RENCANA PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN (RP4D)
KABUPATEN BARITO KUALA
1. LATAR BELAKANG
Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang bersifat multi sektor Keluarannya langsung menyentuh salah satu kebutuhan dasar serta menyangkut kelayakan dan taraf kesejahteraan kehidupan masyarakat, juga pendorong pertumbuhan perekonomian. Sejak awal, pembangunan perumahan dan permukiman di Indonesia telah diselenggarakan berdasarkan suatu prinsip, dimana :
1. Pemenuhan kebutuhan akan rumah layak, merupakan beban dan tanggung jawab masyarakat sendiri.
2. Pemerintah mendukung melalui penciptaan iklim yang memungkinkan masyarakat mandiri dalam mencukupi kebutuhannya akan rumah layak, dan melalui penyediaan prasarana dan sarana yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan berkehidupan dan berpenghidupan di lingkungan perumahan dan permukiman.
Prinsip tersebut sejalan dengan kesepakatan internasional, yang disepakati dalam Sidang Habitat Tahun 1996 di Istambul yang pada dasarnya merupakan perkuatan terhadap GLOBAL SHELTER STRATEGY TOWARD THE YEAR 2000, yang telah dicanangkan di Sidang Habitat di Vancouver, Canada tahun 1972 yang lalu.
Sejalan dengan hal tersebul, melalui KEPPRES No. 37/1996 tentang Badan Pengendalian Pembangunan Perumahan dan Permukiman Nasional (BKP4N), KEPPRES 101/1999, Pemerintah Daerah telah dihimbau untuk
36
Dokumen Pengadaan Standar Jasa Konsultansi Badan Usaha
(dengan Prakualifikasi)
mempunyai kelembagaan yang mengkoordinasikan program dan kegiatan perumahan dan permukiman ini pada setiap tingkatan daerah yang disebut dengan Tim Pengendalian Pembangunan dan Permukiman Daerah (TP4D) untuk tingkat propinsi dan Badang Pengendalian Pembangunan Perumahan dan Permukiman Daerah (BPAD) untuk Kabupaten/kota. Baik mekanisme maupun tata kerja kelembagaan tersebut, diatur melalui KEPMENPERA No. 08/1996, yang salah satu ketentuannya memuat perlunya Pemerintah Daerah menyusun suatu skenario penyelenggaraan pembangunan perumahan dan permukiman di daerah yang diusulkan untuk disebut sebagai Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di Daerah (RP4D).
Sejalan dengan hal tersebut, untuk kepentingan nasional, melalui Kebijaksanaan dan Strategi Nasional Perumahan dan Permukiman (KSNPP) telah pula ditetapkan visi dan misi pembangunan perumahan dan permukiman, yang menyatakan antara lain:
Visi
Semua orang menghuni rumah layak dalam lingkungan permukiman yang sehat, aman,
serasi, produktif dan berkelanjutan.
Misi
Membantu semua orang agar dapat menghuni rumah yang layak dalam lingkungan permukiman yang sehat, aman, serasi, produktif dan berkelanjutan, yang seluruh kegiatannya dititik beratkan pada sasaran
1. Terwujudnya masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhan perumahannya dalam permukiman yang sehat, aman, serasi produktif dan berkelanjutan,
2. Terwujudnya lingkungan perurnahan dan permukiman yang sehat, aman, teratur, rukun , produktif dan berkelanjutan,
37
Dokumen Pengadaan Standar Jasa Konsultansi Badan Usaha
(dengan Prakualifikasi)
3. Terdorongnya pertumbuhan wilayah melalui pembangunan kawasan perumahan dan permukiman di perkotaan dan perdesaan yang selaras, seimbang dan terpadu.
