• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELUARGA BERENCANA (KB)

Dalam dokumen Sinta Nur Afni BAB II (Halaman 50-85)

A. Pengertin Program KB

Program Keluarga Berencana menurut UU No 10 tahun 1992 (tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. (Handayani, 2010; hal.28)

B. Tujuan Program KB

Menurut Sulistyowati (2013), tujuan dari program KB diantaranya : a. Tujuan umum

Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan social ekonomi suatu keluarga,dengan cara pengaturan kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

b. Tujuan lain

Meliputi kelahiran,pendewasaan perkawinan,peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.hal ini sesuai dengan teori pembangunan menurut Alex Inkeles dan David Smith yang mengatakan bahwa pengembangan bukan sekedar perkara pemasok modal dan teknologi

saja tapi juga membutuhkan sesuatu yang mampu mengembangkan sarana yang berorientasi pada masa sekarang dan masa depan,memiliki kesanggupan untuk merencanakandan percaya bahwa manusia dapat mengubah alam,bahkan malah sebaliknya.

C. Sasaran Program KB

Menurut Anggraini dan Martini (2011) dalam Sulistyawati (2011), sasaran program KB tertuang dalam RPJMN 2004-2009, yaitu:

1. Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk menjadi 1,14% per tahun.

2. Menurunnya angka kelahiran total (TFR) menjadi sekitar 2,2 per tahun.

3. Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin menjarangkan kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara kontrasepsi (unmet need) menjadi 6%.

4. Meningkatnya peserta KB laki-laki menjadi 4,5%.

5. Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang rasional, efektif, dan efisien.

6. Meningkatnya rata-rata usia perkawinan pertama perempuan menjadi 21 tahun.

7. Meningkatkan partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak.

8. Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera 1 yang aktif dalam usaha ekonomi produktif.

9. Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan program KB Nasional.

D. Ruang lingkup Program KB

Menurut Sulistyowati (2013), ruang lingkup dari program KB diantaranya: 1. Ibu

Dengan jalan mengatur jumlah dan jarak kelahiran.Adapun manfaat yang diperoleh ibu adalah sebagai berikut:

a. Tercegahnya kehamilan tercegahnya kehamilan yang berulang kali dalam jangka waktu yang terlalu pendek,sehingga kesehatan ibu dapat terpelihara terutama kesehatan organ repsoduksinya. b. Meningkatkan kesehatan mental dan social yang dimungkinkan

oleh adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anak dan beristirhat yang cukup karena kehadiran akan anak tersebut memang diinginkan.

2. Suami

Dengan memberikan kesempatan suami agar dapat melakukan hal berikut ini :

a. Memperbaiki kesehatan fisik

b. Mengurangi beban ekonomi keluarga yang ditanggungnya.

3. Keluarga

Dilaksanakan program KB dapat meningkatkan kesehatan fisik,mentaldan sosial setiap anggota keluarga dan bagi anak dapat memperoleh kesempatan yang lebih besar dalam hal pendidikan serta kasih saying orang tua.

E. Macam-macam alat kontrasepsi 1. Metode Amenorea Laktasai (MAL)

a. MAL adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif.

b. MAL dapat dipakai sebagai kontrasepsi bila : menyusui secra penuh, lebih efektif jika pemberian belum haid 8 kali sehari, belum haid, usia bayi kurang dari 6 bulan.

c. Efektif sampai 6 bulan dan harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya. (Pinem, 2011)

Cara kerja : menunda atau menekan ovulasi

Keuntungan kontrasepsi adalah efektifitas tinggi (keberhasilan 98% pada 6 bulan pertama setelah melahirkan, segera efektif, tidak mengganggu sanggama, tidak ada efek samping secara sistemik, tidak perlu pengawasan medis, tidak perlu obat atau alat dan tanpa biaya. (Pinem, 2011)

Keterbatasan :

1) Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit pasca persalinan.

2) Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi social.

3) Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan.

4) Tidak melindungi terhadap infeksi menular seksual, termasuk hepatitis B (HBV) dan HIV/AIDS.

5) Yang dapat menggunakan MAL adalah ibu yang menyusui secara eksklusif, bayinya berusia kurang dari 6 bulan dan belum mendapat haid setelah melahirkan.

