• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Definisi

Menurut Jan M. Kriebs (2007) keluarga berencana adalah upaya untuk mengatur dan mengendalikan jumlah anak yang di kandung atau lahir.Kontrasepsi mengacu pada pencegahan kehamilan temporer yang dicapai lewat penggunaan spesifik atau metode pengendalian kehamilan.

Keluarga berencana adalah upaya untuk mengatur jarak kelahiran anak(Purwaningsih, 2010;h.75).

Sedangkan pengertian Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan, upaya ini dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen, penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variable yang mempengaruhi fertilita.

2. Jenis KB

Menurut Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi 2011 jenis KB antara lain ;

a. Metode Amenore Laktasi (MAL)

Merupakan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan ataupun minuman apapun lainnya (Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi, 2011;h.MK-1).

b. Kondom

Merupakan selubung/sarung karet sebagai salah satu metode kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan dan atau penularan penyakit kelamin pada saat bersenggama (Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi, 2011;h.MK-17).

c. Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)

Alat Kontrasepsi yang dipasang dalam rahim dengan menjepit kedua saluran yang menghasilkan indung telur sehingga tidak terjadi pembuahan, terdiri dari bahan plastik polietilena,ada yang dililit oleh tembaga dan ada yang tidak (Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi, 2011;h.MK-74).

d. Tubektomi (Metode Operasi Wanita/MOW)

Metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi dengan cara mengoklusi tuba falupi (mengikat dan memotong atau memasang cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum (Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi, 2011;h.MK-81).

e. Vasektomi (Metode Operasi Pria/MOP)

Metode prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan cara mengoklusi vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi (Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi, 2011;h.MK-85).

f. Hormonal

KB Hormonal dibagi menjadi 2, yaitu ;

1) Hormon Progestin adalah metode kontrasepsi dengan menggunakan progestin, yaitu bahan tiruan dari progesteron. Jenisnya seperti ; Pil, Injeksi / Suntikan, Implan

Hormon Kombinasi adalah metode kontrasepsi dengan menggunakan kombinasi hormon mengandung hormon esterogen dan progesteron. Jenisnya seperti ; Pil, Injeksi / Suntik (Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi, 2011;h.MK-41).

g. Implan

Alat kontrasepsi bawah kulit yang mengandung progestin yang dibungkus dalam kapsul silastik silikon polidimetri (Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi, 2011;h.PK-14).

3. Waktu yang tepat untuk ber-KB

Menurut (Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi. 2011;h.U-52) a. Postpartum : KB Suntik, Norplant (KB Susuk) / Implanon

AKDR, Pil KB hanya progesteron, Kontap,Metode Sederhana

b. Pasca – Abortus : KB Susuk atau Implantnon

c. Saat Menstruasi : AKDR, Kontap, Metode sederhana, KB Suntik

4. Tujuan Keluarga Berencana (KB) a. Tujuan Umum

1) 5 tahun kedepan mewujudkan visi dan misi program KB yaitu membangun kembali dan melestarikan pondasi yang kokoh bagi pelaksana program KB, sedangkan program KB merupakan :

a) Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil yang berbahagia dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran pengendalian pertumbuhan penduduk.

b) Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga (Handayani, 2010;h.29).

5. Cara Penyimpanan Alat Kontrasepsi berdasarkan jenisnya

Cara penyimpanan alat kontrasepsi berdasarkan jenisnya berbeda –

beda, berikut cara penyimpanan Alat Kontrasepsi sesuai jenisnya (Handayani, 2010;h.36-37).

