• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Paparan Data Subjek R1 1) Soal nomor 1

Soal yang diberikan pada tes yaitu: “Santri PPTQ Sirojul ‘Ulum menghadiri acara “Haflah Akhirussanah”. Banyak santri putra dibandingkan santri putri yang mengahadiri acara “Haflah Akhirusanah” adalah 17: 8. Apabila 8 orang santri putra dan 2santri putri pulang sebelum acara selesai, maka perbandingannya menjadi 2: 1. Berapa banyak santri putra dan santri putri yang menghadiri acara “Haflah Akhirusanah”?”

Berikut jawaban tertulis subjek R1 dalam pada soal nomor 1:

Gambar4.13 Hasil Jawaban Pemecahan Masalah R1 Pada Soal Nomor 1

IKPM2

IKPM4

IKPM3 IKPM1

Berdasarkan hasil jawaban R1 di atas dapat diuraikan sebagai berikut: (1) Memahami masalah (Understanding the problem)

Subjek R1 dapat memahami masalah pada soal nomor 1 dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada Gambar4.13 kode IKPM1 dimana subjek R1 mampu menuliskan apa yang diketahui pada soal (syarat cukup) dan juga mampu menentukan kecukupan syarat pada soal sehingga mampu menjawab pertanyaan yang diberikan. Walaupun subjek R1 tidak menuliskan apa yang ditanyakan pada lembar jawaban, namun subjek R1 memahami apa yang ditanyakan pada soal. Analisis ini didukung oleh hasil cuplikan wawancara yang telah dilakukan peneliti dengan subjek R1, sebagai berikut:

Peneliti : “Menurut Kamu soal nomor 1 itu tergolong soal mudah, sedang atau sulit?”

R1 : “Agak sulit bu.”

Peneliti : “Apakah kamu memahami maksud dari soal cerita tersebut?”

R1 : “Iya.”

Peneliti : “Bagaimana cara kamu untuk memahami maksud dari soal tersebut?”

R1 : “Membacanya berulang-ulang.”

Peneliti : “Kira-kira berapa kali kamu harus mengulang bacaan hingga kamu benar-benar memahaminya?”

R1 : “Hemm... (sambil berfikir) sekitar 6 kali bu” Peneliti : “Baik. Apa saja yang diketahui?”

R1 : “Perbandingan santri putra dan putri 17 ÷ 8, lalu 8 santri putra dan 2 santri putri pulang sehingga perbandingannya menjadi 2 ÷ 1.”

Peneliti : “Apa yang ditanyakan?”

R1 : “Banyak santri putra dan putri yang menghadiri acara haflah.” Berdasarkan cuplikan wawancara di atas terlihat subjek R1 mampu memahami masalah, cara siswa agar memahami masalah yaitu dengan membaca berulang-ulang. Siswa mampu menjelaskan unsur-unsur yang diketahui, dan unsur-unsur yang ditanyakan dengan tepat.

Setelah subjek R1 mampu memahami maksud dari soal tersebut maka langkah selanjutnya adalah mencari alternatif (merencankan) pemecahan masalah. Hal ini terlihat pada Gambar 4.13 kode (IKPM2) yaitu subjek R1 merencanakan pemecahan masalah dengan cara membuat model matematika dari setiap yang diketahui, namun subjek R1 belum mampu menemukan alternatif pemecahan masalah pada soal nomor 1. Analisis ini didukung oleh hasil cuplikan wawancara berikut:

Peneliti : “Menurut kamu, apakah yang diketahui pada soal sudah cukup untuk menyelesaikan/ menjawab pertanyaan tersebut”

R1 : “Sudah.”

Peneliti : “Apa hubungan yang diketahui dengan yang ditanyakan” R1 : ” Dari yang diketahui dapat dicari yang ditanyakan.”

Peneliti : “Apakah kamu menggunakan semua unsur yang diketahui untuk menjawab pertanyaan?”

R1 : “Iya.”

Peneliti : “Bisa kamu jelaskan simbol p dan w itu maksudnya bagaimana?” R1 : “Untuk memudahkan saya misalkan santri putra dengan simbol

variabel p dan santri putri dengan simbol variabel w”

Peneliti : “Kemudian bisa kamu jelaskan maksud p ÷ w= 17 ÷ 8 dan p – 8 ÷ w – 2 = 2 ÷1!”

