• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

1. Latar Belakang

1.1 Gambaran Umum

Kabupaten Maluku Tengah merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Maluku dengan jumlah pulau sebanyak49 buah (yang terhuni 14 buah dan yang tidak dihuni 35 buah) memilikiluas wilayah ± 275.907 Km2,dimana 95,8% adalah wilayah laut dan 4,2% adalah wilayah daratan.

Dengan karakteristik wilayah yang didominasi oleh lautan maka kebijakan pembangunan daerah harus lebih diarahkan pada pengembangan berbasis kelautan/maritime.Infrastruktur pendukung perlu mendapat perhatian, termasuk sarana dan prasarana perhubungan sebagai upaya meningkatkan konektifitas dan aksesibilitas antar wilayah kepulauan sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi.

Dalam hal penyediaan sarana dan prasarana perhubungan, khusus untuk jasa kepelabuhananDinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Maluku Tengah sesuai Rencana Strategis Tahun 2012 - 2017, telah membangun dan merencanakan berbagai fasilitas pelabuhan, diantaranya “Perencanaan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pa’aKecamatan Seram Utara Barat”, yang perlu

diawali dengan study perencanaan (Survey Investigasi Design dan Detail Engineering Design)sebagai dasar tahapan kajian defenisi dalam rangka pembangunan pelabuhan, sehingga pelaksanaan pembangunan dapat lebih terencana dan terarah.

Pelabuhan laut tersebut merupakan pelabuhan alam yang aktifitas kepelabuhannya semakin meningkat seiring dengan keberadaan investor yang bergerak diberbagai sektor diantaranya agrobisnis, pariwisata dan kehutanan.Namun demikian kapasitas dan kwalitas pelabuhan masih jauh dari yang diharapkan. Keberadaan pelabuhan yang representatif di Kecamatan Seram Utara Barat sebagai upaya membuka akses transportasi intern dan antar pulau telah mendorong Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika pada tahun 2015, melalui Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Pelabuhan, Kegiatan Survey Investigasi Design(SID) dan Detail Engeering Design (DED) untuk melakukan Studi yang mendalam baik secara makro maupun mikro dari pelabuhan dimaksud.

2. Maksud dan Tujuan 2.1. Maksud Kegiatan

Tersedianya Dokumen Survey Investigasi Design (SID) dan Detail

Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Pa’a,yang memenuhi

2.2. Tujuan Kegiatan

1. Menentukan Karakteristik Kapal (Type, Ukuran dan Kapasitas) yang dapat menyinggahi pelabuhan.

2. Memberikan Data dan Informasi yang lebih detail mengenai lokasi rencana pembagunan pelabuhan.

3. Memberikan gambaran teknis tentang syarat-syarat dan standarisasi perencanaan pembangunan pelabuhan.

4. Membuatdesain teknis, detail konstruksi danPerencanaan

Anggaran Biaya Pembangunan Pelabuhan Laut Pa’a sesuai

kebutuhan. 3. Sasaran

Sasaran dari pelaksanaan Survey Investigasi Design dan Detail Engineering Design Pelabuhan Laut Pa’a adalah

a. Terwujudnya suatu perencanaan yang komprehensif baik ditinjau dari aspek kelayakan teknis maupun ekonomis.

b. Menghasilkan kajian SID dan DED yang dapat dijadikan acuan penyusunan anggaran untuk diusulkan pada tahapan pelaksanaan pembangunan.

4. Nama Organisasi Pengadaan Barang/Jasa

- K/L/D/I : Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah

- Satker : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

- Kode : 1.07.01

- Alamat : Jl. Buano – Masohi

- PA : M. N. Amahoru, SH. M.AP.

- PPK : H. A. Tuasikal, ST. 5. Sumber Dana Dan Perkiraan Biaya

5.1. Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran2015 5.2. Kode Rekening : 1.07.01.15.01.5.2.2.21.02

5.3. Biaya untuk Kegiatan Perencanaan Pembangunan Prasarana dan Fasilitas PerhubunganTahun Anggaran 2015adalah sebesar Rp. 2.484.759.750,

5.4. Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Survey Investigasi Design

(SID) dan Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Pa’a Desa Adm.Pa’a Kecamatan Seram Utara Barat sebesar Rp.490.740.000

