• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kemampuan Telusur (Traceability) .1 Apakah menu yang dijual dapat

Form Penggunaan Bahan Baru

8 Kemampuan Telusur (Traceability) .1 Apakah menu yang dijual dapat

7.8 Prosedur Transportasi

7.8.1 Apakah selama transportasi tidak terjadi kontaminasi produk halal oleh bahan haram/najis?

7.8.2 Apakah tersedia bukti bahwa tidak terjadi kontaminasi produk halal oleh bahan haram/najis selama proses tarnsportasi?

7.9 Prosedur Pemajangan (Display) Penyajian 7.9.1 Apakah fasilitas dan peralatan

pemajangan dan penyajian hanya dikhususkan untuk memajang dan menyajikan menu halal?

7.10 Prosedur Aturan Pengunjung 7.10.1 Apakah ada aturan larangan bagi

pelanggan mengonsumsi makanan atau minuman haram atau tidak jelas kehalalannya di dalam restoran ?

7.11 Prosedur Aturan Karyawan 7.11.1 Apakah ada aturan larangan bagi

karyawan mengonsumsi makanan /minuman haram atau tidak jelas

kehalalannya didalam

katering/retoran ?

7.11.2 Jika terdapat karyawan yang membawa makanan/minuman haram atau tidak jelas kehalalannya, apakah karyawan tidak mengonsumsi makanan/minuman tersebut di dalam fasilitas katering dan tidak menggunakan fasilitas katering/ restoran dan tidak menggunakan

peralatan makanan

katering/restoran ?

8 Kemampuan Telusur (Traceability) 8.1 Apakah menu yang dijual dapat tertelusur berasal dari bahan yang disetujui oleh LPPOM MUI dan diproduksi di fasilitas penyiapan

menu yang bebas dari

babi/turunannya?

8.2 Jika ada pengodean bahan, apakah bahan dengan kode yang sama selalu mempunyai status halal yang sama?

9 Penanganan Produk yang tidak Memenuhi Kriteria

43 9.1 Jika terdapat menu yang tidak

memenuhi kriteria, apakah produk tersebut tidak dijual?

 9.2 Jika terdapat menu yang tidak

memenuhi kriteria, apakah produk tersebut dapat dimusnahkan?

 9.3 Apakah tersedia bukti penanganan

produk yang tidak memnuhi kriteria (jika ada)

10 Audit Internal

10.1 Apakah audit internal dilakukan secara terjadwal ssetidaknya enam bulan sekali (termasuk di fasilitas produksi menu rekaan jika ada)?

10.2 Apakah auditor internal pernah mengikuti pelatihan eksternal atau pelatihan internal dengan materi HAS 23000 ?

10.3 Apakah auditor internal independen terhadap area yang diaudit?

 10.4 Apakah hasil audit internal

disampaikan ke pihak yang bertanggung jawab terhadap setiap

kegiatan yang diaudit

(ditindaklanjuti)?

10.5 Apakah tindakan koreksi (jika ada kelemahan) mampu menyelesaikan kelemahan dan mencegah terulangnya kelemahan?

10.6 Apakah tersedia bukti pelaksanaan audit internal?

11 Kaji Ulang Manajemen

11.1 Apakah kaji ulang manajemen dilakukan secara terjadwal setidaknya satu tahun sekali?

11.2 Apakah kaji ulang manajemen dihadiri oleh manajemen puncak/MR ?

11.3 Apakah hasil kaji ulang manajemen disampaikan ke pihak yang bertanggung jawab (ditindaklanjuti)?

11.4 Apakah tersedia bukti pelaksanaan kaji ulang manajemen?

44

Lampiran 3 Hasil uji Kelaikan higiene sanitasi jasa boga

NO URAIAN BOBOT X

Lokasi, Bangunan, dan Fasilitas

1 Halaman bersih, rapi, tidak becek, dan berjarak setidaknya 500 meter dari sarang lalat/tempat pembuangan sampah, serta tidak tercium bau busuk atau tidak sedap yang berasal dari sumber pencemaran

1 1

2 Konstruksi bangunan kuat, aman, terpelihara, bersih dan bebas dari barang-barang yang tidak berguna atau barang sisa

1 1

3 Lantai kedap air, rata, tidak licin, tidak retak, terpelihara dan bebas dari debu

1 1

4 Dinding dan langit-langit dibuat dengan baik, terpelihara dan bebas dari debu

1 1

5 Bagian dinding yang kena percikan air dilapisi bahan kedap air setinggi 2 meter dari lantai

1 6 Pintu dan jendela dibuat dengan baik dan kuat.

Pintu dibuat menutup sendiri, membuka kedua arah atau dipasang alat penahan lalat dan bau. Pintu dapur membuka kearah luar

1

Pencahayaan

7 Pencahayaan sesuai dengan kebutuhan dan tidak menimbulkan bayangan. Kuat cahaya setidaknya 10 fc pada bidang kerja

1

Penghawaan

8 Ruang kerja maupun peralatan dilengkapi ventilasi yang baik sehingga terjadi sirkulasi udara dan tidak pengap

5 5

Air Bersih

9 Sumber air bersih aman, jumlah cukup dan berteanan

1 1

Air Kotor

10 Pembuangan air limbah dari dapur, kamar mandi, WC dan saluran air hujan lancar, baik dan tidak menggenang

3 3

Failitas Cuci Tangan dan Toilet

11 Jumlah cukup, tersedia sabun, nyaman dipakai dan mudah dibersihkan

2 2

Pembuangan Sampah

12 Tersedia tempat sampah yang cukup, bertutup, anti lalat, kecoa, tikus dan dilapisi kantong plastik yang selalu diangkat setiap kali penuh