R1 : “p ÷ w= 17 ÷ 8 maksudnya perbandingan santri putra dan putri, kalau p – 8 ÷ w - 2=2 ÷ 1 itu perbandingan santri putra dan putri setelah 8 santri putra dan 2 santri putri pulang.”

Peneliti : “Pernahkah kamu menjumpai model soal seperti ini?atau yang serupa?”

R1 : “Kayak pernah, tapi lupa”

Peneliti : “Setelah itu cara apa yang kamu gunakan untuk memecahkan masalah?”

R1 : “Saya agak lupa bu seingat saya perbandingannya = dan = . Masing-masing dikalikan silang trus nanti ada dua persamaan yang terbentuk, kemudian saya lupa cara selanjutnya Bu (sambil cengengesan).”

Cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek R1 belum mampu merencanakan penyelesaian masalah, namun subjek R1 mampu menjelaskan hubungan antara unsur yang diketahui dengan yang ditanyakan. Subjek R1 dapat membuat model matematika dari semua unsur yang diketahui.

Subjek R1 menjelaskan bahwa yang diketahui adalah perbandingan maka, subjek R1 mengoperasikan konsep perbandingan terlebih dahulu pada perbandingan = dan = . Namun ketika ditanya alternatif penyelesaian subjek mengaku bahwa lupa dan belum bisa.

(3) Melaksanakan rencana pemecahan masalah (Carrying out the plan)

Subjek R1 dapat melaksanakan rencana pemecahan masalah pada soal nomor 1. Hal ini dapat dilihat pada Gambar4.13 kode (IKPM3) dimana subjek R1 melaksanakan rencana dengan menuliskan jawaban tetapi jawaban sebagian kecil benar. Analisis ini didukung oleh hasil cuplikan wawancara berikut:

Peneliti : “Bisa kamu jelaskan bagaimana proses penyelesaiannya!”

R1 : “Saya gunakan konsep perbandingan bu, sehingga didapat nilai p = 2w + 4, dan w = p”

Peneliti : “ Lalu langkah selanjutnya bagaimana?” R1 : “Saya lupa Bu.”

Cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek R1 hanya mampu melaksanakan rencana penyelesaian masalah dengan menuliskan jawaban, namun jawaban hanya sebagian kecil benar, yaitu mengoperasikan yang diketahui dengan konsep perbandingan sehingga didapat persamaan nilai p = 2w + 4.

(4) Mengecek atau memeriksa kembali (Looking a back)

Berdasarkan hasil jawaban subjek R1 pada Gambar4.13 kode IKPM4, tidak terlihat bagaimana subjek R1 melakukan pengecekan kembali, namun subjek R1 terlihat menuliskan kesimpulan di akhir penyelesaian. Sehingga dapat dikatakan bahwa subjek R1mampu mengecek atau memeriksa kembali. Analisis ini didukung oleh hasil cuplikan wawancara yang telah dilakukan peneliti dengan subjek R1, sebagai berikut:

R1 : “Kalau berdasarkan jawaban saya itu saya tulis, banyaknya santri yang hadir ada 32 santri putri dan 68 santri putra. yang hadir.” Peneliti : ”Bagaimana kamu dapat memperolehnya? Sedangkan pada lembar

jawaban tidak ada langkah/cara yang menunjukkan kamu dapat memperoleh hasil tersebut.”

R1 : “ Saya pakai logika bu di corat coretan saya, karena saya tidak bisa menulis caranya, jadi saya hanya menulis yang saya tahu.” Dalam cuplikan wawancara di atas terlihat subjek R1 tidak mengecek kebenaran hasil jawabannya. Subjek R1 hanya sekedar menuliskan kesimpulan karena menganggap akan mendapat tambahan nilai bila menuliskan kesimpulan. Pada saat sesi wawancara, subjek R1 menjelaskan bahwa hasil yang diperolehnya berdasarkan logika dan perkiraan subjek R1, sehingga subjek R1 bingung dan tidak mampu menuliskan kalimat yang sesuai dalam lembar jawaban.

2) Soal nomor 2

Soal yang diberikan pada tes yaitu: “Sofi membeli dua sweater dan sebuah jaket di pasar dengan total hargaRp 300.000,00.Ketika sampai di rumah, dia menyesal karena salah satu sweater yang dia beli jahitannya rusak.Dia memutuskan untuk menukar satu sweater untuk sebuah jaket. Akhirnya Hadi menukarkan jaketnya, namun dia harus membayar Rp 60.000,00 lagikarena harga jaket lebih mahal daripada sweater. Berapa harga masing-masing barang yang dibeli Sofi?”

