LANDAS AN TEORI
D. Kemampuan Dasar Profesional Guru
Dalam mengemban tugasnya guru dituntut memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi kepribadian, pedagogik, profesional, dan sosial. M enurut Aqib (2010:102) mengatakan selain keterampilan dasar mengajar, seorang guru harus pula memiliki kemampuan dasar sebagai profesionalisasi tugasnya. Ada sepuluh kemampuan dasar profesional guru, seperti pada tabel berikut:
Tabel 2.1 Kemampuan Dasar Profesional Guru
NO KEM AM PUAN DASAR PENGALAM AN BELAJAR 1. M ENGUASAI BAHAN
1.1 M enguasai bahan mata pelajaran dan kurikulum sekolah
1.1.1 M engkaji bahan kurikulum mata pelajaran
1.1.2 M engkaji isi buku-buku teks mata pelajaran yang bersangkutan 1.1.3 M elaksanakan kegiatan-kegiatan
yang disarankan dalam kurikulum mata pelajaran yang bersangkutan 1.2 M engusai bahan
pendalaman/aplikasi pelajaran
1.2.1 M empelajari ilmu yang relevan. 1.2.2 M empelajari aplikasi bidang ilmu
ke dalam bidang ilmu lain (untuk program studi tertentu.
1.2.3 M empelajari cara menilai kurikulum mata pelajaran 2. M ENGOLAH PROGRAM
BELAJAR-M ENGAJAR 2.1 M erumuskan tujuan
instruksional
2.1.1 M engkaji kurikulum mata pelajaran
2.1.2 M empelajari ciri-ciri rumusan tujuan instruksional
2.1.3 M empelajari tujuan instruksional mata pelajaran yang bersangkutan 2.1.4 M erumuskan tujuan instruksional
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
mata pelajaran yang bersangkutan 2.2 M engenal dan dapat
menggunakan metode mengajar 2.2.1 M empelajari macam-macam metode mengajar 2.2.2 M enggunakan macam-macam metode mengajar
2.3 M emilih dan menyusun prosedur instruksional yang tepat
2.3.1 M empelajari kriteria pemilihan materi dan prosedur mengajar. 2.3.2 M enggunakan kriteria pemilihan
materi dan prosedur mengajar. 2.3.3 M erencanakan program
pelajaran.
2.3.4 M enyusun satuan pelajaran. 2.4 M elaksanakan program
belajar-mengajar
2.4.1 M empelajari fungsi dan peran guru dalam instruksi belajar-mengajar.
2.4.2 M enggunakan alat batu belajar-mengajar.
2.4.3 M enggunakan lingkungan sebagai sumber belajar.
2.4.4 M emonitor proses belajar sisiwa. 2.4.5 M enyesuaikan rencana program
pengajaran dengan situasi kelas. 2.5 M engenal kemampuan
(entry behavior) anak didik.
2.5.1 M empelajari faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi belajar.
2.5.2 M empelajari prosedur dan teknik mengidentifikasi kemampuan siswa.
2.5.3 M enggunakan prosedur dan teknik untuk mengidentifikasi kemampuan siswa.
2.6 M erencanakan dan melaksanakan pengajaran remidial.
2.6.1 M empelajari faktor-faktor penyebab kesulitan belajar. 2.6.2 M endiagnosis kesulitan belajar
siswa.
2.6.3 M enyusun pengajaran remidial. 2.6.4 M elaksanakan pengajaran
remidial. 3. M ENGELOLA KELAS
3.1 M engatur tata ruang kelas untuk pengajaran
3.1.1 M empelajari macam-macam pengaturan tempat duduk dan setting ruangan kelas sesuai
dengan tujuan-tujuan instruksional yang hendak dicapai.
3.1.2 M empelajari kriteria penggunaan
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
macam-macam pengaturan tempat duduk dan setting ruangan.
3.2 M enciptakan iklim belajar-mengajar yang serasi
3.2.1 M empelajari faktor-faktor yang mengganggu iklim belajar-mengajar yang serasi. 3.2.2 M empelajari strategi dan
prosedur pengelolaan kelas yang bersifat preventif.
3.2.3 M enggunakan strategi dan prosedur pengelolaan kelas yang bersifat preventif.
3.2.4 M enggunakan prosedur
pengelolaan kelas yang bersifat kuratif.