Sedang untuk kepentingan yang lebih operasional, di daerah perlu disusun suatu skenario penyelenggaraan pembangunan perurnahan dan permukiman tersendiri, yang mengacu selain pada KSNPP juga memperhatikan ketentuan perundangan terkait antara lain seperti UU No.4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman, UU 24/1992 tentang Penataan Ruang, UU No. 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah, dan UU No. 25/1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Skenario penyelenggaraan pembangunan tersebut, yang diusulkan sebagai RP4D dalam naskah ini, berlandaskan pengertian :
1. Bahwa RP4D merupakan skenario penyelenggaraan pembangunan yang disusun dan disepakati bersama oleh seluruh pihak terkait di bidang perumahan dan permukirnan, tentang apa yang akan dicapai atau perlu diperbuat dalam suatu kurun waktu tertentu.
2. Bahwa kandungan materinya bernafaskan keberpihakan, perlindungan dan kepastian hukum bagi setiap oranglkeluarga untuk bermukim (minimal menempati rumah layak dalam lingkungan yang sehat dan lestari),
3. Bahwa dalam penyusunannya perlu memberikan peran, peluang dan akses yang sama, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk mewujudkan peran aktifnya dalam memenuhi kebutuhan mereka akan rumah layak dalam lingkungan sehat dan lestari.
Sejumlah skenario atau apapun nama serta bentuknya, telah pula diupayakan keberadaannya oleh beberapa Pemerintah Daerah, dalam mengatur dan menyelenggarakan pembangunan perumahan dan permukiman di daerahnya. Upaya mana sangat perlu dihargai keberadaannya, untuk mendorong upaya serupa di daerah lain.
38
Dokumen Pengadaan Standar Jasa Konsultansi Badan Usaha
(dengan Prakualifikasi)
Pemerintah Daerah selaku penyelenggara kegiatan pembangunan, dapat menyusun dan memiliki RP4D yang aspiratif dan akomodatif terhadap kepentingan setiap PETARUH di bidang perumahan dan permukiman.
Dalam Undang-undang no 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman menginstruksikan :
Pemerintah kabupaten/kota dalam melaksanakan pembinaan mempunyai tugas:
a. menyusun dan melaksanakan kebijakan dan strategi pada tingkat kabupaten/kota di bidang perumahan dan kawasan permukiman dengan berpedoman pada kebijakan dan strategi nasional dan provinsi;
b.menyusun dan melaksanakan kebijakan daerah dengan berpedoman pada strategi nasional dan provinsi tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil rekayasa teknologi di bidang perumahan dan kawasan permukiman;
c. menyusun rencana pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota;
d.menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi terhadap pelaksanaan kebijakan kabupaten/kota dalam penyediaan rumah, perumahan, permukiman,lingkungan hunian, dan kawasan permukiman;
e. melaksanakan pemanfaatan teknologi dan rancang bangun yang ramah lingkungan serta pemanfaatan industri bahan bangunan yang mengutamakan sumber daya dalam negeri dan kearifan lokal yang aman bagi kesehatan;
f. melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan peraturanperundang-undangan, kebijakan, strategi, serta program di bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota;
g. melaksanakan kebijakan dan strategi pada tingkat kabupaten/kota;
39
Dokumen Pengadaan Standar Jasa Konsultansi Badan Usaha
(dengan Prakualifikasi)
h. melaksanakan peraturan perundang-undangan serta kebijakan dan strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota;
i. melaksanakan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman; j. melaksanakan kebijakan dan strategi daerah provinsi dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman dengan berpedoman pada kebijakan nasional;
k. melaksanakan pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan kawasan permukiman;
l. mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional dan provinsi di bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota;
m. mengalokasikan dana dan/atau biaya pembangunan untuk mendukung terwujudnya perumahan bagi MBR;
n.memfasilitasi penyediaan perumahan dan permukimanbagi masyarakat, terutama bagi MBR;
o.menetapkan lokasi Kasiba dan Lisiba; dan
p.memberikan pendampingan bagi orang perseorangan yang melakukan pembangunan rumah swadaya.
