• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

3. Kerangka berfikir

Berdasarkan landasan teori tersebut di atas, maka dapat dibuat kerangka berpikir sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Berpikir Kampung Pecinan

Keberagaman agama (Kristen Protestan, Katholik Islam, Budha, Hindu, dan kepercayaan lainnya)

serta dua kebudayaan (Cina dan Jawa)

Perubahan Sosial

Faktor Penyebab Perubahan: 1. Faktor perubahan dari

masyarakat

2. Faktor perubahan dari luar masyarakat

Faktor yang mempengaruhi jalannya proses perubahan: 1. Faktor pendorong 2. Faktor penghambat

Kemajuan:

Terjalin kerukunan antar-umat beragama Konflik: 1. Ekonomi 2. Sosial Budaya 3. Kepentingan Pribadi Pasar Semawis:

Toleransi antar umat beragama

Kerukunan dan Perdamaian

Berdasarkan kerangka berpikir pada Gambar 1., penulis ingin mengkaji lebih mendalam mengenai kehidupan beragama yang ada di Kampung Pecinan dan sumbangsih Waroeng Semawis Kelurahan Kranggan Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang dalam kehidupan toleransi antar umat beragama. Pada tahap pertama peneliti akan meneliti mengenai hal-hal apa saja yang ada di Kampung Pecinan tersebut. Menurut pengamatan sementara, di Kampung Pecinan terdapat keberagaman budaya dan agama. Meskipun beragam, kehidupan masyarakat Pecinan terlihat aman dan rukun. Maka pada penelitian ini akan dilihat lebih mendalam mengenai kehidupan beragama yang ada di Kampung Pecinan.

Selanjutnya, setelah mengetahui keberagaman yang ada di Kampung Pecinan Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang peneliti ingin meneliti lebih mendalam mengenai perubahan-perubahan sosial apa saja yang terjadi di kawasan Pecinan setelah adanya Waroeng Semawis. Berkenaan dengan perubahan sosial yang terjadi maka akan terlihat faktor-faktor yang mendorong dan penghambat dalam proses perubahan sosial. Munculnya perubahan sosial yang ada di dalam masyarakat terkadang menimbulkan konflik dan upaya mengatasi serta pencegahan konflik tersebut. Kemudian mencari tahu lebih mendalam mengenai apa saja faktor yang dapat menjadikan semua masyarakat di Kampung Pecinan dapat hidup berdampingan di tengah perbedaan. Juga mengenai kerukunan yang ada di Waroeng Semawis yang dipenuhi oleh pedagang dari keturunan Jawa.

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah masyarakat kampung Pecinan yang berjualan di Waroeng Semawis dapat saling bekerja sama dan menghargai satu sama lain sebagai wujud toleransi beragama. Kemudian dapat mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan upaya apa saja yang di lakukan masyarakat Kampung Pecinan dalam menciptakan toleransi beragama di tengah perbedaan demi mewujudkan kerukunan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

BAB V PENUTUP

1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Waroeng Semawis sebagai Wujud Toleransi Antar Umat Beragama di Kampung Pecinan Kelurahan Kranggan, Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang, diperoleh simpulan sebagai berikut.

1) Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa toleransi antar umat beragama di Kampung Pecinan Kelurahan Kranggan sudah berjalan dengan baik. Adanya pluralitas agama dapat disikapi dengan baik oleh warga. Setiap warga sudah mampu memahami hak dan kewajibannya yaitu memiliki sikap toleransi beragama yang tinggi, baik intern umat beragama maupun antar umat beragama, serta toleransi antar umat beragama dengan pemerintah mampu menciptakan kerukunan umat beragama di Kampung Pecinan Kelurahan Kranggan.

2) Sumbangsih Wareong Semawis dalam menjaga toleransi antar umat beragama adalah dengan kegiatan bakti sosial. Kegiatan bakti sosial rutin diselenggarakan oleh pihak menajemen Waroeng Semawis ketika menjelang Imlek dan Ramadhan. Kemudian adanya Waroeng Semawis juga mampu mewujudkan toleransi antar uamt beragama di Kampung Pecinan Kelurahan Kranggan dengan cara menciptakan kejujuran baik dalam diri sendiri maupun

dengan orang lain, sikap saling menghargai, serta saling berpikir positif dan percaya.

3) Waroeng Seamwis juga memiliki relevansi dengan Pancasila, dimana Waroeng Semawis sebagai wadah toleransi antar umat beragama terwujud dengan kepercayaan terhadap Ketuhanan Yang Maha Esa dengan mengakui agama-agama yang dianut oleh setiap orang yang ada di Waroeng Semawis.selanjutnya memanusiakan manusia dengan tidak membeda-bedakan latar belakang seserang sehingga akan tercipta persatuan dengan dasar kompromi dan keadilan terhadap sesama.

2. Saran

Saran yang dapat peneliti rekomendasikan berdasarkan hasil penelitian yaitu:

1) Bagi Pemerintah Kota Semarang

Bagi Pemerintah Kota Semarang hendaknya tetap menjalin kerja sama dengan Pengurus Waroeng Semawis. Dimana Waroeng Semawis tidak hanya sebagai destinasi wisata kuliner di Kota Semarang tatapi juga mampu mendukung toleransi antar umat beragama di Kampung Pecinan Kelurahan Kranggan yang memiliki pluralitas agama.

