• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pola Asuh Kekeluargaan Dalam Membentuk Perilaku Anak Di Panti Asuhan Yatim Piatu Dan Du’afa Nurus Syamsi Muhammadiyah Bungkal

MUHAMMADIYAH BUNGKAL PONOROGO)

B. Deskripsi Data Khusus

1. Pola Asuh Kekeluargaan Dalam Membentuk Perilaku Anak Di Panti Asuhan Yatim Piatu Dan Du’afa Nurus Syamsi Muhammadiyah Bungkal

Ponorogo.

Macam-macam karakter anak yang berada di bawah naungan lembaga panti asuhan Yatim Piatu dan Du’afa Nurus Syamsi Muhammadiyah Ponorogo, dilatar belakangi oleh adanya macam-macam karakter anak yang berbeda-beda, masing-masing anak satu anak dengan yang lainnya. Karena mereka berasal dari daerah yang berbeda dari hal ini menimbulkan

keberagaman macam karakter. Sebagaimana yang diungkapkan oleh bidang administrasi dan pengasuhan Bapak Imam Rohani sebagai berikut:57

1) anak ini tidak diasuh oleh orang tuanya dengan selayaknya dikarenakan orang tua mereka sibuk bekerja keluar negeri untuk mencari nafkah sehingga akhirnya anak ini dititipkan oleh neneknya sehingga tanggung jawab anak ini diambil alih oleh neneknya. Karena pengawasan yang kurang ekstra maka mengakibatkan anak ini menjadi liar; 2) selain itu anak ini tidak di asuh dengan selayaknya oleh orang tua mereka, karena keterbatasan ekonomi; 3) dan terjadinya perceraian dalam keluarga mereka yang menjadikan Browkenhome;4) pengaruh dari lingkungan sekitar yang tidak mendukung, seperti halnya lingkungan yang buruk; 4) tidak adanya akses agama yang masuk kedesa ini karena kondisi desa ini terletak di pelosok jauh dari kota yang sulit untuk dijangkau.

Ketika anak datang kepanti mereka datang dengan berbagai macam Pendidikan mulai dari tingkat Pendidikan Dasar, SLTP, SLTA oleh karena itu memberikan perbedaan pada karakter masing-masing individu anak. Sebagaimana yang diungkapkan oleh bidang administrasi dan pengasuh Bapak Yulianto sebagai berikut:

Karena mereka berasal dari berbagai macam latar belakang yang berbeda. Dari hal ini tumbuhlah sikap karakter perilaku anak yang berbeda. Karena kebiasaan mereka ialah meminta-minta, mencuri, merusak barang milik orang lain karena latar belakang anak ini adalah anak jalanan sehingga dari hal ini membutuhkan pengawasan yang ekstra dari pengasuh.58

Oleh karena itu pola asuh yang diterapkan dari lembaga panti ialah pola asuh keluarga yang mana pola asuh ini berfungsi untuk pengganti

57

Lihat Transkip Wawancara Nomor:01/W/24-02/2017dalam lampiran.

58

sementara orang tua mereka. Sampai anak ini menginjak usia 18 tahun tanggung jawab orang tua mereka diambil sementara oleh pengasuh disini seperti tanggung jawab itu diambil oleh:

Bapak Imam Rohani, Yulianto, Dwi Imsawan mereka ini yang bertanggung jawab dalam pengasuhan anak di panti selain itu juga dibantu oleh para pengasuh lainnya yang juga ikut serta dalam pola pengasuhan anak, agar nantinya anak ini dapat bertumbuh kembang dengan wajar baik secara rohani, jasmani, maupun Sosial serta mampu merasakan kasih sayang yang sama seperti anak-anak kebanyakan diluar. Maka peran pengasuh dalam hal ini juga sebagai pelindung bagi mereka dari bahaya-bahaya yang ada diluar, maka sebelum anak ini masuk kepanti diadakan (MOS) masa orientasi santri agar anak-anak ini nantinya mampu beradaptasi dengan panti.59

Peran pengasuh dalam hal ini juga memantau perkembangan anak mencakup aspek sikis dan psikis mulai dari kesehatan, tumbuh kembang anak, dan pembentukan perilaku anak yang baik, maka dilaksanakan pola asuh panti dalam berbagai bentuk macam kegiatan untuk mkenunjang aktifitas anak diantaranya:

Apel pagi dan apel malam yang wajib diikuti oleh seluruh anak-anak yang berada didalam asrama fungsi dari apel ini untuk membentuk kepribadian anak yang lebih tanggung jawab, disiplin selain itu juga diberikan arahan-arahan untuk anak baik buruknya mereka serta melaporkan

59

keberadaan anak, pengabsenan anak dan pemberian pengarahan dengan cerita-cerita religi, cerita-cerita-cerita-cerita yang memotivasi serta cerita-cerita-cerita-cerita yang sifatnya intruksional langsung guna membentuk karakter anak yang lebih baik. Tugas yang diberikan untuk memimpin kegiatan ini di ambil oleh semua para pengasuh di panti sesuai jadwalnya, namun yang bertanggung jawab dalam mengemban tugas ini ialah Bapak Yulianto selaku bidang administrasi dan pengasuh. Setelah diadakannya apel pagi dan apel malam ini mampu merubah kebiasaan anak yang awalnya tidak dibersiplin, bandel menjadi terkontrol.

