KELAS KONTROL
SISWA SKOR SISWA SKOR
1 44 1 36 2 46 2 35 3 39 3 33 4 41 4 34 5 37 5 33 6 46 6 30 7 29 7 31 8 31 8 23 9 44 9 32 10 36 10 32 11 41 11 38 12 42 12 46 13 38 13 37 14 43 14 46 15 43 15 25 16 41 16 32 17 36 17 36 18 44 18 31 19 43 19 30 20 36 20 31 21 38 21 34
22 36 22 38 23 36 23 30 24 39 24 37 25 40 25 36 26 39 26 30 27 46 28 38 29 46 30 43
Tabel 3.8 Deskripsi Data Postes kelas eksperimen: Statistics Postest Eksperimen N Valid 30 Missing 0 Mean 40.0333 Median 40.5000 Mode 36.00 Std. Deviation 4.31903 Skewness -.602 Std. Error of Skewness .427 Kurtosis .208 Std. Error of Kurtosis .833 Range 17.00 Minimum 29.00 Maximum 46.00 Sum 1201.00 Percentiles 25 36.7500 50 40.5000 75 43.2500 Deskripsi:
95
Sri Pajriah, 2013
Pengaruh Model Dual Coding Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah (Studi Penelitian Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI di SMAN 1 Ciamis)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Median atau skor titik tengah dalam postes kelas eksperimen 40,50 .
3. Mode (Modus) atau skor yang sering muncul dalam postes kelas eksperimen
adalah 36,00
4. Skor postes kelas eksperimen berkisar antara 29-46 dengan range 17.
5. Standar deviasi atau simpangan baku skornya adalah 4,319.
6. Rasio Skewness skor postes kelas eksperimen adalah -0,602 dan kurtosis 0,208,
artinya berdasarkan perbandingan rasio Skewness dan Kurtosis yang berada
rentang -2 dan 2, maka dapat disimpulkan bahwa data postes kelas eksperimen
berdistribusi normal.
Gambar 3.5 Grafik Histogram Sebaran data Postes Kelas Eksperimen
Berdasarkan grafik histogram variabel postes kelas eksperimen yang dibandingkan dengan kurva distribusi normal terlihat bahwa data postes kelas eksperimen memiliki kemiripan dengan kurva distribusi normal.
Gambar 3.6 Grafik Normal probability Plot Data Postes Kelas Eksperimen
Berdasarkan grafik Normal P-P Plot variabel postes eksperimen terlihat bahwa data tersebar dekat dengan garis normal. Dengan demikian variabel postes eksperimen memiliki kecenderungan berdistribusi normal.
Tabel 3.9 Deskripsi Data Postes kelas kontrol:
Statistics Postest Kontrol N Valid 26 Missing 4 Mean 33.6923 Median 33.0000 Mode 30.00 Std. Deviation 5.12070 Skewness .596 Std. Error of Skewness .456 Kurtosis 1.532 Std. Error of Kurtosis .887 Range 23.00 Minimum 23.00 Maximum 46.00 Sum 876.00 Percentiles 25 30.7500 50 33.0000
97
Sri Pajriah, 2013
Pengaruh Model Dual Coding Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah (Studi Penelitian Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI di SMAN 1 Ciamis)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Deskripsi
a. Mean atau skor rata-rata dalam postes kelas kontrol 33,69
b. Median atau skor titik tengah dalam postes kelas kontrol 33,00
c. Mode (Modus)atau skor yang sering muncul dalam postes kelas kontrol adalah
30,00.
d. Skor postes kelas kontrol adalah 23-46 dengan range 23.
e. Standar deviasi atau simpangan baku skornya adalah 5,120.
f. Rasio Skewness skor postes kelas kontrol adalah 0,596 dan Kurtosis = 1,532,
dengan demikian berdasarkan rasio Skewness dan Kurtosis yang berada antara
-2 dan 2, maka dapat juga disimpulkan bahwa nilai postes kelas kontrol
memiliki kecenderungan berdistribusi normal.
Gambar 3.7 Grafik Histogram Sebaran data Postes Kelas Kontrol
Berdasarkan grafik histogram variabel postes kelas kontrol yang dibandingkan dengan kurva distribusi normal terlihat bahwa data postes kelas kontrol memiliki kemiripan dengan kurva distribusi normal.
Gambar 3.8 Grafik Normal probability Plot Data Postes Kelas Kontrol
Berdasarkan grafik Normal P-P Plot variabel postes kontrol terlihat bahwa data tersebar dekat dengan garis normal. Dengan demikian variabel postes kontrol memiliki kecenderungan berdistribusi normal.
Data yang diperoleh dari pretes dan postes dianalisis dengan menggunakan
program SPSS versi 19, yang meliputi tahapan berikut:
a. Menguji normalitas distribusi tes
Untuk menganalisis normalitas data, disamping dengan membandingkan
rasio skewness dan kurtosis, dihitung juga dengan menggunakan uji Kolmogorov
Smirnov, selain itu menggunakan gambar normal Probably Plot dengan analisis
SPSS versi 19.
Pengujian normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel dari
sampel penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.
