• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prestasi belajar merupakan salah satu indikator keberhasilan proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran. Keberhasilan proses belajar mengajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal. Model pembelajaran merupakan faktor eksternal yang perlu diperhatikan. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi serta kondisi siswa diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Sedangkan kemampuan analisis siswa merupakan faktor internal yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

1. Terdapat Perbedaan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) dan model Teams Games Tournament (TGT) terhadap pretasi belajar siswa

Model pembelajaran merupakan usaha yang ditempuh guru untuk menciptakan situasi belajar yang menyenangan dan mendukung bagi kelancaran proses belajar serta untuk menunjang keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran disekolah. Pemilihan model pembelajaran perlu disesuaikan dengan karakteristik materi, keadaan siswa, sarana pembelajaran sertatujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Materi Sistem Periodik Unsur merupakan materi yang sulit karena bersifat abstrak, memerlukan kemampuan pemahaman, menghafal dan menganalisis serta keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga

siswa benar-benar memahami konsep. Oleh karena itu diharapkan dengan model pembelajaran kooperatif yang memungkinkan siswa untuk berdiskusi dan bertukar pikiran dengan temannya dapat memudahkan siswa dalam memahami materi tersebut. Dua diantara model pembelajaran kooperatif yang digunakan dalam penelitan ini adalah Student Teams Achievement Divisions (STAD) dan Teams Games Tournament (TGT).

Dalam model pembelajaran STAD terdapat diskusi kelompok yang mengakibatkan siswa menjadi lebih aktif dan siswa dapat mengembangkan pengetahuannya sendiri serta materi yang mereka pelajari akan lebih lama untuk diingat. Setiap kelompok terdiri dari siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda (tinggi dan rendah). Jika mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, dan suku yang berbeda tetapi tetap mementingkan kesetaraan gender. Dengan demikian maka siswa yang lebih pandai dapat menjadi tutor bagi teman lainnya sehingga dapat meningkatkan kerjasama antar individu dan keaktifan siswanya. Media LKS digunakan dalam diskusi sehingga para siswa akan lebih sering berlatih dan dapat saling bekerja sama dalam satu kelompok. Pada metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) ini siswa dituntut untuk dapat mengerjakan kuis-kuis secara individual, sehingga skor yang diperoleh oleh masing-masing individu akan mempengaruhi skor kelompoknya. Hal ini memungkinkan siswa akan semakin termotivasi untuk memahami pelajaran sehingga dapat memberikan sumbangan nilai bagi kelompoknya.

Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) mampu mendorong siswa untuk lebih aktif dalam setiap kelompok, saling bekerja sama, bermain dan bertanding antar kelompok serta dapat saling berpacu untuk memperoleh prestasi yang tinggi dan dapat memperkecil perbedaan yang ada pada diri siswa dalam proses pemahaman materi pelajaran. Keberhasilan proses belajar kelompok akan membantu siswa dalam berkomunikasi dengan siswa lain karena pada metode ini dituntut adanya kemampuan untuk mengkomunikasikan informasi atau ide dalam pikirannya. Pada pembelajaran Team Game Tournament (TGT) menggunakan permainan-permainan

akademik seperti tka-teki silang sebagai game dalam turnamen, sehingga para siswa berlomba untuk memberikan yang terbaik demi kemajuan skor timnya dan mendapatkan pengalaman yang nyata dan langsung. Melalui metode Teams Games Tournament (TGT), diharapkan bisa merangsang siswa untuk lebih siap belajar kimia, tanpa ada rasa takut untuk mepelajarinya atau siswa bahkan akan tertarik untuk mempelajari ilmu kimia lebih dalam lagi. Setiap permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran dapat diatasi secara bersama-sama.

Menurut Ausubel (Isjoni, 2010: 35) bahan pelajaran yang dipelajari haruslah “bermakna”. Kekuatan dan kebermaknaan proses pemecahan masalah dalam pembelajaran terletak pada kemampuan pelajar dalam mengambil peran dalam kelompoknya. Hal ini sesuai dengan pembelajaran kooperatif dengan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) dan Teams Games Tournaments (TGT) yang melatih siswa untuk lebih aktif dalam belajar melalui belajar kelompok.

Berdasarkan uraian di atas maka diduga bahwa pembelajaran kimia dengan metode pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD) dan Teams Games Tournament (TGT) memiliki peredaan terhadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Sistem Periodik Unsur.

2. Terdapat Perbedaan Kemampuan Analisis Tinggi dan Kemampuan Analisis Rendah Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Selain faktor eksternal, keberhasilan proses belajar juga dipengaruhi oleh faktor internal salah satunya adalah kemampuan analisis. Kemampuan analisis adalah kemampuan mengidentifikasi hubungan-hubungan nyata yang diharapkan dan terpercaya diantara pernyataan, konsep, deskripsi, atau bentuk lain dari perwakilannya untuk mengungkapkan keyakinan, pengalaman, alasan, informasi atau opini (Facione, 2013).