2. MASALAH POKOK
Kenyataan menunjukkan bahwa urusan perumahan dan permukiman sering tumbuh sebagai sumber permasalahan yang seakan tidak berujung (the endless problems) bagi banyak Pemerintah Daerah. Ditunjukkan antara lain oleh :
1. Berkembangnya penguasaan lahan skala besar oleh banyak pihak yang tidak disertai dengan kemampuan untuk membangun atau merealisasikan pada
40
Dokumen Pengadaan Standar Jasa Konsultansi Badan Usaha
(dengan Prakualifikasi) waktunya.
2. Pemberian perijinan penguasaan lahan untuk kawasan perumahan dan permukiman yang umumnya belum dilandaskan pada kerangka penataan wilayah yang lebih menyeluruh.
3. Belum terorganisasikannya perencanaan dan pemrograman pembangunan perumahan dan permukiman yang dapat saling mengisi antara ketersediaan sumberdaya pembangunan dan kebutuhan yang berkembang di masyarakat.
4. Penyelenggaraan pembangunan perumahan dan permukiman, yang nampaknya belum menjadi prioritas bagi banyak Pemerintah Daerah, karena berbagai sebab dan keterbatasan (Dinas Perumahan maupun kelembagaan lain yang mengurusi perumahan dan permukiman masih terbatas jumlah dan ruang gerak aktifitasnya).
5. Belum tertampungnya aspirasi dan kepentingan masyarakat yang memerlukan rumah, termasuk hak untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan.
6. Penyediaan tanah, prasarana dan sarana, teknologi bahan bangunan, konstruksi, pembiayaan dan kelembagaan yang masih memerlukan pengaturan yang dapat mengakomodasikan muatan dan kapasitas lokal
7. Belum terselesaikannya masalah ketidak seimbangan pembangunan desa-kota yang telah menumbuhkan berbagai kesenjangan sosio-ekonomi. Akibatnya desa menjadi kurang menarik dan dianggap tidak cukup prospektif untuk dihuni, sedang kota semakin padat dan tidak nyaman untuk dihuni.
8. Marak dan berkembangnya masalah sosial kemasyarakatan di daerah perkotaan (kesenjangan pendapatan, menajamnya strata antar kelompok dalam masyarakat, katidak nyamanan bertempat tinggal, urban crime dll).
9. Kekurang siapan dalam mengantisipasi kecepatan dan dinamika pertumbuhan fisik dan fungsional kawasan perkotaan, sehingga kawasan kumuh
41
Dokumen Pengadaan Standar Jasa Konsultansi Badan Usaha
(dengan Prakualifikasi)
tumbuh sejalan dengan berkembangnya pusat pusat kegiatan ekonomi.
3. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai pada pekerjaan ini adalah Menyelenggarakan pembangunan perumahan dan permukiman yang mengacu pada suatu kerangka penataan ruang wilayah, sehingga dapat berlangsung secara tertib, terorganisasikan dengan baik, berdaya guna dan berhasil guna, sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. SASARAN
Sebagai bagian dalam usaha mencapai tujuan diatas,maka sasaran yang akan ditempuh yaitu:
a. Tersedianya rencana pembangunan perumahan dan permukiman di daerah yang aspiratif dan akomodatif, yang dapat diacu bersama oleh pelaku dan penyelenggara pembangunan, yang dituangkan dalam suatu Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di Daerah (RP4D),
b. Tersedianya skenario pembangunan perumahan dan permukiman yang memungkinkan terselenggaranya pembangunan secara tertib dan terorganisasi. serta terbuka peluang bagi masyarakat untuk berperan serta dalam seluruh prosesnya.
c. Terakomodasikannya kebutuhan akan perumahan dan permukiman yang dijamin oleh kepastian hukum, terutama bag; kelompok masyarakat berpenghasilan rendah
d. Tersedianya RP4D yang memadai kualitasnya, terutama bagi daerah daerah yang telah mempertihatkan kebutuhan serta rnemiliki intensitas permasalahan yang mendesak di bidang perumahan dan permukiman. e. Tersedianya informasi pembangunan perumahan dan permukiman di daerah
sebagai bahan masukan bagi penyusunan kebijaksanaan Pemerintah (vertikal), serta bagi berbagai pihak yang akan ikut terlibatlmelibatkan diri.
