• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Berfikir Intensi Berpartisipasi Masyarakat pada Program CSR Berdasarkan Citra Perusahaan

LANDASAN TEORI

2.5 Kerangka Berfikir

2.5.3 Kerangka Berfikir Intensi Berpartisipasi Masyarakat pada Program CSR Berdasarkan Citra Perusahaan

Kerangka berfikir intensi berpartisipasi masyarakat pada program CSR berdasarkan citra perusahaan yang melaksanakannya akan menjelaskan gambaran yang lebih jelas terkait dengan pembahasan tersebut.

Gambar 2.5 : Gambar Kerangka Berfirkir Program CSR EthicalCSR StrategicCSR Citra Negatif Altroistic CSR Intensi Berpartisipasi Intensi

Berpartisipasi BerpartisipasiIntensi

Citra Positif Citra Negatif Citra Positif Citra Positif Citra Negatif Subjective Norm Sikap Penilaian Subjective Norm Sikap Penilaian Subjective Norm Sikap Penilaian Sikap Penilaian Subjective Norm Intensi Berpartisipasi Sikap Penilaian Subjective Norm Sikap Penilaian Subjective Norm Intensi Berpartisipasi Intensi Berpartisipasi

Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa masyarakat akan memberikan persepsinya terhadap variasi program CSR yang dilakukan oleh perusahaan dengan citra positif dan negatif. Masyarakat kemudian akan memberikan sikap penilaiannya, apakah variasi bentuk program dan citra perusahaan yang melakukan program tersebut mempunyai penilaian yang baik atau bahkan sebaliknya, bahwa program tersebut mempunyai penilaian yang buruk dari masyarakat.

Hasil dari sikap penilaian yang dilakukan oleh masyarakat akan memberikan intervensi terhadap intensi berpartisipasi mereka pada programm CSR berdasarkan variasi bentuk program CSR dan citra perusahaan yang melakukan program tersebut. Apabila masyarakat mempunyai penilain yang baik terhadap variasi bentuk program CSR dan citra perusahaan pelaksana, maka akan berdampak pada intensi berpartisipasi yang baik pula dari masyarakat dan apabila ditemukan sikap penilaian yag buruk dari masyarakat terhadap variasi bentuk program CSR dan citra perusahaan pelaksana maka akan berdampak pula pada intensi berpartisipasi yang buruk dari masyarakat.

Selain sikap penilaian terhadap variasi bentuk program CSR dan citra perusahaan, subjekctive norm akan memberikan pengaruh terhadap intensi berpartisipasi pada program CSR berdasarkan variasi bentuk program CSR dan citra perusahaan. Dukungan lingkungan sosial terhadap individu atau masyarakat untuk menampilkan perilaku berpartisipasi pada program CSR berdasarkan variasi bentuk CSR dan citra perusahaan akan berpengaruh pada tingginya intensi berpartisipasi

individu atau masyarakat pada program CSR berdasarkan variasi bentuk program CSR dan citra perusahaan.

Sarwono (2009) menyatakan bahwa intensi atau niat untuk berperilaku ditentukan oleh dua hal, yaitu sikap (attitude) terhadap perilaku itu sendiri, dan norma subjektif (subjective norms) tentang perilaku itu.

Sikap terhadap perilaku ditentukan oleh dua hal, yaitu: kepercayaan atau keyakinan (belief) tentang konsekuensi-konsekuensi dari perilaku dan evaluasi terhadap konsekuensi-konsekuensi tersebut untuk diri subyek (Sarwono, 2009). Sedangkan Menurut Fishbein dan Ajzen (1975) norma subjektif secara umum akan ditentukan oleh dua determinan, yaitu persepsi mengenai harapan individu atau kelompok tertentu terhadap dirinya yang menjadi acuan untuk menampilkan perilaku atau tidak, dan motivasi individu untuk memenuhi harapan tersebut..

2.5 Hipotesis

Dalam penelitian ini terdapat tiga hipotesis penelitian yang didasarkan pada rumusan masalah yang dijelaskan pada pada bab sebelumnya.

1. Terdapat perbedaan antara intensi berpartisipasi masyarakat pada program CSR berdasarkan pada variasi bentuk program.

2. Terdapat perbedaan antara intensi berpartisipasi masyarakat pada program CSR berdasarkan pada citra perusahaan.

3. Terdapat perbedaan antara intensi berpartisipasi masyarakat pada program CSR berdasarkan variasi bentuk program dan citra perusahaan.

