Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis nyamuk Anopheles di Desa Riau Kecamatan Riau Silip terdiri atas empat spesies, yaitu An. letifer (Gambar 4), An. barbirostris (Gambar 5), An. nigerrimus (Gambar 6), dan An. indefinitus (Gambar 7). Di antara empat spesies tersebut terdapat An. letifer yang telah dikonfirmasi sebagai vektor di pulau Bangka (Boesri 2007).
Nyamuk An. letifer mempunyai ciri khas pada palpi tanpa gelang-gelang pucat (a), bagian sternit abdomen segmen ke tujuh tanpa sikat yang terdiri atas sisik gelap (b), dan tarsi kaki belakang dengan gelang pucat terutama pada pangkalnya (c) (Gambar 4).
An. barbirostris mempunyai ciri khas palpi seluruhnya gelap (a), ruas abdomen ke tujuh terdapat sisik/sikat gelap (b), pada costa dan urat I dari sayap terdapat tiga atau kurang noda-noda pucat (c) (Gambar 5).
An. nigerrimus mempunyai ciri khas gelang-gelang tarsi kaki belakang sedang, gelang pucat pada ruas 3-4 sama panjangnya dengan atau kurang dari ruas 5 (a), pada sayap terdapat tanda gelap preapical urat satu tanpa sisik-sisik pucat atau kalau ada sedikit (b) (Gambar 6).
An. indefinitus mempunyai ciri khas pada probosis gelap seluruhnya (a), gelang pucat di ujung palpi panjangnya dua kali dari panjang gelang gelap dibawahnya (b), gelang pucat subapical palpus panjangnya ½ atau lebih dari panjang gelang subapical (b1) (Gambar 7).
Nyamuk An. letifer merupakan jenis nyamuk Anopheles yang terbanyak jumlahnya dalam penelitian ini, dan ditemukan secara teratur pada setiap penangkapan, baik di dalam rumah maupun di luar rumah, sedangkan An. nigerrimus dan An. indefinitus hanya ditemukan satu kali pada penangkapan Maret dan April 2011. Nyamuk An. letifer lebih banyak menyebar di luar rumah, hal ini dapat dilihat dari kelimpahan nisbi dan frekuensi tertangkap dengan umpan orang dan istirahat.
b a c b a c
Gambar 4 An. letifer (a) palpi, (b) ujung abdomen, (c) tarsi belakang a b c a b c Gambar 5 An. barbirostris (a) palpi, (b) ujung abdomen, (c) sayap
b a a b Gambar 6 An. nigerrimus (a) tarsi, (b) sayap a b a b b1
Gambar 7 An. indefinitus (a) probosis, (b) palpi
Kelimpahan nisbi nyamuk An. letifer di luar rumah (42,65%) dengan frekuensi (0,88). An. barbirostris merupakan jumlah nyamuk terbanyak kedua setelah An. letifer, dengan kelimpahan nisbi dan frekuensi tertangkap di dalam rumah dan di luar rumah tidak jauh berbeda. Kelimpahan nisbi di dalam rumah (8,82%) dengan frekuensi (0,31), dan yang di luar rumah (7,35%) dengan frekuensi (0,56). Nyamuk Anopheles yang sedikit jumlahnya tertangkap adalah
An. indefinitus dan An. nigerrimus, masing-masing ditemukan satu ekor dengan kelimpahan nisbi (1,47%) di dalam dan di luar rumah (Tabel 1).
Berdasarkan nilai dominansi ternyata yang tertinggi adalah An. letifer di luar rumah (37,32%), kemudian An. barbirostris di luar rumah (4,14%), sedangkan An. nigerrimus dan An. indefinitus hanya di temukan satu kali yaitu di dalam rumah dan di luar rumah dengan nilai dominansi masing-masing (0,09%).
Hasil penelitian ini jika dikaitkan dengan beberapa pengamatan yang telah dilakukan di pulau Bangka dan pulau yang terdekat, ditemukan keragaman spesies Anopheles yang sama, hal ini dapat disebabkan faktor lingkungan dan habitat yang tidak jauh berbeda. Hasil pengamatan beberapa tempat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ditemukan nyamuk An. letifer di Desa Air Duren Kecamatan Pemali, Kecamatan Gunung Muda, Kecamatan Bakam, Kecamatan Jebus, dan Kecamatan Mentok. Nyamuk An. barbirostis ditemukan di Kecamatan Gunung Muda dan Kecamatan Bakam. Selanjutnya An. nigerrimus ditemukan di Kecamatan Jebus dan Kotamadya Pangkalpinang, sedangkan An. indefinitus baru ditemukan di Kecamatan Pemali. Pulau yang berdekatan dengan Pulau Bangka adalah Pulau Lepar dan Pulau Pongok. Pengamatan nyamuk di Pulau Pongok belum pernah dilakukan, sedangkan hasil survei di Pulau Lepar ditemukan An. letifer dan An. nigerrimus. Di beberapa kecamatan yang ada di Pulau Bangka belum pernah dilakukan penelitian entomologi, termasuk Desa Riau Kecamatan Riau Silip (Dinkes Kab. Bangka 2010).
