• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELUARGA PEDAGANG DI DESA UJUNGRUSI KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL

Bab IV : Hasil Penelitian Dan Pambahasan

KELUARGA PEDAGANG DI DESA UJUNGRUSI KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL

No Fokus Jawaban

1 Cara Orangtua dalam

memberikan Pendidikan

Karakter pada Anak

Keluaraga Pedagang

d. Pendidikan karakter

berbasis religious (Tuhan Yang Maha Esa)

1. Dalam mendidik anak, dimulai dari umur anak saya 3 tahun. Saya lebih cenderung menanamkan pendidikan agama untuk dengan mengajari sholat dan mengaji pada anak saya, pendidikan agama sangat penting bagi perkembangan anak saya.” (Wawancara dengan Ibu Lili)

2. Saya mendidik anak-anak saya dari mereka masih kecil atau sekitar usia balita, karena pada usia terebut anak harus dibiasakan dengan hal-hal yang baik misalnya saja mengajari anak untuk sholat 5 waktu dan mengaji. Jadi, anak-anak saya mempuyai sikap dan perilaku yang

baik untuk kehidupannya.”

(Wawancara dengan Ibu Royanah)

3. Dalam mengajarkan pendidikan agama pada anak saya, biasanya mengajak untuk Sholat,berdoa, dan

mengaji, ketika sudah waktunya sholat. Saya mengajarkan anak saya yang berumur 3 tahun untuk mengikuti gerakan saya walaupun anak saya belum mengerti maksud saya, tetapi paling tidak anak saya terbiasa dengan gerakan sholat dan sedikit-sedikit dapat mengaji. Kadang anak saya mau mengikuti saya sewaktu sholat tapi kadang juga tidak mau, saya tidak pernah memaksa anak saya untuk mengikuti gerakan saya, namun saya tetap berusaha untuk membujuknya dan memberikan kejelasan tentang yang saya ajarkan kepada anak saya dengan bahasa yang mudah dimengerti dia. (Wawancara dengan Ibu Atiqoh)

4. Biasanya selain saya mengajarkan kewajiban untuk sholat 5 waktu dan mengaji dirumah kepada anak, terkadang anak saya tidak mau mengerjakannya jika anak saya tidak mengerjakannya biasanya anak saya tegur sesekali pernah saya memarahinya. Dalam memberikan pendidikan agama saya juga menyekolahkan anak saya di TPQ (Taman Pendididikan Qur’an) dari

2.

3.

Pendidikan karakter berbasis nilai budaya (Budi pekerti, Nilai dan norma, Tata krama, Budaya) e. Pendidikan berbasis lingkungan (Keluarga, Sesama manusia, Lingkungan alam, Masyarakat) f. Pendidikan berbasis lingkungan Keluarga, Sesama manusia, Lingkungan alam, Masyarakat

anak tersebut berusia 6 tahun, biasanya anak saya mulai berangkat TPQ seusai pulang sekolah formalnya. Dari jam 15.00 WIB sampai dengan jam 16.30 WIB. Melalui guru yang ada di TPQ anak saya diajarkan cara sholat, mengaji, doa-doa, serta mendapat penjelasan tentang hal-hal yang dilarang agama (Wawancara dengan Ibu Ii)

5. Saya selalu mengajarkan sopan santun kepada anak, seperti membiasakan anak apabila duduk harus sopan, namun apabila anak saya dinilai kurang sopan kepada orang lain dalam hal ini adalah orang yang lebih tua maka saya akan menegurnya, tetapi saya juga pernha memarahinya apabila saya anggap sudah keterlaluan. Untuk mengajari kebudayaan bangsa seperti seni tari saya langsung menyerahkannya pada sekolah untuk mengajarkan anak saya, karena saya tidak terlalu menguasainya. (Wawancara dengan Ibu Sumarni)