Berikut jawaban tertulis subjek R1 dalam mememecahkan masalah soal nomor 2:

Gambar4.14 Hasil Jawaban Penyelesaian Masalah R1 Pada Soal Nomor 2

Berdasarkan hasil jawaban R1 di atas dapat diuraikan data sebagai berikut: (1) Memahami masalah (Understanding the problem)

Subjek R1 dapat memahami masalah pada soal nomor 1 dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.14 kode IKPM1 dimana subjek R1 mampu menuliskan apa yang diketahui pada soal (syarat cukup)juga mampu menentukan kecukupan syarat pada soal sehingga mampu menjawab pertanyaan yang diberikan. Walaupun subjek R1 tidak menuliskan apa yang ditanyakan pada lembar jawaban, namun subjek R1 memahami apa yang ditanyakan pada soal. Analisis ini didukung oleh hasil cuplikan wawancarayang telah dilakukan peneliti dengan subjek R1, sebagai berikut:

Peneliti : “Menurut Kamu soal nomor 2 itu tergolong soal mudah, sedang atau sulit?”

R1 : “Lumayan mudah bu.”

Peneliti : “Apakah kamu memahami maksud dari soal cerita tersebut”

R1 : “Iya.”

Peneliti : “Bagaimana cara kamu agar memahami maksud dari soal tersebut?”

R1 : “Dengan cara membacanya.”

Peneliti : “Berapa kali kamu membaca soal tersebut hingga kamu benar-benar memahamunya?”

R1 : “Emmmm... sekitar 5 kali Bu.” Peneliti : “Apa saja yang diketahui?”

R1 : “Harga dua sweater dan satu jaket adalah tigaratus ribu rupiah, kemudian di menukar satu sweater dengan jaket, namun harus menambah uang enam puluh ribu. Dari situ kita tahu harga satu jaket adalah lebih mahal enam puluh ribu dari harga satu

IKPM1

IKPM2

IKPM3

sweater.”

Peneliti : “Iya, lalu apa yang ditanyakan?” R1 : “Harga satu sweater dan satu jaket.”

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas terlihat subjek R1 mampu memahami masalah, cara siswa agar memahami masalah yaitu dengan membaca berulang-ulang. Siswa mampu menjelaskan unsur-unsur yang diketahui (syarat cukup), unsur yang ditanyakan dengan tepat.

(2) Merencanakan pemecahan masalah (Devising a plan)

Setelah subjek R1 memahami maksud dari soal tersebut maka langkah selanjutnya adalah mencari alternatif (merencanakan) pemecahan masalah. Hal ini terlihat pada Gambar4.14 kode (IKPM2) yaitu subjek R1 merencanakan pemecahan masalah dengan cara membuat model matematika dari setiap unsur-unsur yang diketahui, sehingga mampu menemukan alternatif pemecahan masalah pada soal nomor 2.Dari yang diketahui subjek R1 tahu bahwa harga 1 jaket = harga satu sweater ditambah 60.000 maka model matematika yang ditulis subjek R1 adalah x = y + 60.000. kemudian nilai x tersebut disubstitusikan ke persamaan. Sehingga subjek R1 mampu menemukan alternatif pemecahan masalah soal nomor 2. Analisis ini didukung oleh hasil cuplikan wawancara berikut:

Peneliti : “Menurut kamu, apakah yang diketahui pada soal sudah cukup untuk menyelesaikan/menjawab pertanyaan tersebut?”

R1 : “Sudah.“

Peneliti “Apa hubungan yang diketahui dengan yang ditanyakan?”

R1 : “Kita dapat mencari jawaban dari apa yang ditanyakan dengan menggunakan unsur-unsur yang diketahui.”

Peneliti : ” Apakah kamu menggunakan semua unsur yang diketahui untuk menjawab pertanyaan. Bagaimana caranya?”

R1 : “Iya. Saya membuat model matematika dari semua unsur tersebut. Peneliti : ” Iya, bisa jelaskan!”

R1 : “Iya bu. Saya misalkan y itu sweater dan x itu jaket.”