(Pinem, 2011)

Yang dapat menggunakan MAL :

Ibu yang dapat menggunakan MAL adalah ibu yang menyusui secara eksklusif, bayinya berusia kurang dari 6 bulan dan belum mendapat haid setelah melahirkan. Ibu dianjurkan dan dibantu untuk memilih metode kontrasepsi lain :

1) Ketika ibu mulai memberikan makanan pendamping ASI secara teratur (menggantikan satu kali menyusui).

2) Ketika haid sudah kemali.

3) Bayi menghisap susu tidak sering (on demand) atau jika kurang dari 8 kali dalam sehari.

4) Bayi berusia 6 bulan atau lebih.

Pada kondisi diatas ibu dianjurkan untuk memilih metode lain, tetapi klien harus didorong untuk tetap melanjutkan pemberian ASI. (Pinem, 2011)

2. Metode Keluarga Berencana Alamiah (KBA)

Metode KBA lebih efektif jika dipakai dengan tertib karena tidak menimbulkan efek samping.Ibu harus mengetahui masa suburnya tiba dan menghindari senggama pada masa subur ibu atau melakukan senggama untuk mendapatkan kehamilan. (Pinem, 2011)

Dasar Metode KBA adalah menentukan masa subur yang terjadi sekitar waktu ovulasi yang umumnya kira-kira 14 hari sebelum haid berikutnya, menghindari senggama selama 7 sampai 18 hari, termasuk masa subur tiap siklus. (Pinem, 2011)

Tanda dan gejala yang mengarah pada masa subur secara siklis yaitu :

a. Pola suhu basal b. Pola lender serviks

c. Sakit perut sekitar masa ovulasi d. Perdarahan intermenstrual e. Nyeri payudara

f. Pola daun pakis lender serviks

g. Perubahan posisi dan konsistensi serviks h. Dilatasi serviks

i. Perubahan kejiwaan dan perubahan libido. (Pinem, 2011)

Keuntungan dan keterbatasan dari Metode Keluarga Berencana Alamiah :

1) Keuntungan

a) Untuk pasangan yang menginginkan kehamilan, metode Suhu Badan Basal (SBB), metode lender serviks dapat menentukan hari subur ibu sehingga senggama dapat dilaksanakan. Pasangan dianjurkan untuk bersenggama selang sehari mulai dari hari ke 9 sampai SBB mencapai kenaikan suhu yang khas.

b) Dapat digabungkan dengan metode kontrasepsi lain, misalnya dengan metode barrier.

c) Aman dan murah tanpa biaya. (Pinem, 2011)

2) Keterbatasan

a) Kurang efektif dibandingkan dengan metode-metode

kontrasepsi lain(9-20 kehamilan per 100 perempuan) selama tahun pertama pemakaian.

b) Efektifitasnya tergantung kemauan dan disiplin pasangan untuk mengikuti instruksi. Perlu pencatatan setiap hari, perlu pantang selama masa subur.

c) Perlu ada pelatihan untuk menggunakan metode KBA yang paling efektif secara benar.

d) Infeksi vagina membuat lender serviks sulit dinilai.

e) Tidak terlindung dari infeksi menular seksual seperti virus hepatitis B dan HIV/AIDS.

(Pinem, 2011)

Macam-macam Metode KB Alamiah (untuk menentukan saat ovulasi) yaitu :

1) Metode Kalender (Ogino-knaus)

Menentukan waktu ovulasi dari data haid yang dicatat selama 6 sampai 12 bulan.

Teknik metode kalender :

a) Untuk menentukan awal masa subur dengan mengurangi 18 hari dari siklus haid terpendek.

b) Untuk menentukan akhir masa subur dengan mengurangi 11 hari dari siklus haid terpanjang.

2) Metode Suhu Basal (termal)

Peningkatan suhu badan basal 0,2 hingga 0,5 0C pada waktu ovulasi. Peningkatan suhu basal disebabkan oleh peningkatan kadar hormone progesterone, mulai 1 sampai 2 hari setelah ovulasi.