4. M ENGGUNAKAN M EDIA SUM BER
4.1 M engenal, memilih, dan menggunakan media
4.1.1 M empelajari macam-macam media pendidikan.
4.1.2 M empelajari kriteria pemilihan media pendidikan.
4.1.3 M enggunakan media pendidikan. 4.1.4 M erawat alat-alat bantu belajar
mengajar 4.2 M embuat alat-alat bantu
pelajaran sederhana
4.2.1 M engenali bahan-bahan yang tersedia di lingkungan sekolah untuk membuat alat-alat bantu. 4.2.2 M empelajari perkakas untuk
membuat alat-alat bantu mengajar. 4.2.3 M enggunakan perkakas untuk
membuat alat-alat bantu mengajar. 4.3 M enggunakan dan
mengelola laboratorium dalam rangka proses belajar- mengajar.
4.3.1 M empelajari cara-cara menggunakan laboratorium 4.3.2 M empelajari cara-cara dan dan
aturan pengalaman kerja di laboratorium.
4.3.3 Berlatih mengatur tata ruang laboratorium
4.3.4 M empelajari cara merawat dan menyimpan alat-alat.
4.4 M engembangkan laboratorium
4.4.1 M empelajari fungsi laboratorium dalam proses belajar-mengajar. 4.4.2 M empelajari kriteria pemilihan
alat.
4.4.3 M empelajari berbagai desain laboratorium.
4.4.4 M enilai keefektifan kegiatan
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
laboratorium.
4.4.5 M engembangkan eksperimen baru.
4.5 M enggunakan perpustakaan dalam proses belajar-mengajar.
4.5.1 M empelajari fungsi-fungsi perpustakaan dalam proses belajar.
4.5.2 M empelajari macam-macam sumber perpustakaan.
4.5.3 M enggunakan macam-macam sumber perpustakaan.
4.5.4 M empelajari kriteria pemilihan sumber perpustakaan.
4.5.5 M enilai sumber-sumber kepustakaan.
4.6 M enggunakan micro teaching unit dalam proses belajar-mengajar.
4.6.1 M empelajari fungsi micro teaching dalam proses belajar-mengajar.
4.6.2 M enggunakan micro teaching
unit dalam proses belajar-mengajar.
4.6.3 M enyusun program micro teaching dengan atau tanpa
hardware.
4.6.4 M elaksanakan program micro teaching dengan atau tanpa
hardware.
4.6.5 M enilai program dan pelaksanaan
micro teaching 4.6.6 M engembangkan program-program baru 5. M ENGUASAI LANDASAN-LANDASAN KEPENDIDIKAN
5.0.1 M empelajari konsep dan masalah pendidikan dan pengajaran
dengan sudut tinjauan sosiologis, filosofis, historis, dan psikologis. 5.0.2 M engenali fungsi sekolah sebagai
lembaga sosial yang secara potensial dapat memajukan masyarakat dalam arti luas serta pengaruh timbal balik antara sekolah dan masyarakat. 6. M ENGELOLA INTERAKSI
BELAJAR-M ENGAJAR
6.0.1 M empelajari cara-cara
memotivasi siswa untuk belajar. 6.0.2 M enggunakan cara-cara memotivasi siswa. 6.0.3 M empelajari macam-macam bentuk pertanyaan.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
Plagiat
6.0.4 M enggunakan macam-macam bentuk pertanyaan secara tepat. 6.0.5 M empelajari beberapa
mekanisme psikologis belajar-mengajar di sekolah (transfer, reinforcement, retention, dan sebagainya).
6.0.6 M engkaji faktor-faktor positif dan negatif dalam proses belajar mengajar. 6.0.7 M empelajari cara-cara berkomunikasi antarpribadi. 6.0.8 M enggunakan cara-cara berkomunikasi antarpribadi. 7. M ENILAI PRESTASI SISWA UNTUK KEPENTINGAN PENGAJARAN
7.0.1 M empelajari fungsi penilaian. 7.0.2 M empelajari bermacam-macam
teknik dan prosedur penilaian. 7.0.3 M enyusun teknik dan prosedur
penilaian.
7.0.4 M empelajari kriteria penilaian teknik dan prosedur penilaian. 7.0.5 M enggunakan teknik dan
prosedur penilaian. 7.0.6 M engolah dan
menginterpretasikan hasil penilaian.
