• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Latihan Kasus / Tugas

5. Kekuatan dan Keterbatasan

Kekuatan dan Kontribusi

a. Pendekatan ini merevolusi profesi konseling dengan cara menghubungkan konseling dengan psikoterapi dan memperjelasnya melalui pembuatan rekaman suara dari sesi aktual danmenerbitkan salinan aktual mengenai sesi konseling (Goodyear,1987;Sommers-Flanagan,2007).

b. Pendekatan ini dapat diterapkan untuk berbagai macam

permasalahan manusia, termasuk perubahan

institusional,hubungan manajemen-pekerja,perkembangan

PPPPTK Penjas dan BK | 83

internasional. Sebagai contohnya, Cornelius-White (2005)

menemukan bahwa pendekatan ini efektif dalam meningkatkan

konseling multikultural. Seperti halnya,Leimoire dan Chen

(2005:146) berpendapat bahwa‖pendekatan client-centered

tampaknya berpotensi untuk menciptakan kondisi yang diperlukan

dalam menangkal stigmasasi,memungkinkan remaja yang

diasosiasikan dengan kelompok stigmasasi seksual

minoritas,menangani identitas seksualnya dengan cara yang lebih konstruktif bagi dirinya‖.

c. Pendekatan ini telah menghasilkan penelitian yang ekstensif (Tursi & Cochran,2006). Pada awalnya pendekatan ini menetapkan

standar untuk melakukan penelitian tentang variabel

konseling,khususnya yang dianggap oleh Rogers (1957) sebagai ―tepat dan penting‖ untuk mendatangkan perubahan dalam terapi. d. Pendekatan ini efektif untuk sejumlah keadaan. Konseling

client-centered membantu memperbaiki penyesuaian psikologis,pembelajaran,toleransi frustasi,dan mengurangi sikap defensif. Pendekatan ini tepat untuk mengobati kecemasan ringan sampai menengah,gangguan penyesuaian,dan kondisi yang tidak berhubungan dengan kelainan mental,seperti kesedihan yang tidak rumit atau hubungan antarpribadi (Seligman,1977).

e. Pendekatan ini sangat membantu jika bekerja dengan klien yang

mengalami tragedi,karena pendekatan ini membuat klien

―berperang melawan emosi dean benar-benar semakin kurang

terpengaruh seiring berjalannya waktu dengan menyadari

sepenuhnya,perasaan yang berhubungan dengan tragedi tersebut‖ (Tursi & Cochran,2006:395).

f. Pendetakatan ini berfokus pada keterbukaan dan hubungan

penerimaan yang dibangun konselor dan klien serta proses bantuan yang bersifat jangka pendek.

g. Dasar pendekatan ini hanya membutuhkan waktu yang relatif singkat untuk dipelajari. Dengan penekanannya pada penguasaan keahlian mendengarkan, pendekatan ini merupakan fondasi untuk

PPPPTK Penjas dan BK | 84

lagi,merupakan dasar untuk beberapa pendekatan perawatan yang baru dan sering kali dikombinasikan dengan orientasi teoritis lainnya dalam konseling seperti kognitif dan tingkah laku (Prochaska & Norcross;Seligman,2006).

h. Pendekatan ini mempunyai pandangan positif perihal sifat manusia dan terus berevolusi.

Keterbatasan

a. Terlalu sederhana,optimistis,santai,dan tidak terfokus untuk klien yang dalam krisis atau klien yang membutuhkan struktur atau arah yang lebih jelas (Seligman,2006; Tursi & Cochran,2006).

b. Terlalu bergantung pada klien yang suka bekerja keras,cerdas,dan berwawasan luas untuk mendapatkan hasil terbaik. Memiliki penerapan yang terbatas,dan jarang digunakan untuk anak-anak atau penderita cacat berat (Thomson & Henderson,2007).

c. Mengabaikan diagnosis, ketidaksadaran, teori-teori

perkembangan,dan dorongan agresif serta seksual yang alami. Pendekatan ini terlalu optimistis.

d. Hanya menangani permasalahan yang ada dipermukaan, dan tidak menantang klien untuk mengeksplorasi area-area yang lebih dalam. Karena konseling client-centered hanya untuk jangka pendek, tidak mempunyai dampak yang permanen pada orang tersebut.

e. Lebih berdasarkan pada sikap daripada teknik. Tidak mempunyai teknik khusus untuk mendatangkan perubahan bagi klien (Moon,2007).

D. Aktifitas Pembelajaran

Kegiatan Pengantar : Menjelaskan skenario kegiatan (1JP) Aktivitas/Kegiatan 1 : Mempelajari modul (1 JP)

Aktivitas/Kegiatan 2 : Mengidentifikasi hal-hal yang belum difahami tentang konseling Cleint Centered dan melakukan diskusi (2 JP).

