• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA ACUAN KERJA

PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN KELAS BRAVO BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENERBANGAN JAYAPURA

TAHUN ANGGARAN 2017

1. Latar Belakang Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM penerbangan sangat diperlukan guna mengimbangi kebutuhan pasar terhadap tenaga bidang penerbangan seiring dengan perkembangan positif industri penerbangan nasional dan global. Upaya peningkatan kualitas dan kuantitas ini tidak akan optimal jika proses pendidikan dan pelatihan diselenggarakan dengan fasilitas (sarana dan prasarana pendidikan) kurang memadai. Untuk itu, upaya pengembangan Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Jayapura mengarah pada peningkatan jumlah pesera Pendidikan dan Pelatihan dan mutu keluarannya.

Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Jayapura sebagai salah satu UPT Badan Pengembangan SDM Perhubungan yang mempunyai tugas pokok dan fungsi menyediakan tenaga teknis penerbangan di Indonesia dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi dan memenuhi standarisasi yang telah ditetapkan secara nasional maupun International.

Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Jayapura berupaya berperan aktif dalam penyediaan tenaga penerbangan sesuai dengan tuntutan industri penerbangan nasional dan global. Kompetensi adalah suatu keniscayaan yang harus dipenuhi oleh tenaga transportasi udara. Untuk meningkatkan kompetensi yang dipersyaratkan bagi tenaga ahli di bidang teknik penerbangan tersebut, maka diperlukan fasilitas penunjang Pendidikan dan Pelatihan yang memadai dan memenuhi standarisaasi.

Dari sisi hukum, pengembangan kampus Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Jayapura ini dilatarbelakang peraturan perundang-undangan, yang antara lain sebagai berikut.

1. Undang Undang Penerbangan Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan pasal 1 ayat (12) menyatakan, bahwa setiap personel perbangan harus dilengkapi lisensi dan sertifikat kompetensi. Lisensi adalah surat izin yang diberikan kepada seseorang yang memenuhi persyaratan tertentu untuk melakukan pekerjaan di bidangnya dalam jangka waktu tertentu. Sertifikat kompetensi merupakan bukti seseorang telah memenuhi persyaratan pengetahuan dan keahlian serta kualifikasi di bidangnya.

2. Civil Aviation Safety Regulation (CASR) part 147 menyatakan, bahwa suatu lembaga pendidikan dan

pelatihan yang menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan teknik pesawat udara harus mempunyai AMTO (Aicraft Maintenance Training Organization) yang di approved oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.

3. Setiap lembaga Pendidikan dan Pelatihan yang menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Teknik Pesawat Udara harus mengacu kurikulum, Sylabus dan pada Advistori Circular 65.2.

Dalam tahun anggaran 2017 ini, Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Jayapura merencanakan pembangunan Gedung Kelas Bravo. Pembangunan akan dilaksanakan oleh penyedia jasa konstruksi (kontraktor) yang ditunjuk melalui mekanisme pelelangan pekerjaan konstruksi dengan mekanisme dan prosedur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Selama proses konstruksi, konsultan pengawas berkewajiban mengawasi seluruh rangkaian kegiatan pelaksanaan pekerjaan fisik yang dilakukan oleh penyedia jasa konstruksi (kontraktor) yang menyangkut aspek mutu, material, proses (metode) konstruksi, dan waktu pelaksanaan. Di samping itu, konsultan pengawas juga turut bertanggung jawab atas semua kegiatan teknik yang dikerjakan oleh penyedia jasa konstruksi selama pelaksanaan konstruksi berlangsung.

Dalam pelaksanaan kegiatan konstruksi pembangunan kelas Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Jayapura ini, dalam waktu yang bersamaan, dibutuhkan jasa konsultansi pengawasan dari penyedia jasa profesional (perusahaan) yang berbadan hukum. Penunjukan perusahaan penyedia jasa konsultansi pengawasan ini tentu harus melalui mekanisme dan prosedur seleksi atau pelelangan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Maksud dan Tujuan

Maksud kegiatan pengawasan adalah terwujudnya bangunan Gedung Kelas Bravo Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Jayapura yang fungsional, kokoh, indah, dan memberi efek ketenangan dan kenyamanan bagi pelaku aktivitas di dalamnya sesuai dengan yang direncanakan.

Tujuan pekerjaan pengawasan adalah mengkondisikan agar pelaksanaan konstruksi pembangunan Gedung Kelas Bravo Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Jayapura oleh kontraktor benar-benar sesuai dengan dokumen perencanaan yang dibuat oleh konsultan perencana, yang meliputi gambar disain rinci (arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal), Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), dan Bill of Quantity (BQ).