245

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah:

5.1.1. Berdasarkan pengujian dalam penelitian diatas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara intensi berpartisipasi masyarakat pada program CSR berdasarkan variasi bentuk programnya, yaitu bentuk program ethical corporate social responsibility, program strategic corporate social responsibility dan program altoistic corporate social responsibility. Perbedaan yang paling signifikan berada pada perbedaan antara program strategic corporate social responsibility dan program altoistic corporate social responsibility.

5.1.2. Dapat dilihat berdasarkan perbedaan intensi berpartisipasi pada program CSR berdasarkan citra perusahaan yang melakukan program CSR, yaitu citra positif perusahaan dan citra negatif perusahaan. dari hasil penelitian diatas maka disimpulkan bahwasanya tidak ada perbedaan antara intensi berpartisipasi masyarakat pada progam CSR yang dilakukan oleh perusahaan dengan citra positif dan perusahaan dengan citra negatif.

5.1.3 Berdasarkan perbedaan intensi berpartisipasi pada program CSR berdasarkan variasi bentuk programnya dan citra perusahaan yang melakukan program CSR tersebut, maka disimpulkan bahwasanya tidak ada perbedaan intensi berpartisipasi masyarakat pada program CSR berdasarkan bentuk programnya dan citra perusahaan yang melakukan program CSR. Intensi berpartisipasi tertinggi ada pada program CSR dengan bentuk altrositic corporate social responsibility yang dilakukan oleh perusahaan dengan citra positif.

5.2 Saran

Saran dalam penelitian ini adalah: 5.2.1. Saran untuk masyarakat

Saran yang ditujukan kepada masyarakat adalah untuk lebih meningkatkan sikap kritis terhadap program CSR dengan berbagai bentuknya dan yang dilakukan oleh berbagai perusahaan baik itu yang mempunyai citra positif dan citra negatif. Masyarakat dituntut untuk lebih kritis terhadap berbagai kebijakan yang dilakukan oleh perussahaan, apakah program CSR yang dilakukan oleh perusahaan ditengah masyarakat memberikan sumbangsih dan manfaat terhadap kemajuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar secara berkelanjutan ataukah hanya menguntungkan perusahaan saja tanpa memperhatikan kepeningan masyaraka sekitar sebagai obyek sekaligus subyek program.

5.2.2. Saran untuk perusahaan.

Dalam melakukan program CSR diharapkan perusahaan lebih mengutamakan kepentingan masyarakat, tidak hanya mementingkan kepentingan penjualan dan pembangunan citra posiif saja. Namun juga lebih berorientasi pada pengembangan dan pembangunan kesejahteraan masyarakat sebagai obyek dan subyek daam pelaksanaan proggram CSR secara berkelanjutan.

5.2.3. Saran untuk penelitti selanjunya.

Peneliti selanjutnya akan lebih baik jika disertai dengan pengukuran tingkat intensi berpartisipasi melalui atribut dan dimensi intensi berparisipasi pada program CSR.

248

Ajzen, I. 1991. The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior and Human Decision Procesess. 50.179-211

Afifah, Dzul. 2011. Persepsi dan Partisipasi Masyarakat terhadap Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) oleh PT. Wirakarya Saksi dalam Penguatan Ekonomi Lokal. Skripsi. Institut Pertanian Bogor

Alfitri. 2011. Community Develoment: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Ajzen, Icek. 1988. Attitude, Personality and Behaviour Milton Keynes: Open University Press

Anatan, Lia, 2009, Corporate Social Responsibility (CSR) : Tinjauan Teoritis dan Praktik di Indonesia. Jurnal Manajemen Vol.8 No.2 : Maranantha Chistian University.

Anne, L. T. (2005). Business and Society: Stake Holders, Ethics, Public Policy (International, 11 ed.): Mc Graw Hill.

Ariefianto, Lutfi. 2015. Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Semen Indonesia Tbk dan Dampaknya Terhadap Keberdayaan Masyarakat. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol. 4, No. 2: Universitas Jember

Chanafi, Ainul., Fauzi, Achmad & Sunarti. 2015. Pengaruh Persepsi Masyarakat terhadap Implementasi Corporate Social. Jurnal Administrasi Bisnis Vol.3 No.1: Universitas Brawijaya Malang

Chaplin, J. P. 2004. Kamus Lengkap Psikologi, terj. Kartini Kartono (Cetakan Ke-9). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Davis, G. (2002). Scenarios: Exploring societal problems, Paper was presented at IUCN Futures Dialogues, Johanesburg: South Africa.