PPPPTK Penjas dan BK | 85 Aktivitas/Kegiatan 3 : Praktik layanan konseling Client Centered (2 JP)

E. Latihan Kasus/Tugas (LK-6.4)

1. Praktikan teori konseling Person Centered! a. Lakukan analisis,

b. susun RPL

c. Lakukan praktik konseling dalam contoh kasus di bawah ini..

CONTOH KASUS

Cermati secara mendalam kasus E dalam konseling psikoanalisis, diskusikan dengan kelompok Anda bagaimana menangani masalah E dengan menggunakan langkah pendekatan konseling person.

Terapi

Lakukanlah konseling terhadap E dengan menggunakan pendekatan konseling person.

F. Rangkuman

Konseling Client-centered yang kemudian dikenal dengan person-centered merupakan elemen kunci ―kekuatan ketiga‖ gerakan psikologi humanistik pada era 1950-an yang dikembangkan oleh Carl Rogers. Pandangan tertentu tentang sifat manusia terimplisit dalam konseling berpusat pada orang, manusia pada dasarnya baik. Manusia secara karakteristik ―positif‖,bergerak maju,konstruktif,realistik, dan dapat diandalkan. Setiap orang sadar,terarah, dan maju ke arah aktualisasi diri sejak masa kanak-kanak.

Peran konselor sangatlah penting dalam membujat dan meningkatkan atmosfer dimana klien bebas dan didorong untuk mengeksplorasi semua aspek mengenai dirinya. Atmosfer ini difokuskan pada hubungan

konselor-PPPPTK Penjas dan BK | 86

klien yang digambarkan oleh Rogers sebagai kualitas pribadi dengan ―saya-anda‖ yang spesial. Konselor menaruh kepercayaan pada kliennya untuk mengembangkan agenda tentang apa yang ingin dia kerjakan. Tugas konselor lebih sebagai fasilitator daripada pengarah.

Tujuan dalam konseling berpusat pada orang berkisar pada klien sebagai manusia,bukan permasalahan yang dihadapinya. Rogers menyatakan bahwa orang perlu bantuan untuk belajar bagaimana menghadapi berbagai situasi. Salah satu cara utama untuk mencapai hal ini adalah dengan membantu klien menjadi orang yang berfungsi penuh,yang tidak perlu menerapkan mekanisme pertahanan diri untuk men ghadapi pengalaman sehari-hari.

Konselor yang menggunakan pendekatan berpusat pada orang,kualitas hubungan konseling jauh lebih penting daripada teknik yang digunakan. Ada tiga kondisi yang penting dan perlu pada konseling,yaitu empati, perhatian positif tanpa pamrih, dan kecocokan.

Pendekatan berpusat pada orang dalam konseling dapat diterapkan untuk berbagai macam permasalahan manusia,termasuk perubahan institusional, hubungan menajemen-pekerja,perkembangan kepemimpinan, membuat keputusan karir, dan diplomasi internasional. Pendekatan ini mempunyai pandangan positif tentang sifat menusia dan terus berevolusi. Keterbatasan pendekatan ini terlalu sederhana,optimistis,santai,dan tidak terfokus untuk klien yang dalam krisis atau klien yang membutuhkan struktur atau arah yang lebih jelas. Pendekatan ini lebih berdasarkan pada sikap ketimbang teknik. Pendekatan ini tidak mempunyai teknik khusus untuk mendatangkan perubahan bagi klien.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Tugas Anda menjawab pertanyaan dibawah ini dengan cara memilih salah satu jawaban yang benar dari empat alternatif jawaban yang disediakan. 1. Konseling person-centered masuk dalam kelompok :

PPPPTK Penjas dan BK | 87 a. Humanistik

b. Kognitif c. Psikoanalisis d. Behavioristik

2. Pengembang konseling person-centered adalah: a. Adler b. Sigmund Freud c. Carl Rogers d. Williamson 3. Pendekatan a. Statis, apatis,realistis b. Dinamis, realistis, mekanis c. Positif,konstruktif, realistik d. Realistis, dinamis,regresif

4. Rogers memandang manusia dari perspektif: a. Filosofis

b. Fenomenologis c. Humanis d. Pragmatis

5. Peran konselor dalam pendekatan konseling person-centered adalah a. Sebagai pengajar

b. Sebagai penguat c. Sebagai ahli d. Sebagai fasilitator

6. Tujuan dalam konseling person-centered adalah a. Menjadi orang berfungsi penuh

b. Menjadi orang bebas neurotik c. Menjadi orang berpikir rasional d. Menjadi orang tidak emosional

PPPPTK Penjas dan BK | 88

7. Pendekatan konseling person-centered mengutamakan a. Teknik

b. Kualitas hubungan c. Penggalian masa lampau d. Cara berpikir rasional

8. Tiga kondisi penting dalam pendekatan konseling person-centered,yaitu: a. Empati, kecocokan, simpati

b. Empati,simpati, perhatian positif tanpa pamrih c. Empati, ketulusan, simpati

d. Empati,kecocokan, perhatian positif tanpa pamrih.

