• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

B. Kehadiran Peneliti

B. Kehadiran Peneliti

Karena penelitian ini bersifat kualitatif, maka kehadiran peneliti di tempat penelitian mutlak sangat diperlukan sebagai instrument utama. Peneliti bertindak sebagai instrumen utama yaitu sebagai pengumpul data, instrument aktif, mengenai implementasi Full Day School dalam internalisasi nilai moral siswa. Kehadiran peneliti dimaksudkan supaya mampu memahami kenyataan-kenyataan yang ada di lapangan, terkait dengan subyek penelitian, sebab peneliti sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data, analis penafsir data dan menjadi pelopor

hasil penelitiannya.125 Dalam pengumpulan data, peneliti melibatkan diri dalam

kehidupan subyek yang diteliti dan harus menciptakan hubungan akrab dengan subyek yang diteliti, agar data yang diperoleh valid.

125

Kehadiran peneliti di tempat penelitian harus terbuka dan menjelaskan maksud penelitian yang dilakukannya kepada subyek penelitian, sehingga peneliti dapat lebih bebas bertindak untuk mencari dan mengumpulkan data yang dibutuhkan. Sedangkan instrument selain manusia hanya bersifat sebagai pendukung saja berupa dokumen-dokumen yang dapat digunakan untuk menunjang keabsahan hasil penelitian yaitu lembar wawancara/pedoman wawancara, lembar observasi dan lembar dokumentasi. Oleh karena itu, kehadiran peneliti secara langsung di lapangan sebagai tolak ukur keberhasilan untuk

memahami pembahasan yang diteliti.126

Kemudian peneliti dan penelitian ini diketahui statusnya oleh informan atau subyek, karena sebelumnya peneliti mengajukan surat izin terlebih dahulu kepada kepala MAN 1 Gondanglegi Kabupaten Malang. Sedangkan peran peneliti dalam hal ini adalah pengamat penuh di samping itu kehadiran peneliti diketahui statusnya sebagai peneliti oleh MAN 1 Gondanglegi Kabupaten Malang.

Dalam penelitian ini juga menggunakan alat bantu lain sebagai pendukung sesuai dengan metode pengumpul data. Maka dari itu, peneliti sendiri yang harus terjun langsung ke lapangan dan juga harus terlibat langsung dalam mengadakan observasi dan wawancara mengenai implementasi Full Day School dalam internalisasi nilai moral siswa kelas X di MAN 1 Gondanglegi Kabupaten Malang.

Dalam penelitian diharapkan mendapatkan data yang akurat. Informasi yang diperoleh merupakan bagian yang terpenting bagi peneliti, sehingga

126

banyaknya informasi akan menambah data dan wawasan guna untuk

menghasilkan penelitian yang berkualitas.127

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Gondanglegi Kabupaten Malang. MAN 1 Gondanglegi Kabupaten Malang terletak di jalan Raya Putat Lor, Gondanglegi Kabupaten Malang Jawa Timur-telp (0341) 879741, website: www.mandagi.sch.id. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 April 2017. Peneliti memilih sekolah tersebut sebagai tempat penelitian didasarkan beberapa alasan, pertama tempat penelitian jaraknya mudah dan sebagai tempat PKL bagi peneliti. Kedua, kondisi lingkungan sekolah sangat bersih dan tertata dengan rapi dan indah. Ketiga, sekolahan ini merupakan sekolah yang berkembang dan maju, di MAN 1 Gondanglegi Kabupaten Malang ini sudah menerapkan Full Day School yang melakukan penanaman pembiasaan akhlakul karimah pada peserta didik, yang merupakan kegiatan yang mendukung dengan pembentukan karakter dalam internalisasi nilai-nilai moral. Oleh karena itu, ini penelitian akan mencari dan menelaah tentang internalisasi nilai-nilai moral dalam sistem Full Day School.

