• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menurut Varney (2007; h:414) bahwa Kemampuan untuk membantu wanita atau pasangan suami istri lebih efektif dalam keluarga berencana dapat meningkat atau terhambat oleh perasaan dan sikap bidan terhadap hal hal berikut karena keterkaitannya dengan keluarga bersama:

1) Jenis kelamin dan seksualitas 2) Agama

3) Ras/etik

4) Status ekonomi 5) Status pernikahan

95

Sebelum menetapkan metode kontrasepsi, individu atau pasangan suami istri, mula mula harus memutuskan apakah mereka ingin menerapkan program keluarga berencana.

Menurut Varney (2007; h:416) bahwa penentuan efektifitas suatu metode kontrasepsi yang didasarkan pada perbandinganpenurunan dengan kemungkinan konsepsi setiap bulan. Karena tidak mungkin menentukan proporsi wanita yang akan mengalami keamilan jika mereka tidak menggunakan metode kontrasepsi dibawah pengawasan, sangat sulit untuk mengukur efektifitas metode konrasepsi secara langsung. Namun angka kegagalan atau kemungkinannya dapat dihitung. Dua faktor utama yang mempengaruhi kemungkinan bahwa suatu metode kontrasepsi akan gagal untuk melindungi individu yang menggunakan kontrasepsi adalah :

1) Kecenderungan keberhasilan metode itu sendiri jika digunakan secara konsistensi dan benar.

2) Faktor manusia, termasuk motifasi, kemampuan untuk menggunakan suatu metode, pnggunaan yang tidak konsisten, dan penggunaan secara benar, tetapi tidak konsisten.

b. Tujuan KB

96

Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana, Dan Sistem Informasi Keluarga, program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu strategi untuk mengurangi kematian ibu khususnya ibu dengan kondisi 4T; terlalu muda melahirkan (di bawah usia 20 tahun), terlalu sering melahirkan, terlalu dekat jarak melahirkan, dan terlalu tua melahirkan (di atas usia 35 tahun). Selain itu, program KB juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga agar dapat timbul rasa aman, tentram, dan harapan masa depan yang lebih baik dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin.

KB merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan ketahanan keluarga, kesehatan, dan keselamatan ibu, anak, serta perempuan. Pelayanan KB menyediakan informasi, pendidikan, dan cara-cara bagi laki-laki dan perempuan untuk dapat merencanakan kapan akan mempunyai anak, berapa jumlah anak, berapa tahun jarak usia antara anak, serta kapan akan berhenti mempunyai anak (Profil kesehatan Indonesia, 2014; h.101).

c. Syarat kontrasepsi

Kontrasepsi hendaknya memenuhi syarat sebagai berikut: 1) Aman pemakaiannya dan dapat dipercaya

2) Tidak ada efek samping yang merugikan 3) Tidak mengganggu hubungan seksual

97

4) Cara penggunaannya sederhana

5) Tidak memerlukan bantuan medik atau kontrol yang ketat selama pemakaiannya

6) Harganya murah supaya dapat dijangkau masyarakat luas

7) Dapat diterima oleh pasangan suami istri (Rustam Mochtar, 2012; h:195).

d. Jenis KB

1) Metode Tradisional (Varney. 2007; h:413).

a) Douce. Atau douching membersihkan daerah vagina dengan cara menyemprotkan zat pembersih vagina setelah senggama. Namun angka keberhasilan metode ini sangat rendah karena metode ini keliru. Saat ejakulasi sprema masuk ke dalam vagina sampai ke tulang serviks atau saluran serviks, dan mustahil penyemprotan hingga ke daerah tersebut.

b) Koitus Interuptus. Atau menarik kembali pada saat pria merasa akan ejakulasi. Angka keberhasilan cukup tinggi tergantung pengendalian diri yang ideal pada pria. Namun pria sering kali menganggap metode ini menghambat kepuasan seksual.

2) Metode Keluarga Berencana Alami (Varney. 2007; h:423).