3. Sasaran Sasaran kegiatan pengawasan pembangunan Gedung Kelas Bravo Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Jayapura adalah sebagai berikut.

a. Mutu pelaksanaan konstruksi yang mencakup unsur-unsur pelaksanaan konstruksi sebagai berikut:

1) mutu bahan/material bangunan yang digunakan oleh kontraktor;

2) ketepatan metode yang digunakan dalam proses pelaksanaan konstruksi;

3) ketepatan waktu pelaksanaan konstruksi, dengan jadwal pelaksanaan sebagai pedoman;

4) kelayakan peralatan yang digunakan untuk pelaksanaan konstruksi;

5) tenaga yang pelaksana dengan fokus pada kemampuannya menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal dengan mutu sesuai standar.

Unsur pelaksanaan konstruksi lainya yang menunjang terwujudnya mutu proses dan hasil pelaksanaan konstruksi sesuai dengan rencana, terutama kegiatan administrasi.

4. Lokasi Pekerjaan

Pekerjaan pengawasan pembangunan Kelas Bravo Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbanga Jayapura Tahun Anggaran 2017 berada di kampus Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Jayapura, yang berkedudukan di Jalan Kayu Batu No.6, Tanjung Ria, Jayapura, Propinsi Papua.

5. Sumber Pendanaan

Pekerjaan pengawasan pembangunan Gedung Kelas Bravo Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Jayapura ini dibiayai oleh APBN melalui Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA) Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Jayapura Tahun Anggaran 2017, dengan pagu anggaran RP 476.445.000; (Empat Ratus Tujuh Puluh Enam Juta Empat Ratus Empat Puluh Lima Ribu Rupiah).

6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen

Pejabat Pembuat Komitmen Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan (BP3) Jayapura

Data Penunjang

7. Data Dasar Data dasar yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan pengawasan pembangunan Gedung Kelas Bravo Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Jayapura antara lain sebagai berikut:

a. rencana lokasi site; b. rencana luas lahan;

c. kondisi lahan eksisting yang akan dibangun.

8. Standar Teknis Standar teknis yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan pengawasan pembangunan Gedung Kelas Brovo Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Jayapura adalah dokumen perencanaan DED, yang telah disusun oleh konsultan perencana, yang meliputi unsur-unsur perencanaan konstruksi antara lain sebagai berikut.

a. Gambar Layout kampus Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Jayapura.

b. Gambar disain rinci arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal.

c. Perhitungan struktur.

d. RKS Arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal, dan RKS Administrasi Gedung Kelas Bravo.

e. BQ Gedung Kelas Bravo.

9. Studi-Studi Terdahulu

a. Studi Kelayakan Pengembangan Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Jayapura

b. Masterplan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Udara

c. Studi Penyusunan Review Master Plan dadn DED Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Jayapura 2015 2016 – 2019.

10. Referensi Hukum

Pekerjaan pengawasan pembangunan Gedung Kelas Bravo Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Jayapura didasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan antara lain sebagai berikut.

Landasan hukum dari pekerjaan “Pengawasan Pembangunan Gedung Kelas Bravo Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan (BP3) Jayapura, Tahun Anggaran 2017” adalah:

a. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.

c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2000 Tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi

d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesla Nomor 29 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi

e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Penyusunan RTBL.

f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

g. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.

h. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.

i. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Aksesibilitas dan Fasilitas pada Pembangunan Bangunan dan Lingkungan.

j. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor: 332/KPTS/M/2002 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara

k. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 61/KPTS/1981 Tentang Prosedur Pokok Pengadaan Bangunan Gedung Negara

l. Standar Nasional Indonesia (SNI) Bidang Bangunan Gedung.

Ruang Lingkup

11. Lingkup Pekerjaan Lingkup kegiantan konsultan pengawas dalam melaksanakan pekerjaan peangwasan pembangunan Gedung Kelas Bravo Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Jayapura antara lain sebagai berikut.

a. Mempelajari dan memahami hak dan kewajiban konsultan pengawas yang tercantum di dalam dokumen kontrak.

b. Menyelenggarakan rapat kickoff meeting (PCM) pada tahap persiapan beserta dokumen catatan hasil rapat.

c. Mempelajari dan memeriksa shop drawing (sebelum dilaksanakan), serta menyetujui perubahannya jika dipandang perlu. Sasarannya adalah kesesuaian gambar yang diajukan kontraktor (shop drawing) dengan gambar disain yang dibuat perencana.

d. Mempelajari dan memeriksa asbuild drawing (setelah dilaksanakan), serta menyetujui perubahannya jika dipandang perlu. Sasarannya adalah kesesuaian gambar asbuild drawing dengan realitas bangunan yang dilaksanakan.

