BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.2 Medical Imaging
2.2.1 Magnetic Resonance Imaging (MRI )
2.2.1.2 Kelebihan MRI
Adapun beberapa kelebihan MRI sebagai media perekaman jaringan dalam tubuh adalah sebagai berikut :
1. MRI lebih unggul untuk mendeteksi beberapa kelainan pada jaringan lunak seperti otak, sumsum tulang serta muskuloskeletal.
2. Mampu memberi gambaran detail anatomi dengan lebih jelas.
3. Mampu melakukan pemeriksaan fungsional seperti pemeriksaan difusi,
perfusi dan spektroskopi yang tidak dapat dilakukan dengan CT-Scan.
4. Mampu membuat gambaran potongan melintang, tegak, dan miring tanpa merubah posisi pasien.
5. MRI tidak menggunakan radiasi pengion. 2.2.3 Ultrasonography (USG)
USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz - 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor (Effendi, 2011). Ultrasonografi medis (sonografi) adalah sebuah teknik diagnostik pencitraan menggunakan suara ultra yang digunakan untuk mencitrakan organ internal dan otot, ukuran, struktur, dan luka patologi teknik ini berguna untuk memeriksa organ (Effendi, 2011). Sonografi obstetrik biasa digunakan ketika masa kehamilan. Pilihan frekuensi menentukan resolusi gambar dan penembusan ke dalam tubuh pasien. Diagnostik sonografi umumnya beroperasi pada frekuensi
dari 2 sampai 13 megahertz. Sedangkan dalam fisika istilah "suara ultra" termasuk ke seluruh energi akustik dengan sebuah frekuensi di atas pendengaran manusia (20.000 Hertz), penggunaan umumnya dalam penggambaran medis melibatkan sekelompok frekuensi yang ratusan kali lebih tinggi. Ultrasonografi atau yang lebih dikenal dengan singkatan USG digunakan luas dalam medis. Pelaksanaan prosedur diagnosis atau terapi dapat dilakukan dengan bantuan ultrasonografi (misalnya untuk biopsi atau pengeluaran cairan). Biasanya menggunakan probe yang digenggam yang diletakkan di atas pasien dan digerakkan: gel berair memastikan penyerasian antara pasien dan probe. Dalam kasus kehamilan, Ultrasonografi (USG) digunakan oleh dokter spesialis kedokteran (DSOG) untuk memperkirakan usia kandungan dan memperkirakan hari persalinan. Dalam dunia kedokteran secara luas, alat USG (ultrasonografi) digunakan sebagai alat bantu untuk melakukan diagnosa atas bagian tubuh yang terbangun dari cairan.
Gambar 2.2 USG 2 Dimensi
Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh
yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk
menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.
(a) (b) (c) Gambar 2.3
Contoh citra USG kepala pada janin
2.2.3.1 Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Gambar Pada Citra USG Kualitas suatu gambar pada atau hasil pada USG di pengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor individu dan faktor yang terjadi pada mesin USG itu sendiri.
1. Faktor individu terbagi menjadi 2, sebagai berikut : a. Operator
Operator merupakan seorang ahli yang sudah mendapatkan serifikasi kompetensi bidang USG Dasar Obstetri dan Ginekologi, operator sangat berperan dalam menghasilkan kualitas gambar yang baik, dalam arti hasilnya dapat dilihat dengan jelas dengan kasat mata oleh seorang pasien. Perekaman objek yang
diinginkan harus dicari dengan akurat dan benar oleh operator. Seorang operator juga harus memahami bagaimana meletakkan transduser sehingga dapat memperoleh gambar yang baik menjalankan mesin alat USG, sehingga dapat mengatur kualitas hasil dari sebuah gambar (Endjun, 2007).
b. Pasien
Pasien juga menentukan kualitas perekaman objek yang diinginkan melalui alat USG. Kondisi pasien seperti obesitas atau adanya lemak berlebih di sekitar perut dapat menyebabkan perekaman menjadi kurang jelas. Kemudian faktor lain adalah janin itu sendiri, misalkan saja perekaman terjadi pada saat bayi sedang bergerak, sehingga bagian yang ingin direkam menjadi kabur atau kurang jelas (Endjun, 2007).
2. Faktor Alat USG
Untuk mendapatkan hasil perekaman yang baik, perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut (Endjun, 2007):
a. Untuk mendapatkan ketajaman gambar, hal yang harus diatur adalah fokus. Fokus dapat diatur melalui mesin USG oleh operator, fokus ditempatkan pada daerah yang akan diamati. Semakin banyak fokus yang digunakan, semakin banyak energi yang dipakai, sehingga gambar USG semakin tidak tegas. Untuk penggunaan fokus pada pemeriksaan, khusus untuk jantung janin hanya dipergunakan satu fokus, sedangkan untuk organ lainnya cukup dua buah fokus. b. Ketajaman gambar dipengaruhi oleh resolusi aksial dan lateral, resolusi aksial adalah kemampuan untuk membedakan dua titik pada daerah yang tegak
lurus dengan transduser. Resolusi lateral adalah kemampuan untuk membedakan dua titik pada daerah horizontal (lateral) terhadap transduser.
c. Transduser
Pemakaian transduser yang tepat. Pada transduser terdapat panel control terdapat beberapa pengaturan, yaitu pengaturan gain dan fokus agar gambar yang dihasilkan optimal. Pemakaian gain yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan membuat gambar sulit dievaluasi dengan benar. Pengukuran harus menggunakan
caliper yang bentuk dan ukurannya pas dengan organ atau struktur yang akan
diukur.
d. Artefak
Artefak yang sering terjadi pada pemeriksaan USG ada beberapa macam, diantaranya :
1. Reverberasi
Reverberasi berupa gambaran gema yang tersusun berlapis-lapis sejajar. Hal ini di sebabkan gema suara-ultra terpantul berulang-ulang antara
transduser dan suatu reflektor yang kuat.