2) Bagi Kelurahan Kranggan

Bagi Kelurahan Kranggan, sebagai tempat berlangsungnya Waroeng Semawis. Maka sudah semestinya tetap kerja sama dan menjaga hubungan baik

dengan pengurus Waroeng Semawis supaya aduan-aduan masyarakat dengan adanya Waroeng Semawis dapat diselesaikan secara musyawarah.

3) Bagi Pengurus Waroeng Semawis

Bagi pengurus Waroeng Semawis harus tetap menjaga konsistensi keberadaan kegiatan-kegiatan sosial masyarakat untuk tetap mendukung adanya toleransi antar umat beragama di Kampung Pecinan Kelurahan Kranggan.

4) Bagi Warga Kampung Pecinan Kelurahan Kranggan

Bagi warga Kampung Pecinan Kelurahan Kranggan harus tetap menjaga toleransi antar umat beragama dengan mendukung kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Kelurahan Kranggan dan Waroeng Seamwis.

Daftar Pustaka

Abdillah, M. Fuad, dkk. 1996.Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Sekolah Lanjutan Tingakat Atas. Jakarta: Balai Pustaka

Ali, Muhammad. 2003. Teologi Pluralitas Multikultural: Menghargai Kemajemukan, Menjalin Kebersamaan. Jakarta: Kompas Media Nusantara

Basrowi. 2005. Pengantar Sosiologi. Bogor: Ghalia Indonesia

Bosko, Rafael Edy, M. Rifa’i Abduh. 2010. Kebebasan Beragama atau

Berkeyakinan Seberapa Jauh? Sebuah Referensi tentang Prinsip-Prinsip dan Praktek. Yogyakarta: Kanisius

Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hendropuspito. 2006. Sosiologi Agama. Yogyakarta: Kanisius

Ishomuddin. 2002. Pengantar Sosiologi Agama. Jakata: Ghalia Indonesia

Joe, Liem Thian. 1935. Riwajat Semarang (dari Djamannja Sam Poo sampe Terhapoesnja Kongkoan). Semarang: Boekhandel Ho Kim Yoe

Kahmad, Dadang. 2002. Sisiologi Agama. Bandung: Remaja Rosdakarya OSffset Kristianus, dkk. 2010. Pendidikan Multikultur. Pontianak: STAIN Pontianak Press Moleong, Lexy J. 2010. Metodelogi Penelitian Kualitatif edisi revisi. Bandung:

Rosda Karya

Riyanto, Armda, dkk. 2015. Kearifan Lokal Pancasila Butir-butir Filsafat Keindonesiaan. Yogyakarta: Kanisius

Salim, Agus. 2006. Stratifikasi Etnik Kajian Mikro Sosiologi Interaksi Etnis Jawa dan Cina. Yogyakarta: Tiara Wacana

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suseno, Franz Magnis. 2001. Etika Jawa Sebuah Analisa Falsafi tentang Kebijakan Hidup Jawa. Jakarta: Gramedia Utama

. 2014. Demokrasi dan Hak Asasi Manusia. Yogyakarta: Magnum Pustaka Utama

Walgito, Bimo. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta:Andi Offset

Skripsi

Amalia, Fitri. 2015. Etos Budaya Kerja Pedagang Etnis Tionghoa di Pasar Semawis Semarang. Skripsi. Semarang: FIS Unnes

Ratnasari, Gyrda. 2015. Implikasi Pemahaman Nilai-nilai Toleransi Keagamaan terhadap Perilaku Siswa di SMP PIUS Pemalang tahun Ajar 2015. Skripsi. Semarang: FIS Unnes

Sirait, Mutiara Octavia Br. 2015. Peran Forum Kerukunan Umat Beragama dalam Mengembangkan Nilai Toleransi di Kabupaten Bekasi. Skripsi. Semarang: FIS Unnes

Tibawanto, Yuwono. 2014. Toleransi Kehidupan Beragama antar Masyarakat di Desa Kalimanggis Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung. Skripsi. Semarang: FIS Unnes

Jurnal

Faridah, Ika Fatmawati. 2013. Toleransi Antarumat Beragama Masyarakat Perumahan. Semarang: Journal Unnes. Vol 5 No. 1 2013

Sutungpol, N. 2013. Kampung Batik Vertikal “Sebuah Integrasi Ruang Hunian,

Produksi, dan Geleri yang Selaras”. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya alamat:http://e-journal.uajy.ac.id/3875/3/2TA13011.pdf. Diunduh pada hari Kamis, 28 Januari 2016.

Syukron, Muhammad. 2014. Dari Tiongkok Tertambat di Semarang. Semarang:

Suara Merdeka Online alamat:

http://epaper.suaramerdeka.com/read/2014/02/02/06EM02B14MGU.pdf diunduh pada Kamis, 28 Januari 2016

Dokumen terkait