Tabel 2.2 Cara penyimpanan alat kontrasepsi

Jenis Kontrasepsi Kondisi Penyimpanan Masa Kadaluwarsa

1. Pil Simpan ditempat kering, dan jauhkan dari sinar matahari langsung

5 tahun

2. Kondom Simpan ditempat kering, yaitu suhu > 40°C dan jauhkan dari sinar matahari langsung, bahan kimia, dan bahan yang mudah rusak

3 – 5 tahun

3. AKDR Lindungi dari kelembaban, sinar matahari langsung, suhu 15 - 30°C

7 tahun

4. Spermisida Simpan pada ruangan bersuhu 15 - 30°C, jauhkan dari temperatur tinggi

3 – 5 tahun 5. Implant Simpan ditempat kering, suhu >

30°C

5 tahun 6. Suntik KB Simpan pada suhu 15 - 30°C

posisi vials tegak lurus menghadap ke atas, jauhkan dari sinar matahari langsung

6. Penapisan Calon Akseptor KB

Penapisan untuk calon akseptor KB berbeda – beda antara KB Hormonal, Nonhormonal, dan Kontrasepsi Mantap (Handayani, 2010;h.37-39) berikut Penapisan yang dilakukan untuk akseptor KB ;

Tabel 2.3 a. Penapisan pada metode Kontrasepsi Hormonal (pil, suntik, implant)

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Hari pertama haid terakhir 7 hari atau lebih 2 Menyusui dan kurang dari 6 minggu pasca salin 3 Perdarahan / perdarahan bercak antara haid setelah

senggama

4 Ikterus pada kulit atau sklera mata 5 Nyeri kepala hebat atau gangguan visual

6 Nyeri hebat pada betis, paha, atau dada, atau tungkai bengkak (oedem)

7 Tekanan darah diatas 160 mmHg (sistolik) atau 90 mmHg (diastolik)

8 Massa atau benjolan pada payudara 9 Sedang minum obat – obatan epilepsy

Tabel 2.4 b. Penapisan pada metode kontrasepsi AKDR

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Hari pertama haid terakhir 7 hari atau lebih

2 Klien (atau pasangan) mempunyai pasangan seks lain

3 Infeksi menular seksual (IMS)

4 Penyakit radang panggul atau kehamilan ektopik 5 Haid banyak (>1-2 pembalut tiap 4 jam)

6 Haid lama (>8hari)

7 Dismenorhoe berat yang membutuhkan analgetik dan /atau istirahat baring

8 Perdarahan / perdarahan bercak antara haid atau setelah senggama

Tabel 2.5 c. Penapisan pada metode kontrasepsi Tubektomi

No Keadaan Klien Fasilitas Rawat Jalan Fasilitas Rujukan

1 Keadaan umum (anamnesa dan pemeriksaan fisik

KU Baik, tidak ada tanda penyakit jantung, paru, ginjal

DM tidak terkontrol, riwayat gangguan pembekuan darah, ada tanda penyakit jantung, paru atau ginjal

2 Keadaan emosi Tenang Cemas, takut 3 Tekanan darah < 160 / 100 mmHg ≥ 160 / 100 mmHg 4 Berat badan 35 – 85 kg >85 kg; < 35 kg 5 Riwayat operasi abdomen/panggul Bekas SC (tanpa perlekatan) Op abdomen lainnya, perlekatan atau terdapat kelainan pada px panggul 6 Riwayat radang

panggul, kehamilan ektopik, apendiksitis

Pemeriksaan dalam normal Pemeriksaan dalam ada kelainan

7 Anamnesa Hb ≥ 8 gr% Hb < 8 gr% Tabel 2.6 d. Penapisan pada metode kontrasepsi Vasektomi

No Keadaan

Klien

Fasilitas Rawat Jalan Fasilitas Rujukan

1 Keadaan Umum (anamnesa dan pemeriksaan fisik)

KU Baik, tidak ada tanda penyakit jantung, paru, ginjal

DM tidak terkontrol, riwayat gangguan pembekuan darah, ada tanda penyakit jantung, paru atau ginjal

2 Keadaan emosi

Tenang Cemas, takut 3 Tekanan darah < 160 / 100 mmHg ≥160 / 100 mmHg 4 Infeksi atau kelainan scrotum / inguinal

Normal Tanda – tanda infeksi atau ada kelainan

5 Anemia Hb ≥ 8 gr % Gb < 8 gr %

Dokumen terkait