• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA

C. Kerangka Berfikir

44 Permen KP no. 35/PERMEN-KP/2016 tentang Cara Pembenihan Ikan yang Baik

45 Kepmen KP no. 02/MEN/2007 tentang Cara Budidaya Ikan yang Baik

46 www.jdih.kkp.go.id Diunduh 30 Maret 2018

47The National Academy of Scienses (NAS) merekomendasikan penerapan

HACCP dalam publikasinya yang berjudul An Evaluation of The Role of

Microbiological Criteria for Foods and Food Ingredients. International Commission on Microbiological Spesification for Foods (ICMSF) juga

menerima konsep HACCP dan memperkenalkannya ke luar AS. Konsep HACCP kemudian diadopsi oleh berbagai badan internasional

seperti Codex Alimentarius Commission (CAC) yang kemudian diadopsi oleh berbagai negara di dunia termasuk Indonesia

produk tersebut harus mempekerjakan karyawan yang bersertifikat HACCP dalam memroses produk-produk perikanan dan kelautan tersebut.

C. Kerangka Berfikir

Kerja sama antarorganisasi yang berkelanjutan tidak terjadi atas dasar instruksi atau paksaan, namun atas dasar saling menguntungkan, saling memperoleh manfaat. Walaupun pada awalnya dapat saja kerja sama SMK Kemaritiman dengan mitra kerja samanya diatur oleh peraturan perundangan, namun apabila mitra kerja samanya tidak merasakan kemanfaatan, maka akan terjadi satu dari dua hal berikut. Pertama, kerja sama hanya sebatas formalitas, sebagaimana sering ditunjukkan oleh MoU yang nampaknya kerja sama hangat namun lama kelamaan memudar dan hilang. Kedua, kerja sama tidak berjalan sama sekali.

Kerja sama yang tepat justru dapat memunculkan inovasi atau ide-ide baru terkait dengan kemanfaatan kerja sama itu sendiri. Pemilihan mitra kerja sama yang tepat justru akan menjadikan kerja sama yang berkelanjutan karena kemanfaatan kerja sama dengan SMK Kemaritiman oleh mitra kerjanya akan ditemukan. Mitra kerja sama yang tepat cenderung berasal dari organisasi pengguna hasil layanan SMK Kemaritiman. Dengan demikian diperlukan negosiasi yang terinci antara subsistem SMK Kemaritiman dengan para calon mitra kerjanya.

36

Gambar 1. Kerangka berfikir

Pemenuhan standar dan sertifikat kompetensi pekerja tersebut menjadi penting ketika era global menjadikan tidak mungkinnya negara dan bangsa untuk memencilkan atau mengucilkan diri dari perdagangan dengan negara lain. Saling ketergantungan ini menjadikan standarisasi internasional penting, agar negara-negara tidak saling mengklaim bahwa standar negerinya lebih baik dari standar negara lain, sehingga negara itu maunya mengekspor tetapi tidak mau mengimpor produk negara lain. Kasus perbedaan standar ini dicontohkan oleh penolakan Indomie, permen, dan gula merah Indonesia yang ditolak oleh Taiwan pada tahun 2010-an. Penolakan Taiwan tersebut terjadi karena produk itu menurut standar kedua wilayah tersebut mengandung bahan pengawet terlarang, sementara itu di Indonesia kedua jenis pengawet tersebut sah-sah saja digunakan.48 Penjelasan pihak produsen mie instan tersebut justru menegaskan adanaya dua standar nasional yang

48 https://dunia.tempo.co/read/283832/mengandung-pengawet-terlarang-indomie-ditarik-di-taiwan; https://www.viva.co.id/indepth/fokus/182357-dilarang-di-taiwan-boleh-di-indonesia Diunduh 29 Maret 2018

