• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sugiyono mengemukakan bahwa "kerangka berfikir adalah sintesa tentang hubungan antar variable yang disusun berdasarkan teori yang telah dideskripsikan selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variable yang diteliti untuk merumuskan hipotesis". Kerangka berfikir adalah rancangan sederhana yang menggambarkan secara singkat proses pemecahan masalah yang dikemukakan dalam penelitian dan menjelaskan jalannya penelitian yang penulis lakukan sehingga dapat diketahui secara terarah dan jelas.

Selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis untuk merumuskan hipotesis.51

Keberhasilan siswa setelah dilakukannya pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa yang terdiri dari pemahaman konsep, penalaran,

51

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Alfabeta, Bandung, Cet.8, 2009, h.60

dan pemecahan masalah merupakan aspek berpikir matematika yang sangat penting. Salah satu hal yang penting dalam proses pembelajaran matematika, banyak siswa mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah sehingga hasil belajar yang dicapai tidak memuaskan. Kesulitan ini muncul karena paradigma bahwa jawaban akhir sebagai satu-satunya tujuan dari pemecahan masalah. Perubahan yang sangat mendasar dalam pendidikan matematika adalah pergeseran dalam pemahaman bagaimana siswa belajar matematika. Belajar matematika tidak lagi dipandang sebagai pemberian informasi yang berupa sekumpulan teori, definisi maupun hitung menghitung yang kemudian disimpan dalam memori siswa yang diperoleh melalui praktik yang diulang-ulang melainkan membelajarkan siswa dengan memulai masalah yang sesuai dengan pengetahuan yang telah siswa miliki. Jadi, pembelajaran matematika memiliki beberapa tujuan khusus yang harus dicapai diantaranya adalah mengembangkan kemampuan pemecahan masalah.

Kemampuan pemecahan masalah adalah salah satu bentuk kemampuan berfikir matematis tingkat tinggi karena dalam kegiatan pemecahan masalah terangkum kemampuan matematika lainnya seperti penerapan aturan pada masalah yang tidak rutin, penemuan pola, penggeneralisasian pemahaman konsep maupun komunikasi matematika. Pemecahan masalah juga merupakan salah satu dari komponen matematika yang penting dalam pembelajaran yang berkaitan dengan tahap menyelesaikan masalah. Hal ini disebabkan karena kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari masalah. Sehingga manusia perlu mencari solusi agar tidak dikalahkan oleh kehidupan. Meskipun pemecahan masalah sangat penting, tetapi

kemampuan pemecahan masalah siswa masih kurang.

Secara psikologi, minat itu sangat berpengaruh sekali dalam diri seorang siswa untuk mencapai sesuatu yang diinginkan oleh siswa itu sendiri. Dengan adanya minat yang kuat seseorang atau siswa akan mempunyai semangat yang kuat pula agar segala yang diinginkannya dapat terwujud. Minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga datang dari hati sanubari. Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang kurang akan

menghasilkan prestasi yang rendah.52 Hanya 5% dari jumlah siswa dari kelas XI MIA

yang benar-benar minat belajar matematika, sedangkan 2,5% dari jumlah siswa di kelas XI IIS yang hanya benar-benar berminat belajar matematika. Uraian kerangka berpikir di atas dapat diringkas seperti pada gambar 3.

52

Gambar 3. Kerangka Teori53

Berdasarkan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa untuk menganalisis suatu kemampuan pemecahan masalah matematis pada peserta didik kelas XI kelompok MIA dan IIS adapun tahap-tahapan yang dilakukan oleh peneliti yaitu, peneliti harus menganilisis pemecahan masalah peserta didik, yang dimulai dari

53

Zeni Rofikoh, op.cit

Sedang Rendah MASALAH DALAM PENYELESAIAN MATEMATIS Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Kelas XI MIA dan IIS Kemampuan pemecahan masalah sebagian besar

Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Kelas XI MIA dan

IIS

Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas XI untuk Kelompok MIA dan

IIS Pada Tiap Minat Belajar

Minat Belajar Kelas XI Kelompok MIA dan IIS

Memahami Masalah

Tinggi Membuat Rencana

Melaksanakan Rencana Melihat Kembali

bagaimana cara peserta didik memamhami masalah, membuat rencana, melakasanakan rencana, dan apakah peserta didik mengulangi jawaban dari suatu soal yang diberikan ketika sudah mengerjakanya. Dilain itu peneliti juga memeriksa dan menganilisis jawaban penyelesaian masalah dari peserta didik. Peneliti juga meninjau apakah minat dari suatu belajar peserta didik mempengaruhi tingkat kemampuan pemecahan masalah dan prestasi belajar peserta didik. Minat dalam hal ini dikelompokan dari katagori tinggi, sedang, dan rendah.

Senada dengan penjelasan di atas peneliti akan mendapatkan kesimpulan dan mengetahui tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis yang ditinjau dari minat belajar pada peserta didik kelas XI dari kelomopok MIA dan IIS.

BAB III

METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas XI kelompok MIA dan IIS MAN 1 Bandar Lampung tahun ajaran 2016/2017

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, sampai tahap penyelesaian. Adapun tahapan penelitian diuraikan sebagai berikut:

a) Tahap persiapan

Pada tahap ini dilakukan kegiatan-kegiatan persiapan sebelum penelitian dilaksanakan sebagai berikut yaitu pada bulan Desember 2016 dilakukan Penentuan masalah, selanjutnya pada bulan Januari 2017 sampai dengan April 2017 dilakukan, Penyusunan proposal dan instrumen penelitian.

b) Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini dilakukan kegiatan permohonan ijin ke sekolah MAN 1 Bandar Lampung yang menjadi tempat prapenelitian dan penelitian, kemudian dilakukan pengambilan data yang dimulai dari bulan Januari 2017 sampai dengan Juni 2017.`

c) Tahap Penyelesaian

Pada tahap ini penulis melakukan penyusuna laporan.

Adapun penjelasan uraian di atas dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tahap 2016 2017

Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

1. Persiapan a. Penentuan Masalah b. Penyusunan Proposal dan Instrumen Penelitian 2. Pelaksanaan Penelitian dan Analisis Data 3. Pembuatan Laporan Penelitian B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitaif, yaitu suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun

kelompok.1penelitian ini menggambarkan atau mendeskripsikan kejadian-kejadian

yang menjadi pusat perhatian (kemampuan pemecahan masalah, minat belajar peserta didik) secara kualitatif dan berdasar data kualitatif. Data yang dihasilkan nantinya berupa kata-kata atau ucapan-ucapan yang diperoleh dari hasil wawancara dan

1

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), h. 60

tulisan atau bilangan yang diperoleh dari hasil wawancara.

Berdasarkan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini, semua fakta baik tulisan maupun lisan dari sumber data manusia yang telah diamati dan dokumen terkait lainnya yang diuraikan apa adanya kemudian dikaji seringkas mungkin untuk menjawab permasalahan.

Dokumen terkait