Mikrokontroler AVR ATmega8 merupakan CMOS dengan konsumsi daya rendah, mempunyai 8-bit proses data (CPU) berdasarkan arsitektur AVR RISC. Dengan mengeksekusi instruksi dalam satu (siklus) clock tunggal, ATmega8 memiliki kecepatan data rata-rata (throughputs) mendekati 1 MIPS per MHz, yang memungkinkan perancang sistem dapat mengoptimalkan konsumsi daya dan kecepatan pemrosesan.
1. Kinerja Tinggi, Low-power AVR® 8-bit Microcontroller
Seperti yang disebutkan Atmel dalam websitenya "The low-power Atmel 8-bit AVR RISC-based microcontroller... The device supports throughput of 16 MIPS at 16 MHz and operates between 2.7-5.5 volts".
2. Kemajuan Arsitektur RISC
Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur Reduced Instruction Set (RISC) atau " set instruksi Komputasi yang disederhanakan".
3. Daya Tahan Tinggi dan Segmen Memori non-volatile.
Mikrokontroler AVR memiliki daya tahan data (retensi data) 20 tahun ketika suhu mencapai 85°C atau 100 tahun ketika suhu mencapai 25°C.
4. Fitur Perangkat
Mikrokontroler AVR memiliki fitur tambahan yang sangat membantu kita untuk melakukan penelitian yang lebih baik, seperti terdapat ADC, PWM dan Timer.
5. Fitur Spesial
Mikrokontroler ini memiliki fitur menarik yang patut dicoba seperti 5 mode Sleep, eksternal dan internal interupsi, dan kalibrasi
RC Oscillator internal.
6. Input Output dan Kemasan
ATmega8 mempunyai 23 jalur Program sehingga memungkinkan kita untuk mengontrol lebih banyak device/ perangkat, seperti Tombol/
switch, LED, buzzer dan LCD.
7. Tegangan yang Beroperasi dan Tingkat Kecepatan
ATmega8 memiliki operasi tegangan dari 2,7 Volt sampai 5,5 Volt. Ini sangat membantu kita untuk menghemat listrik. Kecepatan maksimal bisa mencapai 16 MHz (tanpa overclock).
8. Konsumsi daya ketika 4 Mhz, 3V, 25°C
ATmega8 membutuhkan arus yang sangat kecil dibanding komponen analog yang biasa kita pakai. Hal ini dibuktikan dengan konsumsi daya yang dibutuhkan ketika aktif saja hanya 3,6 mA, bahkan bisa mencapai 0,5 uA ketika power-down.
Kelebihan lainnya dari ATMega8 adalah :
Dapat di isi data (write) dan di hapus (eraser) sampai 10.000 kali (untuk flash) dan 100.000 kali untuk EEPROM
Memiliki daya tahan data (retensi data) 20 tahun ketika suhu mencapai 85°C atau 100 tahun ketika suhu mencapai program untuk Softwere Security.
(Winato, 2008) 2.2 Visual Basic
Visual Basic merupakan suatu bahasa pemograman yang dikembangkan dari bahasa pemograman BASIC (Beginners All-Purposes Symbolic Instruction Code). Perbedaan antara Visual Basic dan bahasa BASIC adalah pemograman BASIC disebut sebagai Interpreter. Sedangkan dalam Visual Basic dengan
lingkungan grafiknya, pemograman berorientasi obyek dan sudah merupakan compiler, Karena alasan inilah, banyak programmer baik yang sudah mahir maupun yang baru belajar bahasa pemograman lebih senang menggunakannya.
Kelebihan lain visual basic adalah kemampuan untuk mengkompilasi program dalam bentuk Native Code, yaitu optimasi pada saat prosesor
mengkompilasi dan menjalankan program tersebut. Keuntungan yang dapat dari Native Code adalah kecepatannya dalam mengakses program, dimana hal ini hanya dapat ditemui pada aplikasi-aplikasi yang di-kompilasi dengan bahasa pemograman C++
Dalam segi komunikasi, terdapat dua cara yang disediakan Visual Basic Komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan fitur langsung yang diberikan oleh Visual Basic (MSComm 6.0) dan juga dapat dilakukan dengan USUART ( menggunakan IC USUART)
Pada gambar 2.1 memberikan gambaran mengenai jendela Visual Basic 6.0 tampilan diatas akan ditemui ketika bekerja menggunakan Visual Basic 6.0. tampilan di atas akan ditemui ketika bekerja menggunakan Visual Basic 6.0. Ada beberapa pengertian dasar yang harus dimengerti ketika akan bekerja menggunakan Visual Basic, yaitu:
a. Control, yaitu objek yang akan digunakan dalam pemograman antar muka.