7.0.7 M enggunakan hasil penilaian untuk perbaikan proses belajar-mengajar.
7.0.8 M enilai teknik dan prosedur penilian.
7.0.9 M enilai keefektifan program pengajaran.
8. M ENGENAL FUNGSI DAN PROGRAM PELAYANAN BIM BINGAN DAN
PENYULUHAN
8.1 M engenal fungsi dan program layanan
bimbingan dan penyuluhan di sekolah
8.1.1 M empelajari fungsi bimbingan dan penyuluhan di sekolah. 8.1.2 M empelajari program layanan
bimbingan di sekolah. 8.1.3 M engkaji persamaan dan
perbedaan fungsi, kewenangan, serta tanggung jawab, antara guru dan pembimbing di sekolah.
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
8.2 M enyelenggarakan program layanan
bimbingan di sekolah
8.2.1 M engidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi murid di sekolah.
8.2.2 M enyelenggarakan program layanan bimbingan di sekolah, terutama bimbingan belajar. 9. M ENGENAL DAN M ENYELENGGARAKAN ADM INISTRASI SEKOLAH 9.1 M engenal penyelenggaraan administrasi sekolah.
9.1.1 M empelajari struktur organisasi dan administrasi persekolahan. 9.1.2 M empelajari fungsi dan tanggung
jawab adminisrasi guru, kepala sekolah, dan Kantor Wilayah Departemen Pendidikan Nasional. 9.1.3 M empelajari peraturan-peraturan kepegawaian pada umumnya dan peraturan kepegawaian guru pada khususnya.
9.2 M enyelenggarakan administrasi sekolah.
9.2.1 M enyelenggarakan administrasi sekolah.
9.2.2 M empelajari prinsip-prinsip dan prosedur pengelolaan program akademi. 10. M EM AHAMI PRINSIP- PRINSIP DAN M ENTAFSIRKAN HASIL-HASIL PENELITIAN PENDIDIKAN GUNA KEPERLUAN PENGAJARAN 10.0.1 M empelajari dasar-dasar penggunaan metode ilmiah dalam penelitian pendidikan. 10.0.2 M empelajari teknik dan
prosedur penelitian pendidikan, terutama sebagai konsumen hasil-hasil penelitan
pendidikan.
10.0.3 M enafsirkan hasil-hasil penelitian untuk perbaikan pengajaran.
Sumber: Aqib, 2010.
E. In House Training (IHT)
In House Training (IHT) dapat didefinisikan sebagai pelatihan yang dilaksanakan secara internal oleh kelompok kerja guru, sekolah atau tempat lain yang ditetapkan sebagai penyelenggaraan pelatihan yang dilakukan
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
berdasarkan pemikiran bahwa sebagian kemampuan dalam meningkatkan kompetensi dan karier guru tidak harus dilakukan secara eksternal, namun dapat dilakukan secara internal oleh guru sebagai trainer yang memiliki kompetensi yang belum dimiliki oleh guru lain (Danim,2011:94).
M eldona dalam Gianti (2016:85) menjelaskan bahwa In House Training (IHT) bertujuan untuk: a) meningkatkan Sumber Daya M anusia (SDM ), b) memperbaiki kinerja, c) menciptakan interaksi antar peserta, d) mempererat rasa kekeluargaan dan kebersamaan, serta e) meningkatkan motivasi dan budaya belajar yang berkesinambungan.
Kegiatan In House Training (IHT) menurut M arwansyah (2010:170) dilakukan melalui tiga fase, yaitu (1) fase perencanaan, berfungsi untuk menentukan tujuan atau kerangka tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu. Selain menentuka tujuan, disini juga ditentukan materi, pendekatan dan metodologi pelatihan, peserta, fasilitator (trainer), waktu dan tempat, bahan, model evaluasi pelatihan, sumber dana dan pembiayaan yang dibutuhkan, (2) fase proses penyelenggaraan, meliputi persiapan kelengkapan bahan pelatihan dan sarana prasarana, (3) fase evaluasi, adalah fase penilaian terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa In House Training (IHT) adalah kegiatan pelatihan yang dilakukan secara internal, dengan materi sesuai kebutuhan institusi tersebut dalam rangka meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, meningkatkan kinerja, menumbuhkan kebersamaan dan meningkatkan motivasi dan budaya belajar. Tenaga pelatih atau
STIE
Widya
Wiwaha
Jangan
pemateri dapat berasal dari dalam institusi sendiri maupun pihak lain sesuai kebutuhan materi yang diinginkan.