• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelompok Sasaran

Dalam dokumen Full Paper P00141 (Halaman 34-42)

PELAKSANAAN PROGRAM

B. Kelompok Sasaran

Pada saat ini, Klaster Desa Wisata Kandri memiliki anggota sejumlah 7 (tujuh) kelompok usaha dengan jumlah 113 orang. Adapun kelompok usaha didalam klaster tersebut dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1. Kelompok Usaha Desa Wisata Kandri

Berdasarkan uraian tersebut, maka untuk dapat mengelola para anggota beserta produk hasil kelompok usaha klaster, sangatlah tidak mungkin didalam pengelolaannya tanpa sentuhan teknologi informasi dan komunikasi. Apalagi, pihak klaster mengalami kesulitan apabila terkadang dituntut untuk dapat menyediakan informasi secara cepat dan akurat terkait unit-unit usaha dan sumber daya klaster.

Kondisi saat ini yang ada, pihak klaster juga diberi kewenangan dari pemerintah setempat maupun pemerintah kota untuk mengelola potensi kepariwisataan dan fasilitas pendukung di Kelurahan Kandri seperti terlihat pada tabel 4.1 dan tabel 4.2. Hal itu dapat terwujud pengelolaan dengan baik apabila klaster memiliki sistem informasi. Terlebih lagi, potensi kepariwisataan lokal tersebut juga harus dipublikasikan terhadap publik supaya dapat dikenal dan menjadi destinasi wisata alam dan budaya.

Tabel 4.1. Data Potensi Kepariwisataan Di Wilayah Kerja Klaster Desa Wisata Kandri

No Daya Tarik Wisata Ada / Tidak

Keterangan

1 Daya Tarik Wisata Alam

• Gua Kreo

• Curuk Siwarak

• Sendang Kandri

• Waduk Jatibarang ( Tahap Pembangunan oleh BBWS

• Jogging Track

• Edukasi Pertanian

2 Daya Tarik Wisata Budaya dan

Kesenian

• Sesaji Rewanda

• Nyadran Kali

• Apitan / Sedekah Bumi

• Suro nan

• Karawitan

• Wayang Kulit

• Tari Rakyat

• Tari icon Gua Kreo

Tari kera ( Oleh Anak-anak )

3 Daya Tarik Wisata Khusus /

lainnya

• Lokasi out bond

• Kampung religius

• Joging Track jelajah desa

• Edukasi Pertanian

4 Kuliner dan cinderamata

• Dodol Tape

• Wingko Singkong

• Gethuk

• Gethuk Ghecok

• Krupuk kulit pisang

• Rempeyek

• Tepung Mokaf

• Tape

• Dawet

• Jus Susu Tape

• Gantungan Kunci

• Lukisan pelepah pohon pisang

• Sablon Kaos

• Tudung makanan ( Bahan dari Bambu )

• Topi Bambu

• Vas Bunga bahan dari Bambu

Tabel 4.2. Data Fasilitas Pendukung Wisata Di Wilayah Kerja Klaster Desa Wisata Kandri

No Fasilitas Pendukung Wisata Ada /

Tidak Keterangan

1. Penginapan / homestaySudah tersedia calon home stay berjumlah 32 rumah di RW I, II, III 2. Warung Makan √ Tersedia,

3. Toko Cenderamata √ Tersedia

4. Balai Pertemuan √ Tersedia (Aset Kelurahan)

5. Peta dan Tanda Informasi

Wisata √ Tersedia

6. Toilet Umum √ Tersedia dilokasi Parkir Obyek

Wisata Gua Kreo (Milik UPTD)

7. Area Parkir √ Tersedia (Milik UPTD)

8. Tempat Sampah √ Tersedia

9. Jaringan Telekomunikasi (PT.

Telkom) √ Tersedia (Kecuali RW II)

10. Jaringan Listrik √ Tersedia

Sumber: Ansori S., 2013, Klaster Desa Wisata Kandri

Fasilitas Internet dan Komputer

Fasilitas internet dan komputer dibangun secara swadaya oleh klaster yaitu hak milik anggota dengan tujuan bisa memberikan fasilitas internet untuk kebutuhan surat-menyurat dan administrasi klaster.

Fasilitas komputer milik anggota yang tersedia dan yang telah dipergunakan klaster adalah sebagai berikut:

1. 4 unit Komputer Laptop.

2. 1 unit Personal Computer P-4 sebagai komputer administrasi klaster. 3. 1 LCD Monitor.