6. Ruang Lingkup Pekerjaan/Lokasi

1. Ruang Lingkup PekerjaanSurvey Investigasi Design (SID) dan Detail Engineering Detail (DED)meliputi :

a. Persiapan b. Survey

c. Pengolahan Data

d. Penyusunan rancangan hasil survey investigasi e. Dokumen Survey Investigasi dan Design (SID) f. Dokumen Detail Engineering Design (DED) 2. Lingkup Lokasi Kegiatan

Lokasi KegiatanSID dan DED bertempat di Desa Pa’a Kecamatan

Seram Utara Barat. 7. Produk Yang Dihasilkan

Berdasarkan data-data teknis hasil survei di lapangan, pengumpulan data dan hasil analisis, maka keluaran yang diharapkan adalah sebagai berikut: 1. Dokumen Survey Investigasi dan Design (SID, )meliputi :

a. Kajian Teori melalui literature dan standarisasi pelabuhan; b. Kajian dan Analisa Studi, meliputi :

1. Aspek Teknikal

2. Aspek Ekonomi, Sosial dan Budaya

3. Aspek operasional pelabuhan, jalur pelayaran, kebutuhan peralatan SBNP dan lain-lain).

4. Aspek pembiayaan pembangunan (lahan, bahan baku konstruksi, pelaksanaan konstruksi, tenaga kerja, dan lain-lain).

c. Data pendukung study literature, perundang-undangan;

d. Penyajian Data Primer dan Data Sekunder dan hasil pengolahannya;

3. Detail Engineering Design (DED),meliputi :

a. Data teknis Kawasan Pelabuhan meliputi : Fasilitas Pokok dan Fasilitas Penunjang.

b. Untuk Fasilitas Perairan,menyajikan Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Pa’a, full design (gambar-gambar layout dan gambar-gambar konstruksi).

c. Untuk Fasilitas Daratan, menyajikan Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Pa’a, full design (gambar-gambar layout dan gambar-gambar konstruksi) yang diperlukan.

d. Mempersiapkan Survey harga bahan, material dan alat, serta menganalisa harga Bill of Quantity sampai Engineering Estimate(dengan memperhitungkan biaya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi).

e. Mengidentifikasi bahaya, menilai resiko K3 serta pengendaliannya pada penetapan kriteria perancangan dan

pemilihan material, pelaksanaan konstruksi serta operasi dan pemeliharaan dengan merujuk pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2014.

f. Mengidentifikasi dan menganalisis tingkat resiko K3 dari kegiatan/proyek yang akan dilaksanakan sesuai dengan tata cara penetapan tingkat resiko K3 konstruksi dengan merujuk

pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :

05/PRT/M/2014.

g. Dokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang diperlukan.

8. Waktu Pelaksanaan Yang Diperlukan

Waktu pelaksanaan Kegiatan Perencanaan (SID dan DED)yakni selama 90 (sembilan puluh) hari kalender, terhitung sejak tanggal penandatangan kontrak.

9. Tenaga Ahli Yang Dibutuhkan a. Tenaga Ahli

No Klasifikasi Kualifikasi/Pengalaman Profesional

Waktu Penugasan (Bulan) Jumlah (Orang) 1 Team Leader/Tenaga Ahli Perencanaan Pelabuhan Minimal S2 Teknik Sipil/Transportasi berpengalaman minimal 2 tahun dalam Perencanaan Pelabuhan, mampu memimpin dan bekerjasama dalam tim

3 1

2 Tenaga Ahli Ekonomi Pembangunan

Minimal S1 Ekonomi Pembangunan dengan pengalaman minimal 5 tahun dalam kajian aspek ekonomi pembangunan kawasan pelabuhan

3 1

3 Ahli Geologi/ Soil Engineer

Minimal S1 Teknik Sipil/Geologi dengan pengalaman minimal 5 tahun dalam bidang geologi.

3 1

4 Ahli Geodesi/ Hidrografi

Minimal S1 Geodesi dengan

pengalaman minimal 5 tahun dalam bidang Geodesi

2 1

5 Ahli Cost Estimator Minimal S1 Teknik Sipil dengan pengalaman minimal 5 tahun dalam bidang pekerjaan identifikasi dan evaluasi data bangunan dan perhitungan volume dan biaya pekerjaan perencanaan.

