• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Kontrasepsi adalah cara, alat-alat atau obat-obatan untuk mencegah terjadinya konsepsi (Mochtar, 2012;h.195).

b. Syarat kontrasepsi (Mochtar, 2012;h.195) 1) Aman pemakaiannya dan dapat dipercaya. 2) Tidak ada efek samping yang merugikan. 3) Tidak mengganggu hubungan seksual. 4) Cara penggunaannya sederhana.

5) Tidak memerlukan bantuan medik atau kontrol yang ketat selama pemakaiannya.

6) Harganya murah supaya dapat dijangkau masyarakat luas. 7) Dapat diterima oleh pasangan suami istri.

c. Tujuan keluarga berencana

Tujuan umumnya adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan social ekonomi suatu keluarga, dengan cara pengaturan kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Tujuan lainnya meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.

d. Macam-macam alat kontrasepsi 1) Alat kontrasepsi non hormonal:

a) Metode amenorea laktasi (MAL) (1) Pengertian

Metode amenorea laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian air susu ibu secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan atau minuman apapun lainnya.

(2) Keuntungan kontrasepsi MAL:

(a) Efektivitas tinggi (keberhasilan 98% pada enam bulan pasca persalinan).

(b) Segera efektif.

(d) Tidak ada efek samping secara sistemik. (e) Tidak perlu pengawasan medis.

(f) Tidak perlu obat atau alat. (g) Tanpa biaya.

(3) Keuntungan non kontrasepsi MAL (a) Untuk bayi

(i) Mendapat kekebalan pasif (mendapatkan antibody perlindungan lewat ASI.

(ii) Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk tumbuh kembang bayi yang optimal.

(iii) Terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi dari air susu atau formula, atau alat minum yang dipakai. (b) Untuk ibu:

(i) Mengurangi perdarahan pasca persalinan. (ii) Mengurangi resiko anemia.

(iii) Meningkatkan hubungan psikologik ibu dan bayi. (4) Keterbatasan MAL

(a) Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit pasca persalinan.

(b) Mungkin sulit dilksanakan karena kondisi social.

(c) Efektivitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan.

(d) Tidak melindungi terhadap IMS termasuk virus hepatitis B/HBV dan HIV/AIDS.

b) Senggama terputus

(1) Definisi senggama terputus

Senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional, dimana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi.

(2) Manfaat kontrasepsi Senggama Terputus: (a) Efektif bila dilaksanakan dengan benar. (b) Tidak mengganggu produksi ASI.

(c) Dapat digunakan sebagai pendukung metode Kb lainnya. (d) Tidak ada efek samping.

(e) Dapat digunakan setiap waktu. (f) Tidak membutuhkan biaya.

(3) Manfaat non kontrasepsi Senggama Terputus:

(a) Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana.

(b) Untuk pasangan memungkinkan hubungan lebih dekat dan pengertian yang sangat dalam.

(4) Keterbatasan kontrasepsi Senggama Terputus:

(a) Efektivitas sangat bergantung pada kesediaan pasangan untuk melakukan senggama terputus setiap melaksanakannya (angka kegagalan 4-27 kehamilan per 100 perempuan per tahun).

(b) Efektivitas akan jauh menurun apabila sperma dalam 24 jam sejak ejakulasi masih melekat pada penis.

(c) Memutus kenikmatan dalam berhubungan seksual. c) Kondom

(1) Definisi kondom

Kondom merupakan selubung / sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan di antaranya lateks (karet), plastic (vinil), atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat berhubungan seksual.

(2) Manfaat kontrasepsi Kondom:

(a) Efektif bila digunakan dengan benar. (b) Tidak mengganggu produksi ASI.

(c) Tidak mengganggu kesehatan klien. (d) Tidak mempunyai pengaruh sistemik. (e) Murah dan dapat dibeli secara umum.

(f) Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus.

(g) Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus ditunda.

(3) Manfaat nonkontrasepsi Kondom:

(a) Member dorongan kepada suami untuk ikut ber-Kb. (b) Dapat mencegah penularan IMS.

(c) Mencegah ejakulasi dini.

(d) Membantu mencegah terjadinya kanker serviks (mmengurangi iritasi bahan karsinogenik eksogen pada serviks).

(e) Saling berinteraksi sesama pasangan. (f) Mencegah imuno infertilitas.

(4) Keterbatasan Kontrasepsi Kondom: (a) Efektivitas tidak terlalu tinggi.

(b) Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi.

(c) Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung).

(d) Pada beberapa klien bisa menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan ereksi.

(e) Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual. (f) Beberapa klien malu untuk membeli kondom di tempat

umum.

(g) Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalah dalam hal limbah.

2) Alat kontrasepsi hormonal a) Pil kombinasi

(1) Manfaat pil kombinasi:

(a) Memiliki efektivitas yang tinggi (hampir menyerupai efektivitas tubektomi), bila digunakan setiap hari (1 kehamilan per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan).

(b) Resiko terhadap kesehatan sangat kecil. (c) Tidak mengganggu hubungan seksual.

(d) Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang (mencegah anemia), tidak terjadi nyeri haid. (e) Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan

masih ingin menggunakannya untuk mecegah kehamilan. (2) Keterbatasan

(a) Mahal dan membosankan karena harus menggunakan-nya setiap hari.

(b) Mual, terutama pada 3 bulan pertama.