Materi Sistem Periodik Unsur diperlukan beberapa kemampuan berpikir tingkat tinggi, salah satunya yaitu kemampuan analisis. Hal ini karena materi Sistem Periodik Unsur dinilai cukup sulit. Siswa perlu memahami konsep dasar

struktur atom selain itu, materi ini merupakan konsep dasar untuk mempelajari materi-materi selanjutnya. Pemahaman konsep dasar sub materi struktur atom khususnya pada materi konfigurasi elektron digunakan pada sub materi Sistem Periodik Unsur, yaitu untuk menganalisis letak suatu unsur dalam tabel periodik unsur dilihat dari konfigurasi atom yang terbentuk kemudian dilihat jumlah kulit serta elektron valensinya kemudian menentukan letak unsur tersebut. Selain itu, konfigurasi elektron juga digunakan untuk menentukan sifat periodik unsurnya setelah mengatahui letak unsur dalam tabel periodik unsur. Siswa yang sering kali lupa letak suatu unsur dalam sistem periodik unsur, kemungkinan karena siswa lebih sering menghafal tanpa paham asal muasalnya.

Pembelajaran dengan memperhatikan kemampuan analisis akan membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahan baru yang relevan dengan materi. Prestasi belajar siswa yang memiliki kemampuan analisis tinggi berpengaruh lebih baik daripada kemampuan analisis rendah pada materi Sistem Periodik Unsur.

3. Interaksi metode pembelajaran kooperatif model Student Teams Achievement Divisions (STAD) dan model Teams Games Tournament (TGT) dengan kemampuan analisis siswa terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok Sistem Periodik Unsur.

Materi sistem periodik unsur merupakan materi yang membutuhkan kemampuan menghafal, pemahaman dan menganalisis. Materi ini terdiri dari menentukan konfigurasi elekton, menentukan letak suatu unsur dalam tabel periodik, dan menggolongkan sifat suatu unsur. Pemahaman konsep dasar sub materi struktur atom khususnya pada materi konfigurasi elektron digunakan pada sub materi Sistem Periodik Unsur, yaitu untuk menganalisis letak suatu unsur dalam tabel periodik unsur dilihat dari konfigurasi atom yang terbentuk kemudian dilihat jumlah kulit serta elektron valensinya kemudian menentukan letak unsur tersebut sehingga dapat menentukan sifat periodik unsurnya. Untuk

dapat menguasai materi ini diperlukan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran didalam kelas sehingga siswa benar-benar memahami konsep.

Dalam suatu sistem pembelajaran, metode merupakan salah satu komponen yang harus ada. Metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi sistem periodik unsur adalalah metode pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif memungkinkan siswa untuk berdiskusi dan bertukar pikiran dengan temannya sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi tersebut. Dua diantara model pembelajaran kooperatif yang digunakan dalam penelitan ini adalah Student Teams Achievement Divisions (STAD) dan Teams Games Tournament (TGT). Pada proses pembelajarannya, ada lima tahap belajar kooperatif tipe STAD yang meliputi: 1) penyajian materi, 2) kegiatan kelompok, 3) tes individual, 4) penghitungan skor perkembangan individu, dan 5) pemberian penghargaan kelompok. Secara umum metode STAD dan TGT memiliki persamaan, metode STAD menggunakan kuis individual sedangkan metode TGT menggunakan game akademik.

Komponen sistem pembelajaran yang tak kalah pentingnya adalah siswa. Untuk menguasai materi sistem periodik unsur siswa membutuhkan beberapa kemampuan berpikir tingkat tinggi. Salah satu kemampuan berpikir tingkat tinggi yang sesuai dengan karakteristik materi dan model pembelajaran yaitu kemampuan analisis. Kemampuan analisis adalah kemampuan mengidentifikasi hubungan-hubungan nyata yang diharapkan dan terpercaya diantara pernyataan, konsep, deskripsi, atau bentuk lain dari perwakilannya untuk mengungkapkan keyakinan, pengalaman, alasan, informasi atau opini (Facione, 2013).

Pada pembelajaran materi pokok sistem periodik unsur dengan menggunaan model Student Teams Achievement Divisions (STAD) dan Teams Games Tournament (TGT) ditinjau dari kemampuan analisis siswa, dimungkinkan akan terjadi fenomena dimana siswa dengan kemampuan analisis tinggi meiliki prestasi belajar yang setara antara siswa yang dikenai pengajaran model STAD maupun TGT. Siswa dengan kemampuan analisis

yang tinggi diduga mampu menyelesaikan permasalahan dalam materi Sistem Periodik Unsur dengan lebih mudah, baik dalam pembelajaran dengan model STAD maupun TGT. Sedangkan siswa dengan kemampuan analisis rendah, melalui model pembelajaran TGT ataupun model pembelajaran STAD diduga akan memiliki prestasi belajar yang sama baiknya dengan siswa yang memiliki kemampuan analisis tinggi..

Dari pemikiran yang telah disebutkan sebelumnya, diduga akan ada interaksi antara model pembelajaran STAD dan TGT dengan kemampuan analisis terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok Sistem Periodik Unsur. Adapun alur pemikiran dalam penelitian ini digambarkan pada gambar berikut:

Gambar 2.4. Skema kerangka berfikir Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Faktor Internal Kemampuan Analsis Tinggi Rendah Faktor Eksternal Pembelajaran Kooperatif

Model STAD Model TGT

C. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir diatas maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan prestasi belajar siswa pada penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) dan Team Game Tournament (TGT) pada pokok bahasan sistem periodik unsur. 2. Terdapat perbedaan antara siswa dengan kemampuan analisis tinggi dan

siswa dengan kemampuan analisis rendah terhadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan sistem periodik unsur.

3. Terdapat interaksi antara penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) dan Team Game Tournament (TGT) dengan kemampuan analisis terhadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan sistem periodik unsur.

Dokumen terkait