2 1

6 Assisten Ahli Perencanaan Pelabuhan

Minimal S1 Teknik Sipil dengan pengalaman minimal 3 tahun dalam bidang Perencanaan Pelabuhan

3 1

7 Assisten Ahli

Perencanaan Wilayah

Minimal S1 Teknik Planologi/

No Klasifikasi Kualifikasi/Pengalaman Profesional Waktu Penugasan (Bulan) Jumlah (Orang)

dan Kota dengan pengalaman minimal 3

tahun dalam bidang Perencanaan Wilayah/Kota

a. Tenaga Penunjang

Tim Tenaga Ahli tersebut didukung oleh tenaga penunjang, seperti :

a. Surveyor Pengukuran, minimal D3 Teknik sesuai Bidang dengan pengalaman minimal 3 tahun

b. Surveyor Penyelidikan Tanah, minimal D3 Teknik sesuai Bidang dengan pengalaman minimal 3 tahun

c. Drafter, Minimal D3 Teknik Sipil/Arsitektur pengalaman 3 tahun

d. Operator Komputer SMA/SMK pengalaman 3 tahun dan tenaga pendukung lainnya.

Uraian tugas tenaga ahli dan assisten tenaga ahli a. Team Leader

Memimpin dan memberikan pengarahan kepada setiap anggota tim didalam melakukan tugasnya, baik tugas di lapangan maupun di kantor, menyusun program pelaksanaan pekerjaan yang terdiri atas program teknis, jadwal kegiatan, manajemen dan organisasi tim, turut serta melaksanakan kegiatan di lapangan, memberikan informasi-informasi mengenai kebutuhan-kebutuhan teknis yang berkaitan dengan detail pekerjaan serta pembiayaan dan persiapan pembuatan dokumen tender, melaksanakan konsultasi, kontak, diskusi dengan pihak owner pekerjaan, bertanggung jawab terhadap hasil akhir seluruh pekerjaan, termasuk di dalamnya penyiapan pelaporan yang dapat diterima oleh pihak owner proyek.

b. Tenaga Ahli Ekonomi

Sesuai dengan bidang keahliannya, bertanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan sejak awal penugasan hingga hasil pekerjaan diterima dengan baik oleh pemberi pekerjaan, melakukan pendataan mengenai data sosial ekonomi yang meliputi Kependudukan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Profil Potensi Investasi di Daerah, Potensi Pariwisata, Kondisi Ekonomi lingkungan masyarakat setempat, kajian finansial, kajian ekonomi makro, kajian EIRR. c. Tenaga Ahli Geodesi/Hidrografi

Sesuai dengan bidang keahliannya, bertanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan sejak awal penugasan hingga hasil pekerjaan diterima dengan baik oleh pemberi pekerjaan khususnya pengukuran Topografi yang dilakukan pada lokasi sekitar rencana pelabuhan dan bertujuan untuk mendapatkan peta situasi wilayah daratan pada lokasi rencana pembangunan pelabuhan dan pengukuran Bathimetri wilayah perairan lokasi pelabuhan sampai pada kedalaman -20 LWS.

d. Tenaga Ahli Geologi

Sesuai dengan bidang keahliannya, bertanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan sejak awal penugasan hingga hasil pekerjaan diterima dengan baik oleh pemberi pekerjaan khususnya

penyelidikan tanah didarat dan laut baik itu boring maupun sondir serta mengevaluasi hasil penyelidikannya

e. Ahli Cost Estimator

Sesuai dengan bidang keahliannya, bertanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan sejak awal penugasan hingga hasil pekerjaan diterima dengan baik oleh pemberi pekerjaan khususnya melaksanakan pekerjaan identifikasi dan evaluasi data bangunan serta melaksanakan perhitungan volume dan biaya pekerjaan perencanaan.

f. Assisten Ahli Perencanaan Pelabuhan

Sesuai dengan bidang keahliannya, bertanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan sejak awal penugasan hingga hasil pekerjaan diterima dengan baik oleh pemberi pekerjaan khususnya membantu tugas dari Team Leader dalam penyusunan rencana pelabuhan. g. Assisten Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota

Sesuai dengan bidang keahliannya, bertanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan sejak awal penugasan hingga hasil pekerjaan diterima dengan baik oleh pemberi pekerjaan khususnya membantu tugas dari Team Leader dalam penyusunan rencana pelabuhan.