e. Menyelenggarakan rapat rutin di lapangan yang melibatkan pelaksana, pengguna jasa, dan pengawas di lokasi proyek, dan melibatkan konsultan perencana jika dipandang perlu.

f. Menyusun prosedur administrasai menyangkut hubungan antara pengguna jasa, konsultan pengawas, dan pelaksana. Sasarannya adalah kejelasan sistem dan prosesur administrasai mengenai hubungan antar pengguna jasa, konsultan pengawas, dan pelaksana.

g. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dengan melakukan pengendalian mutu, waktu, biaya, K3, dan unsur-unsur pekerjaan konstruksi lainnya.

h. Menginventarisasi segala perubahan dan penyesuaian pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang terjadi di lapangan.

i. menyusun Berita Acara Kemajuan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan konstruksi setiap bulan.

j. Menginventarisir daftar cacat fisik bangunan pada tahap pemeliharaan, serta mengawasi pelaksanaan perbaikannya.

k. Mendokumentasikan kegiatan pelaksanaan konstruksi yang dipandang perlu sejak tahap persiapan hingga serah terima.

12. Keluaran Keluaran kegiatan pengawasan pembangunan Gedung Kelas Brovo Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Jayapura antara lain sebagai berikut:

a. Time Schedule lengkap dengan Curva “S” sebagai pedoman dalam menilai rencana dan realisasi hasil pelaksanaan pekerjaan.

b. Terlaksananya pengawasan konstruksi dengan metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi, mutu bahan-bahan dan alat yang digunakan, dan hasil pekerjaan konstruksi sesuai dengan standar teknis, sehingga terwujud bangunan Gedung Kelas Bravo sesuai dengan rencana.

c. Catatan yang didokumenter mengenai segala perubahan dan penyesuaian pelaksanaan pekerjaan yang terjadi di lapangan.

d. Terisinya Buku Harian Lapangan yang berisi pelaksanaan dan kemajuan pelaksanaan setiap harinya beserta hambatan-hambatan yang timbul. e. Berita Acara Kemajuan Hasil Pelaksanaan

f. Dokumentasi (foto) kegiatan pelaksanaan konstruksi yang dipandang perlu.

g. Laporan-laporan pelaksanaan kegiatan pengawasan.

13. Metode Pengawasan

Metode pelaksanaan kegiatan pengawasan pembangunan Gedung Kelas Bravo Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Jayapura antara lain sebagai berikut.

a. Inspeksi atau pemantauan langsung, yaitu kegiatan pengawas mengumpulkan data dengan cara melihat langsung proses/metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi, mutu bahan-bahan, dan kelayakan alat-alat yang digunakan, serta hasil/produk pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

b. Evaluasi yaitu kegiatan pengawas membandingkan fakta pelaksanaan dengan data standar teknis. Fakta mengenai proses pelaksanaan, mutu bahan dan alat yang digunakan oleh kontraktor, mutu hasil pelaksanaan konstruksi (fisik bangunan), serta ketepatan waktu pelaksanaan dibandingkan dengan gambar disain, RKS, BQ, standar mutu produk (bangunan), dan jadwal pelaksanaan.

c. Koreksi atau tindakan perbaikan, yaitu kegiatan konsultan pengawas meluruskan pelaksanaan konstruksi jika terjadi kesalahan/ penyimpangan pelaksanaan dari rencana. Koreksi bertujuan untuk meluruskan kembali pelaksanaan pekerjaan kontraktor yang menyimpang agar sesuai dengan rencana. Koreksi yang bisa diterapkan untuk meluruskan penyimpangan dalam pelaksanaan pekerjaan pengawasan ini antara lain:

1) pemberian pengarahan; 2) teguran lisan; dan

3) teguran tertulis (site instruction).

14. Peralatan,

Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen - 15. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi

Peralatan dan material yang dapat disediakan konsultan untuk menunjang pelaksanaan pengawasan pembangunan Gedung Kelas Bravo antara lain sebagai berikut.

a. Perlengkapan kerja (meja kerja, kursi, komputer dan/laptop, almari/tempat arsip, ATK) dan perlengkapan kerja lain yang diperlukan.

b. Sarana transportasi berupa kendaraan roda dua. c. Sarana komunikasi berupa jaringan telepon

d. Peralatan kerja seperti alat ukur, kamera digital, GPS.