98

bisa hamil. Perkiraan ini didasarkan pada waktu ovulasi seperti yang ditetapkan berdasarkan perhitungan kalender, yang dibuat dari riwayat menstruasi selama 8 sampai 12 siklus menstruasi. b) Metode lendir serviks: didasarkan pada pengenalan perubahan

lendir serviks selama siklus menstruasi, yang menggambarkan masa subur dalam siklus dan waktu fertilitas maksimal dalam masa subur.

c) Metode suhu basal tubuh: mendeteksi kapan ovulasi terjadi dengan peningkatan suhu tiba – tiba satu hingga dua hari.

d) Metode gejala suhu: mengamati lendir serviks dan perubahan suhu basal pada masa ovulasi atau masa subur wanita.

e) Metode amenore laktasi: kehamilan jarang terjadi selama enam bulan pertama setelah melahirkan di antara wanita menyusui.

Ovulasi dapat dihambat oleh kadar prolaktin yang tinggi. Dan wanita yang belum mengalami perdarahan pervaginam setelah 56 ari pascapartum.

3) Metode barier a) Macamnya

(1) Kondom

Merupakan suatu alat kontrasepsi berupa sarung dari karet yang diselubungkan ke organ intim pria, yang

99

berkerja dengan cara mencegah sperma bertemu dengan sel telur sehungga tidak terjadi pembuahan (Irianto, Koes. 2014; h: 209).

(2) Diagfragma

Merupakan kan alat kontrasepsi berupa diafragma (cap) jarang dipakai di indonesia, karena memerlukan dokter atau bidan unuk memasangnya. Diafragma terbuat dari karet yang berbentuk karet dipakai untuk menutupi serviks, gunanya untuk mencegah masuknya mani ke dalam serviks (Irianto, Koes. 2014; h:229)

b) Cara kerjanya

Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan (Irianto, Koes. 2014; h: 216) c) Manfaat kontrasepsi

(1) Efektif bila digunakan dengan benar

(2) Tidak mengganggu produksi ASI

(3) Tidak mengganggu kesehatan klien

100

(6) Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus

(7) Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus ditunda.

(8) Dapat mencegah penularan penyakit

(9) Mudah dipakai sendiri (Irianto, Koes. 2014; h:216) d) Keterbatasan

(1) Efektivitas tidak terlalu tinggi

(2) Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi

(3) Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung)

(4) Pada beberapa klien bisa menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan ereksi

(5) Beberapa klien malu untuk membeli kondom di tempat umum

(6) Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalah dalam hal limbah..

(Irianto, Koes. 2014; h:217) 4) Kontrasepsi hormonal

101

(1) Definisi

Pil KB atau oral contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi hormonal yang berupa obat pil yang dimasukan melalui mulut (diminum) berisi hormon estrogen dan atau progesteron (Irianto Koes ,2014; h:264)

(2) Efek samping

Meningkatnya nafsu makan, kemudian muka muncul jerawat (Varney,2007; h:467)

(3) Kekurangan

Pil harus harus diminum setiap hari, kurang cocok bagi wanita yang pelupa, motivasi harus diberikan secara lebih intensif (Rustam mochtar,2012; h:204)

(4) Keuntungan

Tidak mengganggu hubungan seksual, pemakaian pil dapat hamil lagi jika dikehendaki kesuburan dapat kembalibdengan cepat

(Rustam mochtar,2012; h:204) (5) Indikasi

Indikasi dari metode ini adalah bagi wanita yang haidnya tidak teratur, haid terlambat (Rustam mochtar,2012;

102

(6) Kontra indikasi

Kontra indikasi metode ini adalah bagi wanita yangb tidak rajin meminum pil setiap hari, wanita yang mempunyai tekanan darah tinggi(Rustam mochtar,2012; h:206)

b) Kontrasepsi Suntikan (1) Definisi

Kontrasepsi yang penggunaannya dilakukan dengan suntikan (Rostam mochtar,2012; h:209).