10. PENDEKATAN DANMETODOLOGI

Pendekatan/penghampiran masalah terkait dengan kebutuhan jasa konsultansi dan metodologi untuk menyelesaikan masalah terkait dengan pekerjaan Survey Investigasi dan Design (SID) dan Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Pa’a adalah sebagai berikut :

1. Persiapan

Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Konsultan harus mempelajari secara seksama Kerangka Acuan Kerja sebagai pedoman pekerjaan, dan selanjutnya menyusun Rencana Kerja yang mencakup:

 Penjabaran maksud dan tujuan pekerjaan secara lebih detail.

 Penyusunan keterangan secara rinci mengenai metode pelaksanaan pekerjaan.

 Pembuatan program kerja, meliputi : urutan kegiatan, jadwal pelaksanaan pekerjaan, organisasi pelaksana pekerjaan, penyediaan tenaga ahli, penyediaan perlengkapan/peralatan kerja.

 Studi literatur/kepustakaan.

 Penyusunan daftar kebutuhan data, rencana survey lapangan, dan formulir-formulir yang diperlukan.

2. Inventarisasi Data dan Informasi terkait

Inventarisasi data dan informasi meliputi data yang diperoleh melalui studi kepustakaan/literatur (data sekunder), melalui survey lapangan (data primer)berdasarkan hasil koordinasi dengan instansi terkait maupun masyarakat di lokasi pekerjaan, meliputi:

a. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Wilayah yang berkaitan dengan program pemerintah dalam rangka mewujudkan Sistem Transportasi Nasional (SISTRANAS), Tatrawil dan Tatralok, dimaksudkan untuk mendapatkan suatu tatanan transportasi

yang terorganisasi secara kesisteman dalam lingkup wilayah nasional, provinsi, kabupaten/kota yang mencakup transportasi jalan raya, transportasi jalan rel dan transportasi laut yang masing-masingnya terdiri dari sarana dan prasarana yang saling berinteraksi membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien, terpadu dan harmonis, guna menunjang serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

b. Rencana Tata Guna lahan dan Prasarana Fisik Wilayah yang ada, Meliputi :

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi dan Kabupaten/Kota

Jaringan prasarana transportasi dan rencana pengembangannya (jika telah ada)

Jaringan utilitas dan rencana pengembangannya (jika telah ada).

c. Data Ekonomi Wilayah, meliputi :

o Kependudukan

o Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

o Profil Potensi Investasi di Daerah

o Potensi Pariwisata

o Kondisi Sosial Ekonomi lingkungan masyarakat setempat

o Potensi/Sumber Bahan Bangunan berikut harga bahan/upah. d. Fisiografi, Topografi, dan Meteorologi

Peta topografi skala 1:25.000 atau 1:50.000 pada lokasi dan kawasan di sekitar rencana pelabuhan.

Peta tata guna lahan di sekitar lokasi rencana pelabuhan.

Peta tematik wilayah perencanaan yang terkait dengan rencana pembangunan pelabuhan.

Data status untuk berbagai peruntukan lahan di lokasi rencana pelabuhan.

Data meteorologi dan klimatologi (suhu udara, kelembaban, arah angin dan kecepatan angin, curah hujan).

e. Dokumen/hasil studi terkait

Hasil studi atau perencanaan pengembangan pelabuhan yang terkait.

Hasil studi atau rencana pihak-pihak swasta/investor terhadap area tertentu di kawasan pelabuhan.

Hasil studi atau perencanaan sektor-sektor lain yang terkait dengan rencana pembangunan pelabuhan.

3. Telaahan Awal (Desk Study)

Konsultan harus melakukan telaahan awal sebelum peninjauan lapangan dan hasil telaah awal tersebut harus dilengkapi kembali setelah peninjauan lapangan.Dalam telaah awal ini harus telah diperoleh gambaran umum wilayah perencanaan sehingga dalam pelaksanaan peninjauan lapangan telah terdapat gambaran umum rencana pembangunan pelabuhan dan tatanan kepelabuhanan di wilayah terkait. Dalam hal ini, Konsultan juga harus melakukan telaah awal beberapa aspek teknis yang paling mendasar, yaitu : topografi lokasi/kawasan, bathimetri, cuaca, arah dan kecepatan angin, alur pelayaran dan kawasan perairan.

4. Survey Pendahuluan (Reconnaissance Survey)

Konsultan harus melaksanakan peninjauan/survey pendahuluan guna melakukan observasi dan penggalian data secara lebih mendalam terhadap wilayah perencanaan, khususnya lokasi rencana pembangunan pelabuhan.