42
Dokumen Pengadaan Standar Jasa Konsultansi Badan Usaha
(dengan Prakualifikasi) 5. LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan yang menjadi wilayah perencanaan dari pekerjaan ini meliputi seluruh wilayah Kabupaten Barito Kuala
6. SUMBER PENDANAAN
Sumber dana kegiatan ini dibiayai dari APBD Kabupaten Barito Kuala Tahun Anggaran 2012 dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Dinas Pekerjaan Umum
7. JUMLAH PENDANAAN
Besar Anggaran Pekerjaan Penyusunan RP4D Tahun 2012 dialokasikan sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus Juta Rupiah).
8. NAMA PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN DAN SATUAN KERJA
Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Saberi Thanoor, ST
Satuan Kerja : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
9. DATA PENUNJANG
3.2 Data Umum
3.2.1 Batas Administrasi Wilayah 3.2.2 Kondisi Fisik Wilayah 3.2.3 Kemampuan Tanah 3.2.4 Klimatologi
3.2.5 Hidrologi
43
Dokumen Pengadaan Standar Jasa Konsultansi Badan Usaha
(dengan Prakualifikasi) 3.2.7 Status Tanah 3.3 Data Kependudukan 3.3 Data Fisik 3.4. Lingkungan 9. RUANG LINGKUP
Menyediakan perangkat pengaturan di daerah yang dapat menjamin terselenggaranya pembangunan perumahan dan permukiman secara tertib, terorganisasikan dan terencana.
1. Skenario pelaksanaan koordinasi dan keterpaduan dari himpunan rencana sektor terkait bidang perumahan dan permukiman tertentu dalam suatu kurun waktu tertentu.
2. Payung atau acuan baku bagi seluruh pelaku dan pelaksana pembangunan perumahan dan permukiman dalam menyusun dan menjabarkan kegiatan masing-masing.
3. Cerminan aspirasi/tuntutan masyarakat terhadap perumahan dan permukiman.
10. METODOLOGI A. Tahapan Persiapan
Tahapan terdiri atas beberapa pokok yang berintikan kegiatan Pemahaman terhadap kerangka acuan yang diberikan, dan penyusunan jadwal kegiatan. Tahapan persiapan ini, meliputi :
1. Mengumpulkan informasi dari buku/produk pengaturan, konsultansi, hasil penyusunan data base yang sudah ada sebagai referensi/ contoh; 2. Penyusunan jadwal kegiatan.
44
Dokumen Pengadaan Standar Jasa Konsultansi Badan Usaha
(dengan Prakualifikasi) B. Tahapan Survey/Pengumpulan Data
Tahapan ini merupakan bagian dari kegiatan yang tidak terpisahkan dari kegiatan penyiapan data dasar dalam penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan. Minimal akan mencakupi terhadap : 1. Persiapan Survai (penyusunan kuistioner sesuai dengan tingkatan
wilayah, check list, penyusunan jadual, penetapan petugas dan pendamping dari aparat, dan lain-lain) yang dikonsultansikan pada pemberi tugas (dinas provinsi) dan aparat pemerintah lokal yang ditunjuk;
2. Pelaksanaan survai (lapangan dan instasional), dilakukan bersama aparat lokal atau holder lainnya yang direkomendasikan oleh pemerintahan lokal.
