• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kekurangan dan Kelebihan Yayasan Al-Matiin terhadap Pengelolaan Harta Wakaf

C. Analisa Pengelolaan Harta Wakaf Yayasan Al-Matiin Menurut Hukum Islam dan Hukum Positif

2. Kekurangan dan Kelebihan Yayasan Al-Matiin terhadap Pengelolaan Harta Wakaf

a. Kekurangan

Pada dasarnya manusia adalah tempatnya salah, lupa dan kekurangan, akan tetapi manusia diajarkan untuk selalu berada dalam posisi yang benar untuk menjalani hidup, begitu juga juga dengan organ Yayasan Al-Matiin. Adapun kekurangan-kekurangan Yayasan Al-Matiin dalam pengelolaan harta wakafnya sebagai berikut:

1. Terjadi perputaran alokasi dana seperti contoh; Uang Shodaqoh, Wakaf Dsb. Yang telah diberikan oleh donator tidak tetap dengan maksud uang yang diberikan untuk alokasi renovasi bangunan fisik, karena adanya perihal yang lebih penting untuk sementara uang tersebut dialokasikan untuk menutupi Kekurangan membayar Honorarium bulanan Tenaga pengajar/Guru SMP disebabkan Pihak

Sekolah belum menerima SPP bulanan dari keseluruhan Siswa yang ada, karena mayoritas Siswa adalah dari keluarga tidak mampu bahkan sebagian siswa bebas SPP sementara mereka belum memiliki orang tua asuh untuk membiayai pendidikannya. Dengan catatan uang alokasi tersebut akan terlaksana setelah pihak sekolah mengganti uang tersebut.

2. Tidak tepatnya waktu untuk memberikan Transport atau Honorarium Tenaga pengajar/Guru dan karyawan, disebabkan dana alokasi tersebut belum mencukupi sehingga tertunda unuk memenuhi hal tersebut. 3. Yayasan Al-Matiin tergolong Yayasan yang belum menyesuaikan diri

dengan undang Yayasan No. 28 Tahun 2002, dan Undang-undang No. 41 Tentang Wakaf.

b. Kelebihan

Kelebihan tentu hakikinya hanya dari Allah SWT. Dan memang sudah semestinya manusia untuk selalu berusah berbuat baik, begitu pula dengan Yayasan Al-Matiin yang bergerak dibidang sosial dan keagamaan guna untuk membantu mensejahterakan masyarakat terutama pada golongan mereka yang tidak mampu, adapun kelebihan Yayasan Al-Matiin terhadap pengelolaan harta Wakafnya sebagai berikut;

1. Sebaimana yang tercantum di dalam maksud dan tujuan pandiarian

serta secara aktif dalam rangka mengigatkan pendidikan, kesehatan,dan kesejateraan masyarakat indonesia serta mendukung kebijak sanaan pemerintah mengenai pembagunan di segala bidang. Maka Yayasan Al-Matiin menggunakan harta Wakafnya sebagaimana maksud dari tujuan Yayasan sendiri.

2. Membiasakan demokrasi dan kebersamaan serta transparansi

mengenai managemen administrasi yang ada di Yayasan Al-Matiin.

3. Mengelola harta Wakaf dengan melaksanakan kegiatan usaha demi

ketercapaian maksud dan tujuan Yayasan untuk membantu Masyarakat yang tidak mampu terutama dibidang Pendidikan dan keagamaan.

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kedudukan status hukum Yayasan sebelum Undang-Undang yurisprudensi

Indonesia memberikan kedudukan yang sama kepada wakaf dan yayasan,

Yayasan diakui sebagai suatu badan hukum berlandaskan pada yurisprudensi dan

doktrin. Yayasan yang didirikan setelah tanggal 6 Agustus 2002 atau setelah

adanya Undang-Undang, status Yayasan dianggap sebagai badan hukum dan

memiliki ketentuan-ketentuan yang dimiliki Yayasan sebelum adanya

Undang-Undang Yayasan, yaitu adanya pokok-pokok ketentuan Yayasan namun

disesuaikan dengan Undang-Undang No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan.

2. Pengelolaan harta kekayaan Yayasan yang dikelola oleh organ yayasan dalam

Undang-undang No.16 tahun 2001 pasal 5. Yayasan Al-Matiin yang bergerak

dalam bidang pendidikan dan kemasyarakatan, harta kekayaan Yayasan

Al-Matiin telah dikelola sebagaimana menurut Hukum Islam dan Hukum positif dan

tidak ada pengalihan kepada organ yayasan seperti pembina, pengurus,

pengawas maupun pihak yang kepentingan dengan Yayasan Al-Matiin.Karena

organ yayasan bekerja secara sukarela.

3. Wakaf dalam hukum Islam tidak bergerak dalam bidang keagamaan saja, namun

bergerak di bidang yang lebih luas untuk kepentingan umum yang dilaksanakan

sesuai prinsip Syariah. Pengelolaan harta kekayaan wakaf oleh nadzhir

wakaf. Begitu juga Yayasan Al-Matiin dengan pengelolaan harta kekayaan

Yayasan Al-Matiin yang bergerak dibidang pendidikan.

4. Yayasan yang berdiri sebelum tahun 2002 harus menyesuaikan dengan aturan

Undang-undang No. 28 Tahun 2004, dan Yayasan Al-Matiin termasuk kategori

Yayasan yang masih dalam proses penyesuaian.