Dalam survey pendahuluan ini harus meliputi kegiatan sebagai berikut:

a. Wawancara/diskusi mendalam dengan berbagai pihak terkait. b. Survey permintaan dan potensi pengembangan jasa kapal. c. Pengamatan aspek teknis lokasi rencana pembangunan

pelabuhan (topografi, ketersediaan lahan, kondisi cuaca, arah dan kecepatan angin, ketersediaan bahan konstruksi, dan lain-lain).

d. Pengamatan aspek operasional pelabuhan, jalur pelayaran, kebutuhan peralatan SBNP dan lain-lain).

e. Pengamatan aspek pembiayaan pembangunan (lahan, bahan baku konstruksi, pelaksanaan konstruksi, tenaga kerja, dan lain-lain).

f. Pengumpulan data sekunder yang belum didapatkan pada tahap inventarisasi data pada awal kegiatan.

5. Survey Lapangan

Setelah dilakukan telaah awal dan survey pendahuluan (reconnaisance survey), selanjutnya Konsultan harus melakukan Survey Lapangan, yang terdiri dari beberapa kegiatan antara lain : a. Survey Topografi

Survey ini bertujuan untuk mendapatkan peta situasi wilayah daratan pada lokasi rencana pembangunan pelabuhan. b. Survey Bathimetri

bertujuan untuk mendapatkan peta situasi wilayah perairan pada lokasi rencana pembangunan pelabuhan. Lingkup pengukuran bathimetri

c. Survey Hidro-Oseanografi 1. Pengamatan Pasang Surut

Pengamatan pergerakan pasang surut adalah untuk menentukan kedudukan air tertinggi, duduk tengah dan air terendah yang dicapai maupun kedudukan LWS.

2. Pengkuran Arus Laut

Pengataman kecepatan dan arah arus laut yang dilakukan pada lokasi pelabuhan.

3. Pengukuran Arus Sungai

Apabila di sekitar pelabuhan terdapat sungai yang bermuara ke laut, maka harus dilakukan pengukuran kecepatan arus sungai.

4. Pengukuran Sedimen Suspense dan Sedimen Dasar pada lokasi pelabuhan.

d. Survei Penyelidikan Tanah

Pekerjaan penyelidikan tanah yang dilaksanakan meliputi pekerjaan sondir dan boringuntuk menentukan pondasi struktur yang direncanakan.

e. Survey Permintaan Jasa Angkutan Laut

Pekerjaan survey permintaan jasa angkutan laut dilakukan untuk mendapatkan data mengenai kondisi/karakteristik jasa angkutan laut yang diperlukan untuk analisis kebutuhan pembangunan/ pengembangan fasilitas pelabuhan.

6. Analisis Prakiraan Permintaan Jasa Angkutan Laut

Analisa Prakiraan Permintaan Jasa Angkutan Laut merupakan tahap pengolahan data lalu lintas angkutan laut sebagai dasar evaluasi terhadap kapasitas fasilitas eksisting dan perencanaan kebutuhan pengembangan fasilitas pelabuhan sampai dengan tahun target perencanaan, dengan memperhatikan program pemerintah dalam rangka mewujudkan Sistem Transportasi Nasional dan kebijakan/strategi pengembangan wilayah serta potensi ekonomi daerah setempat, yang mencakup :

a. Analisis Prakiraan Permintaan Jasa Angkutan Laut (Demand Forecast Analysis), Meliputi :

 Prakiraan jumlah pergerakan kapal tahunan.

 Prakiraan jumlah pergerakan penumpang tahunan.

 Prakiraan volume barang tahunan.

 Prakiraan jaringan/route pelayaran masa mendatang.

 Prakiraan pengoperasian jenis kapal dimasa mendatang. b. Analisis asal tujuan lalu lintas kapal (Origin Destination

Analysis)

c. Analisis pergantian antar moda angkutan (modal split analysis) 7. Analysis Kebutuhan Pengembangan

Rencana pengembangan fasilitas pelabuhan juga harus mengacu pada kebijakan pembangunan, arahan tata ruang dan analisis prakiraan permintaan jasa angkutan laut tersebut, dan selanjutnya Konsultan harus menyusun konsep pengembangan pelabuhan yang diwujudkan dalam target kemampuan layanan pelabuhan, tahapan pengembangan, dan tahapan pelaksanaan pembangunannya.