C. Proses Penyusunan Data Dasar
Pada tahapan ini, kegiatan menitik beratkan pada penampilan data, meliputi :
1. Design format penampilan data;
2. Proses penyusunan hasil survai ke dalam format yang sudah direncanakan dengan tepat ;
3. Design format dengan data berupa peta
D. Konsultansi dan Pembahasan Laporan
Pada tahapan ini Penyedia Jasa melakukan konsultasi sejak awal kegiatan. Konsultansi bias dilakukan baik formal maupun informal. Setiap pembahasan minimal dihadiri oleh tim teknis lokal. Pembahasan formal dilakukan sebanyak 1 (satu) kali Pembahasan Akhir (Untuk Laporan Akhir) sesuai dengan jadual yang dituangkan dalam kontrak.
11. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Batasan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan ini yaitu 120 hari atau 4 (empat) bulan sepanjang tahun anggaran 2012.
45
Dokumen Pengadaan Standar Jasa Konsultansi Badan Usaha
(dengan Prakualifikasi) 12. TENAGA AHLI
Tenaga ahli sebagai anggota tim konsultan dalam pekerjaan ini secara garis besar terdiri dari:
a. Ketua Tim Sarjana Perencanaan Wilayah
Ketua Tim adalah seorang Sarjana Perikanan lulusan Perguruan Tinggi dan berpengalaman minimal 3 tahun dalam bidang perencanaan, evaluasi, pengawasan pelaksanaan program, dan pengembangan kawasan perikanan.
Ketua Tim yang akan menjalankan tugasnya, disamping mempunyai keahlian dibidangnya juga harus mempunyai kemampuan yang kuat dalam komunikasi dan manajerial. Mempunyai catatan reputasi yang baik dan berhasil dalam kedua hal tersebut pada pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang membutuhkan integrasi dan koordinasi dengan konsultan, Pemerintah Kabupaten/Kota, staf pendamping (counterpart) dan pihak/unsur terkait serta masyarakat.
b. Ahli Perencanaan Permukiman
Ahli Perencanaan Permukiman adalah seorang Sarjana S1 jurusan Teknik Planologi Perguruan Tinggi berprestasi baik dan berpengalaman 2 tahun dalam bidang perencanaan, desain, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan prasarana dan sarana wilayah dan kawasan pengembangan perumahan dan permukiman.
c. Ahli Prasarana Sarana
Ahli Prasarana Sarana adalah seorang Sarjana S1 jurusan Teknik Sipil lulusan Perguruan Tinggi berprestasi baik dan berpengalaman 2 tahun dalam bidang perencanaan, desain, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan prasarana dan sarana wilayah dan kawasan pengembangan pertanian dan perdesaan.
d. Ahli Ekonomi Pembangunan
Ahli Ekonomi Pembangunan adalah seorang Sarjana S1 jurusan Ekomoni Pembangunan lulusan Perguruan Tinggi berprestasi baik dan berpengalaman 2 tahun dalam bidang ekonomi pembangunan.
46
Dokumen Pengadaan Standar Jasa Konsultansi Badan Usaha
(dengan Prakualifikasi) e. Ahli Konstruksi
Ahli Konstruksi adalah seorang Sarjana S1 jurusan Teknik Sipil lulusan Perguruan Tinggi berprestasi baik dan berpengalaman 2 tahun dalam bidang konstruksi bangunan.
13. KELUARAN
Keluaran atau output yang dihasilkan dari kegiatan ini yaitu:
1. Pelaksanaan guna menyusun dokumen RENCANA
PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN (RP4D) KABUPATEN BARITO KUALA.
2. Kegiatan sosialisasi yang dilakukan melalui suatu forum diskusi yang diikuti oleh masyarakat dan unsur Pemerintah Daerah, untuk menyampaikan informasi kegiatan dan kebijakan yang berkaitan dengan rencana fisik yang akan dilaksanakan serta untuk menjaring segala aspirasi dari masyarakat.
14. PELAPORAN
1. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan ini menjelaskan, antara lain: rencana kerja; strategi pendekatan, kerangka pemikiran dan metodologi; pemahaman terhadap KAK; pemahaman terhadap kegiatan Konsultan Pendamping; organisasi kerja dan tata kerja;; rencana mobilisasi tenaga ahli; strategi dasar dalam pengelolaan tugas konsultan; draft kuesioner untuk pengumpulan dan pencarian data;. Laporan Pendahuluan ini disampaikan 3 (dua) minggu setelah SPMK.Laporan Pendahuluan ini dibuat sebanyak 5 buku.
