• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kekesatan Permukaan Jalan ( Skid Resistance )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.2. Landasan Teori

2.2.3 Kekesatan Permukaan Jalan ( Skid Resistance )

Kekesatan permukaan perkerasan jalan dapat mempengaruhi keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan. Syarat utama lapis perkerasan jalan adalah aman, nyaman, dan ekonomis. Aman berarti perkerasan jalan harus cukup kuat memikul berat kendaraan serta menahan gaya gesek dan keausan karena roda kendaraan serta tahanan kekesatannya tinggi. Nyaman berarti permukaan jalan harus rata sehingga tidak menimbulkan goncangan bagi pengguna jalan. Ekonomis berarti bahan pembuat lapisan perkerasan jalan mempunyai nilai ekonomis baik untuk segi pemeliharaan dan perawatan.

Kekasaran permukaan (surface roughness), kekesatan (skid resistance), kemiringan permukaan dan sifat pemantulan sinar merupakan syarat fungsional permukaan lapis perkerasan. Lapisan permukaan juga berfungsi sebagai lapis aus dan kedap (wearing course) agar jalan tahan terhadap kerusakan akibat air dan hujan (Suwardo, 2008).

2.2.3.1 Pengertian Skid Resistance

Tahanan geser yaitu kekesatan yang di berikan oleh perkerasan jalan sehingga kendaraan yang melintas tidak mengalami selip baik dikondisi basah (hujan) maupun kondisi kering. Kekesatan dinyatakan dengan koefisien gesek antara permukaan jalan dengan roda kendaraan. Tahanan geser ini tingginya dipengaruhi oleh :

a. Penggunaan agregat dengan permukaan kasar.

b. Penggunaan Kadar aspal yang tepat sehingga tidak terjadi bleeding. c. Penggunaan agregat berbentuk kubus.

d. Penggunaan agregat kasar yang cukup.

Permukaan jalan memiliki kekesatan cukup bila tahanan gesek antara ban dan permukaan jalan tersedia cukup dan permukaan tidak licin sehingga pada kondisi kering atau basah tidak mengakibatkan ban yang halus mudah selip. Permukaan perkerasan yang basah lebih berbahaya bagi kendaraan dengan permukaan ban halus daripada kondisi permukaan kering (Suwardo, 2008) nilai resistensi gesek minimum yang disarankan ditampilkan pada Tabel 2.11.

Tabel 2.11. Nilai Resistensi Gesek Minimum yang Disarankan Pada Kondisi Basah.

Kategori Tipe Lokasi Kekesatan

A

Lokasi yang sulit seperti :

- Bundaran

- Belokan berjari-jari < 150 m pada jalan bebas hambatan.

- Kemiringan 1 : 20 atau lebih curam, dengan panjang > 100 m

- Lengan Pendekat simpang bersinyal pada jalan bebas hambatan

65

B Jalan utama/cepat, menerus dan jalan kelas 1 dan jalan berlalulintas

berat diperkotaan ( > 2000 kendaraan per hari) 55

C Lokasi-lokasi lainnya 45

Sumber : Majalah Media Teknik Universits Gajah Mada, 2008

Pada waktu kering semua jalan mempunyai tahanan gesek yang besar, sedangkan pada musim dingin bila permukaan jalan tertutup lapisan lumpur, salju, es, atau lainnya maka tahanan gesek tidak tersedia cukup. Tahanan gesek juga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti variasi bentuk profil permukaan dan kondisi ban, tekstur permukaan jalan, kondisi cuaca dan kondisi mengemudi. Tahanan gesek diperlukan untuk memberikan tambahan gaya traksi, gaya pengereman, kendali arah dan tahanan gaya ke samping. Kekesatan permukaan jalan bergantung juga pada jenis tekstur perkerasan. Tekstur yang kasar memberikan kekuatan yang lebih dibandingkan permukaan yang licin. Perkerasan jalan perlu direncanakan dengan memperhatikan tekstur permukaan agar tersedia

kekesatan yang memadai (Suwardo, 2008) pengaruh tekstur permukaan terhadap penurunan kekesatan di tampilkan dalam Tabel 2.12.

Tabel 2.12. Pengaruh Tekstur Permukaan Terhadap Penurunan Kekesatan.

Kedalaman Tekstur Penurunan kekesatan dengan perubahan

kecepatan dari 50 km/jam - 130 km/jam (%) Perkerasan Lentur Perkerasan Kaku 2,0 1,5 1,0 0,5 0,8 0,7 0,5 0,4 0 10 20 30 Sumber : Majalah Media Teknik Universitas Gajah Mada, 2008

Permukaan perkerasan jalan, harus memiliki nilai kekasaran permukaan, untuk memfasilitasi gesekan antara roda mobil dan permukaan perkerasan. Skid resistance adalah ukuran ketahanan permukaan perkerasan jalan atau pergerakan kendaraan yang diartikan sebagai hubungan antara gaya vertikal dan gaya horisontal dikembangkan sebagai slide ban di sepanjang permukaan jalan. Tekstur permukaan perkerasan dan kemampuannya untuk melawan efek polishing lalu lintas sangat penting dalam memberikan perlawanan pergerakan roda kendaraan. Polishing terhadap agregat adalah pengurangan microtexture, yang mengakibatkan smoothing dan pembulatan agregat terbuka. Proses ini disebabkan oleh pemakaian partikel pada skala mikroskopis (Ibrahim, 2005).