Cara mengukur suhu basal adalah sebagai berikut :

a) Sediakan temperature (alat pengukur suhu yang sudah diperiksa (permukaan air raksa O) didekat tempat tidur. Agar akurat sebaiknya digunakan thermometer suhu basal. b) Suhu diukur setiap pagi setelah bangun tidur sebelum bangkit. Waktu pengukurannya harus pada saat yang sama setiap pagi dan setelah tidur nyenyak sedikitnya 3 hingga 5 jam.

c) Pengukuran dilakukan secara oral (5 menit), rectal (1 menit, merupakan cara terbaik) dan secara vaginal. Jika suhu badan diukur melalui oral masukan thermometer ke dalam mulut atau dibawah lidah selama 5 menit. Setelah itu thermometer dikeluarkan, baca hasilnya dan dicatat pada kertas grafik suhu yang sudah disiapkan.

d) Pakai catatan suhu pada kartu untuk 10 hari pertama dari siklus haid untuk menentukan suhu tertinggi dari suhu yang “normal, rendah”. Abaikan setiap suhu tinggi yang disebabkan oleh demam atau sebab lain.

e) Tarik garis pada 0,050-0,10 C diatas suhu tertinggi dari suhu 10 hari tersebut. Ini dinamakan garis pelindung atau garis suhu.

f) Masa tidak subur mulai pada sore hari setelah hari ketiga berturut-turut suhu berada di atas garis pelindung tersebut. 3) Metode Lendir Serviks atau Metode Ovulasi Billinge (MOB)

Perubahan siklis dari lendir serviks yang terjadi karena perubahan kadar estrogen. Cara pemeriksaan lendir serviks yang keluar dari vagina, pengamatan sepanjang hari, dan ambil kesimpulan pada malam hari.Ibu dianjurkan untuk memeriksa lendir dengan jari tangan atau tissu di luar vagina dan perhatikan perubahan perasaan kering atau basah.Tidak dianjurkan untuk memeriksa dalam ke dalam vagina.

Ada tiga definisi berdasarkan cirri-ciri lendir serviks yaitu : a) Hari-hari kering : setelah darah haid bersih, pada

keanyakan ibu menyusui ditemukan 1 sampai beberapa hari tidak ada lendir dan darah vagina terasa kering, waktu ini dinamakan hari-hari kering.

b) Hari-hari subur : saat terobservasi adanya lendir sebelum ovulasi. Ibu dianggap subur bila ada lendir, walaupun lendir itu kental dan lengket. Lendir yang basah dan licin mungkin saja sudah ada di serviks yang berarti hari subur sudah dimulai.

c) Hari puncak : merupakan hari terakhir adanya lendir serviks paling licin, liat atau mulur dan ada perasaan basah.

Menurut Meilani, Setyawati, Estiwidani dan Suherni pada tahun 2012 terdapat kontraindikasi, komplikasi, keuntungan dan kerugian dari penggunaan KB metode lendir serviks. Kontraindikasi metode lendir serviks yaitu :

a) Siklus haid yang tidak teratu

b) Riwayat siklus haid yang tidak an-ovulatoir c) Kurve suhu badan yang tidak teratur

Komplikasi yang terjadi pada penggunaan KB metode lendir serviks :

a) Komplikasi secara langsung tidak ada

b) Persoalan timbul bila terjadi kegagalan kehamilan karena ada data-data yang menunjukan timbulnya kelainan-kelainan janin sehubungan dengan terjadinya fertilisasi oleh spermatozoa dan ovum yang berumur tua atau terlalu matang.

Keuntungan menggunakan KB metode lendir serviks : a) Aman

b) Murah

c) Dapat diterima oleh banyaknya golongan agama.

d) Sangat berguna untuk merencanakan maupun menghindari terjadinya kehamilan

f) Tanggung jawab suami isteri sehingga menambah komunikasi dan kerjasama.

Kerugian menggunakan KB metode lendir serviks :

a) Kurang begitu efektif dibandingkan dengan metode-metode kontrasepsi yang lain

b) Perlu instruksi dan konseling sebelum memakai metode ini c) Memerlukan catatan siklus haid yang cukup

d) Dapat menghambat spontanitas seksual, stress psikologis dan kesulitan-kesulitan dalam perkawinan

e) Bila siklus haid tidak teratur dapat mempersulit penggunaan kontrasepsi metode ini

f) Bila terjadi kehamilan ada risiko bahwa ovum atau spermatozoa sudah terlalu tua.

4) Metode Senggama Terputus atau Coitus Interuptus

Kontrasepsi metode senggama terputus atau coitus interuptus merupakan kontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi intra-vaginal.Ejakulasi terjadi jauh dari genetalia eksterna wanita.Cara kerja metode ini alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina.Dengan demikian tidak ada pertemuan antara spermatozoa dengan ovum sehingga kehamilan dapat dicegah.