2. Draft Laporan Akhir
Laporan ini dilengkapi dengan data-data lapangan peta-peta lokasi dan foto-foto kondisi kawasan budidaya sebelum dan setelah kegiatan. Selain foto-foto kondisi lingkungan tersebut yang sifatnya parsial, diminta juga foto. Foto-foto proses jalannya pendampingan dan gambar-gambar/sketsa/produk-produk yang dihasilkan masyarakat juga dilampirkan. Laporan Draft Akhir dibuat sebanyak 5 buku.
47
Dokumen Pengadaan Standar Jasa Konsultansi Badan Usaha
(dengan Prakualifikasi) 3. Laporan Akhir
Laporan ini pula dilengkapi dengan data-data lapangan, peta-peta lokasi dan foto kondisi kawasan budidaya sebelum dan setelah kegiatan. Selain foto-foto kondisi lingkungan tersebut yang sifatnya parsial, diminta juga foto-foto. Foto-foto proses jalannya pendampingan dan gambar-gambar/ sketsa/peta-peta lokasi kegiatan/produk-produk yang dihasilkan masyarakat juga dilampirkan. Laporan Akhir dibuat sebanyak 10 buku disertai dengan soft copy laporan sebanyak 2 buah.
.Format Produk Laporan yang dihasilkan oleh konsultan dibuat dalam bentuk tulisan yang dilengkapi dengan gambar, peta, foto, dan tabel, dengan format, sebagai berikut:
1. Kertas:
• Ukuran kertas : A4 (21,5 cm x 29,7 cm), 70 gram.
• Jenis kertas : Polos, HVS, warna putih.
• Pembatas : Kertas tipis berwarna sebagai pembatas antar bab. 2. Tulisan:
• Jenis huruf : Tegak, standar.
• Bentuk huruf : Jelas, huruf cetak.
• Spasi : 1,5 spasi.
• Warna : Tulisan, peta, gambar, dan foto yang penting berwa kebutuhan.
3. Sampul/Cover:
• Bahan sampul : Kertas tebal, jenis buffalo, dilaminasi, hard cover.
• Warna sampul : Akan disepakati kemudian.
• Jilid : Dijilid rapi.
• Format sampul : Desain dan tata letak tulisan pada sampul di de konsultan dan disetujui oleh pihak
Pengguna Jasa.
4. Gambar dan Peta:
• Ukuran kertas : A3
• Skala : 1 : 500 atau lebih besar.
5. Tabel:
• Ukuran kertas : A4
• Format tabel : kreatifitas konsultan, lebih mudah dibaca dan dimenge
15. ATURAN TAMBAHAN
a. Usulan teknis yang disiapkan oleh konsultan harus singkat, padat, dan jelas serta langsung, pada substansi yang akan disampaikan.
48
Dokumen Pengadaan Standar Jasa Konsultansi Badan Usaha
(dengan Prakualifikasi)
b. Dalam hal menyusun penawaran biaya, konsultan sangat disarankan untuk mengikuti daftar volume kegiatan (Lihat lampiran ) dengan komposisi biaya langsung personil minimum 60 % atau biaya langsung non personil maksimum 40 % dari nilai total penawaran biaya dan sebelum PPN. Daftar volume kegiatan yang disusun sudah mempertimbangkan batas kewajaran harga untuk mendapatkan hasil yang optimal dengan biaya efisien. Apabila konsultan mengajukan volume pekerjaan yang berbeda harus memberikan alasan yang kuat sebagai pendukung perubahan yang dibuat.
49
Dokumen Pengadaan Standar Jasa Konsultansi Badan Usaha
(dengan Prakualifikasi)