• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEINGINAN MENAMBAH ANAK

Dalam dokumen Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012 (Halaman 102-106)

6KEINGINAN MEMILIKI ANAK

6.1 KEINGINAN MENAMBAH ANAK

Tabel 6.1 memperlihatkan distribusi presentase wanita berstatus kawin 15-49 tahun dan pria berstatus kawin 15-54 tahun menurut keinginan untuk mempunyai anak lagi berdasarkan jumlah anak yang masih hidup. Berdasarkan tabel ini dapat diestimasi kebutuhan kontrasepsi, baik untuk penjarangan atau membatasi jumlah anak. Pengelola program perlu memperhatikan kebutuhan kontrasepsi untuk penjarangan karena menurut berbagai penelitian jarak antar kelahiran yang pendek dapat membahayakan kesehatan ibu dan anak. Temuan untuk mendukung jarak kelahiran adalah: a) jarak kelahiran yang pendek membahayakan kesejahteraan ibu dan anak; b) padangan yang ingin menunda kelahiran anaknya dapat menggunakan kontrasepsi.

Tabe l 6.1 Keinginan mempunyai anak menurut jumlah anak masih hidup

Distribusi persentase wanita dan pria berstatus kawin menurut keinginan mempunyai anak dan jumlah anak masih hidup, Indonesia, 2012.

Jumlah anak masih hidup1

Keinginan mempunyai anak 0 1 2 3 4 5 6+ Jumlah

WANITA BERTATUS KAWIN

Ingin anak segera2 83,9 22,8 6,8 3,5 2,2 0,8 0,8 14,6 Ingin anak kemudian3 4,3 53,0 18,6 7,7 5,0 2,7 1,4 23,4 Ingin anak, belum menentukan 5,7 8,9 5,7 2,8 1,9 1,3 1,5 5,5 Belum memutuskan 0,8 3,6 6,7 4,0 5,1 4,6 5,4 4,8 Tidak ingin anak lagi 2,7 10,6 58,2 73,0 73,3 82,2 80,0 46,8 Disterilisasi4 0,1 0,1 2,3 7,2 10,0 5,9 8,1 3,4 Tidak dapat hamil lagi 2,3 0,7 0,8 1,1 1,9 1,5 1,9 1,1 Tidak terjawab 0,2 0,3 0,8 0,6 0,5 0,9 0,8 0,6 Jumlah 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 Jumlah wanita 1.989 9.444 11.192 6.173 2.609 1.115 943 33.465

PRIA BERSTATUS KAWIN5

Ingin anak segera2 76,8 24,0 8,4 5,2 3,1 2,5 2,8 15,1 Ingin anak kemudian3 8,5 54,6 20,1 10,1 6,7 5,4 3,1 24,9 Ingin anak, belum menentukan 7,9 8,4 6,6 5,2 4,8 3,1 2,0 6,5 Belum memutuskan 1,8 3,7 9,8 8,1 5,9 5,3 6,4 6,7 Tidak ingin anak lagi 0,7 8,5 53,4 68,8 75,1 80,1 77,9 44,4 Disterilisasi4 0,0 0,0 0,3 1,2 1,3 1,4 3,2 0,6 Tidak dapat hamil lagi 3,8 0,5 0,8 1,1 2,1 1,8 3,4 1,2 Tidak terjawab 0,1 0,1 0,5 0,2 0,3 0,0 0,7 0,3 Jumlah 99,5 99,9 99,7 99,8 99,4 99,6 99,5 99,7 Jumlah pria 525 2.579 3.030 1.766 793 337 276 9.306 na= Tidak sesuai

1Termasuk anak yang masih dalam kandungan

2

Ingin anak lagi dalam 2 tahun

3Ingin menunda kelahiran anak berikutnya 2 tahun atau lebih

4

Termasuk wanita dan pria yang telah disterilisasi

5

Termasuk anak yang masih dalam kandungan kalau istri responden sedang hamil.

Gambar 6.1 terlihat sebanyak 50 persen dari wanita kawin menyatakan mereka tidak ingin mempunyai anak lagi atau telah disetrilisasi. Sebanyak 23 persen menginginkan anak lagi kemudian, berarti mereka akan melakukan penjarangan kelahiran. Limabelas persen menyatakan ingin menambah anak segera; 6 persen belum memutuskan kapan ingin menambah anak; dan 5 persen belum memutuskan apakah akan menambah anak. Satu persen dari wanita kawin menyatakan mereka tidak subur dan tidak dapat hamil (infecund).