(2) Evektifitas

Evektivitas depo provera tinggi, cara pemberiannya sederhana, cukup, kesuburan dapat kemali setelah beberapa lama dan cocok untuk ibu yang sedang menyusui bayinya, angka kegagalan adalah 0-0,8 (Rostam mochtar,2012; h:209)

(3) Mekanisme kerja komponen progesteron atau derivat testosteron adalah:

Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum, mengentalkan lendir serviks sehingga sulit ditembus spermatozoa, mengganggu peristaltik tuba falopi sehingga konsepsi dihambat,

103

mengubah suasana endrometrium sehingga tidak sempurna untuk implantasi hasil konsepsi (Manuaba,2010; h:601) (4) Keuntungan

Pemberiannya sederhana setiap 8-12 minggu, tingkat evektifitas tinggi, hubungan seks dengan suntik KB bebas, pengawasan medis yang ringan, dapat diberikan pasca persalinan, pasca keguguran atau pascamenstruasi, tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi (Manuaba,2012; h:601)

(5) Kerugian

Perdarahan yang tidak membantu, terjadi amenorhea(tidak datang bulan) berkepanjangan, masih terjadi kemungkinan hamil(Manuaba,2010; h:601)

(6) Indikasi

Wanita dari semua usia subur atau paritas yang menginginkan metode yang efektif dan bisa dikembalikan lagi, sedang dalam masa nifas dan sedang menyusui (6 minggu atau lebih masa nifas), pasca aborsi(Sri handayani,2010; h:112)

104

Kehamilan(diketahui atau dicurigai), riwayat kanker payudara, perdarahan genetalia yang tidak diketahui asal mulanya, riwayat stroke(CVA) atu penyakit tromboembolik, riwayat gagal atau penyakit hati( Varney,2012; h:481)

(8) Cara pemberian

Setelah persalinan dapat diberikan KB pada hari ke 3-5 postpartum, atau sesudah air susu ibu berproduksi, atau sebelum ibu pulang dari rumah sakit, atau 6-8 minggu pascapersalinan, asal di pastikan bahwa ibu tidak hamil aytau belum melakukan koitus.Pada pasca keguguran, dapat diberikan segera setelah kuretase atau sewaktu ibu hendak pulang dari rumah sakit asl ibu belum hamil lagi. Dalam masa interval diberikan pada hari 1-5 haid

(Rostam mochtar,2012; h:209). c) Implant

(1) Definisi

Salah satu bentuk kontrasepsi yang berupa susuk yang terbuat dari sejenis karet silastik yang berisi hormon, dipasang pada lengan atas (Sri handayani,2012 h:116). (2) Efektivitas

105

Mempunyai angka kegagalan kumulatif yang terendah di antara semua cara kontrasepsi yang reversible. (Rustam mochtar,2012; h:210)

(3) Keuntungan

Dipasang selama 5 tahun, kontrol medis ringan, dapat dilayani di daerah pedesaan, penyulit medis tidak terlalu tinggi, biaya murah (Manuaba,2012; h:603).

(4) Kerugian

Menimbulkan gangguan menstruasi, yaitu tidak mendapat menstruasi dan terjadi perdarahan yang tidak teratur, berat badan bertambah, menimbulkan acne, ketegangan payudara, liang senggama terasa kering(Manuaba,2010; h:603)

(5) Waktu pemasangan

Sewaktu haid berlangsung, setiap saat asal dilayani klien tidak hamil, bila menyusui 6 minggu- 6 bulan pasca persalinan, saat ganti cara metode yang lain, pasca keguguran.

( Sri handayani,2010; h:112) 1) Kontrasepsi Nonhormonal

106

a) Waktu penggunaan: setiap waktu haid mulai hari ketiga, sesudah melahirkan, pemasangan dini 2-4 hari setelah persalinan, pemasangan biasa 40 hari sesudah persalinan, sesudah mengalami keguguran, sesudah haid sampai dengan hari ke 10 dihitung dari hari pertama, pemeriksaan sebelum pemasangan. Cara kerja:

(1) Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopi

(2) Mempengeruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri

(3) Mencegah sperma dan ovum bertemu dan juga lmplantasi telur dalam uterus

b) Keuntungan:

(1) Efektifitasnya tinggi 0,6-0,6 kehamilan per 100 wanita yang menggunakan AKDR (1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan).

(2) Tidak mempengaruhi hubungan seksual dan meningkatkan kenyamanan hubungan seksual

(3) Tidak ada efek samping hormonal

(4) Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI (5) Dapat dipasang segera setelah melahirkan

107

(6) Dapat digunakan sampai menopause (Irianto Koes,2014; h:187)

c) Kerugian:

(1) Bercak darah, kram abdomen sesaat setelah pemasangan AKDR.