Tabel 1 Keragaman jenis, kelimpahan nisbi, frekuensi, dan dominansi spesies Anopheles yang tertangkap dengan umpan orang dan istirahat di Desa Riau, Februari-Mei 2011. Spesies Anopheles Di dalam Di luar
KN (%) Frek Dom (%) KN (%) Frek Dom (%) An. letifer 38,24 0,69 26,29 42,65 0,88 37,32 An. barbirostris 8,82 0,31 2,76 7,35 0,56 4,14 An. nigerrimus 1,47 0,06 0,09 0,00 0,00 0,00 An. indefinitus 0,00 0,00 0,00 1,47 0,06 0,09
Hadi et al. (2008) melaporkan bahwa di Kampung Matras Kecamatan Sungailiat ditemukan An. letifer dan An. nigerrimus, begitu pula di Kelurahan Bacang Kotamadya Pangkalpinang, ditemukan satu spesies yang sama yaitu An. nigerrimus, dan satu spesies yang berbeda yaitu An. barbirostris (Qomariah 2004).
Nyamuk Anopheles spp. yang terdapat di Pulau Sumatera memiliki keragaman yang tidak jauh berbeda dengan nyamuk Anopheles yang ada di Desa Riau. Sitorus (2005) melaporkan di Desa Tegal Rejo, Kecamatan Belitang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan ditemukan jumlah An. letifer (3,99%) lebih dominan daripada nyamuk An. barbirostris (0,64%), dan An. nigerrimus (1,80%). Begitu pula di Desa Segara Kembang Kecamatan Lengkiti, Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan ditemukan An. barbirostris dan An. nigerrimus (U’din 2005). Selanjutnya dilaporkan bahwa di Desa Pondok Meja, Muaro Duo, Jambi, selain ditemukan An. barbirostris dan An. nigerrimus ditemukan juga An. indefinitus. Nyamuk Anopheles yang paling dominan ditemukan adalah An. barbirostris dengan angka dominansi tertingi di luar rumah (10,18%), sedangkan yang terendah adalah An. tesselatus dengan nilai dominansi di luar rumah (0,01%) (Maloha 2005).
Rahmawati (2010) melaporkan bahwa nyamuk Anopheles di Desa Lifuleo, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur ditemukan An. barbirostris lebih banyak dengan metode umpan orang dalam rumah (30,61%) daripada di luar rumah (27,52%), jumlah An. nigerrimus lebih banyak ditemukan di luar rumah (23,49%) daripada di dalam rumah (18,37%), An. indefinitus tidak ada yang ditemukan dengan umpan orang. Sementara An. barbirostris yang ada di Kecamatan Padangcermin Kabupaten Pesawaran merupakan spesies yang sama ditemukan Maloha di Muaro Duo Jambi, dan ditemukan lebih banyak di luar rumah (70,42%) daripada di dalam rumah (29,58%), hal yang sama ditemukan di Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan, An. barbirostris lebih banyak di luar rumah (61,73%) daripada di dalam rumah (3,94%). Nyamuk Anopheles spp. yang ditemukan Safitri (2009) di Kecamatan Padang Cermin Lampung Selatan terdapat jenis nyamuk yang sama
ditemukan ditempat yang sama, yaitu An. barbirostris dan An. indefinitus (Suwito 2010).
Nyamuk Anopheles yang paling sedikit ditemukan ada dua jenis yaitu An. nigerrimus dan An. indefinitus. Boesri (2005) melaporkan bahwa nyamuk An. nigerrimus telah dikonfirmasi sebagai vektor di Sumatera Selatan, dan tidak mempunyai pilihan tertentu tentang sumber darah yang diperlukan, artinya dapat mengisap darah manusia atau hewan.
Nyamuk An. indefinitus selama penelitian ditemukan hanya satu ekor dengan umpan orang di luar rumah, kemungkinan besar nyamuk ini memang jarang mengisap darah manusia. Rahmawati (2010) melaporkan di Desa Lifuleo, Kecamatan Kupang Barat, kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur ditemukan An. indefinitus lebih banyak ditemukan dengan perangkap hewan (62,5%) daripada dengan umpan orang dalam rumah (9,09%) dan luar rumah (22,73%). Maloha (2005) melaporkan bahwa An. indefinitus di Desa Pondok Meja, Muaro Duo, Jambi lebih banyak ditemukan pada perangkap cahaya dengan kelimpahan nisbi 1,47% dan umpan hewan dengan kelimpahan nisbi 2,50%, sedangkan dengan umpan orang tidak ada nyamuk yang tertangkap. Garjito et al. (2002) melaporkan hal sama bahwa An. indefinitus lebih banyak ditemukan pada umpan hewan dengan kelimpahan nisbi 22,70% dibandingkan umpan orang dalam rumah (19,77%) dan umpan orang di luar rumah (21,05%).
Keragaman dari Anopheles yang diuraikan di atas merupakan ciri dan kemampuan dari beberapa spesies Anopheles dapat berkembangbiak pada tempat yang berbeda tergantung pada karakteristik habitatnya. Hal ini menggambarkan adaptasi yang spesifik dari berbagai spesies Anopheles untuk berkembangbiak.
Nyamuk Anopheles spp. yang paling sering tertangkap baik dengan umpan orang maupun istirahat di Desa Riau adalah An. letifer dibandingkan dengan spesies lainnya, hal ini kemungkinan disebabkan oleh adanya kubangan di tempat teduh, agak gelap, dan air tawar merupakan habitat yang disenangi An. letifer. Nyamuk An. letifer di Pulau Bangka ditemukan di beberapa tempat, dan telah dikonfirmasi sebagai vektor malaria di Bangka (Boesri 2007).