(c) Pusing, nyeri payudara, berat badan naik sedikit. (d) Tidak mencegah IMS.

b) Suntikan kombinasi

Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi IM. Sebulan sekali (Cyclofem) dan 50 mg Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali.

(1) Keuntungan kontrasepsi

(a) Resiko terhadap kesehatan kecil.

(b) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri. (c) Jangka panjang.

(d) Efek samping sangat kecil. (2) Keuntungan non kontrasepsi

(a) Mengurangi jumlah perdarahan. (b) Mengurangi nyeri saat haid.

(c) Mencegah anemia.

(d) Mencegah kehamilan ektopik. (3) Kerugian

(a) Terjadi perubahan pada pola haid.

(b) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan. (c) Penambahan berat badan.

(d) Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan. c) Implant

Implant adalah metode kontrasepsi hormonal yang efektif, tidak permanen dan dapat mencegah terjadinya kehamilan antara tiga hingga lima tahun.

d) AKDR dengan progestin

Jenis AKDR yang mengandung hormone steroid adalah prigestase yang mengandung progesterone dari mirena yang mengandung levonogestrel.

(1) Keuntungan kontrasepsi

(a) Efektif dengan proteksi jangka panjang (satu tangan). (b) Tidak mengganggu hubungan suami istri.

(c) Tidak berpengaruh terhadap ASI.

(d) Kesuburan segera kembali sesudah AKDR diangkat. (e) Efek sampingnya sangat kecil.

(2) Keuntungan non kontrasepsi (a) Mengurangi nyeri haid.

(c) Mengurangi jumlah darah haid.

(d) Sebagai pengobatan alternative pengganti operasi pada perdarahan uterus.

(3) Keterbatasan

(a) Diperlukan pemeriksaan dalam dan penyaringan infeksi genetalia sebelum pemasangan AKDR.

(b) Mahal.

(c) Pada penggunaan jangka panjang dapat terjadi amenorea. e. Penampisan penggunaan Kb

Tujuan utama penampisan klien sebelum pemberian suatu metode kontrasepsi (misalnya : pil, sutik, atau AKDR) berfungsi untuk menentukan apakah ada :

1) Kehamilan.

2) Keadaan yang membutuhkan perhatian khusus.

3) Masalah (misalnya :diabetes atau tekanan darah tinggi) yang membutuhkan pengamatan dan pengelolaan lebih lanjut.

Untuk sebagian besar klien ,keadaan ini bisa di selesaikan dengan cara anamnesis terarah , sehingga masalah utama dapat dikenali atau kemungkinan hamil dapat di singkirkan. Sebagian besar cara kontrasepsi bisa digunakan kecuali AKDR dan kontrasepsi mantap tidak membutuhkan pemeriksaan fisik dan pengukuran panggul. Pemeriksaan laboratorium untuk klien keluarga berencana atau klien baru umumnya tidak diperlukan karena :

1) Sebagian besar klien keluarga berencana berusia muda (umur 16-35 tahun) dan umumnya sehat.

2) Pada wanita, masalah kesehatan reproduksi yang membutuhkan perhatian (misalnya kanker genetalia dan payudara,fibroma uterus) jarang di dapat pada umur sebelum35 atau 40 tahun.

3) Pil kombinasi dosis rendah yang sekarang tersedia (berisi estrogen dan progestin) lebih baik daripada produk sebelumnya karena efek samping yang lebih sedikit dan jarang menimbulkan masalah medis. 4) Pil progestin,suntikan,dan susuk bebas dari efek yang berhubungan

dengan estrogen dan dosis progestin yang di keluarkan perhari bahkan lebih rendah dari pil kombinasi.

Tanyakan kepada klien hal-hal di bawah ini ,bila semua jawaban klien adalah TIDAK ,klien yang bersangkutan bisa memakai metode yang di inginkannya.

Table 2.4 Daftar Tilik penampisan klien

Metode hormonal (pil kombinasi,pil progestin,suntikan dan susuk)

YA TIDAK

Apakah hari pertama haid terakhir 7hari yang lalu atau lebih

Apakah anda menyusui dan kurang dari 6 minggu pasca persalinan.

Apakah mengalami perdarahan/bercak antara haid setelah senggama

Apakah pernah ikterus pada kulit/mata

visual

Apakah pernah nyeri hebat pada betis,paha atau dada,atau tungkai bengkak (edema)

Apakah pernah tekanan darah di atas

160mmhg(sistolik) atau 90 mmHg (diastolic) Apakah ada massa atau benjolan pada payudara AKDR (semua jenis pelepas tembaga dan progestin) Apakah hari pertama haid terakhir 7 hari yang lalu. Apakah klien (atau pasangan) mempunyai pasangan seks lain

Apakah pernah mengalami infeksi menular seksual (IMS)

Apakah pernah mengalami penyakit radang panggul atau kehamilan ektopik

apakah pernah mengalami haid banyak(lebih 1-2 pembalut tiap 4 jam )

Apakah pernah mengalami haid lama (lebih dari 8 hari)

Apakah pernah mengalami dismenorea berat yang membutuhkan analgetika atau istirahat baring

Apakah pernah mengalami perdarahan/ perdaarahan bercak atara haid atau setelah senggama

Apakah pernah mengalami gejala penyakit jantung valvular atau congenital.

B. KONSEP DASAR MANAJEMEN KEBIDANAN

Dokumen terkait