Keuntungan :

b) Tidak mengganggu produksi ASI

c) Dapat digunakan sebagai pendukung metode KB lainnya d) Tidak ada efek samping

e) Tidak memerlukan alat dan murah f) Selalu tersedia setiap saat.

Keterbatasan :

1) Angka kegagalan cukup tinggi yaitu 4-27 kehamilan per 100 perempuan per tahun

2) Efektifitas akan jauh menurun apabila sperma dalam 24 jam sejak ejakulasi masih melekat pada penis

3) Memutus kenikmatan dalam hubungan seksual.

Hal yang harus diketahui oleh akseptor :

1) Sebelum berhubungan, pria terlebih dahulu

mengkosongkan kandung kemih dan membersihkan ujung penis untuk membersihkan penis dari ejakulasi sebelumnya 2) Meningkatkan kerjasama dan membangun hubungan saling pengertian sebelum melakukan senggama dan

pasangan harus mendiskusikan dan menyepakati

penggunaan metode senggama terputus

3) Bila pria merasa akan ejakulasi, maka ia harus segera mengeluarkan penisnya dari dalam vagina dan selanjutnya ejakulasi dilakukan diluar vagina, jauh dari orifisium vagina 4) Sebaiknya tidak melakukan senggama pada masa subur.

2) Metode Barrier a. Kondom untuk pria

Untuk menghalangi masuknya spermatozoa kedalaam traktus genitalia interna perempuan.Menurut Meilani, Setyawati, Estiwidani dan Suherni tahun 2012 Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang terbuat dari karet/lateks berbentuk tabung tidak tembus cairan, salah satu ujungnya tertutup rapat dan dilengkapi dengan kantong untuk menampung sperma.Kebanyakan kondom terbuat dari karet lateks tipis, tetapi ada yang membuatnya dengan jaringan hewan (usus kambing) atau plastic (polietilen). Berbagai jenis kondom berbeda dalam hal : a) Bentuk, ada yang ujungnya rata,dan ada juga yang

diujung terdapat tempat penampung sperma

b) Warna, ada yang tidak tembus pandang serta ada yang transparan

c) Lubrikasi, ada yang menggunakan minyak silicon, jelly, bedak atau yang kering

d) Ketebalan, kondom memiliki ketebalan yang standard an tipis

e) Permukaan, kondom memiliki permukaan hem, bergelombang, tidak licin

f) Spermisida, kondom yang beredar ada yang

menggunakan spermisida ada yang tidak. Spermisida yang digunakan biasanya nonoxyne-9 atau menfegol.

Spermisida berfungsi untuk membunuh sperma.

Penggunaan spermisida ini untuk menambah

efektifitas kondom sebagai alat kontrasepsi.

Jenis-jenis kondom:

Kondom laki-laki terbuat dari karet yang disebut lateks.Selain dari lateks juga terdapat kondom berbahan dasar plastic (polyurethane).Kondom berbahan dari plastik relative lebih mahal dan rusak, namun kondom ini sering digunakan bagi orang yang alergi terhadap lateks.Ada pula kondom yang terbuat dari bahan alami yakni membrane hewan, kondom ini relative mahal dan tidak efektif untuk mencegah penularan penyakit.

Cara kerja :

Kondom akan menghalangi sperma masuk kedalam rahim, sehingga akan melindungi wanita dari kehamilan yang tidak diinginkan karena sel sperma dan sel telur tidak bertemu. Efektifitas kondom :

Efektifitas kondom untuk mencegah kehamilan sekitar 85%. Efektifitas akan meningkat dengan penggunaan yang benar. Efektif sebagai kontrasepsi bila dipakai dengan baik dan benar.Angka kegagalan teoritis 3%, praktis 5-20%.Sangat relative bila digunakan isteri pada waktu

metode menyusui.Akan lebih efektif jika dikombinasikan dengan metode kalender.

Manfaat Kondom :

a) Efektif sebagai alat kontrasepsi jika dipakai dengan baik dan benar

b) Murah dan mudah didapat tanpa resep dokter dan dapat didistribusikan oleh dan untuk masyarakat

c) Praktis dan dapat dipakai sendiri dan tidak ada efek hormonal

d) Dapat mencegah kemungkinan penularan penyakit menular seksuat termasuk HIV/AIDS

e) Mudah dibawa

f) Kondom menggunakan pelican

g) Kondom membantu suami yang mengalami ejakulasi dini

h) Adanya jaminan pengawasan kualitas produksi bahwa produk layak dipasarkan.

