HASIL PENELITIAN
C. Kenadala Pedagang kaki lima terhadap kesejahteraan keluarga di Kelurahan Tidung Kecamatan Rappocini Kota Makassar
Melakukan usaha dapat memberikan manfaat ekonomi sepanjang waktu
untuk kesejahteraan keluarga. Memulai usaha yang sudah ada, sudah pasti di
hadapi berbagai kendala. Adapun kendala yang di hadapi para pedagang kaki lima
terhadap kesejahteraan keluarga di Kelurahan Tidung Kecamatan Rappocini Kota
Makassar dalam upayanya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga yaitu
mulai dari Minimnya modal yang ingin diputar kembali, Terbatasnya
keterampilan dalam berjualan, Sulitnya mengatur waktu pekerjaan, Tingkat
persaingan, dan Lokasi usaha yang tidak menetap. Dalam bab ini penulis akan
memaparkan hasil wawancara tentang kemdala yang dihadapi pedagang kaki lima
dalam upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga.
1. Minimnya modal yang ingin diputar kembali
Modal usaha yaitu salah satu faktor penting dalam menentukan untuk
dapat memulai dan mengembangkan suatu usaha. Modal usaha merupakan modal
yang sangat berpengaruh terkait dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
keluarga. Karena tidak memiliki modal yang cukup besar sehingga mereka hanya
menjalankan usahanya seadanya saja.
Menurut pernyataan bapak Andi Syam krg. Alle yang menyatakan bahwa: “kendala saya terkadang itu kurangnya modal, kadang ini jadi kendala kalau kurang pembeli. Misalnya kalau kurang pembeli baru mau beli bahan lagi kadang kita yang tambai, jadi kita ini harus bagaimana caranya untuk kelola modal dengan baik supaya tidak habis”13
13Andi Syam krg Alle (66 Tahun), Penjual Jagung Bakar, Wawancara, Makassar, 26 Juni 2018
Berdasarkan pernyataan informan diatas, penulis menyimpulkan bahwa
kendala yang di hadapi bapak Andi Syam Krg Alle terkait dalam upayanya
meningkatkan kesejahteraan keluarga yaitu kurangnya modal dikarenakan kurang
pembeli.
Menurut penyataan Dg.Sore yang menyatakan bahwa:
“kendalaku yaitu kurangnya modal, saya tidak punya banyak modal untuk berjualan yang lebih besar, makanya saya cuman berjualan broncong di pinggir jalan kadang juga jalanka keliling karena menurutku bahannya gampang tinggal saya beli di pasar. jadi broncong yang saya jual sesuai dengan modal yang saya punya”14
Berdasarkan pernyataan informan diatas, penulis menyimpulkan bahwa
kendala yang di hadapi Dg.Sore dalam upayanya meningkatkan kesejahteraan
keluarga yaitu kurangnya modal sehingga dia hanya berjualan sesuai dengan
modal yang ia punya.
2. Terbatasnya keterampilan dalam berjualan
Keterampilan yaitu kemampuan untuk menggunakan akal, fikiran, ide dan
kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah ataupun membuat sesuatu menjadi lebih
bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut.
Terbatasnya keterampilan yang dimiliki oleh pedagang kaki lima dapat menjadi
salah satu faktor yang menjadi kendala dimana pedagang kaki lima tidak mampu
menghasilkan suatu inovasi yang baru dari apa yang dijual. Menurut pernyataan
ibu Ramlah yang menyatakan bahwa:
“kalau musim hujan, jualanku itu kadang turun drastis karena dingin jadi orang jarang beli. maumi diapa karena ituji yang bisa saya bikin untuk sampinganku tambah-tambah penghasilan”15
14Dg.Sore (37 Tahun), Penjual Broncong, wawancara, Makassar, 28 Juni 2018.
Berdasarkan pernyataan informan diatas, penulis menyimpulkan bahwa
kendala yang di hadapi ibu Ramlah dalam upayanya meningkatkan kesejahteraan
keluarga yaitu kurangnya keterampilan yang ia miliki sehingga pada saat musim
hujan penghasilan yang biasa ia peroleh tidak seperti penhgasilan yang ia
dapatkan pada musim kemarau.
3. Sulitnya mengatur waktu pekerjaan
Menjadi seorang memiliki pekerjaan lebih dari satu membuat mereka
memikul beban tersendiri yang secara langsung menjadi beban ganda dalam hidup
mereka yaitu dengan berdagang dan melakukan pekerjaan sampingan lainnya.
Menjadi seseorang yang memiliki pekrjaan ganda adalah sesuatu yang sangat
sulit, sehingga pada point ini penulis memuji mereka sebagai manusia yang penuh
dengan tanggung jawab dan menempatkan mereka pada posisi tersendiri. Mereka
melakukan pekerjaan ganda ini semata-mata hanya untuk keluarga mereka.
