• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : LANDASAN TEORETIS

A. Kerangka Teori

2. Kemampuan Komunikasi Matematis

Istilah komunikasi berasal dari Bahasa latin, communis yang berarti sama, communico, communication, atau communicare yang berarti membuat sama. Bird mengemukakan bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan hasil pemikiran individu melalui simbol kepada orang lain. Demikian pula, Hendriana mengemukakan bahwa komunikasi merupakan satu keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan merupakan alat bagi manusia untuk saling berhubungan dengan orang lain dilingkungannya baik secara verbal atau tertulis.23

23

Komunikasi merupakan keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, yang terjadi pada setiap gerak langkah manusia. Manusia adalah makhluk sosoal yang tergantung satu sama lain dan mandiri serta saling terkait dengan orang lain di lingkungannya. Satu-satunya alat untuk dapat berhubungan dengan orang lain di lingkungan sekitar ialah komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. 24

Dalam Islam juga di jelaskan kemampuan komunikasi matematis dengan seseorang yang tertuang dalam surat An-Nissa ayat 3 yang berbunyi:25



























































Artinya: dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berbuat adil terhadap hak-hak perempuan yatim (bilamana kamu menikahinya), maka nikahilah perempuan (lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat. Tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja atau hamba sahaya perempuan yang kamu miliki. Yang demikian itu lebih dekat agar kamu tidak berbuat zalim.

.

Dalam Tafsir M.Quraish Shihab mengenai Al-Qur’an surah An-Nisa Ayat 11 menjelaskan tentang:26

Larangan mengambil dan memanfaatkan harta anak yatim secara aniaya, kini yang dilarangnya adalah berlaku aniaya terhadap pribadi anak-anak yatim itu, ha ini sudah ditegaskannya bahwa: Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap peremupuan yatim, dan jika kamu percaya diri akan berlaku adil terhadap wanita-wanita selain yang yatim itu, maka kawinilah apa yang kamu senangi sesuai selera kamu dan halal dari sesuai selera kamu dan halal dari wanita-wanita yang lain itu. Kalau

24

Ahmad Susanto, (2013), Teori Belajar dan Pembelajaran di Madrasah Dasar, Jakarta: Prenadamedia Group, Hal, 213

25

Kementrian RI, Op.Cit, hal. 77

26

perlu, kamu dapat menggabung dalam saat yang sama dua, tiga, atau empat, tetapi jangan lebih, lalu jika kamu takut tidak dapat berlaku adil dam hal harta dan perlakuan lahiriah, bukan dalam hal cinta bila menghimpun lebih dari seorang istri, maka kawini seorang saja, atau kawinilah budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu, yakni menikahi selain anak yatim yang mengakibatkan ketidakadilan, dan mencukupkan satu orang istri adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya, yakni lebih mengantrakan kamu kepada keadilan. Pada Qur’an surah An-Nisa ayat 3 tentang matematika bilanan bulat yakni perintah untuk menikahi satu wanita saja apabila kita tidak dapat berlaku adil. Komunikasi, sacara umum dapat diartikan sebagai suatu cara untuk menyampaikan suatu pesan ke penerima pesan untuk memberitahu, pendapat atau perilaku baik langsung secara lisan maupun tak langsung melalui media. Dalam bekomunikasi haruslah dipikirkan bagaimaa caranya agar pesan yang ingin disampaikan kepada seseorang dapat dipahami dengan baik. Untuk mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi, dapat di sampaikan dengan berbagai macam bahasa termasuk Bahasa matematis. Kemampuan komunikasi matematis adalah kemampuan menyampaikan gagasan/ide matematis, baik secara lisan maupun tulisan serta kemampuan memahami dan menerima gagasan/ide matematis orang lain secara cermat, analitis, kritis, dan evaluative untuk mempertajam pemahaman.27

Adapun komunikasi matematis dapat diartikan sebagai suatu peristiwa dialog atau saling hubungan yang terjadi dilingkungan kelas, dimana terjadi pengalihan pesan, dan pesan yang dialihakan berisikan tentang materi matematika yang dipelajari siswa, misalnya berupa konsep, rumus, atau strategi penyelesaian suatu masalah. Pihak yang terlibat dalam peristiwa komunikasi dilingkungan kelas yaitu guru dan siswa. Cara pengalihan pesannya dapat secara lisan maupun tulisan.28

27

Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, hal. 83

28

Kemampuan komunikasi matematis adalah kemampuan menyampaikan gagsa/ide matematis, baik secara lisan maupun tulisan serta kemampuan memahami dan menerima gagasan/ide matematis orang lain secara cermat, analitis, kritis, dan evaluatif untuk mempertajam pemahaman.29 Kemampuan matematis merupakan satu kemampuan dasar matematis yang esensial dan perlu dimiliki oleh siswa madrasah menengah (SM).