B. Saran-saran

1. Untuk Yayasan Al-Matiin dalam mengembangkan harta kekayaan yayasan agar

tidak hanyabergerak disatu bidang sajaserta secara proaktif dalam menggali dan

mencari pengetahuan, informasi dan tata cara pengelolaan kekayaan yayasan

maupun dari kondisi secara objektif yang dilaksanakan sesuai syariat Islam dan

Undang-Undang Yayasan.

2. Agar wakaf disosialisasikan lebih baik lagi di masyarakat, agar minat masyarakat

terhadap wakaf lebih banyak.

3. Agar masyarakat lebih berpartisipasi dalam kegiatan kepengurusan baik dalam

kepengurusan Yayasan maupun wakaf.

Al Quran Al Karim

Ali, Chidir. Badan Hukum, Bandung: Alumni, 1975.

Achyat, Ahmad, Anak Yatim, Kajian Fikih Realitas Sosial. Sidogiri: Pustaka, 2002.

Budiono, Herlien “Peralihan dari Yayasan Lama Ke Yayasan Baru, Badan Hukum Alternatif Pengganti Yayasan Lama”, makalah disampaikan pada seminar Ikatan Notaris Indonesia, Jakarta 21-22 Juni 2002.

Chatamarrasjid, Badan Hukum Yayasan. Jakarta: PT.Citra Aditya Bakti, 2002. Chatamarrasjid, Badan Hukum Yayasan Satu Analisis Mengenai Yayasan Sebagai

Suatu Badan Hukum Sosial. Jakarta: PT. Citra Aditya Bakti, 2002.

Chatamarrasjid, Tujuan Sosial Yayasan dan Kegiatan Usaha Bertujuan Laba. Jakarta: Citra Aditya Bakti, 2000.

Departemen Agama, Peraturan Perundangan Perwakafan Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, 2006.

DPR RI, UUD 1945 Setelah Amandemen Kedua Tahun 2000: Dilengkapi Dengan Materi Rancanangan Perubahan UUD 1945 MPR RI Tahun 1999-2000,

Jakarta: Sinar Grafika, 2000.

Halim, Abdul, “Kedudukan dan Legalitas Yuridis status Badan Hukum Yayasan Pasca Pemberlakuan UU No. 16/2001 Tentang Yayasan”, Ultimatum, Vol. 1, No. 2, November 2002

___________________, Hukum Perwakafan di Indonesia, Ciputat, Ciputat Press, 2005

Harahap Samuran, Dr., H., M.Ag., M.M. M.H.,Panduan Pemberdayaan Tanah wakaf produktif strategis di Indonesia, Direktorat Pemberdayaan wakaf Direktorat Jenderal bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI

Harianto. Yayasan Dahulu dan Sekaran., Jakarta: Pustaka Damar, 2002

Hasanah, Uswatun Dr., Wakaf tunai, Inovasi Finansial Islam. Jakarta. PSTTI-UI.

I. P. M. Ranuhandoko B.A., Terminologi Hukum, (Jakarta, Sinar Grafika, 2000), cet ke-3

Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991

J.C.T. Simorangkir, S.H., Drs. Rudy T. Erwin, S.H., J.T. Prasetyo, S.H., Kamus Hukum, Jakarta:Sinar Grafika, 2004, cet 8

Kansil, C.S.T. Dan Christine S.T. Kansil, Kamus Istilah, Aneka Hukum, , Jakarta, Pustaka Sinar Harapan, 2000 cet I

Majalah Tempo, No. 24 Tahun 2001

Masyhud, Sulthon Drs,. H. M,. M. Pd,. Manajemen Pondok Pesantren, Jakarta, Diva Pustaka, 2003

Muhammad, Abu Bakar, Subulus Salam, Surabaya, Al-Ikhlas, 1995, jilid III No.16/2001”, Ultimatum, Vol.1 No.2 November 2002

Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977, pasal 1 ayat (1)

Rido, Ali R.,S.H..,Badan Hukum dan Kedudukan Badan Hukum Perseroan, Perkumpulan, Koperasi, Yayasan, dan Wakaf, Bandung, Alumni 2001 _________., Badan Hukum Dan Kedudukan Badan Bukum Perseroan,

Perkumpulan, Koperasi Yayasan, dan Wakaf, Bandung, Alumni, 1986 Ridwan, Ucup H.,S. Bsc, Ketua Yayasan Al-Matiin, Ciputat, Wawancara pribadi,

2009

Setianingsih, Astrid Tinjauan Yuridis tentang yayasan sebelum dan sesudah diundangkannya undang-undang No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan, Depok, Skripsi, Fakultas Hukum, Universitas Indonesia, t.d,

Shofiah, H.j., Pengurus Yayasan Al-Matiin, Ciputat, Wawancara Pribadi, 2009 Soemitro, Rochmat H., Hukum Perseroan Terbatas, Yayasan dan Wakaf,

Subekti, R., Prof., S.H.,R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Burgerlijk Wet Boek : dengan Tambahan Undang-Undang Pokok Agraria dan Undang-Undang Perkawinan, Jakarta, PT. Pradnya Paramita, 2004 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus

Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 1989

Warson, Ahmad Al-Munawwir, Al-Munawwir Arab Indonesia, Yogyakarta, Pustaka Progressif

Dokumen terkait