• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA A. Desain Kemasan

G. Keputusan pembelian

Menurut Setiadi dalam Fadli dan Inneke (2008:48) keputusan pembelian adalah pilihan atas merek produk untuk dibeli, di mana terjadi pembelian produk atas merek yang disukai berdasarkan peringkat dari tahapan evaluas tetapi faktor situasi dan pendapat orang lain juga menentukan dalam tahapan ini. Titik tolak untuk memahami perilaku pembeli adalah model rangsangan-tanggapan (stimulus-respod model). Rangsangan pemasaran dan lingkungan masuk ke kesadaran pembeli.

Karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusannya akan rnenimbulkan keputusan pembelian tertentu. Tugas pemasar adalah memaharni apa yang terjadi pada kesadaran pembeli sejak masuknya rangsangan dari luar hingga munculnya keputusan pernbelian. Konsumen (Kotler,2005:202). Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Yang mempunyai pengaruh paling luas dan paling dalam adalah faktor-faktor budaya.

Gambar 2.1

Model Prilaku Konsumen

(Sumber : Philip kotler & Kevin Lane Keller, 2007: 226) 1. Faktor Budaya

budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar. Anak-anak yang sedang bertumbuh mendapatkan seperangkat nilai, rangsangan Rangsangan

pemasaran Lain produk dan Ekonomi Jasa

Teknologi produk dan politik jasa harga Budaya Distribusi komunikator Proses keputusan pembelian pengenalan masalah pencarian informasi penilaian alternatif keputusan pembelian perilaku pasca pembelian Psikologi Kosumen Motivasi Persepsi Pembelajaran Memori Keputusan Pembelian Pilihan Produk Pilihan Merek Pilihan Dealer jumlah Pembelian saat yang tepat melakukan Pembelian metode pembayaran Karakteristik Konsumen Budaya Sosial Personal

persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga- lembaga penting lain. Budaya terdiri dari sejumlah Sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis. Kelas sosial merupakan stratifikasi sosial, diaman pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara hirarkis dan yang para anggotanya menganut nilai, minat, dan perilaku serupa.

2. Faktor Sosial

Selain faktor budaya, perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran, dan status sosial. Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota keiuarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.

Kedudukan seseorang di masing-masing kelompok dapat ditentuka berdasarkan peran dan statusnya, peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang, dan masing-masing peran akan menghasilkan status.

3. Faktor Pribadi

Keputusan pernbeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup

pekerjaan. keadaan ekonomi; kepribadian dan konsep diri, serta nilai dan gaya hidup pembeli.

4. Faktor Psikologi

Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadarari konsumen antara datangnya rangsangan pemasaJan luar dan keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologi penting-motivasi, persepsi, pembelajaran' dan memori-secara fundamental mempengaruhi tanggapan konsumen teihadap berbagai rangsangan pemasaran.

Berikut ini peran Konsumen Dalam Membeli :

1. Pemarkarsa : orang yang pertama menyarankan atau mencetuskan gagasan membeli Produk tertentu.

2. pemberi Pengaruh : Orang yang pandangan atau sasarannya mempengaruhi kePutusan membeli.

3. Pengambilan Keputusan : Orang yang akhirnya membuatnya keputusan membeli.

4. Pembeli : orang yang benar-benar melakukan pembelian. 5. Pengguna : Orang yang mengkonsumsi/menggunakan produk

Menurut Kotler (2005:224) menyatakan bahrva ada lima tahap yang dilalui konsurnen dalam proses pembelian, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternative, keputusan pentbelian,

dan perilaku pasca pembelian, tahapan-tahapan itu kan dibahas seperti berikut :

Gambar 2.2

Model Proses Keputusan Pembelian Lima Tahap

Sumber : Kotler (2005 : 224) l.Pengenalan masalah

Merupakan tahap pertama proses keputusan pembeli, yaitu ketika konsumen mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut akan dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. Dalam kasus pertama, salah satu kebutuhan umum seseorang, seperti lapar, haus, seks, mencapai ambang batas tertentu dan mulai menjadi pendorong. Dalam kasus kedua, kebutuhan timbul oleh rangsangan eksternal. Misal, ketika seseorang melewati toko keu dan melihat roti yang segar serta hangat sehingga terangsang rasa laparnya. Para pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, para pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan kategori produk tertentu.

Pengenalan kebutuhan Proses informasi konsumen Evaluasi produk/me rek Keputusan pembelian Evaluasi pasca pembelian

2. Pencarian Informasi

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari infomasi yang lebih banyak. Ada dua level rangsangan. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan penguatan perhatian. Pada level itu orang hanya sekedar lebih peka terhadap informasi produk. Pada level selanjutnya, orang itu mungkin masuk ke pencarian informasi secara aktif, mencari bahan bacaan, menelepon teman, dan mengunjtrngi toko untuk mempelajari produk tertentu. Ada empat kelompok yang digolongkan sebagai sumber informasi kcnsumen, yaitu : a. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan.

b. Sumber komersial : iklan, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan. c. Sumber public : media nlassa, organisasi penilai konsumen.

d. Sumber Pengalaman : penanganan, pemeriksaan, dan menggunakan produk.

3. Evaluasi Alternatif

Tahap ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dan perangkat pilihan, dan memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Pada proses evaluasi, konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecairkan masalah yang dihadapinya. Kriteria: evaluasi adalah atribut atau karakteristik dari produk dan jasa yang digunakan untuk mengevaluasi dan menilai alternative pilihan. Menurut Engel, Blackwell dan Miniard dalam Ujang sumarwan

(2004:303) menyebutkan tiga atribut penting vang sering digunakan untuk evaluasi, yaitu harga, merek, dan negara asal atau pembuat produk.

4. Keputusan Membeli

Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen tersebut juga clapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Namun dua faktcr berikut dapat berada diantara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertarna adalah sikap orang lain. Sejauh mana sikap orang lain, mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal yaitu :(1) intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen. Dan (2) motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Faktor kedua adalah faktor factor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat pernbelian. Dalam melaksanakan niat pembelian, konsumen tersebut dapat membuat lima sub keputusan pembelian, yaitu, keputusan merek, keputusan pemasok (dealer), keputusan waktu, keputusan kuantitas, dan keputusan metode pembayaran.

5. Tingkah laku pasca pembelian

Tahap ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas dan tidak puas. Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli atas produk dengan kinerja yang dipikirkan pembeli atas produk ter;ebut. Jika kinerja

produk lebih rendah dari yang diharapkan pelanggan akan kecewa, jika ternyata sesuai harapan maka pelanggan akan puas.

Dokumen terkait