• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI UMUM PT. INDOSIAR VISUAL MANDIRI

B. Kegiatan Usaha

Dalam kurun waktu yang relatif singkat, Indosiar sudah dapat mensejajarkan diri dan bahkan mengungguli stasiun Televisi lainnya, baik dari perolehan rating pemirsa maupun pendapatan iklannya. Pencapai tersebut berawal dari program – program acara yang menarik untuk ditayangkan. Jika pada awal penyiaran hanya 5 program Indosiar yang masuk dalam katagori 20 terbaik, maka tahun 2000 ada 11 dari 20 program yang terbaik

Perseroan berkembang semakin pesat dari tahun ke tahun; jangkaun siarannya telah mencapai 130 kota di Indonesia melalui 22 stasiun pemancar dengan jam tayang 8.748 jam dan sekitar 75% program lokal diproduksi sendiri. Perseroan dikenal sebagai televisi swasta dengan kemampuan yang telah teruji dalam menampilkan program siaran langsung. Peningkatan fasilitas produksi dan kualitas sumber daya manusia perseroan terus menerus diupayakan sehingga perseroan berhasil memproduksi sendiri seluruh program non drama. Di tahun 2006 ini terdapat peningkatan jam tayang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang mencapai 8.444 jam. Dengan dukungan 1.762 karyawan perseroan senantiasa berusaha menyuguhkan program-program informasi, pendidikan dan hiburan yang terbaik bagi masyarakat.

Perseroan juga dikenal sebagai stasiun televisi dengan serangkaian terobosan baru di bidang pertelevisian di Indonesia yang direspon baik oleh

masyarakat, seperti strategi penayangan program pada hari berurutan (strip-in), penulisan lirik lagu (subtitle), pembuatan program sekaligus media promosi (promotainment), jajak pendapat jarak jauh (telepolling), sponsor produk yang disisipkan dalam suatu program (built-in sponsor ship), penggalangan dana bantuan yang terintegrasi antara telepon, ATM dan program televisi (telethon), siaran langsung program musik / variety secara regular, penerjemahan pidato berbahasa asing dalam siaran langsung kedalam teks bahasa Indonesia, siaran langsung 2 atau 3 kota secara stimulant, serta siaran langsung program yang disiarkan ke beberapa negara.

Berbagai program produksi perseroan PT. Indosiar Visual Mandiri telah berhasil mendapatkan penghargaan di ajang nasional maupun internasional. Untuk skala nasional perseroan beberapa kali meraih penghargaan Panasonic Awards antara lain tahun 1998 lewat program Pesta Ceria, Pesta, Saksi, KISS, Srimulat; tahun 1999 lewat program Srimulat, KISS, Saksi, Satu jam bersama Krisdayanti dan Kuis Famili 100; tahun 2000 lewat Program Srimulat dan Famili 100; tahun 2001 lewat program kuis Joshua, kuis siapa berani dan kuis famili 100. tahun 2002 dan 2003 lewat program pesta. Sedangkan untuk skala internasional tercatat berbagai penghargaan membanggakan yang diraih Perseroan apada ajang Asian TV Awards di antaranya tahun 1998 lewat program 1 jam bersama Broery, pesta ceria dan Gebyar BCA; tahun 1999 lewat program satu jam bersama Krisdayanti dan satu jam bersama Gigi; tahun 2000 lewat program satu jam bersama Sheila Madjid, Gelar tinju professional, Horison dan kuis famili 100; tahun 2001 lewat program gelar tinju professional, Kuis Siapa Berani dan Goresan Tinta Melly

Goeslaw; tahun 2002 lewat program Kuis Siapa Berani, Gembira Bersam Tasya dan Satu Jam Bersama Titi DJ. Perseroan juga berhasil meraih penghargaan sebagai The Best Public Companies Based on EVA (Economic Value Added) untuk kategori perusahaan dengan asset lebih dari satu triliun rupiah oleh Mark Plus & Co dan Majalah SWA Sembada serta meraih penghargaan FEER Review 200 sebagai TOP TEN in the category of “ Innovative in responding to customer needs” for Indonesia pada tahun 2003.semua penghargaan tersebut jelas semakin mengukuhkan eksistensi perseroan di kancah pertelevisian Indonesia yang saat ini semakin semarak dan kompetitif.

PT. Indosiar Visual Mandiri (“IVM”) adalah salah satu perusahaan swasta nasional yang menyelenggarakan usaha penyiaran melalui media televisi di Indonesia. Saat mengudara pertama kali tanggal 11 Januari 1995, IVM merupakan televisi termuda dari 4 televisi swasta lainnya di tanah air yang telah lebih dulu beroprasi. Dalam waktu kurang dari 5 tahun IVM mampu mengungguli stasiun televisi lainnya dalam perolehan rating dan pangsa pemirsa. Di tangah persaingan bisnis pertelevisian yang semakin meningkat, manajemen IVM menyadari betul pentingnya memiliki kemampuan memproduksi program acara sendiri. Sejak awal berdiri, IVM serius membangun infrastruktur dan tim produksi in-house yang lengkap. Tim kreatif IVM secara konsisten mempelajari pasar Indonesia dan tren global untuk mengidentifikasi jenis-jenis program acara yang berpotensi untuk menghasilakan rating dan audience share yang tinggi. Dengan memproduksi sendiri program-program siaran, IVM dapat dengan cepat menaggapi selera, minat, dan kebutuhan pemirsa yang senantiasa berubah dari waktu ke waktu,

sekaligus menghasilkan program-program berkualitasdengan biaya yang kompetitif. Di sisi lain, ketergantungan IVM terhadap rumah produksi lain dapat dikurangi. Kemampuan ini menjadi keuntungan tersendiri bagi IVM dalam menghadapi persaingan dengan televisi lain di masa mendatang, khususnya dalam mengantisipasi semakin terbatasnya pasokan program berkualitas dari rumah produksi yang ada.

