• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL INSTANSI

D. Kepuasan Kerja

c. Mempunyai jangka waktu kegunaan atau umut relative permanen dari satu periode akuntansi atau lebih dari satu tahun

d. Memberikan manfaat dimasa yang akan datang .

Karyawan yang lebih suka menikmati kepuasan kerja dalam pekerjaan akan lebih mengutamakan pekerjaannya dari pada balas jasa walaupun balas jasa itu penting.

Kepuasan diluar pekerjaan adalah kepuasan kerja karyawan yang dinikmati diluar pekerjaan dengan besarnya balas jasa yang akan dan hasil kerjanya agar dia dapat membeli kebutuhannya.

Kepuasan kerja kombinasi dalam dan luar pekerjaan adalah kepuasan kerja yang mencerminkan oleh sikap emosionalyang seimbang antara balas jasa dengan pelaksanaan pekerjaannya, karyawan yang lebih menikmati kepuasan kerja kombinasi dalam dan luar pekerjaan akan merasa puas jika hasil kerja dan balas jasanya dirasa adil dan layak.

Kepuasan diluar pekerjaan adalah kepuasan kerja karyawan yang dinikmati diluar pekerjaan dengan besarnya balas jasa yang akan dan hasil kerjanya agar membeli kebutuhannya.

Kepuasan kerja kombinasi dalam dan luar pekerjaan adalah kepuasan kerja yang mencerminkan oleh sikap emosional yang seimbang antara balas jasa dengan pelaksanaan pekerjaannya, karyawan yang lebih menikmati kepuasan kerjakombinasi dalam dan luar akan merasa puas jika hasil kerja dan balas jasanya dirasa adil dan layak.

2. Teori-Teori Kepuasan Kerja

Menurut Yuli (2005: 190) bahwa teori-teori tentang kepuasan kerja dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu yang disebut sebagai:

a. Disperancy Theory (teori perbedaan)

Teori ini pertama kali di pelepori oleh Porter. Porter mengukur kepuasan kerja seseorang dengan menghitung selisih antara apa yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan (difference between how much of something there should be and how much there “is now”). Locke menerangkan bahwa kepuasan kerja bergantung pada perbedaan (discperancy) antara nilai dari harapan yang diinginkan, dengan apa yang menurut perasaan/ persepsinya yang telah dicapai/ diperoleh dari pekerjaanya. Dengan demikian orang akan merasa puas bila tidak ada perbedaan yang diinginkan dengan persepsinya atas kenyataan, karena batas minimum yang diinginkan telah dicapai.

Apabila yang didapat ternyata lebih besardari yang diinginkan, maka orang akan menjadi puas lagi walaupun terdapat perbedaan, tetapi merupakan perbedaan yang positif, sebaiknya semakin jauh kenyataan yang dirasakan tersebut dibawah standar minimum maka akan terjadi perbedaan negatif (negative disperancy), dan akan semakin besar pula ketidakpuasan seseorang terhadap pekerjaan.

b. Equity Theory (teori keseimbangan)

Equity theory pertama kali dikembangkan oleh Adam (1963). Adapun pendahulu teori ini adalah Zeleznik (1958). Prinsip teori ini adalah bahwa orang akan merasa puas atau tidak puas, tergantung apakah ia merasakan adanya keadilan atau tidak atas situasi yang diperoleh dengan menbandingkan dirinya dengan orang lain yang sekelas, sekantor maupun ditempat lain.

c. Two Factor Theory (teori dua faktor)

Yaitu faktor yang membuat orang merasa puas (statisfers) dan faktor yang membuat orang merasa tidak puas (dissatisfiers). Dalam pandangan lain dua faktor yang dimaksud dalam teori ini adalah dua rangkaian kondisi, pertama kondisi yang menyebabkan orang merasa tidak puas, jika kondisi itu ada dan tidak diperhatikan, maka orang itu tidak akan termotivasi.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Terwujudnya kepuasan kerja karyawan merupakan salah satu faktor pendorong dari tercapainya tujuan perusahaan. Menurut Hasibuan (2007: 203) faktor yang menimbulkan kepuasan kerja karyawan adalah:

a. Balas jasa yang adil dan layak

b. Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian c. Berat tinginya pekerjaan

d. Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan’

e. Sikap pemimpin dan kepemimpinannya f. Sifat pekerjaan monoton atau tidak

Aspek-aspek lain yang terdapat dalam kepuasan kerja:

1. Kerja yang secara mental menantang, karyawan cenderung menyukai pekerjaan-pekerjaan yang member mereka kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka dan menawarkan tugas, kebebasan dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan.

2. Ganjaran yang pantas, para karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang mereka persepsikan sebagai adil, tidak kembar arti, dan segaris dengan pengharapan mereka

3. Kondisi kerja yang mendukung, karyawan peduli akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi maupun memudahkan mengerjakan tugas 4. Rekan kerja yang mendukung, orang-orang mendapatkan lebih daripada

sekedar uang atau prestasi yang berwujud dari dalam kerja. Bagi kebanyakan karyawan, kerja juga mengisi kebutuhan akan interaksi sosial.

Oleh karena itu tidaklah mengejutkan bila mempunyai rekan sekerja yang ramah dan mendukung mengantar kepuasan kerja yang meningkat. Perilaku atasan seorang juga merupakan determinan utama dari kepuasan.

Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan, pada hakikatnya orang yang tipe kepribadiannya kongruen (sama dan sebangun) dengan pekerjaan yang mereka pilih seharusnya mendapatkan bahwa mereka mempunyai bakat dan kemampuan yang tepat untuk memenuhi tuntuan dari pekerja mereka.

Selain itu berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kantor PT. Bank Negara Kantor Cabang USU Medan,ditemukan faktor yang menimbulkan kepuasan kerja karyawan adalah:

1. Balas jasa yang adil dan layak 2. Berat tingginya pekerjaan

3. Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan’

4. Sikap pemimpin dan kepemimpinannya 5. Sifat pekerjaan monoton atau tidak

Kepuasaan kerja adalah keadaanemosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana parakaryawan memandang pekerjaan mereka.

Kepuasan kerja mencerminkanperasaan seseorang terhadap pekerjaanya mereka.

Ini terlihat dalam sikap positifkaryawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Karyawan yangtidakmemperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai kematangan psikologis dan bisa menjadi frustasi

Aspek - aspek yang dapat membentuk kepuasan kerja karyawan berdasarkan hasil penelitian di kantor PT. Bank Negara Indonesia Kantor Cabang USU Medan,antara lain :

1. Faktor individual (umur, jenis kelamin, sikap pribadi terhadap pekerjaan) 2. Faktor hubunganantar karyawan (hubungan antar manajer dan karyawan,

hubungan sosial antarasesama karyawan, sugesti dari teman sekerja) 3. Faktor fisikdan kondisi tempat kerja,emosi dan situasi kerja

4. Faktor eksternal (keadaankeluarga,rekreasi,pendidikan).

Aspektersebut memberikan motivasi agarkepuasan kerja tercapai bagi karyawan.Dan yang berkewajiban memenuhitercapainya kepuasan kerja tersebut adalah setiappimpinanperusahaan,karena kepuasan kerja merupakan faktor yang diyakini dapatmemotivasi semangatkerjakaryawan agar karyawan dapat memberikan hasil yang terbaik bagiperusahaan sehingga kinerja perusahaan dapat ditingkatkan.

Dokumen terkait