Peneliti : “Iya sebentar, ibu mau tanya ...kira-kira y itu permisalan banyaknya sweaternya apa harga satu sweaternya?”

Peneliti : ”Iya, jadi jangan sampai salah menulis dan menjelaskan ya.”

R1 : “Iya Bu.”

Peneliti : ”Iya, silahkan lanjutkan penjelasan tadi.”

R1 : “2y + 1x = 300.000 maksudnya adalah harga 2 sweater ditambah 1 jaket adalah Rp.300.000, lalu tadi kita tahu bahwa harga 1 jaket adalah harga 1 sweater ditambah 60.000, jadi model matematikanya adalah x = y + 60.000.”

Peneliti : “Baik, setelah dibuat model matematika, cara atau strategi apa yang kamu gunakan untuk memecahkan masalah nomor soal 2?” R1 : “Saya gunakan cara substitusi.”

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek R1 mampu merencanakan penyelesaian masalah, dimana siswa mampu menjelaskan hubungan antar unsur yang diketahui dengan yang ditanyakan. Siswa mampu menyusun model matematika dari unsur yang diketahui, sehingga terbentuklah 2 persamaan, kemudian dari 2 persamaan tersebut siswa berencana akan menerapkan metode substitusi pada salah satu persamaan ke dalam persamaan lainnya.

(3) Melaksanakan rencana pemecahan masalah (Carrying out the plan)

Subjek R1 dapat melaksanakan rencana pemecahan masalah pada soal nomor 2. Hal ini dapat dilihat pada Gambar4.14 kode (IKPM3) dimana subjek R1 mampu membuat 2 persamaan dari model matematika yang diketahui, kemudian mensubstitusikan ke persamaan satunya. Namun subjek R1 tidak menyelesaiakan rencana pemecahan masalah secara tuntas. Analisis ini didukung oleh hasil wawancara berikut:

Peneliti : “Bisa kamu jelaskan bagaimana cara penyelesaian yang kamu tulis”

R1 : “Tadi kita tahu bahwa 1x = y + 60.000, jadi persamaan x tersebut disubstitusikan ke persamaan 2y + 1x = 300.000

Peneliti : “ Kemudian apa cukup sampai disitu saja?”

R1 : “Seharusnya saya menghitungya, namun saya waktu itu bingung sekali, sehingga saya lupa caranya (dengan nada agak kecewa)

Cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek R1mampu melaksanakan rencana pemecahan masalah sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Subjek R1menuliskan jawaban, tetapi hanya sebagian kecil jawaban benar. Subjek R1 semula membuat persamaan x = y + 60.000, kemudian mensubstitusikan ke persamaan 2x + y = 300.000, namun sayang sekali subjek R1 belum mampu menyelesaikan perhitungan hingga tuntas, dikarenakan merasa gugup yang mengakibatkan lupa dalam mengerjakannya.

(4) Mengecek atau memeriksa kembali (Looking a back)

Berdasarkan hasil jawaban subjek R1 pada Gambar4.14 kode IKPM4, tidak terlihat bagaimana subjek R1 melakukan pengecekan kembali, namun subjek R1 terlihat menuliskan kesimpulan di akhir penyelesaian masalah dengan tepat sesuai yang ditanyakan sebelumnya. Analisis ini didukung oleh hasil cuplikan wawancara dengan subjek R1, sebagai berikut:

Peneliti : “Bagaimana kamu menuliskan kesimpulan?” R1 : “Jadi, harga 1 buah jaket adalah Rp.140.000.”

Peneliti : ”Bagaimana dapat diperoleh hasil tersebut sedang langkah penyelesaiannya tidak ditulis?”

R1 : ” Sebulumnya saya mengerjakan dalam kertas corat coret bu, saya hanya sampai pada mengetahui harga sebuah jaket, dan belum sampai pada harga jaket.”

Peneliti : ” Lalu kenapa caranya tidak ditulis dalam lembar jawaban?” R1 : ” Karena belum selesai semua bu, saya pakai bolpoin jadi takut

salah. Trus ternyata waktunya habis, jadi saya hanya berfikir untuk menuliskan cara penyelesaian dan kesimpulan, jadilah seperti itu hasilnya.”