(2) Perubahan siklus haid, 3 bulan pertama akan berkurang, dan selajutnya akan lebih lama dan banyak.

(3) Dismenorea terutama yang terjadi selama satu sampai tiga bulan pertama setelah pemasangan AKDR

(4) .Dapat terjadi penyakit radang panggul (Varney,2007; h :451)

2) Kontrasepsi Permanen

Metode permanen atau metode yang akan membuat seseorang tidak bisa lagi memiliki anak untuk selamanya lewat suatu operasi.. Macam – macamnya:

a) Tubektomi (medik operasi wanita atau MOW) metode kontrasepsi untuk perempuan dengan pengikatna dan pemotongan saluran telur agar sel telur tidak dapat dibuahi oleh sperma. (Irianto, Koes. 2014; h: 294)

108

b) Vasektomi: bedah untuk sterilisasi pria pengikatan dan pemotongan saluran benih agar sprema tidak keluar dari buah zakar. (Irianto, Koes. 2014; h: 296)

Tabel 2.5 Penapisan metode kontrasepsi hormonal

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Hari pertama haid terakhir 7 hari atau lebih 2 Menyusui dan kurang dari 6 minggu paska salin

3 Perdarahan/ perdarahan bercak antara haid setalah senggama 4 Ikterus pada kulit atau sclera mata

5 Nyeri kepala hebat

6 Nyeri hebat pada betis atau gangue visual

7 Tekanan darah diatas 160 mmHg (sistolis) atau 90 mmHg (diastolic)

8 Massa atau benjolan pada payudara 9 Sedang minum obatobatan epilepsy

Tabel 2.6 Penapisan metode kontrasepsi AKDR

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Hari pertama haid terakhir 7 hari atau lebih

2 Klien (atau pasangan) mempunyai pasangan seks lain. 3 Infeksi Menular Seksual (IMS)

4 Penyakit radang panggl atau kehamilan ektopik 5 Haid banyak (>1-2 pemblut tiap 4 jam) 6 Haid lama(>8hari)

7 Disminorhoe berat yang membutuhkan analgetik atau istirahat baring

8 perdarahan/ perdarahan bercak anatara haiid atau setelah haid

9 Sejala penyakit jantung vascular atau konginital

Tabel 2.7 Penapisan metode kontrasepsi Tubektomi

No Keadaan Klien Fasilitas Rawat Jalan Fasilitas Rujukan

1 Keadaan umum

(anamnesa dan oemeriksaan fisik)

KU baik, tidak ada tanda penyakit jantung, paru, ginjal.

DM tidak terkontrol, riwayat gangguan pembekuan darah, ada tanda penyakit jantung, paru atau ginjal

2 Keadaan emosi Tenang Cemas, takut

3 Tekanan darah <160/100 mmHg >160/100 mmHg

4 Berat badan 35-85 kg >85 kg;<35 kg

109

abdomen/ panggul perlekatan atau terdapat

kelainan panggul

6 Riwayat radang

panggul, kehamilan ektopik, apendiksitis

Pemeriksaan dalam normal Pemeriksaan dalam ada kelainan

7 Anemia Hb ≥8 gr% Hb< 8 gr%

Tabel 2.8 Penapisan metode kontraepsi Vasektomi

No Keadaa klien Fasilitas rawat jalan Fasilitas rujukan

1 Keadaan umum

(anamnesa dan pemeriksaan fisik)

KU baik, tidak ada tanda penyakit jantung, paru, ginjal.

DM tidak terkontrol, riwayat gangguan pembekuan darah, ada tanda penyakit jantung, paru atau ginjal

2 Keadaan emosi Tenang Cemas, takut

3 Tekanan darah <160/100 mmHg ≥160/100 mmHg

4 Infeksi atau kelainan scrotum atau inguinal

Normal Tanda-tanda infeksi atau ada

kelainan

5 Anemia Hb ≥ 8 gr% Hg < 8 gr%

Sember: Sri Handayani, 2010 h: 37-39

Dokumen terkait