H. Kunci Jawaban

1. B 5. B

2. A 6. C

3. C 7. D

PPPPTK Penjas dan BK | 89 PERAN UTAMA KONSELOR TEKNIK KONSELING DESKRIPSI PROSES KONSELING TUJUAN KONSELING ASUMSI PERILAKU BERMASALAH KONSEP DASAR 1) Konselor berperan sebagai guru, pelatih dan narasumber. 2) Sebagai guru, konselor

menerangkan konsep-konsep seperti analisis skenario, dan analisis permainan.

3) Sebagai pelatih konselor mendorong dan mengajari agar klien mempercayai ego dewasanya sendiri. 4) Membantu klien dalam hal menemukan kondisi masa lalu yang tidak menguntungkan. 5) Menolong klien mendapatlan perangkat yang diperlukan untuk mendapatkan perubahan. Konsep dan teknik utama

dalam TA secara khusus dilakukan dalam situasi kelompok.

Ada beberapa teknik dasar dalam konseling TA yaitu: 1. Analisis Struktural 2. Analisis Transaksional, 3. Kursi kosong 4. Bermain peran 5. Percontohan keluarga 6. Analisis ritual 7. Hiburan dan permainan, analisis permainan dan ketegangan, analisis skenario. Pandangan tentang manusia: a. Kehidupan manusia bukanlah merupakan sesuatu yang telah ditentukan (anti deterministik) b. Manusia mampu memahami keputusan-keputusannya pada masa lalu&kemudian dapat memilih untuk memutuskan kembali atau menyesuaikan kembali keputusan yang pernah diambil c. Manusia mempunyai

kapsitas untuk memilih&dalam tingkat kesadaran tertentu individu dapat menjadi mandiri dalam menghadapi persoalan hidupnya.

a. Individu tidak memiliki kemampuan untuk membuat keputusan yang bermakna bagi dirinya. b. Individu tidak mempunyai kemampuan untuk memahami keputusan-keputusan yang mereka buat pada masa lalu. c. Individu menjadi tipe

orang penyendiri tidak mampu bersosialisasi dengan baik. d. Selalu tergantung

pada orang lain dan tidak percaya akan kemampuannya sendiri e. Cenderung menjadi individu yang tertutup. 1) Membantu klien untuk membuat keputusan baru yang menyangkut tingkah lakunya sekarang dan arah hidupnya. 2) Memberikan kepada

klien suatu kesadaran serta kebebasan untuk memilih cara-cara serta keputusan-keputusan mengenai posisi kehidupannya serta menghindari klien dari cara-cara yang bersifat deterministik. 3) Memberikan bantuan

kepada klien berupa kemungkinan-kemungkinan yang dapat dipilih untuk memantapkan dan mematangkan status egonya. 4) Pencapaian otonomi yang diwujudkan dengan penemuan kembali 3 karakteristik yaitu kesadaran, spontanitas, dan keakraban. a. Dalam situasi transaksional yang aktif antara konselor dengan klien, konselor memiliki tanggung jawab untuk memlihara perhatian dan transaksi. b. Diutamakan klien membuat kontrak-kontrak dengan terapis untuk mencapai perubahan-perubahan spesifik yang diinginkan, apabila kontrak telah selesai, maka terapi diakhiri. c. Transferensi dan kebergantungan pada terapis ditiadakan d. Selanjutnya berdasarkan analisis yang dibuat antara keduanya, konselor dapat memberikan bantuan pemecahan masalah melalui :  Permission (memberi kebebasan melakukan sesuatu yang dilrang orang tua) Protection (menciptakan rasa aman) Potention (konselor berusaha dengan cara mengembangkan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan klien) KELEBIHAN KEKURANGAN CONTOH PENERAPAN Punya pandangan optimis dan realistis tentang manusia.

Lebih menekankan waktu sekarang dan disini.

Meningkatkan keterampilan berkomunikasi.

Mudah diobservasi.

Konsep dan prosedurnya tidak dapat dijadikan objek pengujian untuk mendapatkan validitas ilmiah.

Data empiris yang objektif sangat kurang.

Banyak terminologi atau istilah yang digunakan dalam AT cukup membingungkan.

Meminimalkan atau mengabaikan aspek emosional.

Kurang efisien terhadap kontrak treatment

PPPPTK Penjas dan BK | 90

KEGIATAN PEMBELAJARAN 5

ANALISIS TRANSAKSIONAL

A. Tujuan

Tujuan mempelajari materi pendekatan konseling Realitas agar peserta guru pembelajar memiliki kecakapan mengenali, menganalisis dan membedakan serta mempraktikan teori-teori konseling Realitas dalam pelayanan BK.

Dokumen terkait