Konsultan juga melakukan analisis kebutuhan jenis fasilitas pelabuhan dan kebutuhan lahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Analisis kebutuhan jenis fasilitas pelabuhan meliputi:

1) Kebutuhan fasilitas wilayah perairan : dermaga, dolphin, trestle, causeway, dan penunjangnya termasuk kebutuhan jumlah, dimensi dan sistem konfigurasinya.

2) Kebutuhan fasilitas wilayah daratan : terminal penumpang dan kantor dsb.

3) Kebutuhan sarana bantu navigasi pelayaran.

4) Kebutuhan fasilitas penunjang: gudang, lapangan penumpukan dan lapangan parkir.

8. Analisis Mendalam Perencanaan Pembangunan Pelabuhan

Analisis mendalam/terinci perencanaan pembangunan pelabuhan harus meliputi kelima aspek perencanaan pembangunan pelabuhan, yaitu :

a. Analisis Teknis

Analisis/Kajian teknis ini meliputi anatar lain : 1) Kajian Hidro-Oseanografi meliputi :

 Analisis data angin untuk meramalkan kejadian gelombang di laut dalam yang berpotensi berpengaruh di lokasi pelabuhan

 Meramalkan gelombang laut dalam signifikan yang berpotensi berpengaruh di lokasi pelabuhan

 Pemodelan numerik perambatan gelombang sampai ke area pelabuhan pada kondisi esksiting dan setiap alternatif pengembangan dapat menggunakan bantuan software yang ada

 Pemodelan kecepatan arus di sekitar area pelabuhan pada kondisi eksisting dan pada setiap alternatif pengembangan dapat menggunakan bantuan software yang ada

 Pemodelan pola sedimentasi di sekitar area pelabuhan pada kondisi eksisting dan pada setiap alternative pelabuhan dapat menggunakan bantuan software yang ada

2) Kajian alur dan kawasan keselamatan pelayaran (turning basin area).

3) Evaluasi jenis fasilitas pelabuhan yang dibutuhkan sampai dengan rencana pembangunan tahap akhir (ultimate phase). 4) Analisis prakiraan kebutuhan lahan sampai dengan rencana

pembangunan pelabuhan tahap akhir.

5) Evaluasi kondisi fisik dan daya dukung lahan di lokasi rencana pelabuhan.

6) Ketersediaan utilitas.

7) Evaluasi topografis permukaan lahan rencana lokasi pelabuhan.

8) Keterpaduan rencana pengembangan/pembangunan

pelabuhan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Kabupaten/Kota setempat

9) Kondisi dan ketersediaan lahan 10)Potensi pendangkalan

11)Kendala pelaksanaan konstruksi 12)Ketersediaan akses/jalan masuk b. Analisis Operasional

Analisis/Kajian Operasional meliputi antara lain :

a. kajian jenis kapal yang diperkirakan akan beroperasi di pelabuhan;

b. kajian pengaruh gelombang terhadap operasi pelabuhan; c. kajian pengaruh arus terhadap operasional pelabuhan

e. kajian alur dan kawasan pelabuhan bila ada pelabuhan lain

di sekitarnya;

f. kajian pengaturan operasi pelabuhan;

g. kajian dukungan peralatan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP).

c. Analisis Pengusaha Angkutan Laut

Analisis/Kajian pengusahaan angkutan laut meliputi antara lain :

a. kajian prakiraan permintaan jasa angkutan laut (20 tahun ke depan) di wilayah perencanaan (Provinsi/Kabupaten setempat), yaitu: penumpang, barang dan kargo (bila ada); b. kajian kemungkinan adanya perusahaan pelayaran yang

akan membuka jalur pelayaran ke pelabuhan tersebut; c. kajian jenis kapal yang akan beroperasi;

d. dan sebagainya

d. Analisis Ekonomi dan Finansial

Analisis/Kajian ekonomi dan finansial meliputi :

a. kajian finansial pada prinsipnya menghitung besaran tingkat pengembalian dana yang akan diinvestasikan dalam pembangunan pelabuhan, yang mencakup parameter :