Elkington, John (1998), Canibals With Forks: The Triple Bottom Line in 21stCentury Business, Gabriola Island, BC: New Society Publishers

Fishbein, M. & Ajzen. 1975 Belief, Attitude, Intention, and Behavior. Reading Mass: Addison-Wesley Publishing Company.

Huraerah, Abu. 2008. Pengorganisasian & Pengembangan Masyarakat: Model dan Strategi Pembangunan Berbasis Kerakyatan. Bandung: Humaniora. Jatmiko, Indra. 2011. Kajian Citra Perusahaan melalui Kegiatan Corporate Social

Responsibility pada Bank X Bogor. Skripsi : Institut Pertanian Bogor. Jefkins, F. 2003. Public Relation. Erlangga. Jakarta.

Kasali, Rhenald. 1994. Manajemen Public Relation: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Grafitti

Kotler, Philip and Nancy Lee. 2005. Corporate Social Responsibility: Doing the Most Good for Your Company and Your Case. New York: John Wiley & Sons.

Laksana, Nuring S. 2013. Bentuk-bentuk Partisipasi Masyarakat dalam Program Desa Siaga. Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik Vol.1 No.1: Universitas Airlangga.

Marnelly. T. Romi. 2012. Corporae Social Responsibility: Tinjauan Teori dan Praktek di Indonesia. Jurnal Aplikasi Bisnis Vol. 2 No.2: Universitas Riau.

Mulyadi, Dedi; Hersona, Sonna GW dan May, Lina D. 2012. Analisis Pelaksanaa Corporate Social Responsibility (CSR) pada PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cimalaya bagi Masyarakat. Jurnal Manajemen Vol.09 No.04 Ndraha, Talizuduhu. 1990. Pembangunan masyarakat: Mempersiapkan masyarakat

tinggal landas. Jakarta: PT Renika Cipta.

Nasdian FT. 2003. Materi Kuliah Pengembangan Masyarakat. Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Fakultas Ekologi Manusia IPB. Bogor

Paryanti E. 2006. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Dunia Bisnis: Penerapan dan Persepsi Konsumen. Jakarta : Atmajaya

Rahmat, G. (2009). Corporate Social Responsibility. Retrieved from www.ginooo.wordpress.com

Rakhmat, J. 2000. Metode Penelitian Komunikasi. Rosdakarya. Bandung

Rosyida, Isma & Nasdian F, T. 2011. Partisipasi Masyarakat dan Stakeholder dalam Penyelenggaraan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Dampaknya Terhadap Komunitas Pedesaan. Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia. IPB Bogor

Rudito, Bambang & Melia, Famiola. 2007. Etika Bisnis & Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Indonesia. Bandung: Rekayasa Sains.

Saidi, Zaim & Hamid Abidin. 2004. Menjadi Bangsa Pemurah: Wacana dan Prakek Kedermawanan Sosial di Indonesia. Depok: Piramida.

Sarwono, Sarlito. W. 2002. Psikologi Sosial: Individu dan Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka

Sarwono, Sarlito. W, dan Meinarno, Eko A. 2011. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika

Slamet, Y. 1994. Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Smith, PR. 1995. Marketing Communication an Integrated Approach. London: Logan Pge Limited.

Soemirat, Soleh & Ardianto, Elvinaro. 2002. Dasar-dasar Publik Relations. Bandung: Remaja Rosdakarya

Suharto, Edi. 2006. Tanggung Jawab Sosial dan Comdev. Jurnal. 2006

Suharto, Edi. 2007. Pekerjaan Sosial di Dunia Industri: Memperkuat Tanggungjawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility).Bandung: Refika Aditama

Suharto, Edi. 2010. CSR & Comdev, investasi kreatif perusahaan di era Globalisasi. Bandung: Alfabeta.

Syahyuti, 2006. 30 Konsep Penting dalam Pembangunan Pedesaan dan Pertanian. Jakarta: Bina Rena Pariwara.

Triwilopo, Sendi. 2013. Pengaruh Strategi Kemitraan Terhadap Citra Perusahaan: Studi Kuantitatif mengenai Pengaruh Pelaksanaan Strategi Kemitraan Dalam Program Peduli Kemitraan Terhadap Citra Perusahaan Perusahaan PTPN VII (persero). Jurnal Ilmu Komunikasi: Universitas Padjadjaran

Untung, H.B. 2008. Corporate Social Responsibility. Jakarta: Sinar Grafika.

Uphoff, NT.,Cohen, JM., dan Goldsmith, AA. Rural Development Committee: Feasibility and Application of Rural Development Participation: A. State-of-the-Arth Paper. New York: Cornell University.

Dokumen terkait