Dalam cuplikan wawancara di atas terlihat subjek R1 menuliskan kesimpulan berdasarkan perhitungan pada kertas coretannya. Subjek R1 belum menyalin hasil coretannya ke dalam lembar jawaban karena perhitungannya hanya sampai harga satu jaket saja, sehingga tidak segera menyalinnya pada lembar

jawaban. Alasan lain subjek adalah karena subjek memakai bolpoin sehingga takut salah dalam menuliskan hasil jawaban.

3) Soal nomor 3

Soal yang diberikan pada tes yaitu: “Hamzah adalah seorang pedagang, dia telah menjual semua ikan gabus dan tuna seharga Rp 880.000,00. Harga 4

ekor ikan gabus adalah Rp 32.000,00 dan harga 3 ekor ikan tuna adalah

Rp 84.000,00. Apabila dia hanya menjual dari jumlah ikan gabus dan dari jumlah ikan tuna, maka dia dapat mengumpulkan uang sebanyak Rp 268.000,00. Berapa jumlah masing-masing ikan gabus dan ikan tuna yang telah dijual Hamzah?”

Berikut jawaban tertulis subjek R1 dalam memecahkan masalah pada soal nomor 3:

Gambar 4.15 Hasil Jawaban Penyelesaian Masalah R1 Pada Soal Nomor 3

Berdasarkan hasil jawaban R1 di atas dapat diuraikan sebagai berikut: (1) Memahami masalah (Understanding the problem)

Subjek R1 dapat memahami masalah pada soal nomor 3dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada Gambar4.15 kode IKPM1 dimana subjek R1 mampu

IKPM1

IKPM2 IKPM3

menuliskan apa yang diketahui pada soal (syarat cukup) juga mampu menentukan kecukupan syarat pada soal sehingga mampu menjawab pertanyaan yang diberikan. Walaupun subjek R1 tidak menuliskan apa yang ditanyakan pada lembar jawaban, namun subjek R1 memahami apa yang ditanyakan pada soal. Analisis ini didukung oleh hasil cuplikan wawancara yang telah dilakukan peneliti dengan subjek R1, sebagai berikut:

Peneliti : “Menurut Kamu soal nomor 3 itu tergolong soal mudah, sedang atau sulit?”

R1 : “Sulit bu.”

Peneliti : “Apakah kamu memahami maksud dari soal cerita tersebut?”

R1 : “Iya bu.”

Peneliti : “Bagaimana cara kamu agar memahami maksud soal no 3?” R1 : “ Membacanya berulang-ulang.”

Peneliti : “Berapa kali kamu membaca soal tersebut sehingga mampu memahaminya?”

R1 : “Banyak bu. Saya baca berkali-kali mungkin ada 10 kali lebih.” Peneliti : “Apa saja yang diketahui?”

R1 : “Harga jual seluruh ikan gabus dan ikan tuna adalah Rp880.000, lalu, harga 4 ekor gabus adalah Rp.32.000, dan harga 3 ekor ikan tuna adalah Rp.28.000, kemudian jika hanya menjual bagian ikan gabus dan bagian ikan tuna harganya Rp268.000.”

Peneliti : “Lihatlah hasil jawaban ini (sambil menunjuk). Kenapa kamu tidak menuliskan apa yang ditanyakan?”

R1 : “Lupa bu.”

Peneliti : “Baik, lalu apa yang ditanyakan?”

R1 : “Banyak masing-masing ikan gabus dan ikan tuna yang telah dijual.”

Peneliti : “Menurut kamu, apakah yang diketahui pada soal sudah cukup untuk menyelesaikan/menjawab pertanyaan tersebut.”

R1 : “Sudah”

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas terlihat subjek R1 mampu memahami masalah, cara siswa agar memahami masalah yaitu dengan membaca berulang-ulang. Siswa mampu menjelaskan unsur-unsur yang diketahui (syarat cukup), unsur yang ditanyakan dengan tepat.

Setelah subjek R1 memahami maksud dari soal tersebut maka langkah selanjutnya adalah mencari alternatif (merencanakan) pemecahan masalah. Hal ini terlihat pada Gambar4.15 kode (IKPM2) yaitu subjek R1 merencanakan pemecahan masalah dengan cara membuat model matematika dari setiap unsur-unsur yang diketahui namun tidak lengkap, dan subjek R1 terlihat kesulitan dalam merencakan pemecahan masalah (belum menemukan alternatif pemecahan masalah). Analisis ini didukung oleh hasil cuplikan wawancara berikut:

Peneliti : “Apa hubungan yang diketahui dengan yang ditanyakan?” R1 : “Dari yang diketahui, dapat dicari yang ditanyakan.”