6. Saya mengajarkan sopan santun kepada anak dengan mencontohkan hal-hal yang baik seperti cara duduk

yang baik,cara berbicara yang baik (Wawancara dengan Ibu Wati) 7. Keluarga merupakan hal yang

penting dalam kehidupan seorang anak,saya dengan anak-anak sering melakukan komunikasi tentang perkembangan anak setiap hari seperti apa yang dilakukan dia pada hari itu, tugas yang diberikan guru kepada anak, dan hal tersebut biasanya saya lakukan pada waktu makan bersama, akan tidur atau pada malam hari sewaktu anak-anak sedang mengerjakan tugas dari sekolah. Tentang pergaulan anak, saya sangat membatasinya. Saya takut anak saya salah pergaulan, saya selalu memantau teman-temannya jika ada yang menurut saya tidak sesuai atau teman anak saya cenderung membawa kepada hal-hal negatif saya akan langsung melarang anak saya untuk bergaul dengan temannya tersebut. (Wawancara dengan Ibu Suharti)

8. anak saya biasakan untuk berkata jujur, dengan ia telah terbiasa berkata jujur maka akan terbentuk sikap yang baik untuk kepribadiannya. Apabila dia akan pergi bersama teman-temannya anak saya harus

menyampaikan dengan jujur tempat dan tujuan anak tersebut pergi.(Wawancara dengan Bapak Harto

9. Saya membiasakan anak saya untuk bangun pagi jam 05.00 pagi untuk mengerjakan sholat subuh, sehingga anak saya selalu disiplin dan dapat menghargai waktu. (Wawancara dengan Ibu Suharti)

10.anak-anak saya biasakan untuk mandiri yakni melaksanakan tanggung jawabnya yakni setiap bangun tidur harus selalu membereskan tempat tidur dan membersihkan

kamarnaya.(Wawancara dengan Ibu Ii)

11.Saya memang merokok mba, tetapi saya berusaha tidak memperlihatkan di depan anak saya, karena saya tidak mau anak saya juga ikut-ikutan merokok seperti saya (Wawancara dengan Bapak Drajat)

12.menanamkan anak untuk hidup bersih misalnya dari cara makan sebaiknya mencuci tangan terlebih dahulu ketika akan makan, jadi anak terbiasa dengan kegiatan positif seperti itu. Hal yang lain misalnya saja dalam berpakaian harus rapi dan

sopan, mandi harus bersih. (Wawancara dengan Ibu Endang) 13.saya membiasakan anak untuk saling

menghormati dan menyayangi sesama manusia, terlebih lagi orang yang lebih tua dari anak saya. Saya biasanya mengajarkan pada anak saya untuk saling menyayangi antar kakak dan adik. (Wawancara dengan Ibu Sumarni)

14.anak saya ajarkan untuk hidup rukun di dalam keluarganya, jika sudah dimulai dari keluarga maka anak akan terbiasa hidup rukun dengan

lingkungan sekitar.” (Wawancara

dengan Bapak Harto) .

4.

5.

Hambatan dari Intern atau berasal dari dalam

Hambatan Ekstern atau berasal dari luar

15.Saya terlalu sibuk dalam pekerjaan saya mba, saya juga sadar kalau pekerjaaan saya sangat menyita waktu saya untuk mendidik anak saya (Wawancara dengan Ibu Atun)

16.Saya menikah ketika umur saya 19 tahun, dan anak saya sekarang berumur 2 tahun. Dalam mendidik dan mengasuh anak, saya saya lebih menyerahkan kepada istri saya. (Wawancara dengan Bapak Idhar Haq)

pesantren giren tegal, kalau sudah pulang kerumah biasanya dia jadi malas untuk berangkat lagi ke pondok pesantrennya karena biasanya dia terpengaruh teman-temannya dilingkungan sekitar rumah. Dia terlalu senang dengan kegiatannya bersama teman-temanya dari pada untuk kembali menuntut ilmu di pondok pesanternya. (Wawancara dengan Ibu Neni)

18.Saya membelikan anak saya hp

(handphone) karena anak saya melihat teman-temanya membawa hp, jadi anak saya juga menginginkannya. (Wawancara dengan Bapak Darno)

19.ketika anak saya menonton televisi, sebenarnya saya takut jika anak saya melihat tayangan yang tidak pantas untuk usianya yang masih 6 tahun. (Wawancara dengan Ibu Asih)

Mata Pencaharian sebagian warga Desa Ujungrusi

Madrasah Diniyah Islamiyah Desa Ujungrusi

Anak- anak yang belajar membaca

Menerapkan Hidup Bersih dan Sehat dengan Membuang Sampah pada Tempatnya