1. NPV (Net Present Value)

2. FIRR (Financial Internal Rate Of Return) 3. PI (Profitability Internal Rate Of Return)

4. Periode Pencapain pengembalian investasi (Payback-Period)

b. kajian ekonomi pada prinsipnya menghitung besaran manfaat ekonomi makro yang diperoleh Pemerintah Provinsi

dan Pemerintah Kabupaten/Kota setempat dari

pembangunan pelabuhan, yang meliputi:

c. kajian perbandingan kondisi pertumbuhan ekonomi di wilayah perencanaan (Pemerintah Daerah setempat), apabila ada dan atau tidak ada pelabuhan.

d. kajian biaya yang akan dikeluarkan dan manfaat yang akan diperoleh oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat, apabila dibangun pelabuhan.

e. kajian EIRR (Economic Internal Rate of Return) terhadap rencana pembangunan pelabuhan.

e. Analisis Kebutuhan Biaya dan Tahapan Pembangunan

a. analisis kebutuhan biaya pembangunan merupakan perhitungan biaya pembangunan pelabuhan yang dibuat secara rinci disesuaikan dengan pentahapan pembangunan fasilitas pelabuhan yang optimal berdasarkan standar satuan harga terakhir pada saat pelaksanaan pekerjaan pembuatanMasterplan Pelabuhan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat dan atau satuan harga pasar yang berlaku setelah memperhatikan hasil analisa ekonomi dan finansial serta kemampuan pendanaan.

b. tahapan pelaksanaan pembangunan merupakan pedoman pembangunan fasilitas pelabuhan yang berdasarkan skala prioritas serta kemampuan pendanaan sesuai hasil analisa kebutuhan biaya.

9. Penyusunan Dokumen Survey Investigasi dan Design

Dalam tahap ini Konsultan harus menyusun dokumen dengan mengacu pada hasil kajian perencanaan pendahuluan (preliminary desain) yang telah disusun dengan mempertimbangkan kondisi lahan dan perairan yang ada, tata guna tanah, prosedur operasi pelabuhan serta identifikasi dampak lingkungan.

10.Penyusunan Dokumen Detail Engineering Design (DED)

Dalam penyusunan Dokumen ini, Konsultan harus menyusun tata letak, konsep tahapan pembangunan serta rancangan dasar (preliminary design) masing-masing fasilitas pelabuhan sebagaimana diatur dalam PP No. 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan. Fasilitas tersebut harus disesuaikan dengan kelas pelabuhan meliputi :

1. Fasilitas Wilayah Daratan : a. Fasilitas pokok

1) dermaga;

2) terminal penumpang;

3) fasilitas penampungan dan pengolahan limbah; 4) fasilitas bunker;

5) fasilitas pemadam kebakaran;

6) fasilitas pemeliharaan dan perbaikan peralatan dan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP)

b. Fasilitas Penunjang

1) kawasan perkantoran;

2) instalasi air bersih, listrik, dan telekomunikasi; 3) areal pengembangan pelabuhan;

4) tempat tunggu kendaraan bermotor; 5) fasilitas umum lainnya

2. Fasilitas Wilayah Perairan a. Fasilitas Pokok

1) alur-pelayaran;

2) perairan tempat labuh;

3) kolam pelabuhan untuk kebutuhan sandar dan olah gerak kapal;

4) perairan tempat alih muat kapal; b. Fasilitas Penunjang

1) perairan untuk fasilitas pembangunan dan pemeliharaan kapal;

2) perairan tempat uji coba kapal (percobaan berlayar); 3) perairan tempat kapal mati;

4) perairan untuk keperluan darurat; dan 11. SPESIFIKASI TEKNIS

Ketentuan-ketentuan survey dan pengukuran : 1. Survey Topografi

Pengukuran Topografi dilakukan pada lokasi sekitar rencana pelabuhan dan bertujuan untuk mendapatkan peta situasi wilayah daratan pada lokasi rencana pembangunan pelabuhan. Lingkup pengukuran topografi meliputi :

a. Pengukuran dengan menggunakan sistem triangulasi.

1) Dipakai titik BM sebagai Basis dengan mencari BM yang telah ada atau membuat sendiri BM dengan ukuran 40 x 40 x 60 cm pada lokasi yang mudah dijangkau dan aman (tidak mudah hilang)

2) Pengukuran Jarak Basis dengan alat elektronik atau optis (T2 dan intervarbasis) atau sejenis.

3) Pengukuran sudut dilakukan dengan 4 (empat) seri biasa-luar biasa. Selisih sudut antara tiap bacaan titik boleh lebih

Dokumen terkait