Gambar 1. Kerangka berfikir

Pemenuhan standar dan sertifikat kompetensi pekerja tersebut menjadi penting ketika era global menjadikan tidak mungkinnya negara dan bangsa untuk memencilkan atau mengucilkan diri dari perdagangan dengan negara lain. Saling ketergantungan ini menjadikan standarisasi internasional penting, agar negara-negara tidak saling mengklaim bahwa standar negerinya lebih baik dari standar negara lain, sehingga negara itu maunya mengekspor tetapi tidak mau mengimpor produk negara lain. Kasus perbedaan standar ini dicontohkan oleh penolakan Indomie, permen, dan gula merah Indonesia yang ditolak oleh Taiwan pada tahun 2010-an. Penolakan Taiwan tersebut terjadi karena produk itu menurut standar kedua wilayah tersebut mengandung bahan pengawet terlarang, sementara itu di Indonesia kedua jenis pengawet tersebut sah-sah saja digunakan.48 Penjelasan pihak produsen mie instan tersebut justru menegaskan adanaya dua standar nasional yang

48 https://dunia.tempo.co/read/283832/mengandung-pengawet-terlarang-indomie-ditarik-di-taiwan; https://www.viva.co.id/indepth/fokus/182357-dilarang-di-taiwan-boleh-di-indonesia Diunduh 29 Maret 2018

berbeda antara Taiwan di satu sisi dan Indonesia di sisi yang lain49.

Ketepatan kerja sama ini terjadi apabila ditemukan tujuan-tujuan kerja sama yang menguntungkan SMK Kemaritiman dan mitra kerjanya. Tujuan-tujuan kerja sama ini perlu diterima sebagai tujuan bersama, dan masing-masing menerima sebagai tujuan bersama. Dengan penerimaan tujuan sebagai tujuan bersama, maka secara bersama-sama dikembangkan indikator tingkat ketercapaian tujuan. Dari indikator ini akan diketahui butir-butir kemanfaatan yang dapat diterima secara bertahap, sesuai dengan langkahnya dan kemanfaatan akhir yang akan diterima ketika tujuan tercapai.

Pelaku kerja sama intinya dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu pihak yang memerlukan sumber daya dan fasilitasi dari pihak lain, pihak yang menguasai sumber daya, dan pemangku kepentingan pendidikan dan pelatihan vokasi kemaritiman. Pihak yang memerlukan sumber daya adalah SMK Kemaritiman. Pihak yang menguasai sumber daya yang diperlukan oleh SMK Kemaritiman dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sesama lembaga pendidikan dan/atau pelatihan kemaritiman serta dunia kerja, yaitu perusahaan atau usaha yang bergerak pada bidang kemaritiman. Lembaga pendidikan dan/atau pelatihan kemaritiman adalah Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Diklat Pelaut dibawah Kementerian Perhubungan. Dunia kerja atau perusahaan atau usaha di bidang kemaritiman meliputi salah satu, sebagian, atau semua bidang pelayaran niaga, pelayaran penangkapan ikan,

49 https://news.detik.com/berita/d-1460954/indofood-tanggapi-penarikan-indomie-di-taiwan Diunduh 29 Maret 2018

38

pembudidayaan, dan pengolahan. Pihak yang mengurusi sertifikasi tenaga kerja kemaritiman adalah Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub (untuk pelayaran niaga dan pelayaran penangkapan ikan), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kesehatan (pembudidayaan), serta Kementerian Kesehatan (pengolahan). Selanjutnya pemangku kepentingan lainnya antara lain adalah regulator dan berbagai asosiasi usaha dan profesi. Termasuk dalam kelompok regulator antara lain adalah Kemenko Kemaritiman, Kemenko Perekonomian, Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Pemerintah Provinsi. Sedangkan dari asosiasi perusahaan atau asosiasi usaha adalah Kadin dan berbagai asosiasi industri lainnya dan asosiasi profesi.

pembudidayaan, dan pengolahan. Pihak yang mengurusi sertifikasi tenaga kerja kemaritiman adalah Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub (untuk pelayaran niaga dan pelayaran penangkapan ikan), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kesehatan (pembudidayaan), serta Kementerian Kesehatan (pengolahan). Selanjutnya pemangku kepentingan lainnya antara lain adalah regulator dan berbagai asosiasi usaha dan profesi. Termasuk dalam kelompok regulator antara lain adalah Kemenko Kemaritiman, Kemenko Perekonomian, Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Pemerintah Provinsi. Sedangkan dari asosiasi perusahaan atau asosiasi usaha adalah Kadin dan berbagai asosiasi industri lainnya dan asosiasi profesi.

Dokumen terkait