(Madin) Madrasah Diniyah dalam kegiatan ini ada kelas yang wajib diikuti oleh seluruh penghuni asrama anak-anak panti terdiri dari tingkat Dasar, SLTP, SLTA. Yang diajar oleh Bapak Imam Rohani, Bapak Joko Bapak Anton, Bapak Bambang Dwi Imsawan, Ibu Daminatun. Materi yang diberikan berupa materi Bahasa Arab, Fiqih, Khot, Quran Hadis, Akidah Akhlak, Fiqih, Tarihul Islam, adapun yang lain yang sifatnya tambahan seperti materi Juz Ama, Kaligrafi, Doa Harian. Hal ini merupakan sebagaian dari penambahan materi keagamaan buat anak setelah diajarkan materi ini anak-anak menjadi mumpuni ilmu keagamannya berbeda jauh sebelum anak-anak datang kepanti.

Pembinaan yang dilakukan antara lain seperti Muhadhoroh yang dilaksanakan setiap malam Jumat teknisnya menerapkan 4 bahasa yaitu: (Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan Bahasa Jawa) yang mana berfungsi untuk melatih anak lantang berbicara didepan umum dengan

percaya diri dengan tegas dan mumpuni karena sebelumnya anak ini bukanlah anak yang percaya diri, pandai berpidato namun setelah diselenggarakannya kegiatan Muhadhoroh ini anak menjadi pandai berbicara didepan khalayak umum dengan percaya diri. Hal ini juga tidak lepas dari pantauan pengasuh di panti seperti yang bertugas Bapak Imam Rohani selaku pengawas jalannya lancar kegiatan Muhadhoroh tersebut, dalam acara pidato tersebut terdapat selingan berupa hiburan yang di bawakan oleh anak-anak itu sendiri agar tidak memberikan kejenuhan pada anak, hiburan ini berlangsung kurang lebih berdurasi selama 10-15 menit yang berisi nyanyian, tarian, pantun, puisi, yang sifatnya resting guna melepaskan lelah letih anak.

Kegiatan Tausiyah umum yang diselenggarakan setiap malam Kamis yang mana fungsi dari Tausiyah umum ini untuk menambah kekhasananahan anak dibidang keagamaan yang dibawakan oleh Bapak Aan Mirajul Wathoni dan Bapak Imam Rohani serta pengisi yang didatangkan dari luar perubahan yang dirasakan oleh anak-anak bertambah mahir pengetahuan keilmuan keagamaannya yang awalnya anak ini kurang faham dan tidak mengerti sekarang menjadi lebih mengetahui serta kegiatan kegiatan lainnya yang bermanfaat untuk anak.60

Untuk prestasi anak-anak di panti ini sangat baik rata-rata dari mereka adalah anak-anak yang mendapatkan prestasi di sekolahnya tidak jarang mereka mendapatkan peringkat juara kelas. Di luar bidang Akademik yaitu

60

dalam bidang Akademis anak-anak di panti telah menorehkan beberapa prestasi dalam bidang Tilawatil Al-Qur’an yang diselenggarakan oleh panti asuhan lainnya serta perlombaan-perlombaan lainnya, karena banyak anak yang telah menorehkan prestasi di bidang Tilawatil Al-Qur’an maka tak hayal banyak dari masyarakt luar yang memakai jasa mereka untuk acara hajatan pernikahan.61

Banyak kegiatan yang disukai oleh anak-anak ini diantaranya seperti kegiatan Muhadhoroh, Tausiyah Umum dan seni bela diri tapak suci.62 Dari hasil wawancara dengan Sri Wulandari, dikatakan saya menjadi lebih mandiri, shalatnya semakin tertib dan semakin lancar membaca Al-Qur’annya. Wawancara dengan Dila Novita Sari, dikatakan saya semakin mandiri semenjak berada di panti, ibadahnya semakin tertib saya juga jadi bisa memasak serta bertanggung jawab. Wawancara dengan Sindo Arifin, dikatakan saya menjadi anak yang baik, sholeh banyak ilmu pengetahuan dan pengalaman yang banyak yang di dapat dari panti.63

Dari pola asuh dengan bentuk kekeluargaan ini mampu mengatasi permasalahan-permasalahan pada anak mulai anak bandel, nakal, liar, suka mencuri dan lain sebagainya, menjadi lebih terarah dan terkontrol dalam segala aspek baik jasmani maupun rohani mereka menjadi sehat dari

61

Lihat Transkip Wawancara Nomor: 05/W/28-02/2017 dalam lampiran.

62

Lihat Transkip Wawancara Nomor: 06/W/15-09/2016dalam lampiran.

63

sebelumnya anak ketika masih berada diluar panti. Perbedaan ini nampak nyata dari perilaku anak yang stagnan berangsur-angsur menjadi lebih baik.

2. Pola Asuh Senioritas Dalam Membentuk Perilaku Anak Di Panti Asuhan

Dokumen terkait