Gambar 6.1 Keinginan Memiliki Anak Menurut Anak Lahir Hidup Pada Wanita Kawin Umur 15-49 Tahun

Tidak ingin anak lagi 47% Disterilisasi 3% Tidak subur 1% Ingin anak segera

15% Ingin anak lagi

kemudian 24%

Ingin anak lagi tapi, belum memutuskan

kapan 5%

Belum memutuskan 5%

SDKI 2012

Tabel 6.1 SDKI 2012 juga memberikan informasi bahwa keinginan mempunyai anak dari pria berstatus kawin. Walaupun jawaban dari responden pria tidak dapat secara langsung dibandingkan dengan responden wanita karena perbedaan komposisi umur (15-49 tahun untuk wanita dan 15-54 tahun untuk pria), pada Tabel 6.1 terlihat bahwa sebagian besar pria memiliki sikap yang sama dengan wanita berkaitan dengan keinginan memiliki anak lagi. Pada kelompok pria kawin umur 15-54 tahun, sebanyak 45 persen, termasuk yang telah disterilisasi, menyatakan tidak ingin anak lagi dan 25 persen ingin menambah anak kemudian. Limabelas persen menyatakan ingin menambah anak segera, 7 persen menginginkan anak lagi tapi belum memutuskan kapan, dan 7 persen belum memutuskan ingin menambah anak lagi. Sedangkan 1 persen sisanya adalah pria yang menyatakan tidak dapat memiliki anak lagi (infecund).

Tabel 6.1 menunjukkan keinginan memiliki anak lagi pada wanita dan pria bervariasi menurut jumlah anak yang dimiliki (termasuk anak yang masih dalam kandungan). Sesuai dugaan, persentase yang tidak ingin anak lagi meningkat dengan cepat seiring jumlah anak yang dimiliki. Sebagai contoh, di antara wanita kawin umur 15-49, persentase tidak ingin anak lagi (termasuk yang telah disterilisasi) meningkat dari 11 persen pada wanita dengan satu anak menjadi 61 persen pada wanita yang memiliki 2 anak dan mencapai puncak (88 persen) untuk wanita yang memiliki 5 anak atau lebih. Hal yang sama terjadi pada pria kawin umur 15-54. Persentase yang tidak ingin anak lagi meningkat dari 9 persen untuk pria dengan satu anak menjadi 54 persen pada pria yang memiliki 2 anak dan mencapai puncak (82 persen) untuk pria yang memiliki 5 anak. Hanya sedikit di antara wanita dan pria yang belum memiliki anak (masing-masing 4 dan 9 persen) yang ingin menunda memiliki anak pertama; namun lebih dari separuh wanita dan pria dengan 1 anak dan sekitar 20 persen dari mereka yang memiliki 2 anak menyatakan ingin menunda anak berikutnya. Ini mungkin merupakan salah satu keberhasilan Program Keluarga Berencana dalam mensosialisasikan perencanaan keluarga yang baik, yaitu mengatur jarak kelahiran dengan menggunakan

Berdasarkan Tabel 6.1 di atas, dilakukan telaah lebih lanjut pada kelompok wanita kawin umur 15-49 tahun dan pria kawin umur 15-54 tahun yang menyatakan tidak ingin anak lagi disajikan pada tabel 6.2.1 dan 6.2.2 berikut ini.

Ta bel 6.2.1 Keinginan untuk tidak mempunyai anak lagi: Wanita

Persentase wanita berstatus kawin umur 15-49 tahun yang tidak ingin anak lagi, menurut jumlah anak masih hidup dan karakteristik latar belakang, Indonesia 2012

Jumlah anak masih hidup1

Karakteristik latar belakang 0 1 2 3 4 5 6+ Jumlah

Daerah tempat tinggal

Perkotaan 2.2 10.5 63.1 86.2 88.1 92.0 88.0 52.5 Perdesaan 3.2 10.8 57.8 74.2 79.0 85.6 88.2 47.9 Pendidikan Tidak sekolah 4.9 36.9 56.7 79.5 73.6 87.5 79.6 63.7 Tidak tamat SD 16.9 27.8 60.6 76.9 79.8 82.6 89.8 64.4 Tama t SD 1.9 13.4 60.0 78.8 82.4 91.3 89.2 53.7

Tidak tamat SMTA 0.3 7.5 60.8 79.4 84.7 89.5 87.8 44.9

Tamat SMTA 1.4 7.3 62.6 84.1 89.4 91.4 91.9 44.9 Perguruan Tinggi2 1.1 7.6 58.5 85.5 85.5 92.6 81.7 42.3 Kuintil Kekayaan Terbawah 5.4 9.7 43.5 66.4 72.2 83.9 86.4 44.6 Menengah bawah 2.2 11.5 59.6 75.0 85.0 86.3 87.1 48.0 Menengah 3.1 10.2 60.3 82.9 85.7 92.4 90.7 49.7 Menengah atas 1.4 8.9 63.4 85.7 85.7 89.8 92.5 50.0 Teratas 1.9 13.4 69.3 88.4 90.8 94.7 86.1 57.6 Jumlah 2.7 10.7 60.6 80.3 83.2 88.1 88.1 50.1

Catatan: wanita yang telah disterilisasi dikelompokkan sebagai tidak ingin mempunyai anak lagi 1

Jumlah anak masih hidup termasuk kehamilan saat ini 2

Perguruan Tinggi adalah: Diploma, S1/S2/S3

Pada tabel 6.2.1 dan 6.2.2 persentase responden yang tidak ingin anak lagi ditunjukkan untuk tiap paritas berdasarkan variabel latar belakang yang terpilih. Kedua tabel ini memberikan gambaran tentang variasi tiap kelompok dalam kebutuhan pengaturan kelahiran.

