panitia. Kemampuan untuk merancang dan membangun kendaraan yang irit, aman, dan ramah lingkungan merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh seluruh peserta dalam kegiatan ini. Peserta dituntut agar mampu menggunakan kreativitasnya dalam mewujudkan karya nyata berupa kendaraan yang akan dilombakan dalam dua kategori yaitu: a) prototype: Kendaraan masa depan dengan desain khusus yang memaksimalkan efisiensi, dengan Kelas Bahan Bakar: Bensin, Diesel, Etanol, Listrik, dan b) Urban Concept, yaitu kendaraan roda empat yang tampilannya mirip mobil pada umumnya dan sesuai untuk berkendara di jalanan dengan Kelas Bahan Bakar: Bensin, Diesel, Etanol, Listrik.

Tujuan KMHE adalah untuk: a) memberikan alternatif solusi bagi masalah energi nasional saat ini. Solusi yang dimaksud tentu akan memberikan efek positif dalam

pengembangan kendaraan masa depan yang hemat bahan bakar dan ramah lingkungan; dan b) memberikan wadah bagi mahasiswa teknik seluruh Indonesia untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat dari bangku kuliah serta meningkatkan kreatifitas, disiplin, serta kemampuan soft skills dan hard skills.

Pendaftaran KMHE dilakukan melalui 2 (dua) tahapan yaitu: a) Pendaftaran Online, merupakan tahapan awal dalam pendaftaran KMHE berupa pengisian seluruh kelengkapan yang diperlukan di website resmi KMHE. Seluruh calon peserta yang akan mendaftarkan timnya harus melengkapi konten pendaftaran yang tersedia serta mengunggah file yang diperlukan, b) Pengunggahan Laporan Desain Kendaraan (secara online), merupakan tahapan setelah tahapan pendaftaran secara online, dimana peserta yang dinyatakan lolos pendaftaran online (mendapatkan email balasan dari panitia) diwajibkan untuk mengunggah laporan desain kendaraan. Seleksi berkas pendaftaran, panitia akan menyeleksi seluruh berkas pendaftaran untuk memilih sejumlah tim terbaik yang memenuhi persyaratan teknis dan safety. Panitia berhak untuk menerima atau tidak menerima pendaftar sesuai hasil seleksi.

9. Kontes Kapal Cepat Tak Berawak (KKCTB)

Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional adalah kontes yang diselenggarakan untuk menguji kreativitas mahasiswa dalam mendesain badan kapal, menetapkan prinsip engine matching dan merancang sistem otomasinya. Sistem penilaian kontes diberikan berdasarkan penguasaan medan atau lintasan yang dilalui oleh kapal. Daya kreasi mahasiswa dalam kontes tersebut tidak hanya mencakup desain badan kapal yang baik dari segi performance dan maneuver, tetapi juga mencakup perencanaan sistem penggerak dan sistem 8 navigasi yang handal. Kebutuhan tentang sistem navigasi tersebut mensyaratkan tentang kebutuhan otomasi, dengan memperhatikan keselarasan faktor teknis lainnya (engine matching). Dengan demikian kreativitas dalam kontes yang dimaksud akan melibatkan beberapa disiplin ilmu terkait, antara lain Teknik Perkapalan, Teknik Mesin, dan Teknik Elektro.

Tujuan penyelenggaraan KKCTBN antara lain: a) Menumbuhkan kreatifitas mahasiswa dalam rancang bangun kapal, perencanaan sistem penggerak, serta otomasi navigasi mendukung kemampuan manuver untuk mitigasi bencana. b) Mendorong kemandirian dan kesiapan menghadapi tantangan perkembangan teknologi baik yang bersifat regional maupun global dalam bidang perkapalan maupun sistem navigasi khusus pada kemampuan manuver untuk menunjang mitigasi, dan c) Menumbuh kembangkan rasa persatuan, nasionalisme dan cinta kemaritiman.

Untuk dapat mengikuti KKCTBN a) peserta harus berasal dari PT di Indonesia, b) Peserta harus mengirimkan 2 (dua) copy proposal ke Tim pusat, c) mengikuti evaluasi keikutserataan sebagai berikut: (1) evaluasi kelayakan susuai dengan tema kontes, (2) membuat prototipe kapal cepat tak berawak sesuai dengan proposal, (3) peserta yang lolos akan di publish secara online dan akan dihubungi panitia untuk mengikuti kontes, dan (4) evaluasi untuk dilakukan performa kapal cepat tak berawak saat kontes.

10. Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) dan Kontes Bangunan Gedung Indonesia (KBGI)

Kompetisi Jembatan Indonesia merupakan satu kegiatan gabungan yang dalam rangka untuk merangkaian pembangunan jembatan. Kompetisi ini terdiri dari tahap perancangan dan konstruksi di arena lomba untuk membangun model jembatan berskala daerah maupun nasionl. Dalam pembangunan jembatan, mahasiswa/perancang harus mampu menguasai beberapa kegiatan mulai dari survei lapangan, proses analisis dan pembangunan fisik di lapangan. Oleh karena itu, pembuatan jembatan membutuhkan data lengkap baik kondisi lingkungan maupun bahan konstruksi serta standar/peraturan.

Tujuan umum Kompetisi Jembatan Indonesia adalah untuk mendorong dan menumbuh-kembangkan kreativitas mahasiswa dalam bidang perancangan dan konstruksi jembatan. Secara khusus KJI bertujuan untuk a) menumbuhkan daya tarik bagi mahasiswa untuk lebih mendalami perancangan dan pelaksanaan jembatan, b). memperdalam pemahaman proses perancangan/rekayasa jembatan sebagai bentuk aplikasi dari ilmu dasar dan teknologi jembatan, dalam rangka menghasilkan suatu rancangan jembatan yang kuat, kaku, ekonomis dan indah dan c) meningkatkan kepekaan mahasiswa dalam bidang pengembangan bidang teknologi jembatan.

Ketentuan kompetisi adalah a) peserta kompetisi dari PT terdiri dari 3 (tiga) orang mahasiswa dan 1 (satu) dosen pembimbing, b) setiap PT dapat mengajukan lebih dari 1 (satu) tim untuk setiap bangunan rumah tinggal atau gedung yang akan dikompetisikan, dan c) peserta yang lolos/terpilih pada tahap desain miniatur, dan d) penilaian kompetisi didasarkan pada unsur keindahan/estetika, kreativitas dalam rancang-bangun, kesesuaian implementasi desain, kinerja struktural, serta metode pelaksanaan konstruksi.

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak daerah dengan tingkat kerawanan kegempaan yang tinggi. Hal ini dapat diketahui dari berbagai kejadian gempa dalam beberapa dekade terakhir yang melanda beberapa daerah di Indonesia. Pengaruh gempa pada umumnya

sangat merugikan bagi manusia, selain menyebabkan kerugian materi dan kerusakan infrastruktur, gempa bumi dapat pula mengakibatkan jatuhnya korban jiwa manusia yang kadang tidak sedikit jumlahnya. Kondisi yang demikian ini menuntut sistem struktur bangunan sipil yang dibangun di Indonesia harus mengikuti kaidah bangunan tahan gempa agar ketika gempa terjadi, struktur diharapkan tetap dapat bertahan berdiri dan tidak mengalami keruntuhan. KGBI merupakan salah satu kegiatan yang merangsang kreativitas mahasiswa dalam merancang dan membangun bangunan.

KGBI bertujuan untuk mendorong dan menumbuh-kembangkan motivasi (minat) mahasiswa dalam bidang rancang-bangun, bangunan rumah tinggal atau gedung dengan memperhatikan unsur kreativitas di dalam rancangannya. Selain itu, untuk menguji kehandalan di dalam memikul beban lateral serta untuk memperkenalkan penggunaan material baja canai dingin sebagai komponen struktural khususnya untuk bangunan rumah tinggal atau gedung.

Kompetisi ini terdiri dari tahap seleksi (desain) dan Tahap Komperisi (rancang-bangun) yang terdiri dari presentasi, pengkonstruksi, serta uji pembebanan di area kompetisi (site plan). Ketentuan kompetisi adalah: a) peserta kompetisi dari PT terdiri dari 3 (tiga) orang mahasiswa dan 1 (satu) dosen pembimbing, b) setiap PT dapat mengajukan lebih dari 1 (satu) tim untuk setiap bangunan rumah tinggal atau gedung yang akan dikompetisikan, c) peserta yang lolos/terpilih pada tahap desain rumah tinggal atau gedung yang merupakan miniatur, dan d) penilaian kompetisi didasarkan pada unsur keindahan/estetika, kreativitas dalam rancang-bangun, kesesuaian implementasi desain, kinerja struktural, serta metode pelaksanaan konstruksi.

11. Program Belajar Bekerja Terpadu (PBBT)

PBBT merupakan program yang dilaksanakan dan dikembangkan dengan tujuan memperkenalkan dunia usaha atau dunia kerja lebih dini kepada mahasiswa. Program ini merupakan program yang mengintegrasikan berbagai latar belakang ilmu yang diperoleh selama kuliah dengan pengalaman nyata dunia usaha. PBBT menetapkan indikator umum keberhasilannya yaitu bilamana setiap pihak yang terlibat (mahasiswa, perguruan tinggi, dunia usaha/UMKM) mendapat manfaat dari program tersebut. Oleh sebab itulah program ini diunggulkan sebagai salah satu program bersama antara perguruan tinggi dengan DUDI untuk menghasilkan sumber daya manusia atau lulusan yang berdaya saing. Salah satu misi dari

program PBBT UMKM selain untuk mendidik mahasiswa agar berjiwa wirausaha, juga dapat membantu UMKM menjadi lebih mandiri, sehat dan berdaya saing.

Tujuan dari program ini adalah Membangun kapabilitas dan kapasitas mahasiswa sebagai seorang calon wirausaha yang berkarakter, mencakup knowledge, skill dan personal quality (motivation, attitude, behaviour, traits, values), Meningkatkan kualitas UMKM dalam pengelolaan maupun pengembangan usaha, meningkatkan kemitraan antara PT dengan UMKM. Manfaat dari pelaksanaan PBBT ini dapat dirasakan oleh berbagai pihak yang terlibat yaitu UMKM, mahasiswa dan perguruan tinggi. Bagi UMKM manfaat dari PBBT adalah memperoleh tenaga kerja janga pendek yang berkualitas dan memperoleh ide-ide baru bagi pengembangan usaha. Sedangkan bagi mahasiswa dan PT adalah memperoleh pengalaman kerja, menerapkan teori pada masalah nyata, meningkatkan efisiensi eksternal, dan meningkatkan hubungan dengan UMKM.

Adapun tata cara pengajuan proposal PBBT dapat diajukan dengan mengikuti sistematika di antaranya adalah Diajukan oleh pimpinan unit pengelola kewirausahaan (pusat karir/ kewirausahaan/inkubator bisnis) dan disetujui pimpinan perguruan tinggi, Proposal dikirimkan dalam bentuk soft copy format doc., diunggah ke sim-pkmi.ristekdikti.go.id, dengan melampirkan pindaian Surat Pernyataan kesediaan bekerjasama dan memberikan kompensasi (dengan meterai yang cukup) dari UMKM yang akan menjadi mitra.

12. Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI)

Program KBMI, dimaksudkan untuk memfasilitasi para mahasiswa yang mempunyai minat berwirausaha. Fasilitas yang diberikan dalam bentuk dukungan permodalan dan pendampingan usaha. Program ini diharapkan mampu mendukung visi-misi pemerintah yang tertuang dalam Renstra Kemristekdikti untuk pengembangan entrepreneur pemula dalam mewujudkan kemandirian bangsa melalui pengembangan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan. Program KBMI bertujuan untuk menghasilkan karya kreatif, yang inovatif dalam membuka peluang usaha yang berguna bagi mahasiswa setelah menyelesaikan studi. Pada program KBMI ini menitikberatkan pada orientasi proses bisnis dan hasil usaha (profit). Kategori program mahasiswa yaitu pengembangan usaha bagi mahasiswa yang sudah memiliki usaha dan ingin mengembangkannya. Adapun komoditas jenis usaha yang dihasilkan oleh mahasiswa dapat berupa usaha makanan dan minuman, jasa dan perdagangan, industry kreatif, teknologi dan produksi/budi daya. Rintisan usaha ini selanjutnya dapat menjadi salah satu modal dasar mahasiswa dalam berwirausaha dan memasuki pasar.

Tujuan dari Program KBMI adalah Menumbuhkan karakter bisnis (sense of business) untuk memulai dan mengembangkan usaha didukung dengan modal yang diberikan dengan pendampingan secara terpadu, membangun keterampilan wirausaha, dan menumbuhkembang-kan wirausaha baru. Sedangkan untuk mengukut keberhasilan program dapat dilihat tercapai-tidaknya tujuan program yang secara umum adalah pertama meningkatnya kuantitas dan kualitas mahasiswa wirausaha dan kedua adalah meningkatnya unit bisnis mahasiswa yang berhasil dikembangkan.

Dokumen terkait