4. 2 modem GSM. 5. 1 modem ASDL. 6. 3 unit Printer. 7. 1 Kamera Digital

Dengan adanya fasilitas komputer dan internet yang dimiliki oleh anggota klaster secara apa adanya, dapat dipergunakan sebagai bukti partisipasi dan motivasi pihak klaster

dalam mewujudkan Penerapan dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna yang berupa Perancangan dan Implementasi Sistem Snformasi Desa Wisata Kandri Berbasis Web.

C. Metodologi

Metode yang digunakan dalam penelitian penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna bagi Klaster Desa Wisata Kandri secara pokok adalah sebagai berikut:

1. Perancangan sistem informasi manajemen Klaster Desa Wisata Kandri.

2. Pengembangan teknologi tepat guna berupa perangkat lunak aplikasi web sistem informasi Desa Wisata Kandri.

3. Pendampingan dalam penerapan dan perawatan aplikasi sistem informasi Desa Wisata Kandri berbasis web sebagai hasil program teknologi tepat guna.

Untuk lebih dapat lebih jelas langkah pelaksanaan program, dapat dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2. Metode penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna bagi Klaster Desa Wisata Kandri

Keterangan gambar 4.2 adalah sebagai berikut:

LANGKAH 1:

Identifikasi kondisi/ keberadaan Klaster Desa Wisata Kandri. Tahap ini merupakan kegiatan survei dan observasi untuk mendapatkan informasi dan data-data yang tepat antara lain:

1. Sumber daya manusia,

- Potensi pada bidang teknologi informasi dan komunikasi. - Manajerial dan kepemimpinan.

- AD/ART Kelembagaan - Badan hukum kelembagaan

- Struktur Organisasi & Job Description

- Manajemen keuangan 3. Sarana dan prasarana

- Inventarisasi kelembagaan dan kelompok klaster - Pendataan alat produksi dan kemasan

4. Produk kelompok usaha angota klaster

- Pendataan jumlah dan jenis produk yang layak dan siap dijual - Pendeskripsian produk yang jelas.

Pada tahap ini, Klaster Desa Wisata Kandri harus berperan aktif dalam memberikan informasi dan data-data yang tepat kepada tim pelaksana program. Alat bantu identifikasi pada tahap ini dapat berupa kuosioner dan form-form isian pendataan. Hasil pada langkah 1 ini adalah pemetaan sumber daya potensial klaster, pemetaan dan klasifikasi produk klaster dan desain struktur data.

Kebutuhan dana pada Langkah 1 antara lain:

1. Perdiem Staff Dosen dalam Survei, dengan frekuensi 1 kali 2. Sewa 1 unit Mobil guna Survei, dengan frekuensi 1 kali

LANGKAH 2:

Perumusan dan analisis kebutuhan sistem / aplikasi Desa Wisata Kandri. Pada langkah ke-2 ini mengajak masyarakat sasaran untuk merancang Standard Operational Procedure

(SOP) dalam mengelola kelembagaan klaster yang berupa klaster pariwisata berdasarkan potensi dari hasil langkah ke-1, antara lain:

1. Prosedur untuk mengelola anggota klaster, baik ukm maupun kelompok usaha. 2. Prosedur untuk menyimpan, update dan menampilkan produk kelompok usaha. 3. Prosedur untuk menyimpan, update dan menampilkan profil anggota.

4. Prosedur layanan pengaduan dan mekanisme penjaminan mutu kegiatan kepariwisataan Desa Wisata Kandri.

5. Prosedur layanan dan etika dalam komunikasi antar anggota klaster, klaster dengan publik atau sebaliknya didalam sistem informasi.

7. Penentuan aktor dan hak akses pengguna.

Berdasarkan kesepakatan rancangan SOP tersebut, maka dilakukan desain alur sistem dan bisnis proses sebagai dasar membangun aplikasi Sistem Informasi Klaster Desa Wisata Kandri berbasis web. Hasil pada langkah 2 adalah Desain SOP Klaster, Desain Alur Sistem, Desain Basis Data, Desain Antarmuka dan Konten Sistem Informasi dan Desain Laporan Sistem.

Kebutuhan dana pada Langkah 2 antara lain:

1. Perdiem Staff Dosen dalam Survei, dengan frekuensi 1 kali 2. Sewa 1 unit Mobil guna Survei, dengan frekuensi 1 kali

LANGKAH 3:

Pendampingan implementasi SOP manajemen klaster dan konten aplikasi Desa Wisata Kandri. Pada tahap ini akan melakukan uji SOP dengan cara simulasi. Pada rentang waktu yang sama juga dilakukan pelatihan kepada pengurus, anggota klaster dan perwakilan Karang Taruna Kelurahan Kandri yaitu pelatihan Jurnalistik dan Public Relation.