Kontrol yang digunakan adalah kontrol yang terdapat pada toolbox.
b. Event, adalah aksi yang diberikan pada suatu kontrol, misalnya click pada kontrol tombol
c. Methods, adalah metode yang digunakan sebelum suatu objek diberi aksi, misalnya hide visble load, dan seterusnya.
d. Procedure, adalah sekumpulan perintah, fungsi urut-urutan bagaimana suatu program dijalankan.
e. Properties, yaitu karakteristik yang melekat pada suatu objek. Misalnya karakteristik huruf, warna, bentuk, dan seterusnya.
Gambar 2.6 Jendela visual basic 6.0
tampilan jendela IDE di atas terdiri dari beberapa bagian penting antara lain Titlebar berisi Nama Project dan Nama Program, MenuBar berisi daftar menu dan perintah yang bisa digunakan dalam Visual Basic, kemudian Toolbar berisi perlengkapan dan fasilitas yang terdapat di Visual Basic, toolbox berisi tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan,project explorer adalah window yang berisi nama project nama-nama form dan digunakan untuk menambah dan mengurangi form,properties window digunakan untuk memodifikasi form atau objek yang aktif, form layout window digunakan untk mengatur tata letak form dalam monitor ketika program dijalankan. Dibawah ini kita akan membahas beberapa tools yang penting untuk diketahui :
2.2.1 Toolbox
Jendela Toolbox merupakan jendela control-control (object, komponent) yang nantinya diperlukan untuk diintegrasikan ke dalam aplikasi. Setiap control mewakili
fungsi masing-masing. Uraian singkat kegunaan dari control-control (object) yang ada pada IDE VB 6.0 ini, adalah:
Gambar 2.7Jendela Toolbox
1. Pionter : bukan kontrol melainkan penunjuk kontrol sehingga kita bisa memindahkan letak atau mengubah ukuran kontrol yang terpasang pada form.
2. Label : kontrol yang bisa digunakan untuk menampilkan text yang tidak bisa diubah oleh pemakai program.
3. Frame : untuk mengelompokkan beberapa kontrol, frame ini harus dipasang terlebih sebelum kontrol yang dilingkupinya.
4. Check box : untuk membuat kotak check yang mudah pemakaiannya bisa digunakan untuk pemilihan dua keadaan atau lebih.
5. Combo box : Sebagai tempat mengetikkan pilihan atau memilih suatu pilihan lewat Drop-Down-List.
6. Hscroll bar : untuk mengulung dengan jangka lebar dengan indikasi posisi pemilihan dalam posisi horisontal.
7. Timer : untuk menghitung waktu event dalam interval yang ditentukan.
8. Dir list box : untuk menampilkan direktori atau path.
9. Shape : untuk memasang kontrol yang mampu menghasilkan sarana agat pemakai dapat menggambar berbagai bentuk shape.
10. Image : untuk menampilakan gambar bitmap icon ataupun metafile.
11. OLE : untuk menghasilkan proses link dan embed objek antar aplikasi.
12. Picture box : untuk menampilkan gambar statis maupun aktif dari sumber lain.
13. Text box : Untuk menampilkan teks dan pemakai dapat berinteraksi dengannya.
14. Command: button untuk membuat sebuah tombol pelaksana perintah.
15. Option button : untuk pemilihan dua keadaan dari banyak pilihan, namun hanya satu pilihan saja yang bisa diaktifkan pada satu saat.
16. List box : digunakan untuk menampilkan daftar pilihan yang bisa digulung.
17. Vscroll bar : untuk mengulung dengan jangka lebar dengan indikasi posisi pemilihan dalam posisi vertikal.
18. Drive list box : untuk menampilkan drive list yang dimiliki komputer.
19. Filelist box : untukmenampilakan sebuah daftar file.
20. Line : untuk menggambar garis dengan berbagai varisinya.
21. Data : menyediakan sarana akses data dalam suatu database.
2.3. Relay
RELAYadalah suatu peranti yang bekerja berdasarkan elektromagnetik untuk menggerakan sejumlah kontaktor (saklar) yang tersusun. Kontaktor akan tertutup (On) atau terbuka (Off) karena efek induksi magnet yang dihasilkan kumparan (induktor) ketika dialiri arus listrik. Berbeda dengan saklar dimana pergerakan kontaktor (On/Off) dilakukan manual tanpa perlu arus listrik. Relay yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini menggunakan jenis elektromagnetik, yang bekerja dengan menginduksi koil guna menarik kontak pada kaki relay.Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen
Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang
bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan
Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
1. Electromagnet (Coil) 2. Armature
3. Switch Contact Point (Saklar) 4. Spring
Tampilan fisik relay dapat dilihat pada Gambar 15, dan simbol relay dapat dilihat pada Gambar 16.
Gambar 2.8Tampilan Fisik Relay
Jenis relay berdasarkan cara kerjanya :
1.Normaly Close: Kondisi awal kontaktor tertutup (On) dan akan terbuka (Off) jika relay diaktifkan dengan cara memberi arus yang sesuai pada kumparan (coil) relay.
Istilah lain kondisi ini adalah Normaly Close (NC).
2. Normaly Open: Kondisi awal kontaktor terbuka (Off) dan akan tertutup jika relay