Pengambilan keputusan normalitas dengan metode One Sample
99
Sri Pajriah, 2013
Pengaruh Model Dual Coding Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah (Studi Penelitian Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI di SMAN 1 Ciamis)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan melihat angka probabilitas Asymp. Sig (2-tailed), dengan
ketentuan berikut:
-Kriteria variabel berdistribusi normal adalah jika memiliki nilai Asymp.
Sig (2-tailed) > 0,05
Tabel 3.10 Normalitas Skor Pretes dan Postes Kelas Ekperimen dan Kontrol
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal Parametersa,b Most Extreme Differences
Kolmogorov -Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Mean Std.
Deviation Absolute Positive Negative
Pretest Eksperimen 30 21.1333 4.72509 .095 .095 -.087 .519 .950
Postest Eksperimen 30 40.0333 4.31903 .121 .084 -.121 .660 .776
Pretest Kontrol 26 24.5385 3.46677 .169 .137 -.169 .862 .447
Postest Kontrol 26 33.6923 5.12070 .159 .123 -.159 .808 .531
a. Test distribution b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel 3.7 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig 2 tailed untuk
variabel pretest eksperimen sebesar 0,950, variabel postet eksperimen sebesar
0,776, variabel pretest kontrol sebesar 0,447, dan variabel postest kontrol sebesar
0,531. Dengan demikian semua variabel penelitian memiliki nilai Asymp. Sig >
0,05 dapat disimpulkan bahwa semua variabel berdistribusi normal.
b. Menghitung homogenitas varians tes
Setelah menguji normalitas data pretes dan postes dari kedua kelas,
langkah selanjutnya adalah menganalisis homogenitas varian kelas kontrol dan
eksperimen dari skor pretes dan postes. Pengujian homogenitas varian bertujuan
Uji Homogenitas metoda Levene Statistic dilakukan dengan bantuan
software SPSS 19. Pengambilan keputusan untuk menentukan homogenitas
varian berdasarkan kriteria berikut ini:
- Sig p > 0,05 data homogen pada taraf sig (α) 5 %
- Sig p < 0,05 data tidak homogen pada taraf sig (α) 5 %
Tabel 3.11 Homogenitas varian pada Pretes Kelas Eksperimen dan kontrol
Test of Homogeneity of Variances Pretest Levene Statistic d f1 d f2 Sig. 3.687 1 54 .060
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS, diperoleh nilai probabilitas lebih
tinggi dari 0,05 yaitu 0.060 (0.060 > 0,05). Dengan demikian varian pretes kelas
eksperimen dan kontrol adalah homogen.
Tabel 3.12 Homogenitas varian pada Postes Kelas Eksperimen dan kontrol
Test of Homogeneity of Variances Postest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.098 1 54 .756
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS, diperoleh nilai probabilitas lebih
tinggi dari 0,05 yaitu 0.756 (0.756 > 0,05). Dengan demikian varian postes kelas
eksperimen dan kontrol adalah homogen.
101
Sri Pajriah, 2013
Pengaruh Model Dual Coding Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah (Studi Penelitian Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI di SMAN 1 Ciamis)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini hipotesis pertama yang diajukan adalah tidak terdapat
perbedaan yang signifikan hasil belajar antara siswa yang menggunakan model
dual coding dengan siswa yang tidak menggunakan dual coding. Teknik analisis
yang digunakan adalah analisis uji-t (Independent Sample Test) dengan
menggunakan Program SPSS versi 19.
Analisis uji t dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan signifikan
antara dua kelompok variabel penelitian yang saling bebas satu dengan lainnya.
Analisis uji t untuk nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol secara
teknis dilakukan melalui program SPSS 19. Hipotesis untuk uji t adalah:
- Ho : Rerata nilai postes kelas eksperimen dan kontrol sama.
- Ha : Rerata nilai postes kelas eksperimen dan kontrol tidak sama.
Pengambilan keputusan untuk menentukan bahwa rerata nilai postes kedua
kelas itu sama berdasarkan kriteria berikut:
- Jika probabilitas (Sig. (2 tailed)) > α (0,05), maka Ho diterima.
- Jika probabilitas (Sig. (2 tailed)) < α (0,05), maka Ho ditolak.
Tabel 3.13 Data Rerata Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol
Group Statistics
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Postest Eksperimen 30 40.0333 4.31903 .78854
Kontrol 26 33.6923 5.12070 1.00425
Independent Samples Test
Postest Equal variances assumed Equal variances not assumed
Equality of Variances Sig. .756 t-test for Equality of
Means t 5.028 4.966 df 54 49.206 Sig. (2-tailed) .000 .000 Mean Difference 6.34103 6.34103 Std. Error Difference 1.26127 1.27684 95% Confidence Interval of the Difference Lower 3.81234 3.77539 Upper 8.86971 8.90666
Berdasarkan table 3.10 untuk nilai probabilitas (Sig (2 tailed)) = 0,000
lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, Ho ditolak jadi ada perbedaan signifikan
Sri Pajriah, 2013
Pengaruh Model Dual Coding Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah (Studi Penelitian Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI di SMAN 1 Ciamis)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V