Tab el 6.2.2 Keinginan untuk tidak mempunyai anak lagi: pria

Persentase pria berstatus kawin umur 15-54 yang tidak ingin anak lagi menurut jumlah anak masih hidup dan karakteristik latar belakang, Indonesia 2012

Jumlah anak masih hidup1

Karakteristik Latar Belakang 0 1 2 3 4 5 6+ Jumlah

Tempat Tinggal Perkotaan 0,8 9,8 54,9 76,5 81,3 89,2 88,7 47,3 Perdesaan 0,7 7,2 52,2 63,4 71,6 76,0 77,5 42,7 Pendidikan Tidak sekolah 7,2 14,7 61,1 70,5 83,5 77,3 69,7 59,0 Tidak tamat SD 0,0 22,4 57,1 68,6 74,5 79,2 82,2 57,9 Tamat SD 1,5 12,2 56,6 67,9 80,8 89,3 78,7 49,2

Tidak tamat SMTA 0,9 7,4 51,0 67,3 67,5 79,4 84,6 39,2

Tamat SMTA 0,0 4,5 56,4 75,3 76,9 80,0 84,8 40,5 Perguruan Tinggi2 0,8 4,0 42,1 71,1 77,8 65,2 82,3 38,2 Kuintil Kekayaan Terbawah 1,5 8,2 41,2 58,0 64,1 68,7 74,0 39,6 Menengah bawah 0,2 9,4 52,2 67,2 82,2 85,2 79,8 44,5 Menengah 0,9 5,3 57,9 72,1 76,2 81,7 87,5 45,4 Menengah atas 0,0 10,0 57,0 74,4 79,5 86,5 87,2 45,6 Teratas 1,0 10,0 54,5 76,6 81,0 94,2 93,3 49,2 Jumlah 0,7 8,5 53,7 70,0 76,4 81,5 81,1 45,0

Catatan: pria yang telah disterilisasi atau menjawab istrinya telah disterilisasi untuk pertanyaan tentang keinginan memiliki anak dikelompokkan sebagai tidak ingin anak lagi.

1

Ter masuk anak yang masih dalam kandungan kalau istri responden sedang hamil

2

Perguruan Tinggi adalah: Diploma, S1/S2/S3

Kedua tabel di atas menunjukkan wanita dan pria di daerah perkotaan menginginkan jumlah anak lebih sedikit, ditunjukkan oleh persentase yang menyatakan tidak ingin anak lagi, secara konsisten lebih tinggi dibandingkan pada wanita dan pria di perdesaan. Persentase wanita dan pria yang menyatakan tidak ingin anak lagi juga meningkat seiring dengan status kekayaan. Kondisi ini mungkin berkaitan dengan pola pikir pasangan dengan status ekonomi yang lebih tinggi, yaitu anak merupakan tanggung jawab bukan sebagai aset untuk membantu ekonomi keluarga (Friedman, 1994; McDonald, 2010).

Tabel 6.2.1 dan 6.2.2 juga memperlihatkan bahwa variabel keinginan membatasi kelahiran ditelaah menurut variabel tingkat pendidikan, hasilnya menunjukkan pola yang berbeda. Semakin tinggi tingkat pendidikan wanita dan pria, semakin berkurang responden yang menyatakan tidak ingin memiliki anak lagi. Kondisi ini dipengaruhi oleh perbedaan komposisi umur pada tiap kategori pendidikan. Responden yang berpindidikan tinggi mayoritas adalah yang berumur muda dan masih dalam tahap awal pembentukan keluarga, sehingga lebih sedikit yang menyatakan tidak ingin memiliki anak lagi dibandingkan dengan yang berpendidikan rendah dan berumur lebih tua.

Walaupun tidak bisa dibandingkan secara langsung karena perbedaan komposisi umur, namun dari Tabel 6.2.1 dan 6.2.2 dapat dilihat pada semua kategori wanita lebih cenderung menyatakan tidak ingin anak lagi dibandingkan dengan pria. Hal ini mungkin berkaitan dengan kondisi di Indonesia dimana wanita mempunyai tanggungjawab lebih besar dalam pengasuhan anak dibandingkan pria (Tshatsinde, 1993; Parawansa, 2001).

Tabel Lampiran A-6.1 menampilkan keinginan memiliki anak pada kelompok wanita kawin menurut provinsi dan lampiran A-6.2 menampilkan keinginan memiliki anak pada kelompok pria kawin

Dalam dokumen Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012 (Halaman 102-106)

Dokumen terkait