Peneliti : “Apakah kamu menggunakan semua unsur yang diketahui untuk menjawab pertanyaan?”

R1 : “Iya. Dari yang diketahui harga 4 ikan gabus Rp.32.000 dan harga 3 ekor tuna 84.000, dimisalkan dulu bahwa harga ikan gabus adalah g dan ikan tuna adalah t, jadi model matematikanya 4g = 32.000 dan 3t = 84.000 lalu dapat ditentetukan nilai g = 8.000 dan nilai t=28.000. dari situ kita tahu harga seekor ikan gabus adalah Rp.8000 dan harga seekor ikan tuna adalah Rp.28.000.”

Peneliti : “Baik, setelah itu bagaimana?”

R1 : “Kemaren belum bisa mengerjakan bu. Saya tahu kalau itu materi SPLDV, tapi saya masih bingung bagaimana bisa terbentuk dua persamaan.”

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek R1 mampu menjelaskan hubungan antar unsur yang diketahui dengan yang ditanyakan. Siswa mampu menyusun model matematika dari unsur yang diketahui, namun belum mampu merencanakan alternatif pemecahan masalah dengan tepat.

(3) Melaksanakan rencana pemecahan masalah (Carrying out the plan)

Berdasarkan Gambar4.15 kode (IKPM3) Subjek R1 dapat melaksanakan rencana pemecahan masalah pada soal nomor 3 dengan baik sesuai yang direncanakan. Hal ini Analisis ini didukung oleh hasil wawancara berikut:

Peneliti : “Baik, kemudian cara/strategi apa yang kamu gunakan untuk memecahkan masalah tersebut?”

R1 : “Saat itu saya kesulitan menentukan cara penyelesaian masalahnya. Jadi saya hanya tulis yang saya tahu.”

Cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa subjek R1tidak mampu melaksanakan rencana pemecahan masalah dikarenakan masih belum menemukan alternatif pemecahan masalah, sehingga subjek R1 hanya menulis yang difahami saja.

(4) Mengecek atau memeriksa kembali (Looking a back)

Berdasarkan hasil jawaban subjek R1 pada Gambar4.15 kode IKPM4, terlihat bahwa subjek R1 tidak melaksanakan pengecekan/pemeriksaan maupun menuliskan kesimpulan. Analisis ini didukung oleh hasil cuplikan wawancara dengan subjek R1, sebagai berikut:

Peneliti : “Apakah kamu melakukan pemeriksaan kembali pada hasil jawabnmu?”

R1 : “Tidak bu.

Peneliti : “Apakah kamu dapat menuliskan kesimpulan dari semua perhitunganmu?”

R1 : “Tidak bu, karena saya belum tuntas dalam pengerjaan tersebut.” Dalam cuplikan wawancara di atas terlihat subjek R1 tidak melaksanakan pengecekan kembali maupun menulis kesimpulan. Hal ini dikarenakan subjek R1 belum menuntaskan langkah-langkah pemecahan masalah sebelumnya.

Berdasarkan data yang telah diperoleh melalui tes tertulis dan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa subjek R1 mampu memecahkan permasalahan dengan baik.Kesimpulan untuk tahap kemampuan pemecahan masalah R1 disajikan dalam Tabel berikut:

Tabel 4.8 Kemampuan Pemecahan Masalah pada Subjek R1

No Tahap

Polya Identifikasi Kesimpulan Kesimpulan Umum

1. Understand

ing the problem

Subjek R1 mampu memahami maksud soal, mampu mengungkapkan apa yang diketahui apa dan yang ditanyakan dari soal, dan mampu memahami apakah keterangan yang diberikan cukup untuk mencari apa yang ditanyakan baik pada soal nomor 1, 2, maupun 3. Sangat Baik Cukup (dengan nilai akhir 60) 2. Devising

the plan Subjek R1 mampu menyusun model matematika, namun belum mampu menentukan alternatif pemecahn masalah baik pada penyelesaian soal nomor 1, 2, maupun 3.

Cukup

3. Carrying

out the plan Subjek R1 belum mampu memilih dan mengembangkan strategi pemecahan masalah, serta pengetahuan sebelumnya yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan pemecahan masalah baik pada soal nomor 1, 2 dan 3.