Pelatihan ini bertujuan agar klaster mampu menampilkan dan mendeskripsikan produk dan kegiatan kepariwisataan klaster sebagai konten di Sistem Informasi Desa Wisata Kandri dengan tata bahasa yang benar, santun dan mudah dipahami publik, serta mampu mencitrakan Desa Wisata Kandri ke dunia Internasional. Dengan demikian, diharapkan sistem informasi yang bersifat online milik Desa Wisata Kandri dapat mencerminkan budaya dan kearifan lokal serta mengangkat citra kota Semarang.

Setelah diberikan pelatihan maka dilakukan pembentukan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) untuk mempersiapkan langkah selanjutnya. KIM memiliki kepengurusan dan keanggotaan dari perwakilan pemuda Karang Taruna Kelurahan Kandri. KIM diharapkan mampu bertugas sebagai partner Klaster Desa Wisata Kandri didalam mengelola Sistem Informasi Klaster Desa Wisata Kandri berbasis Web secara berkesinambungan dan kontinu.

Pada waktu yang bersamaan, proses implementasi aplikasi sistem informasi berdasarkan alur sistem dan basis data langkah 2 juga dilaksanakan. Pada langkah 3, aplikasi selalu diuji coba dan dievaluasi berdasarkan perkembangan SOP pada saat simulasi langkah 3 yang dilakukan oleh masyarakat sasaran yaitu klaster. Dengan

demikian, tahap ini dapat menghasilkan SOP dan prototipe akhir Sistem Informasi Desa Wisata Kandri yang merupakan penyempurnaan rancangan SOP, alur sistem dan kebutuhan basis data dari langkah 2.

Kebutuhan dana pada Langkah 3 antara lain:

1. Honorarium Local ContentWorkshop Jurnalistik dan Public Relation. 2. Perdiem Staff Dosen dan Laboran dalam Workshop, dengan frekuensi 1 hari 3. Sewa 1 unit Mobil guna Workshop, dengan frekuensi 1 hari

4. Diskusi kit

5. Konsumsi Workshop, dengan frekuensi 1 kali. 6. Pembuatan modul Database.

7. Pembuatan modul GUI. 8. Pembuatan modul Web.

9. Sewa Hosting Server Web. 10.Sewa Domain

LANGKAH 4:

Implementasi & maintenance Sistem Informasi Klaster Desa Wisata Kandri. Pada tahap ini domain dan hosting web server sistem informasi desa wisata harus sudah tersedia. Kemudian klaster melalui KIM memulai proses pengisian konten dan menjalankan Sistem Informasi dengan didampingi oleh tim pelaksana program untuk beberapa waktu guna menjaga terjadinya maintenance/perubahan struktur dan terjadinya kesalahan pada aplikasi. Pada tahap ini juga, klaster bersama KIM sebagai pengelola mendapatkan pelatihan sebagai Admin domain dan hosting web server.

Sistem Informasi Desa Wisata Klaster merupakan aplikasi berbasis web dimana aplikasi dan basis data berada pada lokasi web server. Oleh karena itu dibutuhkan pelatihan guna mendapatkan ketrampilan dan pengetahuan tentang pengelolaan domain dan hosting web server bagi klaster. Peserta pelatihan ini sebaiknya lebih dari 1 (satu) orang dari klaster khususnya yang memiliki pengalaman pendidikan dalam bidang teknologi informasi, yang nantinya akan bertugas sebagai admin sistem informasi.

Kebutuhan dana pada Langkah 4 antara lain:

1. Honorarium Local Content Pelatihan Public Relation (Jurnalistik) dan Manajemen

3. Akomodasi Staff Dosen dan Laboran dalam Pelatihan, dengan frekuensi 1 malam. 4. Perjalanan mahasiswa dalam Pelatihan, dengan frekuensi 2 hari.

5. Akomodasi mahasiswa dalam Pelatihan, dengan frekuensi 1 malam 6. Sewa 1 unit Mobil guna Pelatihan, dengan frekuensi 2 hari.

7. Konsumsi Pelatihan, dengan frekuensi 2 kali. 8. Publikasi Nasional

BAB 5

Dalam dokumen Full Paper P00141 (Halaman 34-42)

Dokumen terkait