HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Pengujian Hipotesis Penelitian
4. Kemampuan Komunikasi Matematis Menggunakan Model Pembelajaran Talking Stick berbantuan kartu masalah dengan
Model Pembelajaran Langsung
Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa kemampuan komunikasi matematis peserta didik yang diajar model Talking Stick
91
berbantuan kartu maslaah lebih baik dari pada kemampuan komunikasi matematis yang diajar menggunakan model pembelajaran langsung. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukan bahwa rata-rata setiap indikator kemampuan komunikasi matematis kelas eksperimen yang diajar menggunakan model pembelajaran Talking
Stick bebantuan kartu masalah lebih baik dari rata-rata setiap indikator
kelas kontrol yang diajar menggunakan model pembelajaran langsung. Nilai rata-rata kemampuan komunikasi matematis peserta didik yang menyatakan kelas eksperimen yang diajar dengan mode pembelajaran Talking Stick berbantuan kartu masalah lebih rendah dari pada rata-rata kelas kontrol yang diajar degan model pembelajaran langsung adalah soal pertama indikator 1 dan indikator 2, soal kedua indikator 3, soal keempat indikator ke 2 karena pada model pembelajaran Talking Stick berbantuan kartu masalah terlalu banyak waktu yang digunakan untuk pengondisian peserta didik, saat kegiatan proses estafet tongkat membuat peserta didik tegang karna tidak terbiasa maju dan mengemukakan pendapat di depan kelas, hal ini sesuai pendapat Ramadan (2010) dalam (Anggarani, Sujana dan Suryaabadi: 2013) kelamahan model pembelajaran Talking Stick membuat siswa tegang karena takut pertanyaan yang harus dijawab.
Sedangkan pada pembelajaran langsung guru mempunyai waktu yang cukup lama sehingga dapat menjelaskan materi secara lengkap dan detail dengan begitu peserta didik dapat memahami materi sesuai apa yang dijelaskan oleh guru, hal ini sesuai pendapat Wilanda (2014)
92
model pembelajaran langsung mempunyai kelebihan adalah relatif banyak materi yang bisa disampaikan dan untuk hal-hal yang sifatnya prosedural peserta didik relatif dapat mengikuti. Sehingga diaharapkan dalam pelasanaan model pembelajaran Talking Stick berbantuan kartu masalah waktu untuk penjelasan materi dimaksimalkan dan pengondisian peserta didik harus dibenahi kembali begitu pula pada pemilian lagu untuk mengiringi estafet musik harus memilih lagu yang menarik dengan begitu peserta didik tidak akan tegang.
Nilai rata-rata kemampuan komunikasi matematis peserta didik yang menyatakan kelas eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata kelas kontrol kontrol jumlahnya lebih banyak diantaranya soal pertama indikator 1, soal kedua indikator 1 dan 3, soal ketiga indkator 1,2, dan 3, soal keempat indikator 1 dan 3, soal kelima indikator 1,2 dan 3 karena pada kegiatan model pemebalajaran Talking Stick berbantuan kartu masalah peserta didik diberi waktu untuk mempersiapkan peralatan yang digunakan, mengerti terlebih dahulu tujuan pembelajaran, peserta didik harus menemukan sumber lainnya selain dari penjelasan dari guru, peserta didik diharuskan mengemukakan hasil yang didapat dan peserta didik diharuskan menyimpulkan materi pelajaran hal ini sesuai pendapat Ramadan (2010) dalam (Lisdayanti1, Ardana, dan Suryaabadi : 2014) menyatakan bahwa terdapat beberapa kelebihan model pembelajaran
Talking Stick menguji kesiapan peserta didik, melatih peserta didik
93
jawaban dari pertanyaan tersebut, mengasah pengetahuan dan pengalaman peserta didik.
Sedangkan pada kelas kontrol yang diajar model pembelajaran langsung hanya didominasi oleh penjelasan guru dan peserta didik cenderung lebih pasif karena hanya mendapatkan penjelasan dari apa yang disampaikan oleh guru sehingga pada pembelajaran langsung peserta didik tilatih untuk mengungkapkan pendapat atau hasil. Sesuai pendapat Wilanda (2014) kelemahan model pembelajaran langsung yaitu jika proses pembelajaran terlalu dominan ceramah maka peserta didik akan merasa cepat bosan. Maka diharapkan untuk pembelajaran selanjutnya guru menggunakan model yang meningkatkan keaktifan peserta didik dan melatih peserta didik menyampaikan pendapat atau hasil.
Maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematis peserta didik yang diajar menggunakan model pembalajan
Talking Stick berbantuan kartu masalah lebih dari kemampuan
komunikasi matematis yang diajar dengan model pembelajaran langsung sehingga model pembelajaran Talking Stikc berbantuan kartu masala dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis
97
BAB V PENUTUP
14 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah diperoleh, maka keefektifan model pembelajran Talking Stick berbantuan kartu masalah terhadap kemampuan komunikasi matematis peserta didik diambil kesimpulan sebagai berikut,
1. Keaktifan peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran Talking Stick berbantuan kartu masalah yang nilainya 72 sudah melebihi dari 56 %, pada penelitian ini keaktifan peserta didik yang tuntas 79%.
2. Kemampuan komunikasi matematis peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran Talking Stick berbantuan kartu masalah yang nilainya 52 sudah melebihi dari 56 %, pada penelitian ini keaktifan peserta didik yang tuntas 92%.
3. Pengaruh model pembelajaran Talking Stick berbantuan kartu masalah terhadap kemampuan komunikasi matematis peserta didik kelas MTs Sunan Kalijaga Siwuluh tahun ajaran 2018/2019,
yaitu sebesar 57,8% dengan .
4. Model pembelajaran Talking Stick berbantuan kartu masalah lebih baik dari pada yang diajar menggunakan model pembelajaran langsung. Ini dibuktikan dengan nilai rata-rata kelas
98
eksperimen yang diajar menggunakan model Talking stick berbantuan kartu masalah lebih besar
98
dari pada nilai rata-rata kelas kontrol yang diajar menggunakan model pembelajaran langsung, yaitu kelas eksperimen dengan rata-rata 66,1, sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol 58,7
A. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang dapat penulis sampaikan antara lain.
1. Bagi peserta didik
Peserta didik diharapkan untuk lebih aktif, dan tidak perlu tegang dalam belajar matematika sehingga peserta didik dapat menggali potensi untuk meningkatan kemampuan komunikasi matematis lebih baik
2. Bagi guru
Kepada guru matematika dalam pembelajaran hendaknya memilih model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan peserta didik, yang melatih peserta didik mengemukakan pendapat dan model pembelajaran Talking Srick berbantuan kartu masalah dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis
3. Bagi Pembaca
Model Pembelajaran Talking Stick masalah belumlah sempurna sehingga bagi rekan-rekan yang akan melakukan dengan penelitian yang sama hendaknya melakukan telaah terlebih dahulu agar menemukan hasil yang maksimal.