NCTM menyatakan bahwa komunikasi matematis adalah satu kompetensi dasar matematis yang esensial dari matematika dan pendidikan matematika. Tanpa komunikasi yang baik, maka perkembangan matematika akan terhambat. Symbol merupakan lambang atau media yang mengandung manksud dan tujuan tertentu. Symbol komunikasi ilmiah dapat berupa tabel, bagan, grafik, gambar persamaan matematika dan sebagainya. Broody menyatakan ada lima askpek komunikasi matematis, yaitu merepresentasi, (Refresntating), mendengar (listening), membaca (reading), diskusi (discusing), dan menulis (writing).

Pengertian kemampuan komunikasi matematis juga dikemukakan Schoen, Bean dan Zibarth bahwa komunikasi matematis adalah kemampuan menjelaskan alogaritma dan cara unik menyelesaian pemecahan masalah, mengkontruksikan, dan menjelaskan sajian fenomena dunia nyata secara grafik, kata-kata dan kalimat, persamaan, dan tabel sajian secara fisik memberikan dugaan tentang gambar-gambar geometri.

Jadi kemampuan komunikasi matematis adalah kemampuan siswa dalam menyatakan ide/gagasan diliingkungan kelas, dimana saat proses saling

29

berhubungan atau dialog terjadi pengalihan pesan, dan pesan yang dialihkan berisi materi matematika yang dipelajari oleh siswa, baik berupa konsep, rumus, strategi penyelesaian atau pemecahan masalah. Dalam komunikasi dimadrasah pihak-pihak yang telibat adalah guru dan siswa. Dan pengalihan pesan yang terjadi secara lisan maupun tulisan.

Adapun Komponen pembelajaran kemampuan komunikasi matematis antara lain: dapat mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau ekspresi matematik untuk memperjelas keadaan atau masalah, dan memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, sikap rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Selain tercantum dalam kurikulum matematika madrasah, pengembangan kemampuan komunikasi matematis juga sesuai dengan hakikat matematika sebagai bahasa simbol yang efisien, padat makna, memiliki sifat keteraturan yang indah dan kemampuan analis kuantitatif, bersifat universal dan dapat dipahami oleh setiap orang kapan dan dimana saja, dan membantu menghasilkan strategi belajar matematika yang diperlukan dalam pemecahan masalah berbagai cabang ilmu pengetahuan dan masalah kehidupan sehari-hari.30

Beberapa alasan yang mendasari tentang pentingnya pemilikan kemampuan matematis bagi siswa diantaranya adalah:31

a. Kemampuan komunikasi matematis tercantum dalam kurikulum matematika dan tujuan pembelajaran matematika madrasah menengah.

30

Heris Handriana, Utari Soemarno, Op.Cit, hal. 29-30

31

b. Pada dasarnya matematika adalah bahasa simbol yang efisien, teratur, dan berkemampuan analisis kuantitatif.

c. Komunikasi matematis merupakan esensi yang dari mengajar, belajar, dan mengakses matematika.

d. Bahkan komunikasi matematis merupakan kekuatan sentral dalam merumuskan konsep dan strategi matematika.

e. Komunikasi matematis merupakan modal dalam menyelesaikan, mengeksplorasi, dan menginvestigasi matematik dan merupakan wadah dalam beraktivitas social dengan temannya, berbagi pikiran, dan penemuan, curah pendapat, menilai dan mempertajam ide untuk meyakinkan orang lain.

f. Komunikasi matematik bayak digunakan dalam beragam konten matematika dan bidang studi lainnya.

Adapun indikator kemampuan komunikasi matematis menurut Sumarno adalah sebagai berikut:32

a. Menyatakan benda-benda nyata, situasi, dan peristiwa sherai-hari ke dalam bentuk strategi matematika (gambar, tabel, diagram, grafik, eksprsi, aljabar)

b. Menjelaskan ide, dan strategi matematika (gambar, tabel, diagram, grafik, eksprsi, aljabar) ke dalam Bahasa biasa

c. Menjelaskan dan membuat pertanyaan matematika yang dipelajari d. Mendengarkan, berdiskusi dan menuliskan tentang matematika e. Membaca dengan pemahaman suatu presentasi tertulis

f. Membuat konjektur, menyusun argument, merumuskan defenisi dan generalisasi.

Berdasarkan dari berbagai pendapat diatas indicator kemamupuan kemampuan komunikasi matematis siswa dalam penelitian ini, diambil berdasarkan suatu pertimbangan karena ada beberapa komponen dengan maksud yang sama berikut adalah indikator kemampuan komunikasi matematis dalam penelitian ini:

a. Menjelaskan ide, situasi dan relasi matematika secara gambar atau tulisan.

b. Menyatakan suatu situasi kedalam ide atau strategi matematika

c. Membuat konjektur, menyusun argument, merumuskan defenisi dan generalisasi

32

Dokumen terkait