Keterbatasan Kondom :

a) Kadang-kadang ada pasangan yang aleergi terhadap karet kondom

b) Kondom hanya dapat dipakai satu kali

c) Secara psikologis kemngkinan mengganggu

kenyamanan

b. Barrier Intra Vaginal pada Perempuan Macam-macam barrier intra-vaginal : a) Diafragma

Diafragma merupakan kap berbentuk bulat cembung (mangkok), terbuat dari lateks (karet) yang diinsersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks. (Pinem, 2011)

b) Kap serviks

Kap serviks merupakan suatu alat kontrasepsi yang hanya menutupi serviks saja. (Handayani, 2010)

c) Spons

Spons intra vaginal bentuknya seperti bantal dan salah satu sisinya cekung, terbuat dari polyurethane yang mengandung spermisida. (Pinem,2011)

d) Spermisida

Spermisida merupakan zat-zat kimia yang kerjanya melumpuhkan spermatozoa di dalam vagina sebelum spermatozoa bergerak kedalam traktus genetalia interna.(Handayani, 2010)

3) Kontrasepsi Hormonal a. Pil Oral Kombinasi

Mengandung estrogen dan progesterone dengan profil sebagai berikut :

a) Efektif dan reversible b) Harus diminum setiap hari

c) Sangat jarang terjadi efek samping yang serius

d) Pada bulan-bulan pertama efek samping berupa mual dan perdarahan bercak yang tidak berbahaya dan segera akan hilang

e) Dapat digunakan oleh semua ibu usia reproduksi, baik yang suda memiliki anak maupun belum

f) Dapat mulai diminum setiap saat jika yakin sedang tidak hamil

g) Tidak dianjurkan oleh ibu yang sedang menyusui h) Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.

Keuntungan :

a) Efektifitas tinggi, 1 kehamilan per 1000 perempuan pada tahun pertama bila digunakan setiap hari

b) Risiko terhadap kesehatan sangat kecil. c) Tidak mengganggu hubungan seksual.

d) Siklus haid menjadi teratur, mencegah anemia karena banyaknya darah haid berkurang, tidak terjadi nyeri haid.

e) Dapat digunakan dalam jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakannya.

f) Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause. g) Dapat dihentikan setiap saat

h) Kesuburan segera kembali segera setelah penggunaan pil dihentikan.

i) Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.

j) Dapat membantu mencegah kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker endometrium, kista ovarium,penyakit radang panggul, kelainan jinak pada payudara, dismnore atau acne.

Keterbatasan :

a) Mual, terutama pada 3 bulan pertama.

b) Perdarahan bercak atau perdarahan sela, terutama 3 bulan pertma.

c) Pusing.

d) Berat badan naik sedikit, tetapi pada perempuan tertentu kenaikan berat badan memiliki dampak positif. e) Nyeri payudara.

f) Berhenti haid (amenorea) jarang terjadi pada pil kombinasi.

g) Mengurangi produksi ASI.

h) Pada sebagian kecil perempuan, dapat menimbulkan depresi dan perubahan suasana hati, sehingga keinginan untuk bersenggama berkurang.

i) Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan j) Tidak mencegah infeksi menular seksual, HIV/AIDS. k) Mahal dan membosankan karena harus menggunakan

Yang boleh menggunakan pil oral kombinasi : a) Usia reproduksi

b) Telah/belum memiliki anak, gemuk atau kurus

c) Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektifitas tinggi

d) Setelah melahirkan tidak menyusui

e) Setelah melahirkan 6 bulan, tidak memberikan ASI eksklusif dan cara kontrasepsi lain yang dianjurkan tidak cocok bagi ibu tersebut

f) Nyeri haid, siklus haid tidak teratur, anemia karena haid berlebihan

g) Pasca keguguran

h) Riwayat kehamilan ektopik i) Kelainan jinak payudara

j) Kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah, mata dan syaraf

Yang tidak boleh menggunakan pil oral kombinasi : a) Hamil atau dicurigai hamil

b) Member ASI eksklusif

c) Perdarahan pervaginam yang belum diketahui sebabnya d) Penyakit hati akut (hepatitis)

e) Usia>35 tahun dan perokok

f) Riwayat penyakit jantung, stroke, atau tekanan darah >180/110 mmHg

g) Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau kencing manis> 20 tahun

h) Menderita kanker payudara atau dicurigai kanker payudara

i) Migrain dan gejala epilepsy/riwayat epilepsy

j) Tidak dapat menggunakan pil secara teratur setiap hari. Efek samping :

a) Amenorea

b) Mual, pusing, muntah (akibat reaksi anafilaktik) c) Perdarahan pervaginam atau spotting.