Skid resistance adalah gaya yang menahan ban untuk terjadinya selip pada sepanjang permukaan jalan, Skid resistance merupakan merupakan sesuatu hal sebagai parameter untuk mengevaluasi perkerasan karena :

a. Kurangnya skid resistance akan mengarah kepada insiden yang lebih tinggi yaitu kecelakaan yang diakibatkan oleh selip.

b. Skid resistance dapat digunakan untuk mengevaluasi berbagai jenis bahan dan praktek konstruksi.

Skid resistance mengalami perubahan dari waktu ke waktu, Biasanya meningkat dalam dua tahun pertama setelah pembangunan konstruksi jalan, setelah aus oleh lalu lintas dan permukaan agregat kasar menjadi terbuka, kemudian menurun sepanjang

umur sisa perkerasan karena agregat menjadi lebih halus. Skid resistance biasanya lebih tinggi pada musim gugur dan musim dingin dan lebih rendah di musim semi dan musim panas. Variasi musiman ini sangat signifikan dan dapat mempengaruhi data pengukuran kekesatan (Anonim, 2002).

Makrotekstur permukaan perkerasan dianggap sebagai faktor utama dalam ketahanan selip pada kecepatan, lebih dari 65 kilometer per jam. makrotekstur permukaan perkerasan dipengaruhi oleh perubahan gradasi, Perubahan mikroteksture, juga merupakan faktor pendukung dalam ketahanan selip, Hasil penelitian menunjukkan bahwa makrotekstur tidak berubah sebagai akibat dari perubahan praktik perencanaan campuran. Ukuran maksimum nominal agregat menjadi faktor kunci dalam perubahan makroteksture perkerasan permukaan. Melajunya sebuah kendaraan sehingga tidak mengalami selip sangat tergantung pada karakteristik permukaan perkerasan, geometrik permukaan jalan, kecepatan mengemudi, dan variable kendaraan seperti tekanan ban, jenis tapak, dan beban roda. karakteristik permukaan jalan sangatlah penting seperti mikrotekstur, makrotekstur permukaan jalan serta pendukung fungsi jalan seperti drainase. Perubahan mikroteksture, yang mengarah pada tekstur permukaan, partikel agregat dan partikel pasir berukuran kecil pembentuk permukaan aspal, dan makrotekstur, yang didefinisikan oleh bentuk, ukuran, dan pengaturan partikel secara keseluruhan akan sangat signifikan mempengaruhi ketahanan selip. Skid resistance diartikan sebagai gaya gesekan yang melawan geser ban pada permukaan, ketika ban yang dicegah untuk berputar. Hasil pengukuran skid resistance dari beberapa metode biasanya dilaporkan menggunakan istilah (SN) skid number. SN pada kecepatan rendah ditentukan oleh fungsi mikrotekstur permukaan jalan, pada kecepatan yang lebih tinggi, makroteksture sangat mendominasi perlawanan selip. Perubahan dalam struktur dan gradasi agregat dapat mempengaruhi satu atau kedua parameter ini. sehingga dapat mengubah karakteristik baik makrotekstur dan mikroteksture permukaan perkerasan yang akan mengubah perlawanan selip. Nilai skid resistance permukaan jalan basah atau lembab dapat secara substansial lebih rendah dari permukaan yang sama ketika kering, dan lebih tergantung pada kondisi permukaan material (Mary,et all 2001).

2.2.3.2 Efek Jalan Licin (Slippery raods)

Jalan licin adalah istilah teknis untuk efek kumulatif dari salju, es, air, material lepas dari permukaan jalan akibat gesekan yang dihasilkan oleh roda kendaraan. Jalan licin dapat diukur baik dalam hal gesekan antara roda yang berputar bebas dengan tanah, atau jarak henti pengereman kendaraan serta terkait dengan koefisien gesekan antara ban dan permukaan jalan. Masalah keamanan selip jalan, khusus Split gesekan atau µ (mu) – split, secara signifikan gesekan berbeda antara pergerakan kiri dan kanan roda. Kondisi jalan licin mungkin tidak dianggap berbahaya ketika kendaraan berjalan pelan atau tidak membutuhkan pengereman secra cepat. Tetapi sebaliknya dalam keadaan darurat jika sebuah kendaraan berjalan cepat dan membutuhkan pengereman mendadak, kendaraan akan memutarkan roda dan permukaan jalan memberikan tahanan yang tinggi maka gesekan dapat mengakibatkan roda kendaraan tidak terkendali maka terjadilah selip. Selip pada gesekan dapat disebabkan oleh kurangnya perawatan jalan, tekstur jalan, permukaan jalan yang berlebihan aspal. Suatu cara untuk mengukur permukaan jalan yang licin, yaitu dengan cara pengujian gesekan dan pengujian menghentikan gesekan. Pengujian gesekan dapat menggunakan penguji gesekan permukaan atau penguji portabel, serta memungkinkan sebuah objek yang diuji biasanya roda, bergerak dengan bebas, untuk melawan permukaan, dengan mengukur resistensi yang dialami oleh roda, gesekan antara roda tanah dan dapat diketahui. Pengujian menghentikan gesekan, menghasilkan jarak untuk hasilnya, dimana suatu obyek kendaraan dapat berhenti mendadak, kemudian diukur jarak pengeremannya, pengukuran dapat dilakukan, baik dari seberapa panjang tergelincir roda dengan adanya tanda yang ditinggalkan oleh roda kendaraan, atau oleh alat penanda, pada metode chalk-to-gun dimana rem tersambung ke pistol kecil diisi dengan bubuk kapur, yang menandakan saat di mana pengereman terjadi maka pistol akan menyembur, sehingga bisa diketahui untuk mengukur jarak berhenti penuh kendaraan, serta mengukur jarak selip dari titik di mana rodammulaimmengunci (Anonim, 2010).

Dokumen terkait