• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

D. Kelebihan dan Kekurangan Penilai Jaminan

1. Kelebihannya

a. Bank dapat mengetahui nilai properti yang akan dijaminkan

b. Bank dapat mengetahui harga pasar tanah dan bangunan didaerah tersebut

c. Bank kecil kemungkinan mengalami kerugian karena penilaian jaminan memiliki SOP penilaian dan memiliki peraturan di dalam undang-undang yang mengikat profesi jasa penilai untuk selalu patuh pada undang-undang yang telah.

2. Kekurangannya

a. Tidak boleh pihak penilai menerima pembayaran diawal, karena hal tersebut dapat membuat masalah di akhir laporan penilaian jaminan.

57

Sumantoro,Tanggung Jawab Hukum Perusahaan Penilai, (Jakarta : BPHN Departemen Kehakiman RI, 1994), h.30.

61

b. Pihak penilai yang curang (hanya segelintir penilai) menerima suap dari pihak bank atau pun nasabah.

c. Penilai jaminan yang tidak mengupdate nilai tanah dan nilai bangunan secara berkala.

E. Faktor- faktor Alasan Bank Menggunakan Jasa Penilaian Eksternal

Pihak Bank biasanya menggunakan jasa penilaian dari eksternal jika;

1. KPR yang diambil belum pernah dinilai oleh pihak eksternal, karena bank harus mempunyai nilai harga tanah dan harga bangunan untuk acuan memberikan pembiayan kepada nasabah. Maka pihak eksternal sangat dibutuhkan oleh pihak bank. Dan Jika satu rumah disuatu lingkungan sudah pernah dinilai sebelumnya oleh pihak eksternal maka, Bank tidak perlu meminta bantuan pihak KJPP untuk menilai jaminan tersebut.

2. KPR ada kenaikan harga tanah ( Jika kenaikan cukup signifikan)

3. KPR sudah pernah dinilai pihak eksternal tetapi datanya sudah enam bulan yang lalu (jaminan dengan daerah yang sama atau masih satu lingkungan) maka, harus dinilai dengan penilai jaminan eksternal, karena dari kemungkinan harga tanah atau pun harga bangunan rumah terjadi kenaikan dalam enam bulan. Dan pihak bank pun ada ketentuan tersendiri, jika penilaian yang sudah enam bulan akan di update atau di perbaharui dengan nilai yang saat ini ada dipasaran agar tidak salah memberikan nilai untuk pembiayaan.

4. Penetapan net realizable value, wajib dilakukan oleh penilai independen, untuk AYDA dengan nilai Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) atau lebih.

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Produk pembiayaan (financing)BTN syariah terdapat beberapa jenis, salah satunya adalah Pembiayaan KPR BTN iB. Syarat-syarat dalam pembiayaan berdasarkan prinsip murabahah (jual/beli) antara BTN Syariah dengan calon Nasabah adalah: a) syarat-syarat umum; b) data pekerjaan; c) data rumah yang akan dibeli; d) dana sebelum akad.

2. Prosedur penilaian jaminan internal BTN Syariah untuk pembiayaan murabahah harus dilakukan tahapan-tahapan berikut ini: a) Nasabah ke BTN Syariah mengajukan pembiayaan untuk KPR; b) Bank melakukan BI checking; c) Wawancara Bank terhadap Nasabah (disamakan data); d) Ditelepon oleh bank; e) Berkas disetujui melalui prinsip 5 C; f) Akad (nasabah, notaris, developer, bank).

3. Tahapan penilaian jaminan eksternal diawali dengan surat perintah pekerjaan dari kantor pusat, kemudian appraisal diberikan tugas untuk menilai jaminan pembiayaan yang ada di bank syariah. Sampai terbentuknya hasil laporan penilaian.

B. Saran

1. Bagi Pemerintah

a. Perlu segera membentuk dan menetapkan Undang-Undang Penilaian, sehingga Standar Penilaian Indonesia (SPI) dan Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI) memiliki landasan hukum yang kuat. Mengingat penilai memiliki peran dan fungsi yang cukup penting dalam sistem perekonomian dewasa ini serta belum adanya ketentuan hukum yang secara tegas memberikan sanksi baik pidana maupun perdata kepada pelaku malpraktek penilaian.

b. Bersama-sama dengan GAPPI dan MAPPI, mengembangkan Standarisasi Legalitas Laporan Penilaian yang dilandasi etik profesi penilai, karena tidak mudah untuk melakukan pembuktian telah terjadi manipulasi maupun pembajakan data / informasi didalam penilaian. 2. Bagi Para Penilai

Penilai Jaminan Properti, harus mentaati peraturan yang sudah ditetapkan dalam Standar Penilaian Indonesia (SPI) dan Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI), agar tidak terjadi malpraktek atas penilaian jaminan properti seperti kasus-kasus yang sudah diuraikan diatas.

3. Bagi BTN Syariah

BTN Syariah haruslah menempatkan dan manfaatkan laporan hasil penilaian sebagaimana mestinya secara maksimal, agar laporan penilaian tidak hanya sebagai pelengkap suatu proposal melaikan tampak layak dan professional sebagai laporan penilaian jaminan.

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Shodiq, Mukhtar.Briefcasebooks Edukasi Professional Syariah: Fatwa-Fatwa Syariah Kontemporer,Jakarta: Renaisan, 2005.