Dan lain-lain yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut

16. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa

Dalam melaksanakan pekerjaan pengwasan pembangunan Gedung Kelas Brovo Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Jayapura ini, tim konsultan pengawas dengan tetap berkonsultasi pada pengguna jasa memiliki kewenangan sebagai berikut:

a. melaksanakan metode inspeksi, evaluasi, dan koreksi.

b. menyusun dan menetapkan berbagai format isian sebagai instrument pengawasan konstruksi. c. mengorganisasikan sumber daya yang dimiliki,

terutama sumber daya manusia.

d. menyusun dan menetapkan rencana kerja dan jadwal kegiatan pengawasan.

e. menyiapkan dan menyusun berkas administrasi pengurusan pencairan termin.

f. menetapkan format dan isi laporan-laporan.

17. Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan

270 (dua ratus tujuh puluh) hari kalender

18. Personil yang disyaratkan

Posisi Kualifikasi Jumlah

Team Leader S1 Teknik Sipil/ Arsitektur memiliki SKA Madya Teknik Bangunan Gedung / Madya Arsitektur mempunyai pengalaman 6 tahun sesuai bidang keahlian dilengkapi dengan Referensi Kerja

1 Orang

Pengawas Arsitektur

Arsitektur memiliki SKA Muda Arsitektur mempunyai pengalaman 4 tahun sesuai bidang keahlian dilengkapi dengan Referensi Kerja

1 Orang

Pengawas Sipil/Struktur

memiliki SKA Muda Teknik Bangunan Gedung mempunyai pengalaman 4 tahun sesuai bidang keahlian dilengkapi dengan Referensi Kerja

1 Orang

Pengawas M/E

S1 Tenik Mesin / Tenik Elektro memiliki SKA Muda Mekanikal/Teknik Tenaga Listrik mempunyai pengalaman 4 Tahun sesuai bidang keahlian dilengkapi dengan Referensi

1 Orang

Kerja

Administrasi D3 Ekonomi mempunyai pengalaman 1 Tahun 1 Orang Operator Komputer SMK/SMA mempunyai pengalaman 6 Tahun 1 Orang Laporan 19. Laporan Pengawasan

Pelaporan dari pekerjaan “Pengawasan Pembangunan Gedung Kelas Bravo Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan (BP3) Jayapura, Tahun Anggaran 2017” terdiri atas:

a. Laporan Pendahuluan

Laporan pendahuluan masing-masing sebanyak 5 (lima) eksemplar dalam format kertas A4 yang akan diserahkan kepada pihak pemberi pekerjaan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah pekerjaan dimulai.

b. Laporan Mingguan

Laporan Mingguan memuat materi tentang kemajuan pelaksanaan fisik, rekapitulasi bahan, tenaga kerja, dan peralatan, dan monitoring cuaca, serta penyimpangan-penyimpangan ataupun maslah-masalah yang mungkin terjadi. Bahan laporan mingguan diperoleh dari hasil inspeksi dan laporan harian dan mingguan kontraktor. Laporan Mingguan diserahkan kepada PPK sebanyak 5 (lima) eksemplar pada setiap awal minggu berikutnya (hari Senin atau Selasa) sesudah minggu berjalan

c. Laporan Bulanan

Laporan Bulanan berisi materi pelaksanaan pengawasan antara lain sebagai berikut.

a. Kemajuan hasil pelaksanaan pekerjaan fisik.

b. Proses dan hasil pelaksanaan konstruksi. c. Proses dan hasil pengawasan konstruksi. d. Foto (dokumentasi) pelaksanaan

pekerjaan.

e. Laporan harian lapangan.

f. Laporan mingguan/bobot mingguan. g. Administrasi kegiatan, yang antara lain

sebagai berikut.

1) Berita Acara perubahan pekerjaan tambah dan kurang (bila ada), termasuk menyiapkan usulan addendum kontrak dan analisis perubahan pekerjaan tambah kurang.

2) Berita Acara perubahan waktu pelaksanaan (bila ada) termasuk menyiapkan usulan addendum

kontrak.

3) Revisi Schedule (jika diperlukan). Laporan Bulanan harus diserahkan kepada PPK sebanyak 5 (lima) eksemplar, selambat-lambatnya pada tanggal 3 bulan berikutnya selama masa kontrak.

d. Laporan Akhir

Laporan Akhir masing-masing sebanyak 5 (lima) eksemplar dalam format kertas A4 yang akan diserahkan kepada pihak pemberi pekerjaan selambat-lambatnya 270 (dua ratus empat puluh) hari setelah pekerjaan dimulai.

Hal-Hal Lain 23. Produksi dalam

Negeri

Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

24. Persyaratan Kerjasama

Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus dipatuhi :

Dengan mendapat persetujuan dan ijin dari PPK

25. Pedoman

Pengumpulan Data Lapangan

Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:

26. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen berikut:

Dokumen terkait