Sepanjang tahun 2005, program in-house IVM mencapai 3.662 jam atau 69% dari total program lokal, terdiri dari 26% program non drama rekaman, 25% program non drama siaran langsung, 17% program berita, dan 1% program drama. Di kelompok program non drama, program in-house IVM yang paling digemari pemirsa televisi sepanjang 2005 adalah program musik (“Konser Akademi Fantasi Indosiar (AFI)”) kontes bakat yang berbasiskan musik pop dan “Konser Kondang-In” kontes bakat yang berbasiskan musik dangdut. Di kelompok program drama, sejumlah drama musikal yang dibintangi oleh para akademi AFI dan Kondang-In ternyata mendapatkan tanggapan positif dari pemirsa Indonesia, terbukti dengan diraihnya angka rating dan audience share yang tinggi diantara program-program acara televisi 2005. sementara di kelompok program berita, program in-house “Tragedi Mandala di Padang Bulan” berhasil menempati posisi ke-1 top program berita televisi 2005 dengan perolehan rating 6,2 dan share 21,1%.

Berdasarkan hasil survey AGB Nielsen Media Research, rating yang diperoleh IVM di kota-kota di luar Jakarta menunjukkan angka yang tertinggi sebanyak 10 program IVM berhasil masuk dalam daftar 20 besar program televisi 2005 di kota-kota survei di luar Jakarta. Namun demikian,

perolehan rating secara total di semua kota survei menunjukkan angka yang lebih rendah. Hal ini dipicu terutama oleh kualitas penerimaan siaran yang kurang baik di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, akibat pembangunan gedung-gedung tinggi selama 5 tahun terakhir, 56% samplingpopulation pemirsa survei berada di Jakarta, maka secara total hasil rating IVM menjadi lebih rendah dibandingkan rating di kota-kota di luar Jakarta. Guna meningkatkan kualitas penerimaan siaran di Jakarta, IVM sedang membangun tower baru di lokasi Kebun Jeruk yang diharapkan selesai pada akhir tahun 2006. hal ini yang ikut menyebabkan turunnya perolehan rating adalah adanya tren program kekerasan dan mistis

Dalam upaya memenuhi ketentuan UU Penyiaran No. 32 Tahun 2002 Pasal 36 ayat (2) atas pengaturan materi siaran yang lebih mengutamakan program lokal daripada program asing, sejak tahun 2003 IVM secara bertahap memasukan porsi program lokal yang lebih besar ke dalam komposisi program siarannya. Porsi program lokal terus mengalami peningkatan mulai dari posisi 60% di tahun 2003, 61% di tahun 2004, dan 65% di tahun2005. di tengah maraknya program televisi bernuansa hiburan, IVM juga tetap konsisten mengangkat kesenian tradisional secara rutin ke layar kaca, seperti Wayang Kulit, Wayang Golek, Ketoprak Konyik CS Pati, Ketoprak Sri Budoyo, Ketoprak Saraswati Wonogiri, Kolaborasi Komik Limbuk Cangik, dan Janger Singo Budoyo Banyuwangi. Atas konsistensi ini IVM kembali mendapat Anugrah Kebudayaan 2005 dari mentri Kebudayaan dan Pariwisata.

Di tahun 2008 ini Indosiar menggebrak lewat program - program reality show unggulan seperti: Mamamia, Kondang In, Supermama Seleb Concert, AFI

Junior dan Superstar Show. Acara ini terbukti masih diminati oleh pemirsa setia Indosiar dibuktikan dari perolehan rating yang didapatkan oleh Indosiar.

C. Teknologi

Keberhasilan industri televisi sangat ditentukan oleh teknologi yang digunakan. Saat ini, Indosiar telah didukung dengan teknologi canggih (digital) serta transmitter yang tersebar di 23 wilayah Indonesia sehingga memungkinkan lebih dari 131 kota di Indonesia untuk menerima siaran yang dipancarkan oleh Indosiar.

Indosiar juga telah menggunakan peralatan audio dan video digital serta computer canggih (advance computer digital equipment) yang menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik dan suara yang lebih jernih dibandingkan dengan sistem analog.

Dalam rangka menjaga komitmen Indosiar untuk meningkatkan kualitas penyiaran, perseroan ini terus melakukan investasi dengan membeli peralatan dengan teknologi baru. Hal ini akan meningkatkan kualitas gambar yang diterima penonton di rumah. Pada saat ini, perseroan telah menggunakan teknologi digital pada system pergantian on-air (on-air switcher).

Fasilitas – fasilitas yang dimiliki Indosiar dalam menunjang kegiatan usahanya,antara lain:

D. Studio

Terdiri dari studio – studio yang dirancang dengan baik dan merupakan jenis studio dengan kualitas tinggi yang dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan. Setiap studio memiliki kamera, lampu (lighting) dan sistem tata suara (sound system).

E. Post Production

Meliputi fasilitas editing, audio, tape transfer, sub titling, computer graphic dan tape library.

F. Outdoor Broadcasting Van

Peralatan ini digunakan untuk meliput program siaran langsung di luar studio maupun rekaman di lapangan terbuka yang letaknya jauh dari studio Indosiar. Fasilitas yang ada dalam OB Van ini umumnya sama dengan kemampuan studio.

G. Electronic Field Production

Kebutuhan sebuah program untuk melakukan liputan atau pembuatan drama di luar area studio sangat ditunjang oleh adanya fasilitas Electronic Field Production.

Dokumen terkait