D. Data dan Sumber Data

Data merupakan hal yang sangat esensi untuk menguak suatu permasalahan dan data juga diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Data

127

yang dikumpulkan dapat berupa data primer yakni data pokok yang diperoleh secara langsung dari sumbernya melalui wawancara mendalam (dept interview) artinya pemilihan subyek didasarkan pada subyek yang mengetahui, memahami dan mengalami langsung dalam pelaksanaan sistem Full Day School dalam internalisasi nilai-nilai moral MAN 1 Gondanglegi Kabupaten Malang yakni:

1) Kepala Sekolah, 2) Waka Kurikulum,

3) Guru Pendidikan Aqidah Akhlak,

4) Siswa MAN 1 Gondanglegi Kabupaten Malang.

Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh melalui pengumpulan atau pengolahan data yang bersifat study dokumentasi berupa penelaah terhadap dokumen pribadi, resmi, kelembagaan, referensi-referensi atau peraturan yang memiliki relevansi dengan fokus permasalahan penelitian. Maka dengan data dan dokumen-dokumen yang ada di sekolah, yang berkaitan dengan proses implementasi Full Day School dalam internalisasi nilai moral di MAN 1 Gondanglegi Kabupaten Malang. Penulis mengelompokkan sumber data menjadi dua yaitu:

1) Data primer, data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari informan di lapangan yaitu melalui wawancara mendalan (depth interview) dan obeservasi partisipasi. Data yang diperoleh dari sumbernya secara langsung, diamati dan dicatat secara langsung seperti wawancara, observasi dan dokumentasi dengan pihak yang terkait, khususnya kepala sekolah itu sendiri serta beberapa informan lainnya seperti Guru Akidah Akhlak, waka kurikulum yang

ada di MAN 1 Gondanglegi Kabupaten Malang dan siswa MAN 1 Gondanglegi Kabupaten Malang. Data primer juga digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan sejauh mana proses implementasi Full Day School dalam internalisasi nilai moral di MAN 1 Gondanglegi Kabupaten Malang.

2) Data sekunder, data yang mendukung data primer. Sumber data sekunder adalah sumber yang diperoleh secara tidak langsung dari informan di lapangan, seperti dokumen dan sebagainya. Dokumen tersebut dapat berupa buku-buku dan literatur lainnya yang berkaitan secara berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti.

Data sekunder ini diperoleh langsung melalui literatur-literatur yang ada berhubungan dengan masalah yang diteliti yaitu meliputi, (1) Penelitian terdahulu

(2) Jurnal Penelitian (3) Situs internet (4) Artikel.128

E. Teknik Sampling

Menurut Marzuki, sebagai objek penelitian yang diselidiki disebut sampel

dan metodenya disebut sampling.129 Adapun teknik dalam pengambilan sampel

yaitu dengan menggunakan purposive sampling, yaitu sampel yang dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai dengan sifat populasi yang diteliti, cukup dua atau tiga daerah kunci atau kelompok kunci diambil

sampelnya untuk diteliti.130

128 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009, Cet. ke.8), hlm. 137.

129 Marzuki, Metodologi Riset. Edisi Kedua, (Yogyakarta: Ekonosia Kampus Fakultas Ekonomi UII, 2005), hlm. 49.

130

Objek informal dari penelitian ini antara lain:

1. Kepala Sekolah, sebagai informan utama untuk mengetahui perjalanan MAN 1 gondanglegi Kabupaten Malang dari masa ke masa dan juga memiliki wewenang serta kebijakan implementasi Full Day School dalam internalisasi nilai moral di MAN 1 Gondanglegi Kabupaten Malang.

2. Waka Kurikulum, sebagai responden dalam penelitian ini untuk mengetahui dan menggali informasi yang berkaitan dengan proses implementasi Full Day School dalam internalisasi nilai moral di MAN 1 Gondanglegi Kabupaten Malang.

3. Guru Akidah Akhlak, guru yang dimaksudkan disini adalah guru yang telah mengajarkan dan menerapkan pelajaran tentang akhlakul karimah dan menginternalisasikan nilai moral pada siswa.

4. Siswa kelas X MAN 1 Gondanglegi Kabupaten Malang, sebagai informan untuk menggali informasi yang berkaitan dengan proses implementasi Full Day School dalam internalisasi nilai moral di MAN 1 Gondanglegi Kabupaten Malang.

Dokumen terkait