2. Refraksi
Refraksi terjadi oleh karena adanya reflector yang kuat yang bertindak
sebagai refracting boundary dari suara yang dating sehingga suatu benda tidak pada tempat yang sebenarnya. Contohnya gambaran double image pada tulang kepala yang menyerupai spalding sign.
3. Multipath
Multipath terjadi karena suara yang berulang oleh setidaknya dua reflector
akan menyebabkan terlihatnya suatu benda dengan jarak yang lebih jauh dari keadaan yang sebenarnya.
4. Bayangan akusitik (shadowing)
Bayangan akustik adalah pengurangan atau hilangnya intensitas suara di belakang suatu massa padat. Hal ini disebabkan oleh adanya atenuasi dan defleksi.
e. Pemilihan media cetak atau dokumentasi
Dokumentasi sebaiknya berbentuk rekaman permanen, mencakup parameter ukuran dan hasil temuan anatominormal dan patologi. Hasil cetakan gambar USG sangat dipengaruhi oleh kualitas mesin pencetak gambar (printer), film yang dipakai dan mesin USG tersebut. Saat ini gambar-gambar USG diformat dalam bentuk gambar digital (JPEG, BMP dan TIFF).
2.2.3.2 Cara Kerja USG
USG bekerja melalui beberapa tahapan sebagai berikut :
1. Transduser bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang
suara. Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh transduser yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang akan dipelajari atau direkam. Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam-macam
2. Pantulan echo yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur transduser, dan kemudian diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar oscilloscope. Dengan demikian bila transduser digerakkan seolah-olah kita melakukan irisan-irisan pada bagian tubuh yang dinginkan, dan gambaran irisan-irisan-irisan-irisan tersebut akan dapat dilihat pada layar monitor.
2.2.3.3 Cara Pengukuran Biparetal Diameter (BPD)
BPD pertama kali diperkenalkan oleh Willock (1964). BPD adalah jarak maksimal antara tulang parietal depan dan belakang pada posisi kepala oksiput
transversa. Pengukuran BPD paling akurat dalam penentuan kehamilan antara
12-18 minggu, pertumbuhan BPD menunjukkan garis yang linier. Selain untuk menentukan umur kehamilan pengukuran ini dapat juga digunakan untuk menentukan berat janin dan deteksi kelainan kepala janin (makrosefalus,
mikrosefalus, atau hidrosefalus).
Cara mendapatkan bidang potong untuk pengukuran BPD adalah sebagai berikut : 1. Cari potong kepala kepala sampai mendapatkan bentuk paling simetris,
yaitu jarak antara garis tengah dan tulang kepala pada kedua sisi harus sama.
2. Potongan harus tegak lurus pada garis tegah dan dicari ptongan yang terbesar.
Kesalahan yang terjadi pada pengukuran BPD adalah : 1. Potongan kepala yang tidak simestris.
2. Bidang potong yang tidak tepat, terlalu tinggi sehingga tampak adanya
ventrikel lateralis dan terlalu rendah sehingga tampak pendukulus serebri.
3. Penempatan kaliper tidak tegak lurus pada garis tengah.
Permasalahan yang sering terjadi pada pengukuran BPD adalah sebagai berikut :
1. Posisi kepala yang yang tidak benar pada saat perekaman oleh transduser, sehingga struktur intrakranial tidak dapat dikenali.
2. Kepala janin tertekan oleh rusuk ibu pada letak sungsang. 3. Kepala janin sudah jauh masuk ke dalam rongga panggul.
4. Pada USG tanpa transduser konveks kadang sukar menampilkan kepala secara keseluruhan apabila kepala cukup besar.
Gambar 2.4
Bidang potong BPD 72 mm sesuai gestasi 28 minggu 6 hari (Endjun, 2007)
Untuk mendapatkan hasil perhitungan Head Circumference atau lingkar kepala dapat dilakukan dengan 2 cara :
1. Dengan rumus , yaitu :
Dimana DOF (Dolikhosefali Oksipito-Frontalis) merupakan bagian kepala yang memanjang.
2. Mengukur lingkar kepala secara langsung melakukan tracing.
Permasalahan yang sering terjadi pada pengukuran HC adalah sebagai berikut : 1. Terkadang besarnya kepala melebihi besarnya trasnduser sehingga tidak
seluruh kepala janin terlihat di layar monitor.
2. Pengukuran ini kurang praktis dibandingkan dengan pengukuran BPD.
Gambar 2.5
Dolikhosefali Oksipito-Frontalis (Endjun, 2007)
Untuk melakukan pengukuran yaitu langkah yang dilakukan dimulai dari : dimana kapiler pertama diletakkan di anterior tepat di ujung garis tengah kepala. Kapiler kedua diletakkan tepat di ujung posterior garis tengah kepala, kemudian tombol set atau enter ditekan sehingga terlihat gambaran elips berbentuk titik-titik. Gerakkan track-ball hingga gambaran elips tersebut mencapai tabula
eksternal, simetris atas bawah. Dan hasil perhitungan akan ditampilkan secara
otomatis pada layar monitor dan hasil pemeriksaan.
Ketepatan dalam memprakirakan usia kehamilan akan semakin baik apabila mengukur lebih banyak parameter biometri. Tidak ada parameter tunggal yang terbukti paling akurat dalam penentuan usia kehamilan. Tingkat kesalahan
akan lebih kecil apabila menggunakan parameter multiple, dibandingkan dengan hanya menggunakan 1 parameter.