Sangat Kurang

4. Looking a

back Subjek R1 elum mampu memeriksa kebenaran jawaban yang diperoleh dan memeriksa kecocokan antara yang telah ditemukan dengan apa yang ditanyakan, dikarenakan belum mampu melaksanakan tahap sebelumnya. Namun, subjek R1 menuliskan kesimpulan baik pada soal nomor 1 dan 2, dengan harapan akan mendapatkan tambahan nilai walaupun jawaban salah. Namun tidak menulis kesimpulan pada soal nomor 3.

Sangat Kurang

b. Paparan Data Subjek R2 1) Soal nomor 1

Soal yang diberikan pada tes yaitu: “Santri PPTQ Sirojul ‘Ulum menghadiri acara “Haflah Akhirussanah”. Banyak santri putra dibandingkan santri putri yang mengahadiri acara “Haflah Akhirusanah” adalah 17: 8. Apabila 8 orang santri putra dan 2santri putri pulang sebelum acara selesai, maka perbandingannya menjadi 2: 1. Berapa banyak santri putra dan santri putri yang menghadiri acara “Haflah Akhirusanah”?”

Berikut jawaban tertulis subjek R2 dalam memecahkan masalah soal nomor 1:

Gambar4.16 Hasil Jawaban Pemecahan Masalah R2 Pada Soal Nomor 1

Berdasarkan hasil jawaban R2 di atas dapat diuraikan sebagai berikut: (1) Memahami masalah (Understanding the problem)

Subjek R2 dapat memahami masalah pada soal nomor 1 dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada Gambar4.16 kode IKPM1 dimana subjek R2mampu menuliskan apa yang diketahui pada soal (syarat cukup) dan juga mampu menentukan kecukupan syarat pada soal sehingga mampu menjawab pertanyaan yang diberikan. Walaupun subjek R2 tidak menuliskan apa yang ditanyakan pada lembar jawaban, namun subjek R2 memahami apa yang ditanyakan pada soal. Analisis ini didukung oleh hasil cuplikan wawancara yang telah dilakukan peneliti dengan subjek R2, sebagai berikut:

Peneliti : “Menurut Kamu soal nomor 1 itu tergolong soal mudah, sedang atau sulit?”

R2 : “Agak sulit bu.”

Peneliti : “Apakah kamu memahami maksud dari soal cerita tersebut?”

R2 : “Iya.”

Peneliti : “Bagaimana cara kamu untuk memahami maksud dari soal

IKPM2

IKPM4

IKPM3 IKPM1

tersebut?”

R2 : “Membacanya berulang-ulang.”

Peneliti : “Kira-kira berapa kali kamu harus mengulang bacaan hingga kamu benar-benar memahaminya?”

R2 : “Hemm... (sambil berfikir) sekitar 10 kali bu.” Peneliti : “Baik. Apa saja yang diketahui?”

R2 : “Perbandingan santri putra dan putri 17 ÷ 8, lalu 8 santri putra dan 2 santri putri pulang sehingga perbandingannya menjadi 2 ÷ 1.”

Peneliti : “Apa yang ditanyakan?”

R2 : “Banyak santri putra dan putri yang menghadiri acara haflah.” Berdasarkan cuplikan wawancara di atas terlihat subjek R2 mampu memahami masalah, cara siswa agar memahami masalah yaitu dengan membaca berulang-ulang. Siswa mampu menjelaskan unsur-unsur yang diketahui, dan unsur-unsur yang ditanyakan dengan tepat.

(2) Merencakan pemecahan masalah (Devising a plan)

Setelah subjek R2 memahami maksud dari soal tersebut maka langkah selanjutnya adalah mencari alternatif (merencankan) pemecahan masalah. Hal ini terlihat pada Gambar4.16 kode (IKPM2) yaitusubjek R2 merencanakan pemecahan masalah dengan cara membuat model matematika dari setiap yang diketahui, namun subjek R2 belum mampu menemukan alternatif pemecahan masalah pada soal nomor 1.Analisis ini didukung oleh hasil cuplikan wawancara berikut:

Penelit : “Menurut kamu, apakah yang diketahui pada soal sudah cukup untuk menyelesaikan/ menjawab pertanyaan tersebut?”

R2 : “Sudah.”

Peneliti : “Apa hubungan yang diketahui dengan yang ditanyakan?”

Dokumen terkait