Menurut pernyataan ibu Rika yang menyatakan bahwa :
“kadang susah saya rasa untuk bagi waktuku antara jualan cendol dengan mencuci sama urus anak karena misalnya kalau tetanggaku juga yang biasa saya titipi anakku ada halangannya pasti tidak bisaka titip disitu anakku jadi kalau tidak bisaka titip anakku ku bawaki pergi mencuci atau pergi jual cendol kadang juga kasianka sama anakku kalau harus ikut-ikutka karena masih kecil kodong harus ikut-ikut”16
Berdasarkan pernyataan informan diatas, penulis menyimpulkan bahwa
kendala yang dihadapi ibu Rika terkait dalam upayanya meningkatkan
kesejahteraan keluarga yaitu susahnya pembagian waktu antara pekerjaan dan
anak dan dia hanya berusaha semampunya terkadang harus membawa anaknya
untuk ikut bekerja.
4. Tingkat Persaingan
Persaingan usaha sangat mempengaruhi pada keuntungan dan
kelangsungan usaha banyak penjual yang mendirikan usaha dengan jenis yang
sama.
“kendalaku biasanya itu karena banyak juga yang sama jualannya dengan apa yang saya jual. Dilihat dari banyaknya orang yang berjualan baju secara online membuat banyaknya persaingan antara penjual yang satu dengan yang lainnya”17
Berdasarkan pernyataan informan diatas, Penulis menyimpulkan bahwa
kendala yang dialami oleh Ibu Mawar dalam upayanya meningkatkan
kesejahteraan keluarga yaitu tingkat persaingan karena banyaknya orang yang
berjualan baju secara online.
5. Lokasi usaha yang tidak menetap
Tempat usaha adalah tempat yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan
perdagangan, industri, produksi, usaha jasa, penyimpanan-penyimpanan, juga
kegiatan-kegiatan penyimpanan atau pameran barang-barang, termasuk rumah
tempat tinggal yang sebagian digunakan untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Tempat
juga menjadi salah satu kendala yang di hadapi para pedagang kaki lima di
Kelurahan Tidung Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Hal ini di ungkapkan
oleh Dg, Sore, yang menyatakan bahwa:
“ kendalanya kadang kalau ada penertiban satpol PP ya kita di usir karena kan kita menjualnya di pinggir jalan, nanti kalau satpolnya sudah pergi kita kembali lagi kesini menjual disini”18
Berdasarkan pernyataan informan diatas, penulis menyimpulkan bahwa
kendala lain yang dialami Ibu Ramlah dalam upayanya meningkatkan
17Ibu Mawar (35 Tahun), Penjual Baju Online, Wawancara, Makassar 2 Agustus 2018
kesejahteraan keluarga yaitu tempat usaha yang mereka tempati kadang terjadi
penertiban oleh Satpol PP setempat.
Dalam menjalankan suatu usaha tentu tidak seluruhnya berjalan dengan
mulus atau tanpa hambatan, melakukan usaha dapat memberikan manfaat
terutama dari segi ekonomi sepanjang waktu untuk kesejahteraan keluarga.
Adapun yang menjadi kendala pedagang kaki lima dalam upayanya terhadap
kesejahteraan keluarganya yaitu Minimnya modal yang ingin diputar kembali,
Terbatasnya keterampilan dalam berjualan, Sulitnya mengatur waktu pekerjaan,
61
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Upaya pedagang kaki lima terhadap kesejahteraan keluarga di Kelurahan
Tidung Kecamatan Rappocini Kota Makassar selain berjualan di jalanan
mereka melakukan pekerjaan sampingan lainnya seperti menjadi tukang
parkir, berjualan kue, menjadi tukang cuci, jualan es buah dan jualan baju
online Mereka dapat memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari, kebutuhan
sekolah anak, kebutuhan susu dan popok anak dan kebutuhan lainnya
disamping pendapatannya sebagai pedagang kaki lima mereka dapat
menambah penghasilannya dengan melakukan pekerjaan lainnya.
2. Dalam menjalankan suatu usaha tentu tidak seluruhnya berjalan dengan mulus
atau tanpa hambatan, melakukan usaha dapat memberikan manfaat terutama
dari segi ekonomi sepanjang waktu untuk kesejahteraan keluarga. Adapun
yang menjadi kendala pedagang kaki lima dalam upayanya terhadap
kesejahteraan keluarganya yaitu Minimnya modal yang ingin diputar kembali,
Terbatasnya keterampilan dalam berjualan, Sulitnya mengatur waktu
pekerjaan, Tingkat persaingan, dan Lokasi usaha yang tidak menetap.