Antonio, Muhammad Syafi’I. Bank Syariah Dari Teori ke Praktek, Jakarta:Buku Andalan. 2001

Appraisal Institute. The Dictionary of Real Estate Appraisal, Chicago : Appraisal Institute 1993.

Bank Tabungan Negara,Tentang Kami, artikel diakses pada 03 Agustus 2016 dari www.btn.co.id/syariah/Tentang-Kami/Profil-BTN-Syariah.

Damanik, Erikson. Pengertian-pengertian dan info (Kumpulan pengertian-pengertian menurut para ahli, 10 Desember 2015, artikel diakses pada 03 Agustus 2016 dari http://pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id. Damanik, Erikson. Pengertian-pengertian dan info (Pengertian, Fungsi, dan

Jenis- jenis Jaminan Menurut Para Ahli), 04 April 2016, artikel diakses pada 03 Agustus 2016 dari http://pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id.

Departemen P & K. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1997.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Gramedia, 2008.

Dewi Alfiyanah, Nur. “Tesis Pelaksanaan Tanggungjawab Hukum Perusahaan Jasa Penilai dalam Kegiatan Penilaian di Propinsi Jawa Tengah”,

Semarang: Universitas Diponegoro, Semarang, 2008

Djamil, Faturrahman. Penyelesaian pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah. Jakarta: Sinar Grafika. 2012.

Hadisoeprapto, Hartono. Pokok-Pokok Hukum Perikatan dan Hukum Jaminan, Yogyakarta: Liberty, 1984.

Kamus Hukum Ekonomi. Edisi Pertama, Jakarta : Elips, 1997.

Kantor Jasa Penilaian Samsul Hadi, Wahyono Adi, Hendra Gunawan dan Rekan (KJPP SAH), Tentang Kami, diakses pada 14 Agustus 2016 dari http://www.kjppsah.co.id/profil.

Kartono. Hak-hak Jaminan Pembiayaan, Cet. Kedua, Jakarta: Pradnya Paramita, 1977.

Mleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, cet. Ke 11, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000.

Peraturan Menteri Keuangan, Nomor 12/PMK.01/2008 tentang Jasa Penilai Publik, diakses pada 04 Agustus 2016 dari www.depkeu.go.id.

Peraturan Otoritas Jasa keuangan NOMOR 16/POJK.03/2014, Tentang penilaian kualitas aset bank umum syariah dan unit usaha syariah, diakses pada 21 agustus 2016.

Pradana, Yurista. Analisis Pembiayaan Mudharabah dan Murabahah (studi kasus; BTN Syariah Cabang Gubeng Surabaya). Surabaya. Jurnal Universitas Negeri, 2013.

Pranatama Putra, Andika, dkk. Jurnal Analisis Properti Rumah Tinggal sebagai Agunan dengan Metode Penilaian Appraisal, Jurnal Universitas Pakuan Bogor, 2013.

PT. BTN Syariah.Laporan Tahunan 2015, Jakarta: BTN Syariah, 2015.

Purbacaraka, Purnadi dan Ridwan Halim. Filsafat Hukum dalam Tanya Jawab. Jakarta : Rajawali, 1983.

Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai Sekretariat Jendral Kementrian Keuangan, Penilai Publik dan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP), Jakarta: Kementrian Keuangan, 2015.

Rivai dan Veithzal. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan: dari Teori dan Praktik, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. 2008.

Rodoni, Ahmad.Lembaga Keuangan,Jakarta: Zikrul Hakim. 2008.

Saifuddin. Persaksian dan Jaminan Utang, 9 November 2012, artikel di akses pada 2 September 2016 dari http://saifuddinasm.com/2012/11/09/al-baqarah283-persaksian-dan-jaminan-dan-utang-piutang.

Salim. Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia, Jakarta PT. Raja Grafindo Persada, 2004.

Simanjuntak, Saut. Pengertian Penilaian dan Prinsip Penilaian: Pendidikan dan Pelatihan Penilaian Commercial Properties. Jakarta : GAPPI –

Depperindag, 1999.

Standar oprasional prosedur tahapan penilaian jaminan di KJPP Samsul Hadi, Wahyono Adi,Hendra Gunawan dan Rekan (SAH).

67

Sugiyono.Metode Penelitian Bisnis, Bandung, Alfabeta, 1999.

Sugiyono.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B, Cet.Ke-6, Bandung: Alfabeta, 2009.

Sumantoro. Tanggung Jawab Hukum Perusahaan Penilai, Jakarta : BPHN Departemen Kehakiman RI, 1994.

Supriyanto, Beny.Teknik Penilaian Tanah dan Bangunan, Jakarta : GAPPI. 1995. Susanto, Baharuddin. Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, Yogyakarta: UUI

Press Yogyakarta, 2008.

Usman, Husaini dan Purnomo. Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Narasumber :

1. Wawancara pribadi dengan Taufik Anwar, Financing Admin BTN Syariah. Jakarta. 22 Juli 2016.

2. Wawancara pribadi dengan Hendra Gunawan ST, MAPPI (Cart), Penilai Properti KJPP SAH. Jakarta. 6 Juli 2016.

Situs Internet :

- http://www.mappi.or.id. - http://www.depkeu.go.id.

- http://www.appraisalinstitute.org - http://www.btn.co.id./syariah

Dokumen terkait