2 2

45 13 Tersedai luas lantai yang cukup untuk pekerja pada

bangunan dan terpisah dengan tempat tidur atau tempat mencuci pakaian

1 1

14 Ruangan bersih dari barang yang tidak berguna (barang tersebut disimpan rapi digudang)

1 1

Karyawan

15 Semua karyawan yang bekerja bebas dari penyakit menular, seperti penyakit kulit, bisul, luka terbuka dan infeksi saluran pernafasan (ISPA)

5 5

16 Tangan selalu dicuci bersih, kuku dipotong pendek, bebas kosmetik dan perilaku higiene

5 1

17 Pakaian kerja dalam keadaan bersih, rambut pendek dan tubuh bebas perhiasan

1 1

Makanan

18 Sumber makanan, keutuhan dan tidak rusak 5 5 19 Bahan makanan terolah dalam kemasan asli,

terdaftar, berlabel dan tidak kadaluarsa

2 2

Perlindungan Makanan

20 Penanganan makanan yang potensi berbahaya pada suhu, cara dan waktu yang memadai selama penyimpanan peracikan, persiapan penyajian dan pengangkutan makanan serta melunakkan makanan baku sebelum dimasak (thawing)

5 5

21 Penanganan makanan yang potensial berbahaya karena tidak ditutup atau disajikan ulang

4 4

Peralatan Makan dan Masak

22 Perlindungan terhadap peralatan makan dalam cara pembersihan, penyimpanan, penggunaan dan pemelihraannya

2 1

23 Alat makan dan masak yang sekali pakai tidak dipakai ulang

2 2

24 Proses pencucian melalui tahapan mulai dari pembersihan sisa makanan, perendaman, pencucian dan pembilasan

5 4

25 Bahan racun/pestisida disimpan tersendiri di tempat yang aman, terlindung, menggunakan label/tanda yang jelas untuk digunakan

5 5

26 Perlindungan terhadap serangga, tikus, hewan peliharaan dan hewan penggangu lainnya

4 4

Jumlah 65

Khusus Golongan A.1

27 Ruang pengolahan makanan tidak digunakan sebagai ruang tidur

1 1

28 Tersedia 1 (satu) buah lemari es (kulkas) 4 4

Jumlah 70

46

29 Pengeluaran asap dapur dilengkapi dengan pembuangan asap

1 1

30 Fasilitas pencucian dapat dibuat dengan tiga bak pencuci

2 1

31 Tersedia kamar ganti pakaian dan dilengkapi dengan tempat penyimpanan pakaian (loker)

1 1

Jumlah 74 66

Khusus Golongan A.3

32 Pengeluaran asap dapur dilengkapi dengan penangkapan lemak (grease trap)

1 33 Tempat memasak terpisah secara jelas dengan

tempat penyiapan makanan matang

1 34 Lemari penyimpanan dingin dengan suhu -50 C

dilengkapi dengan termometer pengontrol

4 35 Tersedia kendaraan khusus penangkut makanan 3

Jumlah 83

Khusus Golongan B

36 Pertemuan sudut lantai dan dinding lengsung (konus)

1

37 Tersedia ruang belajar 1

38 Alat pembuangan asap dilengkapi filter (penyaring)

1 39 Dilengkapi dengan saluran air panas untuk

pencucian

2 40 Lemari pendingin dapat mencapai suh 10 C 4

Jumlah 92

Khusus Golongan C

41 Ventilasi dilengkapi dengan alat pengatur suhu 1

42 Air kran bertekanan 12 psi 2

43 Lemari penyimpanan dingin tersedia untuk tiap jenis bahan dengan suhu yang sesuai dengan suhu yang disesuaikan kebutuhan

4

44 Rak pembawa makanan/alat dilengkapi dengan roda penggerak

1

47

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1994 dari ayah H. Abas Abusalim dan ibu Hj. Entih Komalasari. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri Kondang II Bandung pada tahun 2006 lalu melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 1 Majalaya. Tahun 2009 penulis lulus pendidikan jenjang SMP. Selanjutnya pada tahun 2012 penulis lulus pendidikan di SMA Negeri 1 Majalaya dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan jalur SNMPTN undangan. Penulis diterima di program studi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian.

Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif pada beberapa organisasi. Organisasi yang pernah diikuti penulis antara lain UKM Lingkung Seni Sunda Gantra Kaheman (2012-2014), Staf Seni dan Olahraga di Oganisasi Mahasiswa Daerah (OMDA) Paguyuban Mahasiswa Bandung (PAMAUNG) Pada tahun 2012-1014, Staf Pengabdian Masyarakat Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri (Himalogin) IPB kabinet Semut Merah Periode 2014/2015, serta staf Pengembangan Sumberdaya Manusia IPB Mengajar kabinet Metamorphosa periode 2014/2015. Bulan Juni-Agustus 2015 Penulis melaksanakan Praktek Lapangan di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jember, Jawa Timur dengan judul Mempelajari Pengawasan Mutu Bahan Baku Kakao di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Tahun 2016 bulan Febuari sampai Juni penulis menjadi asisten praktikum pada mata kuliah teknik optimasi. Ditahun yang sama pada bulan September sampai Desember penulis juga menjadi asisten praktikum mata kuliah Analisis Bahan Produk Agroindustri dan Teknologi Bahan Penyegar.

Dokumen terkait