• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.2 Kebijakan Kepala Sekolah Terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling

2.2.1 Pengertian Kebijakan Kepala Sekolah Terhadap Pelayanan BK

2.2.1.1 Kebijakan Kepala Sekolah

2.2.1.1.2 Kepala Sekolah

Menurut Wahjosumidjo (2007:83), kata kepala sekolah terdiri dari “kepala“ dan “sekolah“. Kata “kepala“ dapat diartikan “Ketua“ atau “Pemimpin“ dalam suatu organisasi atau suatu lembaga. Sedangkan “Sekolah“ adalah sebuah lembaga dimana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran.

Kepala sekolah merupakan pimpinan tertinggi di sekolah. Dalam wikipedia, disebutkan bahwa kepala sekolah adalah tenaga fungsional guru yang diberikan tugas tambahan untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. Kepala

sekolah pada hakekat etimologisnya merupakan padanan dari school principal,

yang tugas kesehariannya menjalankan principalship atau kekepalasekolahan.

Istilah kekepalasekolahan mengandung makna sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah. Terdapat beberapa istilah untuk menyebut jabatan kepala sekolah, seperti administrasi

sekolah (school administrator), pimpinan sekolah (school leader), manajer seolah

(school manager), dan sebagainya.

Kepala sekolah harus mempunyai kriteria atau kualifikasi umum sebagai seorang kepala sekolah, yaitu: (a) Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV) kependidikan atau non kependidikan pada perguruan tinggi yang terakreditasi; (b) Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-tingginta 56 tahun; (c) Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun; (d) Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan non PNS disertakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang.

Tugas utama kepala sekolah sebagai pemimpin adalah mengatur situasi, mengendalikan kegiatan kelompok, organisasi atau lembaga dan menjadi juru bicara kelompok. Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya, terutama

dalam rangka memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar, kepala sekolah

dituntut untuk mampu berperan ganda, baik sebagai catalyst, solution givers,

process helper, maupun resource linker. (a) Catalyst, berperan meyakinkan orang

lain tentang perlunya perubahan menuju kondisi yang lebih baik; (b) Solution

givers, berperan mengingatkan terhadap tujuan akhir dari perubahan; (c) Process helper, berperan membantu kelancaran proses perubahan, khususnya menyelesaikan masalah dan membina hubungan antara pihak-pihak yang terkait; (d) Resource linker, berperan menghubungkan orang dengan sumber dana yang diperlukan.

Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin seharusnya dalam praktik sehari-hari selalu berusaha memperhatikan dan mempraktikkan fungsi kepemimpinan di dalam kehidupan sekolah, yaitu:

1) Kepala sekolah harus dapat memperlakukan sama terhadap orang-orang yang

menjadi bawahannya, sehingga tidak terjadi diskriminasi, sebaliknya dapat diciptakan semangat kebersamaan di antara mereka yaitu guru, staf dan para siswa,

2) Sugesti atau saran sangat diperlukan oleh para bawahan dalam melaksanakan

tugas. Para guru, staf dan siswa suatu sekolah hendaknya selalu mendapatkan saran anjuran dari kepala seolah sehingga dengan saran tersebut selalu dapat memelihara bahkan meningkatkan semangat, rela berkorban, rasa kebersamaan dalam melaksanakan tugas masing-masing,

3) Dalam mencapai tujuan setiap organisasi memerlukan dukungan, dana, sarana

menyediakan dukungan yang diperlukan oleh para guru, staf dan siswa, baik berupa dana, peralatan, waktu, bahkan suasana yang mendukung,

4) Kepala sekolah berperan sebagai katalisator, dalam arti mampu menimbulkan

dan menggerakkan semangat para guru, staf dan siswa dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan,

5) Kepala sekolah sebagai pemimpin harus dapat menciptakan rasa aman di

lingkungan sekolah,

6) Kepala sekolah pada hakikatnya adalah sumber semangat bagi para guru, staf

dan siswa. Oleh sebab itu kepala sekolah harus selalu membangkitkan semangat para guru, staf dan siswa,

7) Setiap orang dalam kehidupan organisasi baik secara pribadi maupun

kelompok, keutuhannya diperhatikan dan dipenuhi. Penghargaan dan pengakuan ini dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti kenaikan pangkat, fasilitas, kesempatan mengikuti pendidikan dan sebagainya.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa kepala sekolah merupakan pimpinan tertinggi di sekolah yang harus mempunyai kriteria atau kualifikasi umum sebagai seorang kepala sekolah salah satu diantaranya adalah berjiwa kepemimpinan yang bertugas memimpin organisasi sekolah yaitu mengatur situasi, mengendalikan kegiatan kelompok, dan memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kebijakan kepala sekolah adalah hasil keputusan-keputusan yang disusun secara arif dan bijaksana

oleh kepala sekolah untuk seseorang/sekelompok orang guna untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan melangkah lebih maju ke masa depan.

Keberadaan sekolah adalah sebagai lembaga formal dalam

penyelenggaraan kebijakan pendidikan nasional atau kebijakan dinas pendidikan kabupaten / kota dalam kekuasaan dan kewenangan kepala sekolah. Seorang kepala sekolah bertanggung jawab dalam melaksanakan kebijakan pendidikan nasional yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan kepala sekolah bertanggung jawab penuh akan sekolah tersebut. Sehubungan dengan hal itu seorang kepala sekolah merupakan kunci keberhasilan suatu lembaga. Karena kepala sekolah adalah seorang pemimpin di lembaganya dan ia yang membawa lembaganya ke arah tujuan yang ingin dicapai oleh lembaga tersebut.

Kepala sekolah dikatakan berhasil apabila mereka memahami keberadaan sekolah sebagai organisasi yang kompleks dan unik, serta mampu melaksanakan peranan kepala sekolah sebagai orang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin sekolah. Keberhasilan sekolah adalah merupakan salah satu usaha dari kepala sekolah. Dimana kepala sekolah tersebut menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Untuk mencapai peningkatan mutu sekolah, maka seorang kepala sekolah sebagai petugas profesional dituntut untuk memformasikan, mengimplementasikan dan mengevaluasi kebijakan pendidikan. Kebijakan sekolah merupakan suatu turunan dari kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.

Menurut Beare dan Boyd (dalam Aminah, 2009 :31) terdapat 5 jenis kebijakan pendidikan yang mencakup:

1) Penataan / penyusunan tujuan dan sasaran lembaga pendidikan

2) Mengalokasikan sumber daya untuk dan pelayanan pendidikan

3) Menentukan tujuan pemberian pelayanan pendidikan

4) Menentukan pelayanan pendidikan yang hendak diberikan

5) Menentukan tingkat investasi dalam mutu pendidikan untuk

memajukan pertumbuhan ekonomi.

Dari hal tersebut diatas diketahui bahwa peran seorang kepala sekolah sangat dibutuhkan dalam lembaga tersebut. Dengan menjalankan fungsi kepala sekolah sebagai leader (pemimpin) dalam mengimplementasikan kebijakan pendidikan dalam semua aspek.

Dokumen terkait