• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan Umum Perum BULOG dan UB Industri

BAB II TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL

C. Kegiatan Umum Perum BULOG dan UB Industri

Perum BULOG memiliki maksud dan tujuan untuk turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah dan Pemerintah Daerah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya terutama di bidang logistik pangan serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa berdasarkan prinsip pengelolaan Perusahaan yang sehat.

Dalam melaksanakan maksud dan tujuan, Perum BULOG melakukan kegiatan usaha utama, yaitu:

1. Produksi, meliputi:

a) Budi daya pangan beras dan pangan lainnya, dan b) Industri berbasis pangan beras dan pangan lainnya. 2. Perdagangan, meliputi:

a) Perdagangan hasil budi daya pangan beras dan pangan lainnya, dan b) Perdagangan hasil industri berbasis pangan beras dan pangan lainnya

serta turunannya. 3. Jasa, meliputi:

a) Pengelolaan dan pengembangan logistik;

b) Jasa pengolahan, jasa penyimpanan, jasa perawatan, dan jasa distribusi pangan beras dan pangan lainnya;

c) Pendidikan dan pelatihan di bidang pangan dan logistik; d) Pengelolaan dan pelaksanaan angkutan dan distribusi;

e) Penlitian dan pengembangan dibidang pangan dan logistik; f) Survei dan analisa terhadap mutu dan keamanan pangan; dan g) Perawatan kualitas dan sanitasi pangan.

Selain kegiatan usaha utama, sepanjang mendukung secara finansial terhadap kegiatan usaha utama, Perum BULOG dapat melaksanakan kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan potensi sumber daya yang sudah dimiliki dan/atau dikuasai Perum BULOG sebagaimana ditetapkan Menteri.

Selain itu, berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) No. 2 Tahun 2005 tanggal 2 Maret 2005 tentang Kebijakan Perberasan Nasional dalam instruksi No. 46 disebutkan bahwa pelaksanaan pembelian gabah oleh pemerintah secara nasional dilakukan oleh Perum BULOG. Perum BULOG mendapat penugasan Pelayanan Publik (PP) atau Public Service Obligation (PSO) dari Pemerintah berupa stabilisasi harga dan pasokan berbagai komoditas pangan utama terintegrasi dari sisi hulu hingga ke hilir di seluruh wilayah Indonesia. Dasar hukum penugasan tersebut adalah Peraturan Presiden (Perpres) No. 48 tahun 2016 dan Perpres No. 20 tahun 2017 (berlaku sementara dari bulan Februari s/d Agustus 2017), serta dasar teknis Instruksi Presiden No. 5 tahun 2015.

Komoditas penugasan pelayanan publik yang ditangani Perum BULOG, antara lain, beras, gula pasir, daging sapi dan kerbau, jagung pakan ternak, dan serta kedelai. Bentuk kegiatan penugasan dimulai dari pembelian komoditas di tingkat produsen sampai ke penyalurannya melalui berbagai kegiatan, seperti Beras untuk

Rakyat Sejahtera (Rastra), Operasi Pasar (OP), hingga Gerakan Stabilisasi Pangan (GSP). Keseluruhan penugasan tersebut pada prinsipnya mendukung tiga pilar dari Ketahanan Pangan yaitu:

1. Pilar Ketersediaan 2. Pilar Keterjangkauan 3. Pilar Stabilitas

Unit Bisnis (UB) yang dijalankan Perum BULOG saat ini adalah UB JASTASMA yang bergerak di bidang usaha pemeriksaan kualitas dan pemberantasan hama komoditas pangan, dan UB OPASET yang bergerak di bidang optimalisasi aset. Selain itu, Perusahaan membentuk dua Unit Bisnis baru, yaitu Unit Bisnis Retail dan Unit Bisnis Industri yang beroperasional pada tahun 2018.

Unit Bisnis Industri yang selanjutnya disebut UB Industri adalah unit struktural otonom yang dibentuk oleh Direksi Perusahaan Umum (Perum) BULOG untuk menyelenggarakan kegiatan usaha yang meliputi Produksi, Perdagangan dan Jasa. Unit Pengolahan Beras (UPB) adalah Sub Unit Pengolahan yang menyelenggarakan kegiatan pengolahan pangan gabah/beras berserta turunannya mulai dari pembelian bahan baku, produksi, pengelolaan, persediaan, pemasaran dan penjualan serta administrasinya. Terdapat pula Unit Pengemasan yang merupakan sub Unit Pengolahan yang menyelenggarakan kegiatan jasa pengemasan pangan beras dan pangan lainnya serta administrasinya.

Maksud pembentukan UB Industri adalah untuk melakukan usaha produksi dan perdagangan hasil budidaya pangan beras dan pangan lainnya serta turunannya dan jasa pengelolaan, pengolahan, penyimpanan, perawatan, pengemasan dan pendistribusian pangan beras dan pangan lainnya serta turunannya.