4) Kontrasepsi Pil yang Berisi Progestin Saja atau Mini Pil (BKKBN,2010).

a) Cocok untuk perempuan menyusui yang ingin memakai pil KB

b) Sangat efektif pada masa laktasi c) Dosis rendah

d) Tidak menurunkan produksi ASI

e) Tidak memberikan efek samping estrogen

f) Efek samping utama adalah gangguan perdarahan bercak, atau perdarahan tidak teratur

g) Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat.

Cara Kerja Mini Pil :

a) Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid seks di ovarium (tidak begitu kuat)

b) Endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi lebih sedikit

c) Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma

d) Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu.

Agar didapatkan kehamilan yang tinggi, maka : a) Jangan sampai ada tablet yang lupa

b) Tablet digunakan pada jam yang sama (malam hari) c) Tidak mempengaruhi ASI

d) Kesuburan cepat kembali e) Nyaman dan mudah digunakan f) Sedikit efek samping

g) Dapat dihentikan setiap saat h) Tidak mengandung estrogen.

5) Kontrasepsi Suntikan

Berdasarkan BKKBN tahun 2010, kontrasepsi suntikan progestin sangat efektif dan aman, serta dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi, kembalinya kesuburan lebih lambat rata-rata 4 bulan, dan cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan produksi ASI.

Jenis :

Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung progestin, yaitu :

a) Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depoprovera), mengandung 150 mg DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuscular (di daerah bokong) b) Depo Nerotisteron Enantat (Depo Noristerat), yang

mengandung 200 mg Nerotindron Enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik intramuscular.

Cara Kerja :

a) Mencgah ovulasi

b) Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma

c) Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi d) Menghambat transportasi gamet oleh tuba. Keuntungan :

a) Sangat efektif

b) Pencegahan kehamilan jangka panjang

c) Tidak berpengaruh pada hubungan suami isteri

d) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung, dan gangguan pembekuan darah

e) Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI f) Sedikit efek samping

g) Ibu tidak perlu menyimpan obat suntik

h) Dapat digunakan oleh perempuan usia> 35 tahun sampai perimenopause

i) Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik

j) Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara

k) Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul l) Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sicle cell).

Keterbatasan :

a) Sering ditemukan gangguan haid

b) Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali untuk suntikan)

c) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut

d) Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering

e) Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, virus hepatitis B, atau infeksi virus HIV f) Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian

pemakaian

g) Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya kerusakan/kelainan pada organ genitalia, melainkan karena belum habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya (tempat suntikan)

h) Terjadinya perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang.

6) Kontrasepsi Implant atau Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)

Implant merupakan alat kontrasepsi yang berupa susuk yang terbuat dari sejenis karet silastik yang berisi hormone, yang dipasang pada lengan atas (Handayani,2010).

Cara Kerja :

a) Menghambat ovulasi

b) Perubahan lendir serviks menjadi kental dan sedikit c) Menghambat perkembangan siklis dari endometrium. Keuntungan :

a) Cocok untuk wanita yang tidak boleh menggunakan obat yang mengandung estrogen

b) Dapat digunakan dalam jangka waktu panjang 5 tahun dan bersifat reeversibel

c) Efek kontraseptif segera berakhir setelah impantnya dikeluarkan

d) Perdarahan terjadi lebih ringan,tidak menaikkan darah e) Risiko terjadinya kehamilan ektopik lebih kecil jika

dibandingkan dengan pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim.

Kerugian :

a) Susuk implant harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan

b) Lebih mahal

c) Sering timbul perubahan pada haid

d) Akseptor tidak dapat menghentikan implant

sekehendaknya sendiri

e) Beberapa orang wanita mungkin senggan untuk

menggunakannya karena kurang mengenalnya.

Kontraindikasi :

a) Kehamilan atau disangka hamil b) Penderita penyakit hati akut c) Kanker payudara

d) Kelainan jiwa

Dalam dokumen Sinta Nur Afni BAB II (Halaman 50-85)

Dokumen terkait