• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karyawan merupakan sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan ataupun instansi. Sumber daya manusia adalah sumber daya yang berpengaruh tinggi terhadap tercapainya sebuah tujuan perusahaan maupun instansi. Perusahaan maupun instansi membutuhkan karyawan yang dapat bersikap profesional dalam pekerjaannya. Karyawan sendiri menyadari bahwa mereka harus dapat bersikap profesional karena perusahaan maupun instansi memiliki tujuan yang harus dicapai. Oleh karena itu, dalam hal ini karyawan harus memiliki rasa loyalitas kinerja terhadap perusahaan ataupun instansi tempat mereka bekerja guna tercapainya tujuan dari perusahaan maupun instansi. Kinerja yang baik ditunjukkan dengan adanya rasa memiliki yang tinggi kepada perusahaan atau instansi. Sikap tersebut ditunjukkan dengan partisipasi mereka dalam

melakukan pekerjaan sebaik mungkin demi kebaikan dan tercapainya tujuan perusahaan atupun instansi.

Kinerja yang baik yang dimiliki karyawan diperoleh dari beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut berasal dari persepsi yang dimiliki oleh masing-masing karyawan. Salah satu persepsi karyawan berasal dari proses atasan dalam mengevaluasi kinerja karyawan. Selain itu, persepsi karyawan juga diperoleh dari penilaian mereka terhadap prosedur yang diterapkan oleh atasan. Apabila prosedur atau aturan sudah dilaksanakan dengan baik oleh perusahaan melalui kebijaksanaan atasan, maka karyawan akan merasa memperoleh keadilan yang tinggi dari perusahaan atau instansi tempat dimana mereka bekerja. Keadilan yang didasarkan dari persepsi karyawan dalam menjalankan prosedur-prosedur yang ada pada perusahaan tersebut disebut sebagai keadilan prosedural.

Ketika karyawan memiliki kinerja yang baik di perusahaan atau instansi tempat mereka bekerja karena keadilan prosedural yang diperolehnya, maka karyawan akan merasakan kepuasan terhadap pekerjaannya. Kepuasan karyawan terhadap perusahaan digambarkan dengan perasaan senang atau tidak senang dalam menjalankan tugas-tugas yang menjadi kewajibannya. Kepuasan juga didapatkan dari perlakuan terhadap karyawan. Keadilan tidak hanya dari hasil yang diperolehnya saja, namun dari proses yang dilakukann perusahaan ataupun instansi sesuai dengan aturan yang ada.

Kinerja adalah prestasi kerja yang dicapai oleh seseorang. Prestasi tersebut merupakan hasil dari kualitas dan kuantitas yang telah dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan tugas yang sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan dalam sebuah perusahaan atau instansi adalah persepsi dari karyawan itu sendiri. Kinerja karyawan terbentuk berdasarkan persepsi yang dimiliki masing-masing karyawan. Persepsi yang dimiliki karyawan salah satunya adalah adanya persepsi atas keadilan prosedural yang diperoleh karyawan atas prosedur yang dilakukan oleh perusahaan. Atasan dianggap sebagai pimpinan yang mereka percaya dan sebagai panutan dalam pekerjaan mereka. Oleh karena itu, prosedur yang diterapkan oleh atasan menjadi persepsi adil ataupun tidak adilnya bawahan.

Siti Hidayah dan Haryani (2013) menyatakan bahwa keadilan prosedural berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil tersebut mendukung pendapat dari Cropanzano et al. (dalam Beugre: 1998) bahwa sebuah organisasi yang adil salah satunya dicirikan dengan prosedur yang menjamin hal itu sebagai pernyataan, proses, peringatan, dan sebagainya. Keadilan prosedural melibatkan karakteristik formal sebuah sistem. Apabila pekerjaan karyawan diatur dengan mekanisme yang jelas maka kemungkinan besar hal ini akan berdampak pada hasil kerja yang telah dilakukan. Hal ini memiliki arti

bahwa makin tinggi keadilan prosedural yang diterapkan dalam sebuah perusahaan atau instansi maka kinerja karyawan akan semakin baik. 2. Pengaruh keadilan prosedural terhadap kepuasan karyawan

Kepuasan karyawan dapat didefinisikan sebagai perasaan senang maupun tidak senang yang dirasakan oleh karyawan. Perasaan tersebut muncul berawal dari perlakuan perusahaan terhadap karyawan. Perasaan tersebut ditunjukkan dengan adanya sikap keadilan yang diberikan oleh perusahaan. Salah satunya adalah keadilan prosedural. Keadilan prosedural didapatkan karyawan dari persepsi mereka atas proses yang diterapkan oleh atasan untuk mengevaluasi kinerja karyawan. Kemudian karyawan memperoleh anggapan atas adil maupun tidak adil melalui persepsi mereka masing-masing. Antar satu karyawan dengan karyawan lain berbeda dalam mempersepsikan keadilan yang diperoleh dari atasan pada perusahaan atau instansi tempat mereka bekerja.

Kadarudin, Abd. Rahman Kadir, dan Ria Mardiana Y (2012) menyatakan bahwa keadilan prosedural berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai pada Dirjen Pajak. Hal ini berarti semakin pegawai merasakan adanya keadilan dalam prosedur yang digunakan perusahaan maka akan semakin puas perasaan karyawan atas pekerjaan mereka, begitu juga sebaliknya jika karyawan merasakan kurangnya keadilan pada prosedur yang digunakan dalam

perusahaan maka akan berkurang perasaan puas karyawan pada pekerjaan mereka.

3. Pengaruh tidak langsung antara keadilan prosedural terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan karyawan

Keadilan prosedural yang dilakukan perusahaan ataupun instansi terhadap karyawan menimbulkan persepsi dari masing-masing karyawan yang membuat karyawan semangat dan termotivasi dalam bekerja di perusahaan dan akan berpengaruh dengan meningkatnya kinerja karyawan di perusahaan atau instansi tempat mereka bekerja. Namun peningkatan kinerja tersebut timbul tidak secara langsung karena adanya keadilan yang diberikan perusahaan atau instansi. Meningkatnya kinerja karyawan tersebut disebabkan adanya kepuasan karyawan yang diperolehnya melalui adanya keadilan prosedural yang diterapkan di organisasi tersebut. Kepuasan karena keadilan dari perusahaan misalnya berupa reward, gaji, dan penghargaan lain, sehingga menimbulkan persepsi baik dari karyawan dan mereka akan termotivasi sehingga timbul rasa kepuasan dalam diri masing-masing karyawan. Dengan adanya kepuasan kerja yang tinggi, karyawan akan terus berusaha untuk melakukan yang terbaik bagi organisasinya sehingga karyawan termotivasi untuk bekerja dengan lebih baik lagi guna mencapai tujuan perusahaan atau instansi. Dengan demikian karyawan memiliki keterlibatan bersama dalam kegiatan perusahaan atau instansi, memperhatikan kesuksesan dan kesejahteraan organisasi

sehingga tujuan perusahaan ataupun instansi dapat tercapai. Hasil kerja seseorang ditentukan oleh upaya seseorang, dan upaya seseorang tersebut dipengaruhi oleh kepusan kerja dengan kata lain prestasi seseorang sangat dipengaruhi oleh kepuasan yang dirasakan.

Dokumen terkait