Tujuan pembentukan UB Industri adalah untuk memberikan kontribusi dukungan operasional kepada perusahaan dalam pemenuhan kebutuhan pangan beras dan pangan lainnya serta turunannya guna mendukung tercapainya maksud dan tujuan perusahaan. UB Industri menyelenggarakan fungsi dan kegiatan usaha, meliputi:

1. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA).

2. Melaksanakan kegiatan industri dan bisnis pengolahan beras dan pangan lainnya serta pengemasan, yang berada dibawah kewenangannya, seperti:

a) Pembelian, pengolahan, dan penjualan gabah pengadaan BULOG. b) Pembelian, pengolahan, dan penjualan beras pengadaan BULOG. c) Pembelian, pengolahan, penjualan gabah/beras dan komoditi lain

beserta hasil sampingnya untuk pasaran umum. d) Jasa giling gabah pengadaan BULOG.

e) Jasa reproses beras pengadaan BULOG. f) Jasa pengolahan gabah/beras pihak lain.

3. Mengembangkan kegiatan industri dan bisnis pengolahan beras dalam bidang teknologi dan prasaran yang mendukung kegiatan operasional Unit Pengolahan Beras.

4. Mengendalikan kegiatan operasional Unit Pengolahan Beras agar tetap berjalan sesuai dengan rencana kerja dan mampu mencapai tujuan perusahaan. 5. Mengelola dan memanfaatkan serta memelihara sarana dan prasarana yang

diperlukan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Unit Bisnis Industri. 6. Menetapkan perangkat kesisteman pengelolaan Unit Bisnis Industri dan Unit

Pengolahan Beras.

7. Membuat perikatan hukum dengan pihak lain baik dalam menjalin kerja sama usaha, kemitraan serta lainnya dalam rangka pengelolaan dan penyelenggaraan perdagangan Unit Pengolahan Beras.

8. Merencanakan, mengelola dan bertanggung jawab terhadap pengajuan modal yang diajukan oleh Unit Pengolahan Beras.

9. Mengelola hubungan dengan industri pengolahan beras dan pangan lainnya, serta industri kemasan pihak eksternal.

10. Menyelenggarakan administrasi dan pelaporan keuangan serta manajerial mengenai kegiatan operasional Unit Pengolahan Beras.

11. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan operasional Unit Pengolahan Beras.

Berdasarkan berita acara Keputusan Direksi BA-180/DB000/09/2018 tanggal 24 September 2018 UB Industri memiliki target kerja selama tahun 2019 yaitu

revitalisasi mesin UPB yang sudah rusak atau tidak layak pakai guna meningkatkan produksi perusahaan, mengaktifasi minimal 66 UPB di seluruh Divre dan SubDivre yang ada di Indonesia, dan perbaikan mesin UPB yang masih dapat digunakan.

Perum BULOG sendiri memiliki 114 UPB yang ada di seluruh Indonesia, namun tidak semuanya aktif . Pada awal masa kerja UB Industri baru terdapat 16 UPB yang aktif melakukan kegiatan opersaional, dan sampai bulan Agustus 2019 sudah terdapat 39 UPB yang aktif.

Modal kerja untuk kegiatan operasioanal UB Industri bersumber dari modal investasi dapat bersumber dari anggaran perusahaan dalam hal ini divisi yang membidangi investasi dan/atau sumber dana sendiri dan modal kerja untuk operasional kegiatan usaha bersumber dari sumber dana yang dialokasikan secara terpisah oleh perusahaan. Modal kerja yang diberikan kepada UB Industri tidak diperbolehkan untuk usaha lain di luar ruang lingkup usaha yang telah ditetapkan perusahaan. Adapun rincian kegiatan dalam pelaporan kegiatan operasional Unit Pengolahan Beras pada Unit Bisnis Industri adalah sebagai berikut:

a) Petugas UPB membuat Nota dan mengadministrasikan Buku Pembelian, Buku Pengolahan, Buku Persediaan, Buku Penjualan, Bukti Transaksi Kas/Bank dan Memorial.

b) Kepala UPB membuat Laporan Keuangan UPB yang terdiri dari:

 Laporan Laba/Rugi

 Laporan Arus Kas

 Laporan Rekening Antar Koran (RAK)

c) Sebagai bahan pendukung penyusunan Laporan Laba/Rugi, Kepala UPB wajib melampirkan Laporan Pembelian dan Penjualan, Laporan Harga Pokok Produksi, Laporan Harga Pokok Penjualan yang sekaligus merupakan mutasi persediaan.

Laporan Keuangan UPB dikirim kepada GM UB Industri perbulan paling lambat tanggal 5 (lima) bulan berikutnya dengan mengetahui Kadivre/Kasubdivre.

27

Dokumen terkait