Mendefinisikan dan Mengklarifikasi
PAPARAN DATA DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN
D. Menganalisis atau menalar
2. Kendala-Kendala dalam Implementasi Kurikulum 2013 di SMPN 1 Jabon
Hasil observasi kegiatan pembelajaran menunjukkan bahwa Dalam implementasi Kurikulum 2013 di SMPN 1 Jabon pastinya memiliki banyak kendala dalam proses pembelajaran saintifik
92 1. Kemampuan Siswa
, Sebagaimana wawancara dengan wakil kepala sekolah dengan Pak Drs. Mualim, sebagia berikut:
“Hambatan pelaksanaan pendekatan saintifik pada mata pelajaran IPS kelas VII G di SMPN 1 Jabon adalah perbedaan kemampuan peserta didik. Sehingga pendekatan saintifik dalam pembelajaran tidak dapat diterapkan secara langsung. Persentase antara peserta didik yang telah siap dan belum siap dengan materi, masih lebih besar yang belum siap, sehingga pengondisian kelas sebelum penerapan pembelajaran dengan pendekatan saintifik juga membutuhkan waktu yang lama dan kurang memadai untuk melakukan lima langkah aktivitas saintifik. Upaya mengatasi hambatan tersebut adalah menyiapkan pola saintifik dengan mengambil contoh konkret yang dekat dengan peserta didik. Ketika guru telah membentuk kelompok diskusi, terdapat beberapa peserta didik yang terlihat belum siap menerima materi. Ada peserta didik yang tiduran di bangku, ada yang duduk santai dan tidak bergegas menuju kelompoknya, ada juga yang berkeliling ketika guru sedang membagikan lembar diskusi. Akan tetapi hal tersebut masih bias dikendalikan ketika kegiatan pembelajaran berlangsung43
Untuk memperkuat pandangan wakil kepala sekolah tersebut, peneliti juga melakukan wawancara dengan guru IPS, sebagai berikut”
“karena anak-anak yang kemampuannya tidak sama, kita tidak bisa langsung menerapkan. Jadi kan kita perlahan, kita kondisikan. Langkah-langkah saintifik itu kan sebenarnya sederhana, tetapi karena anak-anak memiliki kebiasaan tertentu, sehingga kita harus mengondisikan dulu. Seperti di kelas VII G hanya anak sekitar 30% yang siap dengan materi, 70% anak yang masih kosong dan belum siap. Pengondisian juga terkadang memakan waktu. Untuk mengatasi itu, kita bisa mengulang agar anak-anak fokus, kita lakukan yang motivasi, supaya anak-anak punya keinginan belajar44. Yang ketiga kita siapkan pola- pola saintifik itu dengan mengambil contoh-contoh di sekitar yang dekat dengan anak
2. Buku dan Media Pembelajaran
43 Wawancara dengan bapak mualim yang merupakan waka kurikulum kelas VIII G di ruang guru Smp N 1 Jabon pada hari kamis, 26 september 2019
44
93
Sebagaimana wawancara dengan wakil kepala sekolah dengan Pak Drs. Mualim, sebagia berikut
“Jadi pada dasarnya kalau kendala tidak ada yaa, mungkin karena suatu hal yang baru kemudian harus melakukannya dengan pendekatan saintifik, nah pendekatan saintifik ini lah yang belum bisa berjalan dengan 100%. Kemudian yang kedua sumber belajar yaa masih ada hanya buku paket dan itu pun buku paket dibrok yang dari sana, itu seringkali tidak sesuai dengan jumlah siswa karena itu siswakan nggak ada yang nggak kebagian tetapi hal ini bisa diatasi dengan cara yaaa misalnya memperbanyak sendiri, kemudian di pasarkan nggak ada buku alternatif lain sebagai untuk memperkaya materi gituh jadi hanya terbatas hanya pada buku paket itu, sehingga wawasan anak pengetahuan cuman ada yaa di buku itu, klau dulu selain buku paket itu, diluar ada buku sumber-sumber yang lain, sekali lagi mungkin karena kurikulum 2013 suatu hal yang baru sehingga di pasarpun sebagai alter natif sebagai sumber belajar (buku) juga ada tapi itu sebetulnya nggak-nggak di tuntut, tapi untuk memperkaya wawasan atau supaya materi yang di kuasai anak lebih luas, artinya agak kesulitan untuk menambah sumber belajar yang lainnya itulah mengenai sumber belajar yang hanya terbatas dalam buku paket, kalaupun ada harus menentukan ini:
Hasil wawancara tersebut menunjukan adanya ketidaksiapan pemerintah dalam memberikan layanan media pembelajaran yang cukup, sehingga pihak sekolah bertindak untuk menggandaka buku paket tersebut untuk peserta didik yang tidak kebagian buku tersebut (Buku Paket siswa).
3, Sarana Dan Prasana
Dalam mengimplementasikan kurikulum 2013, membutuhkan sarana dan prasarana yang baik, supaya kegiatan belajar mengajar dapat mencapai tujuan yang terdapat pada system kurikulum 2013. Untuk lebih jelas dalam mengetahui kendala implementasi kurikulum 2013 di SMP Negeri 1 Jabon, Peneliti mewawancarai seorang guru yang mengajar mata pelajaran
94
IPS di kelas VII untuk memperkaya informasi tentang penerapan kirukulum 2013 di SMP Negeri 1 jabon, sebagai berikut
”Kendalanya seperti alat-alat perangkat itu aja terus fasilitas fasilitas dan juga tidak adanya lab Ips, kita akhirnya mencari solusi dengan memberikan tugas ke anak-anak itu, tugas-tugas itu untuk mencari selain dari perpus, juga dari luar mungkin dari media juga, intuk memudahkan anak dalam pembelajaran”45
Dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan sistem kurikulum2013, dibutuhkan adanya perangkat dan fasilitas pendukung, seperti Lab IPS, Sound System,TV, DVD dan media-media pendukung lainnya agar kegiatan belajar mengajar berjalan lancar dan sesuai rencara dalam RPP dan Silabus
Hasil Temuan Observasi
Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkan bahhwa Kendala-kendala dalam penerapan kurikulum 2013 dalam pelajaran IPS di SMP N 1 Jabon yaitu: 1) Dalam menerapkan kurikulum 2013, siswa dan guru membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memahami dan beradaptasi dengan sistem pembelajaran model baru yang ditawarkan oleh pemerintah dalam kurikulum 2013. Sistem itu dikenal dengan metode saintifik. 2)Hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik adalah perbedaan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik, sehingga pendekatan saintifik tidak dapat diterapkan secara
45
95
langsung. Persentase peserta didik yang belum siap dengan materi pembelajaran lebih besar dibandingkan dengan yang sudah siap.
96
BAB V PEMBAHASAN
1. Proses Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik